Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imra Asy Ari
"ABSTRAK
ISPA merupakan penyebab utama kematian pada bayi dan anak balita didunia,
khususnya di negara berkembang. Kematian tersebut diperkirakan 2-5 juta setiap
tahunnya. Di Indonesia prevalensi ISPA masih tinggi yaitu 25,5% menurut hasil
Riset Kesehatan Dasar tahun 2007. Faktor utama penyebab ISPA adalah polusi
udara dalam ruangan yang umumnya berasal dari hasil pembakaran bahan bakar
biomass, batu bara, dan minyak tanah yang digunakan rumah tangga untuk
memasak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis bahan bakar
dan tempat memasak rumah tangga terhadap kejadian ISPA pada balita di
pedesaan Indonesia tahun 2007 setelah dikontrol seluruh confounding. Desain
studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional analysis dengan
menggunakan data SDKI 2007. Analisis penelitian melakukan pembobotan
sehingga peneliti menggunakan analisis complex design survey dengan populasi
sumber berasal dari 33 propinsi di Indonesia, yaitu sebanyak 7.602 responden.
Hasil analisis didapatkan prevalensi ISPA pada balita sebesar 12,0%. Jenis bahan
bakar memasak berisiko 1,459 kali (CI 95%: 1,011-2,105) terhadap kejadian
ISPA pada balita dengan p value: 0,047 (ada hubungan yang signifikan). Jenis
kelamin anak, status imunisasi BCG, lama pemberian ASI, berat badan lahir anak,
pemberian vitamin A, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan tingkat kesejahteraan
keluarga merupakan variabel covariat yang berpengaruh secara signifikan
terhadap kejadian ISPA pada balita dengan p value < 0,05. Analisis multivariat
Cox Regression didapatkan balita yang tinggal pada polusi dapur rumah tangga
tinggi polusi berisiko 1,217 kali (CI 95%: 0,767-1,931) untuk menderita ISPA
setelah dikontrol variabel covariat. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan
pada masyarakat untuk memasak yang menggunakan bahan bakar high pollutan
dalam rumah agar memperhatikan sirkulasi udara pada tempat memasak dan bagi
pemerintah agar dapat memberikan KIE tentang pengendalian polusi udara dalam
ruangan.

ABSTRACT
ARI is the leading cause of death in infants and children under five in the world,
particularly in developing countries. The estimated 2-5 million deaths annually.
ARI prevalence in Indonesia is still high at 25.5% according to the results of the
2007 Basic Health Research. ARI is the main factor causing indoor air pollution,
primarily from the burning of biomass fuels, coal, and kerosene are used by
households for cooking. This study aimed to determine the effect of cooking fuel
type and household kitchen of ARI events in children under five years in rural
Indonesia in 2007 after a controlled throughout confounding. Study design used in
this study is cross-sectional analysis using data from Demographic and Health
Survey 2007. Analysis of the research done so that investigators use a weighted
analysis of complex survey design with source populations from 33 provinces in
Indonesian, as many as 7,602 respondents. Analysis we found the prevalence of
ARI in children under five years are 12.0%. Type of cooking fuel have risk 1.459
times (95% CI: 1.011 to 2.105) of ARI Events In Children Under Five Years with
a p value: 0.047 (no significant relationship). Sex of the child, BCG immunization
status, duration of breastfeeding, birth weight children, vitamin A, maternal
education, maternal employment, and family welfare is covariat variables that
significantly affect the incidence of respiratory infection in childrens with p value
<0.05 . Multivariate Cox Regression analysis found that childrens living in the
household kitchen high pollution have risk 1.217 times (95% CI: 0.767 to 1.931)
of ARI Events In Children Under Five Years after controlling for covariat
variables. Based on the results of this study suggested that people use for cooking
fuel high pollutants in the house to pay attention to air circulation on a place to
cook and for the government to provide IEC about controlling indoor air
pollution."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dewi Kusumawardani
"Bayi dengan kondisi BBLR memiliki risiko lebih tinggi pada kematian. Tahun 2015, angka BBLR di Jakarta Utara sebesar 234. Perawatan Metode Kanguru merupakan salah satu perawatan efektif bagi BBLR. Program pelatihan PMK bagi bidan sangat penting guna meningkatkan kompetensi asuhan BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pelatihan PMK oleh FKM UI dan USAID dengan menggunakan model empat tingkat evaluasi Kirkpatrick ditinjau dari evaluasi reaksi, pembelajaran dan perilaku implementasi PMK.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan Rapid Assessment Procedure. Data primer diperoleh dengan wawancara mendalam dan data sekunder dari telaah dokumen hasil pre-test dan post-test. Proses pengumpulan data berlangsung setelah dua bulan dilaksanakannya pelatihan PMK yaitu bulan Juni. Seluruh informan diberikan lembar persetujuan informed consent sebelum dilakukannya penelitian. Informan penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling, terdiri dari bidan IBI yang mengikuti pelatihan PMK dan pasien bidan ibu hamil ANC dan ibu pasca salin dengan BBLR serta informan kunci yaitu pihak penyelenggara pelatihan.
