Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Branch, Melville C.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995
711.4 BRA ct
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Theodorus Cahyo Wicaksono
Abstrak :
Perencanaan Kota telah melihat pergeseran paradigmatik menuju desain yang lebih melekat secara lokal dan menekankan identitas. Dalam pergeseran tersebut, beberapa hal esensial yang mengandung jati diri perlu dijaga agar transformasi kota mengarah pada citra yang baik. Untuk memperkuat citra dan identitas kota, perencanaan membutuhkan memori perkotaan (urban memory). Memori perkotaan diperlukan agar kota berkembang dalam perencanaan yang tepat dengan tidak meninggalkan jati dirinya. Kota dengan ruang urban di dalamnya memiliki hubungan yang mendalam dengan orang-orang yang tinggal di dalamnya, serta dengan pengalaman dan kenangan yang sebenarnya. Dalam kaitannya dengan perencanaan kota, ruang membutuhkan memori dan pengalaman untuk berkembang menjadi suatu tempat. Dalam hal ini, Muntilan adalah kota kecil yang menghubungkan Yogyakarta dan Semarang, sebagai ibu kota provinsi. Kota ini menjadi istimewa karena Muntilan memiliki ingatan yang kuat tentang sejarah perkembangan kota tersebut. Muntilan melestarikan aspek lokalitas, seperti kondisi alamnya, warisan masyarakat Jawa asli, dan keragaman agama (dengan nilai dan dogmanya). Karena kekhususannya tersebut, tesis ini akan mengidentifikasi memori perkotaan di Muntilan dengan mengumpulkan peta kognitif yang dibuat oleh warga untuk merepresentasikan ingatan mereka tentang kota mereka, untuk dijadikan panduan dalam konseptual perancangan kota. Sebuah peta kognitif diusulkan sebagai metode alternatif perencanaan dengan partisipasi masyarakat lokal untuk menentukan memori esensial yang diungkapkan oleh masyarakat di kota. Berdasarkan analisis peta kognitif responden, penulis merekomendasikan konseptual perencanaan Kota Muntilan, terutama bagi mereka yang menganggap memori sebagai pembentuk identitas kota. ......Urban Planning has seen paradigmatic shifts towards more locally embedded design and emphasizes identity. In the shift, some essential things, which contain identity, should be maintained, so that the urban transformation leads to a good image. In order to strengthen the image and identity of the city, planning requires urban memories. Urban memories are necessary for the cities to develop in proper planning by not leaving their true identity. A city, with urban spaces in it, has an in-depth relationship with people who inhabit within, and also with the actual experiences and memories. In its relation to urban planning, space requires memory and experience to develop into a place. In this case, Muntilan is a small city connecting Yogyakarta and Semarang, as the capital of each province. This city becomes special since Muntilan has a strong memory regarding the historical development of the city. Muntilan preserves locality aspects, such as its natural condition, the heritages of native Javanese society, and the diversity of religions (with their values and dogmas). Due to its specialty, this thesis will identify urban memory in Muntilan by collecting of cognitive maps made by citizens to represent their memories about their city. A cognitive map is proposed as an alternative method of planning with local communities participatory to determine the essential memory expressed by people in the city. Based on the analysis of respondents' cognitive maps, author have recommended the conceptual urban design of Muntilan, especially for those who consider urban memory as forming Muntilan's identity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library