Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauzy Primawati Gusniarni
Abstrak :

Tekanan panas dapat mempengaruhi fungsi tubuh manusia, seperti tekanan darah, kecepatan denyut jantung ataupun nadi, ketahanan fisik, dan daya konsentrasi. Pada waktu melakukan pekerjaan fisik, darah akan mendapatkan beban tambahan karena harus membawa oksigen ke bagian otot yang sedang bekerja. Selain itu juga harus membawa panas dari dalam tubuh ke permukaan kulit. Hal tersebut merupakan beban tambahan bagi jantung harus memompa darah lebih banyak lagi. Penelitian ini betujuan untuk menganalisis tekanan panas, karakteristik (usia, masa kerja, durasi kerja, riwayat keturunan tekanan darah tinggi, indeks masa tubuh, aktivitas fisik), dan perilaku pekerja (penggunaan APD, kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, status hidrasi) dengan tekanan darah tinggi. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah cross sectional pada 60 responden di unit water pump. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tekanan panas (P value 0,012 ; OR 9,545 ; 95% CI 1,627-55,989) dan riwayat keturunan tekanan darah dengan tekanan darah tinggi (P value 0,001 ; OR 25,8 ; 95% CI 2,785-238,985).

Kata Kunci:Tekanan Panas, Tekanan Darah Tinggi, Iklim Kerja

 


Heat stress can affect human body functions, such as blood pressure, heart rate or pulse, physical endurance, and concentration. When workers are doing physical endurance, blood will geat an additional burden because they have to carry oxygen to the muscles that are working. It also carry heat from the body to the surface of the skin. This is an additional burden for the heart to pump more more blood. This study aims to analyze heat stress, characteristics (age, work period, work duration, history of hereditary high blood pressure, body mass index, and physical activity) and worker behavior (personal protective equipment, smoking habits, alcohol drinking habits, hyration status) with high blood pressure. The research design used a cross-sectional on the 60 workers at Water Pump. Chi square test results showed that there was a significant relationship between heat stress (P value 0,012 ; OR 9,545 ; 95% CI 1,627-55,989) and heritary history of blood pressure with blood pressure  (P value 0,001 ; OR 25,8 ; 95% CI 2,785-238,985).

Keyword: Heat Stress, High Blood Pressure, Work Climate

 

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adzra Dhiya Jannati
Abstrak :
Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki dan mengganggu pendengaran manusia. Kebisingan salah satu bahaya fisik yang paling umum terjadi di beberapa lingkungan kerja. Dampak dari kebisingan lebih umum diketahui dapat mengganggu fungsi pendengaran atau auditori. Tetapi pada pajanan dengan waktu yang lebih lama, efeknya dapat bersifat kumulatif yang mempengaruhi gangguan non-auditori salah satunya adalah tekanan darah tinggi (hipertensi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asosiasi antara tingkat kebisingan dengan kejadian tekanan darah tinggi (hipertensi) pada pekerja di unit water pump PT X tahun 2020. Metode yang digunakan adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengolahan data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat menggunakan uji chi square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat asosiasi yang signifikan secara statistik antara tingkat kebisingan pada intensitas >79,57 dBA dengan kejadian tekanan darah tinggi (hipertensi) pada pekerja unit water pump di PT X (nilai p = 0,025<0,05; OR 9,481: 95% CI). Selain itu, terdapat asosiasi yang signifikan antara usia dan riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) pada keluarga terhadap tekanan darah tinggi (hipertensi) (nilai p<0,05). Hasil analisis multivariat menunjukkan, responden yang terpajan kebisingan pada intensitas >79,57 dBA memiliki perbedaan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi) 7 kali lebih besar dibanding responden yang terpajan <79,57 dBA setelah dikontrol dengan variabel riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) pada keluarga, usia dan masa kerja. Maka dari itu, perusahaan perlu meningkatkan promosi kesehatan dalam hal pengendalian kebisingan untuk mencegah risiko komplikasi akibat tekanan darah tinggi (hipertensi) di lokasi kerja dengan tingkat kebisingan di atas rata-rata. ......Noise is unwanted and hearing-disturbing sounds. Noise is the most common physical hazards in various working environments. The impacts of noise are commonly known to disturb hearing or auditory functions. However, long-term exposure may pose cumulative effects that influence non-auditory disorders, such as hypertension. The study aimed to discover the association between noise level and hypertension incidence on workers at the water pump unit of PT X of 2020. The method used was cross-sectional with a quantitative approach. The sampling technique utilized the proportionate stratified random sampling based on inclusion and exclusion criteria. Data processing was carried out using univariate and bivariate analyses with the Chi-Square test and multivariate analysis with the logistic regression test. The study results show a statistically significant association between noise level in intensity of >79,57 dBA with hypertension incidence on workers at water pump unit of PT X (p-value = 0,025<0,05; OR 9,481: 95% CI). Furthermore, there was a significant association between age and hypertension history in the family with hypertension incidence (p-value<0,05). In the multivariate analysis, respondents exposed to >79,57 dBA intensity had a 7-fold hypertension risk than respondents exposed to <79,57 dBA intensity after being controlled with hypertension history in the family, age, and working period. Therefore, the company should improve health promotion regarding noise control to prevent complication risks due to hypertension in working environments with over-average noise levels.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library