Hasil evaluasi reaksi menunjukkan bahwa sebagian besar bidan merasa puas dengan keseluruhan pelaksanaan pelatihan. Hasil evaluasi pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebagian besar bidan setelah mengikuti pelatihan. Hasil evaluasi perilaku menunjukkan bahwa sebagian besar bidan belum mengimplementasikan perilaku pemberian penyuluhan dan praktek PMK kepada pasien setelah mengikuti pelatihan. Disarankan agar IBI mengadakan pelatihan serupa untuk seluruh anggota IBI dan perlu adanya follow-up pasca pelatihan kepada seluruh bidan oleh pihak penyelenggara secara berkala dan berkesinambungan agar bidan dapat terus meningkatkan kompetensi dalam merawat BBLR.

Infants with Low Birth Weight LBW have a higher risk of death. In 2015, LBW rate in North Jakarta is 234. Kangaroo Mother Care KMC is one of the effective treatments for LBW. KMC training program for midwives is very important to improve the competence of LBW care. This research aims to evaluate the training program of KMC conducted by Faculty of Public Health UI and USAID using Kirkpatrick rsquo s four levels evaluation models in terms of evaluation of reaction, learning and behaviour KMC implementation.
This research used qualitative method design with Rapid Assessment Procedure. Primary data were obtained by in depth interviews and secondary data from document review of pre test and post test results. The data collection process took place after two months of KMC training in June. All of informants were given informed consent approval sheets before doing the research. The informants were chosen using purposive sampling method consisting of IBI midwives who participated in KMC training, and midwife patients i.e pregnant mother who are doing antenatal care and post partum pregnant mother who had LBW and also key informant i.e the organizer of KMC training. The results of the reaction evaluation showed that most midwives were satisfied with the overall implementation of the training.
The results of the learning evaluation indicate the increase in knowledge of most midwives after training. Behavior evaluation results show that most midwives have not implemented extension behavior and KMC practices to patients after training. It is recommended that IBI conducts similar training to all IBI members and the organizer need to follow up post training for all trainee periodically and continuously so that midwives can continue to improve their competence in treating LBW.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudini
"Salah satu faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya stunting adalah kehamilan usia remaja. Angka prevalensi stunting di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih diangka 18,6% di tahun 2021, padahal targetnya harus dibawah 10,38% di tahun 2024. Disamping itu, data terkait pernikahan usia remaja terus meningkat dari tahun ke tahun yang terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga mencapai 18,76% pada tahun 2020 sehingga menempatkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi urutan pertama dari 34 provinsi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat kontribusi kehamilan usia remaja dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2021. Peneliti menggunakan desain studi cross sectional dimana data yang digunakan merupakan total sampling dari SSGI Tahun 2021 wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 2.969 responden. Analisis data dengan regresi logistik menggunakan sofware STATA 13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting dapat diturunkan sebesar 3,4% jika kehamilan usia remaja dapat dikendalikan, dimana risiko kehamilan usia remaja untuk terjadi stunting pada anak usia 0-59 tahun sebesar 1,25 kali (95% CI: 0,70 – 2,23) setelah dikontrol oleh variabel ASI Ekslusif dan variabel BBLR. Adanya kontribusi dan pengaruh kehamilan usia remaja terhadap kejadian stunting mengharuskan adanya intervensi dalam pengendalian pernikahan usia dini dengan melibatkan sektor kesehatan, pendidikan, agama, dan adat.

