Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endah Kusumaningtyas
Abstrak :
ABSTRAK
Plak yang melekat pada basis gigi tiruan resin akrilik dapat menyebabkan peradangan papila berbentuk hiperpiastik, kandidiasis dan denture stomatitis. Salah satu cara untuk menghilangkan plak dan stain pada gigi tiruan adalah penyikatan memakai pasta gigi, namun pasta gigi diketahui mengandung bahan abrasif yang menyebabkan kekasaran gigi tiruan sehingga plak mudah melekat.

Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium yang bertujuan melihat kekasaran permukaan lempeng resin akrilik gigi tiruan akibat penyikatan memakai sabun cair yang dibandingkan dengan penyikatan memakai pasta gigi. Penyikatan dilakukan dengan sikat gigi elektrik sefama 7 dan 14 menit. Hasil kekasaran diuji dengan Surface roughness tester

Secara deskriptif nampak adanya kecenderungan peningkatan kekasaran permukaan lempeng resin akrilik dengan bertambahnya waktu penyikatan. Dari hasil uji limit significant difference, nampak tidak ada perbedaan bermakna kekasaran antara akibat penyikatan memakai air dan memakai sabun cair, namun terdapat perbedaan bermakna baik antara penyikatan memakai air dan memakai pasta gigi maupun antara penyikatan memakai sabun cair dan memakai pasta gigi.

Disimpulkan bahwa kekasaran lempeng resin akrilik akibat penyikatan memakai pasta gigi lebih besar dibandingkan penyikatan memakai sabun cair. Hal ini karena pasta gigi mengandung bahan abrasif, sedangkan sabun cair tidak mengandung bahan abrasif. Kekasaran akibat penyikatan memakai sabun cair diakibatkan oleh efek abrasif dari bulu sikat gigi.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Wahyu Indrayani
Abstrak :
Untuk menilai kekuatan basis gigi tiruan akrilik dari segi mekanik maupun fisik perlu dilakukan uji kekuatan untuk akrilik resin. Cara uji yang sering digunakan dalam bidang Kedokteran Gigi untuk mengetahui transverse strength ini biasanya dengan menggunakan mesin uji Instron. Tulisan ini melaporkan hasil penelitian tentang perbandingan transverse, strength hasil reparasi dengan tiga macam bahan resin, yaitu light-cured resin, cold-cured resin dan heat-cured resin. Biasanya untuk memperbaiki gigi tiruan sering digunakan heat-cured resin atau cold-cured resin. Kedua macam bahan reparasi ini dirasa masih kurang memuaskan untuk memperbaiki gigi tiruan yang akan digunakan dalam jangka waktu panjang. Baru-baru ini ditemukan light-cured resin yang dapat berpolimerisasi dalam waktu singkat dengan bantuan.penyinaran Halogen biru 400 - 500 nm. Bahan ini mudah dan dapat digunakan untuk memperbaiki gigi drum yang patah. Dengan diketahuinya kekuatan mekanik transverse strength hasil reparasi dengan ketiga macam bahan dalam penelitian ini, maka dapat dibandingkan kekuatan mekanis dari masing-masing bahan tersebut. Pada penelitian ini, bentuk preparasi bagian yang akan direparasi dibuat membulat dengan jarak 3 mm untuk menambah kekuatan mekanik setelah reparasi. Pematahan spesimen dilakukan dengan alat Instron dicatat sebelum dan sesudah reparasi. Pengukuran transverse strength bahan resin yang telah direparasi dengan light-cured resin ternyata menunjukkan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan yang telah direparasi dengan bahan heat-cured resin dan cold-cured resin. Nilai transverse strength setelah direparasi dengan ketiga macam bahan terlihat menurun dibandingkan dengan sebelum direparasi.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melly Lorianti
Abstrak :
Penggunaari desain sirkumferensial pada kasus kehilangan gigi 8765/5678 sering menimbulkan gaya ungkit yang menyebabkan gerak gigi penjangkaran ke distal, dan kemudian diikuti oleh goyangnya gigj tersebut. Masalah ini terjadi karena dukungan gigi tiruan terdiri dari dua jenis jaringan, yaitu jaringan keras berupa gigi dengan jaringan periodontalnya, dan jaring lunak yaitu mukosa yang menutupi daerah tak bergigj, dengan derajat kekenyalan yang berbeda. Untuk mencegah hal ini, perlu diperhatikan agar tekanan yang disalurkan ke gigi penjangkaran sekecil mungkin, sehingga tidak dapat rnerusak gigi penjangkaran. Cengkeram dengan desain sirkumferensial dapat dibuat dari logam cor keseluruhannya, atau dapat dikombinasi dengan kawat di bagian lengan bukal. Dalam penelitian ini ingin diketahui cengkeraman mana dan dua cengkeram tersebut yang rnenyebabkan gerak distal gigi penjangkaran yang lebih kecil. Untuk itu dilakukan penelitian laboratorik mengenai pengaruh cengkeram kombinasi dan cengkeram cor sirkumferensial terhadap gerak distal gigi penjangkaran. penelitian dilakukan dengan mengukur gerak distal gigi penjangkaran dengan dial gauge, bila beban seberat 2,5 kg dijatuhkan pada sadel di regio molar pertama, pada gigi tiruan sebagian lepas ekstensi distal yang memakai cengkeram kombinasi dan cengkeram cor sirkumferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cengkeram kombinasi menyebabkan gerak fistal gigi penjangkaran yang lebih kecil dibandingkan dengan cengkeram cor sirkumferensial
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1989
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gemala Birgitta
Abstrak :
Pembersihan gigi tiruan lepas akrilik sangat penting untuk mencegah terjadinya peradangan pada mukosa mulut dibawah basis gigi tiruan akrilik. Peradangan dapat disebabkan oleh plak dan mikroorgauisme yang menempel pada basis gigi tiruan akrilik tersebut. Urnumnya pasien-pasien pemakai gigi tiruan lepas akrilik membersihkan gigi tiruannya dengan menggunakan sabun atau pasta gigi, tetapi belum ada penelitian mengenai efektivitas kedua bahan tersebut. Selain itu ada pula bahan pembersih yang mengandung peroksida yang terdapat dalam bentuk tablet yang dilarutkan dalam air. Tulisan ini melaporkan hasil penelitian tentang perbandingan efektivitas sabun, pasta gigi dan hidrogen peroksida 3 % clalam membersihkan gigi tiruan lepas akrilik. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini, nilai derajat kebersihan gigi tiruan lepas akrilik yang paling tinggi adalah bila gigi tiruan dibersihkan dengan sabun, disusul dengan pasta gigi dan hidrogen peroksida 3 %, walaupun secara statistik perbedaan tersebut tidak bermakna.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library