One of the factors that can cause stunting is teenage pregnancy. The stunting prevalence rate in the Bangka Belitung Islands Province is still at 18.6% in 2021, even though the target must be below 10.38% in 2024. In addition, data related to teenage marriage continues to increase from year to year in the Province Bangka Belitung Islands reached 18.76% in 2020, placing the Bangka Belitung Islands Province in first place out of 34 provinces in Indonesia. The purpose of this study was to see the contribution of teenage pregnancy to the incidence of stunting in children aged 0-59 months in the Bangka Belitung Islands Province in 2021. The researchers used a cross-sectional study design where the data used was total sampling from SSGI in 2021 in the Bangka Islands Province. Belitung as many as 2,969 respondents. Data analysis using logistic regression using STATA 13 software. The results showed that the prevalence of stunting could be reduced by 3.4% if teenage pregnancies could be controlled, where the risk of teenage pregnancies for stunting in children aged 0-59 years was 1.25 times (95% CI: 0.70 – 2.23) after being controlled by exclusive breastfeeding and LBW variables. The contribution and influence of teenage gestational age on the incidence of stunting requires intervention in controlling early marriage by involving the health, education, religion, and customary sectors."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesty Lusinta
"Sepsis neonatal merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas tersering pada neonatus. Ketepatan pemberian antibiotik empirik memegang peranan penting dalam keberhasilan terapi. Kegagalan terapi antibiotik yang biasanya dikaitkan dengan terapi empirik, terjadi jika tujuan pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi tidak tercapai, yang ditandai dengan menetapnya atau bahkan memburuknya manifestasi klinis infeksi pada pasien, namun definisi pasti belum ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengembangkan model prediksi dari faktorfaktor yang berhubungan dengan kegagalan terapi antibiotik empirik lini I pada pasien sepsis neonatal di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. Penelitian dilakukan dengan desain kohort retrospektif pada 237 pasien dengan sepsis neonatal. Analisis multivariat dengan regressi poisson dilakukan untuk mendapatkan model akhir dari faktor-faktor yang berhubungan. Selanjutnya dilakukan konversi nilai koefisien β menjadi nilai skor untuk membentuk model prediksi. Model akhir yang didapat dilakukan analisis diskriminasi dengan menilai area under curve (AUC) pada kurva receiver operating characteristics (ROC) dan titik potong yang optimal akan ditentukan berdasarkan total skor. Hasil penelitian diperoleh proporsi kegagalan terapi antibiotik empirik lini I sebesar 46,41%. Faktor yang berhubungan dengan kegagalan terapi antibiotik empirik lini I adalah berat lahir < 2500 gram (aRR 1,46, p-value 0,028, IK95% 1,04-2,05), tidak mendapat ASI (aRR 1,66, p-value <0,005, IK95% 1,28-2,14), rujukan (aRR 1,25, p-value 0,090, IK95% 0,96-1,63), leukosit yang tidak normal (aRR 1,31, p-value 0,080, IK95% 0,96-1,79), trombosit yang tidak normal (aRR 1,66, p-value <0,005, IK95% 1,30-2,12) dan netrofil yang tidak normal (aRR 1,47, p-value 0,003, IK95% 1,14-1,89). Model prediksi ini mempunyai nilai AUC 0,7661 (IK95% 0,70890 – 0,82013). Ditetapkan titik potong sebesar ≥ 29 dengan nilai sensitifitas 80,00% dan spesifisitas 62,20%. Kesimpulan penelitian ini adalah model prediksi yang diperoleh cukup baik untuk memprediksi kegagalan terapi antibiotik empirik lini I. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih baik menggunakan prediktor yang lebih spesifik.

Neonatal sepsis is one of the most common causes of morbidity and mortality in neonates. Accuracy in administering antibiotics empirically plays an important role in the success of therapy. Failure of antibiotic therapy, which is usually associated with empiric therapy, occurs if the goal of administering antibiotics to treat infection is not achieved, which is characterized by persistence or even worsening of the clinical infection manifested in the patient, but a definite definition has not been established. This study aims to identify and develop a predictive model of factors associated with failure of first line empiric antibiotic therapy in neonatal sepsis patients at RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. The study was conducted with a retrospective cohort design on 237 patients with neonatal sepsis. Multivariate analysis with Poisson regression was carried out to obtain a final model of related factors. Next, the β coefficient value is converted into a score value to form a predictive model. The final model obtained by discrimination analysis is carried out by assessing the area under curve (AUC) on the receiver operating characteristic (ROC) curve and the optimal cut point will be determined based on the total score. The results of the study showed that the proportion of failure of first line empirical antibiotic therapy was 46.41%. Factors associated with failure of first line empiric antibiotic therapy were birth weight < 2500 grams (aRR 1.46, p-value 0.028, 95%CI 1.04-2.05), not receiving breast milk (aRR 1.66, p -value <0.005, 95%CI 1.28-2.14), outborn (aRR 1.25, p-value 0.090, 95%CI 0.96-1.63), abnormal leucocite (aRR 1.31, p-value 0.080, CI95% 0.96-1.79), abnormal platelet values (aRR 1.66, p-value <0.005, 95%CI 1.30-2.12) and abnormal neutrophils (aRR 1.47, p-value 0.003, 95%CI 1.14-1.89). The predictive model has an AUC value of 0.7661 (95%CI 0,70890 – 0,82013). The cut point was set at ≥ 29 with a sensitivity value of 80.00% and specificity of 62.20%. The conclusion of this study is that the predictive model obtained is good enough to predict failure of first line empirical antibiotic therapy. Further research needs to be carried out with a better research design using more specific predictors."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adang Mulyana
"ABSTRAK
Persalinan 2 bidan merupakan kebijakan baru di Kabupaten Kebumen dalam
rangka menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi AKB.
Desain studi kohort restropektif pada ibu bayi untuk mengetahui hubungan
pelayanan 2 bidan dengan pengetahuan dan kepuasan ibu tentang asuhan bayi
baru lahir (BBL). Jumlah sampel 226 ibu. Persalinan 2 bidan berpengaruh
terhadap peningkatan pegetahuan pelayanan BBL (OR: 4,61, 95% CI 2,30-9,26)
setelah di kontrol pelatihan APN dan pendidikan ibu, tetapi tidak berpengaruh
terhadap kepuasan (OR: 0,11, 95% CI 0,01-1,24). Dalam jangka pendek kebijakan
tersebut cukup baik. Pemerintah perlu meningkatkan mutu layanan untuk
meningkatkan kepuasan ibu

ABSTRACT
2 midwives childbirth is a new policy in Kebumen in to reduce maternal mortality
(MMR) and infant mortality rate IMR. Retrospective cohort study design on the
baby's mother to determine the relationship of labor 2 midwives with the
knowledge and satisfaction about the mothers of newborncare (NBW). Number of
samples 226 mothers. 2 midwives childbirth affect the increased knowledge of
newborn care (OR: 4.61, 95% CI 2.30 to 9.26) after the control of APN training
and education of the mother, but had no effect on satisfaction (OR: 0.11, 95% CI
0.01 to 1.24). In the short term the policy is good enough. Governments need to
improve the quality of services to improve maternal satisfaction."
2012
T30776
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Edi Prastyo
"Kanker serviks uteri masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kejadian kanker serviks uteri sebesar 12,6/100000 wanita dan angka kematiannya sebesar 7,0/100000 wanita (IARC, 2008). Hal ini dimungkinkan karena faktor resiko yang masih belum tertangani di masyarakat. Multi paritas (khususnya paritas > 4 kali) atau jumlah melahirkan pada wanita sebagai salah satu faktor resiko kanker serviks uteri ternyata masih tinggi di masyarakat. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh paritas > 4 kali terhadap kejadian kanker serviks uteri di 6 rumah sakit Indonesia. Penelitian dilakukan dengan desain kasus kontrol berbasis rumah sakit, dengan sampel sebanyak 364 wanita yang telah dipasangkan berdasarkan asal rumah sakit dan umur interval 10 tahun. Analisis multivariat menggunakan conditional logistic regression. Hasil menunjukkan bahwa paritas > 4 meningkatkan resiko kanker serviks uteri OR: 1,85 ; CI 95% (1,14 -3,02). Oleh karenanya usaha untuk pengembangan program yang dapat membatasi kelahiran seperti program Keluarga berencana akan membantu menurunkan terjadinya kasus serviks uteri.

Uterine cervical cancer is still a public health problem in Indonesia with incidence rate of 12.6 / 100,000 women and mortality rate 7.0 / 100,000 women. (IARC, 2008). Indonesian mortality rate is still high due to the risk factors that have not been handled in community. Multi parity (especially parity > 4) or total of women giving birth as a risk factor for uterine cervical cancer was still high. This study aims to determine the effect of parity > 4 to uterine cervical cancer. The study design is a hospital-based case-control, which samples were taken from 6 hospitals and then matched by hospital and age interval of 10 years. Multivariate analysis using conditional logistic regression shows the parity > 4 increases the risk of uterine cervical cancer OR: 1.85, CI 95% (1.14 -3.02). Therefore, efforts to develop programs that can limit births as family planning program will help reduce the occurrence of cases of cervix uteri.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
"Menopause merupakan berhentinya menstruasi secara permanen yang disebabkan hilangnya fungsi folikel-folikel sel-sel telur. Wanita yang memasuki menopause mengalami penurunan hormon estrogen yang menyebabkan wanita mengalami keluhan-keluhan atau gangguan yang mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan menurunkan kualitas hidupnya. Penggunaan kontrasepsi pil memiliki keterkaitan dengan penundaan usia dan keluhan menopause. Penelitian ini meneliti hubungan antara penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah wanita menopause di Posbindu Kota Depok. Sampel pada penelitian ini adalah wanita menopause yang berusia 45 sampai 60 tahun. Teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling subjek dengan besar sampel 407 orang. Analisis multivariat pada penelitian ini menggunakan cox proportional hazard model. Hasil analisis multivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause baik sebelum maupun sesudah dikontrol variabel kovariat yaitu tingkat pendidikan. Namun demikian masih diperlukan penelitian lain dengan menggunakan desain penelitian kohort prospektif untuk dapat melihat hubungan temporal antara lama penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause.

Menopause is marked with the permanent cessation of menstruation due to the loss of follicles. Earlier menopause will be likely to increase the risk factors relating to declined estrogen level, such as osteoporosis that can lead to early death. A woman entering menopause period often experiences declined estrogen hormone that causes her to have complaints or disturbances that hinder her daily activities and even reduce her quality of life. However, the use of oral contraceptive poses a correlation with the postponing of menopause age and complaints. The primary purpose of this study was to examine the relation of oral contraceptive use and age at menopause. This was an observational study with cross-sectional study design. Population in this study was all menopausal women in Posbindu, Depok. The sample was menopausal women among 45-60 years old. Sample was 407 menopausal women taken Purposive Sampling. The data was analysed by cox?s proportional hazard analysed. The longer use of oral contraceptive was not associated with age at menopause before and after adjusted for confounding variable (education). However, another similar studies was still needed with prospective kohort study design to know temporality causal of longer use of oral contraceptive and age at menopause.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Lidya
"Tesis ini untuk mengtahui hubungan penambahan brat badan hamil (PBBH) dengan kejadian BBLR di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat pada tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain kohort retrospektifif. Hasil penelitian menyarankan ibu hamil perlu dianjurkan untuk meningkatkan asupan makanan selama hamil agar PBBH memenuhi rekomendasi. Perlu juga pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil kurang energi kronis (PMT-Bumil KEK). Ibu hamil perlu secara intensif dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai ketentuan pelayanan antenatal yang direkomendasikan Depkes RI. Follow-up PBBH ibu terutama pada pertengahan dan akhir kehamilan yang merupakan waktu yang kritikal untuk mengidentifikasi resiko teljadinya BBLR.

The focus of this study is to know relation of pregnancy weight gain and low birth-weight in Kembangan District Community Health Center Jakarta Barat on 2008. This research is an analytic study that use cohort retrospective design. The data were collected by secondary data. The researcher suggest that pregnant women should have adequate dietary intake and a standard prenatal care. For pregnant women with chronic energy deficiency (CED) need supplement dietary intake. Pregnancy weight gain at secondary and third trimester was a critical period to identification of low birth-weight."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33072
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putriana Rahim
"Leukemia Limfositik Akut (LLA) merupakan jenis kanker yang paling banyak dijumpai pada anak. Penyakit ini berpotensi untuk disembuhkan, tetapi keberhasilan terapinya ditentukan oleh banyak faktor prognosis, salah satunya adalah status remisi pasca terapi induksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran luaran terapi induksi pasien LLA pada anak di RS. Kanker “Dharmais” tahun 2007-2012. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu rekam medik dan data register pasien LLA. Metode yang digunakan deskriptif case series untuk mengetahui gambaran status remisi dan status kehidupan pasien berdasarkan faktor prognosis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus baru LLA tiap tahun cenderung meningkat, diikuti dengan angka kematian yang menurun tiap tahunnya. Dari 87 pasien yang diteliti, terjadi 57,5% kasus hidup dan 42,5% kasus meninggal. Berdasarkan faktor prognosis, status remisi banyak dialami oleh kelompok pasien perempuan, umur 1-<10 tahun, LLA-L1, LLA B-cell, jumlah leukosit 50-000-100.000/mm3, Hb <5 gr/dl, trombosit ≥150.000/mm3, dan melakukan terapi induksi sesuai jadwal.
Pasien yang berstatus hidup hingga saat penelitian dilakukan banyak dialami pada kelompok perempuan, umur 1- <10 tahun, LLA-L1, LLA B-cell, leukosit <10.000/mm3, Hb≥10gr/dl, trombosit ≥150.000/mm3, melakukan terapi induksi sesuai jadwal, dan berstatus remisi. Event free survival berdasarkan status remisi pada pasien ini adalah 47,1%. Perlu dilakukannya evaluasi terhadap pengobatan yang digunakan saat ini.

Acute lymphocytic leukemia is the common malignancy that occur in children. This disease is potensial to be cured, but the succesfull outcome is depend on many factors, one of them is remission after induction therapy. The aim of this research is to know how the outcome of induction phase based of prognostic factors. This study use a descriptive case-series of 87 patients that have been treated in “Dharmais” Cancer Hospital from January 2007 to December 2012.
The result shows new cases of LLA increased and mortality cases decreased annually. Based on prognostic factors, remission occuring mostly in female, age between 1-<10 years old, L1 type, LLA B-cell, WBC count 50.000-100.000/mm3, Hb count <5 gr/dl, trombocyte count ≥150.000/mm3, and compliance schedule of therapy.
Patients that survived occuring in female, age between 1-<10 years old, L1 type, LLA B-cell, WBC count <10.000/mm3, Hb count ≥10 gr/dl, thrombocytes count ≥150.000/mm3, compliance schedule of therapy, and that reach remission after induction phase. Event free survival based of remission is to 47,1% among them. It’s necessary to evaluate the treatment program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Dwifandra Putri
"Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menyerang anak. Data statistik menunjukkan 1 dari 600 anak akan menderita kanker sebelum umur 16 tahun. Jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada anak di bawah umur 15 tahun adalah leukemia. Sampai saat ini penyebab dari leukemia belum dapat diketahui dengan pasti. Masih sedikitnya penelitian terkait leukemia di Indonesia medorong keinginan peneliti untuk meneliti hal tersebut.
Penelitian ini ingin melihat gambaran kejadian leukemia anak dan karakteristik pasien di RSKD tahun 2008 – 2012. Penelitian ini adalah penelitian epidemiologi deskriptif dengan menggunakan desain serial kasus yang menggunakan data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian menggambarkan jenis leukemia yang paling banyak diderita pasien di RSKD tahun 2008-2012 adalah LLA (83%), karakteristik host, environment, dan perilaku orangtua pasien tidak menggambarkan perbedaan pada kejadian leukemia anak.
Disarankan agar bagian SMF anak mempertimbangkan penambahan beberapa yang berhubungan dengan kejadian leukemia pada rekam medik dan membuat pohon penelitian untuk memudahkan pengembangan penelitian terkait leukemia di RSKD selanjutnya.

Cancer is one of the non communicable diseases that can affect children. Statistics show that 1 of 600 children will suffer cancer before the age of 16 years. Type of cancer most commonly found in children under 15 years are leukaemia. Until now the cause of leukaemia can not be detected. The small number of studies related to leukaemia in Indonesia encourage the researcher to examine it.
This study would like to describe the childhood leukaemia incidence and characteristics patients in RSKD period 2008 – 2012. The study was a descriptive epidemiological study using a case series design uses primary data and secondary data.
Results of this study describe that the type of the most common leukaemia in patients of RSKD period 2008-2012 is LLA (83%), characterics of patients, environment, and parental behaviour do not show the significant differences which related to childhood leukaemia incidence.
This results suggest that children departement concider to add some variables that have association with leukaemia in medical record and suggested to make a tree research to facilitate the development of subsequent studies which related with leukaemia in RSKD.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>