Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suharso
Abstrak :
ABSTRAK
Polipropilen berada dalam 3 isomer, yaitu : ataktik, isotaktik . dan sindiotaktik. Polipropilen dengan kandungan ataktik antara 2-5% mempunyai kualitas yang tinggi. Polipropilen dengan kandtuigan ataktik melebihi 5% bersifat lunak dan sebaliknya apabila kandungannya kurang dari 2%, maka polipropilen bersifat getas. Selama ini penentuan kandungan ataktik tersebut menggunakan cara refluk yang menggunakan pelarut yang toksik (xilen ) dengan biaya yang besat serta efisiensi kerja yang rendah. Untuk itu diperlukan cara lain untuk menentukan kandungan ataktik. NMR merupakan alat yang dapat memberikan informasi data berdasarkan signal yang dihasilkan dari interaksi medan magnet dengan inti atoni'H. Dengan cara ini dapat dikurangi kerugian-kerugian cara refluks. Untuk mengukur kandungan ataktik sampel, terlebili dahulu dibuat stanclar dengan kandungan ataktik yang bervariasi. Kandungan ataktik sampel dapat diketahtti dengan membandingkan besarnya signal sampel dengan signal ataktik standar.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Ali
Abstrak :
Tingginya kebutuhan masyarakat akan pemanfaatan plastik menyebabkan sekitar 65 persen darii total produksi poliolefin ditujukan untuk pengaplikasian pada injection molding. Sejalan dengan meningkatnya permintaan , maka sudah selayaknya produsen poliolefin sebagai industri hulu dan produsen aplikasi injection molding sebagai industri hilir meningkatkan mutu produk yang dihasilkan. Khususnya untuk polipropilen pemanfaatan sifat-sifatnya seperti kerapatan yang rendah, tahan terhadap kelembaban , kekuatan mekanis yang tinggi, titik leleh relatip tinggi menjadikan polipropilen mempunyal prospek yang sangat besar untuk menggantikan bahan-bahan seperti styren, HDPE, PVC, kertas, gelas, PET dan resin rekayasa.Karena prospek tersebut penambahan agen, nukleasi akan menambah kejernihan polipropilen sehinggga dapat menaikkan niiai estatikanya. Agen nukleasi yang digunakan pada studi ini 3,4-dimetildthenzi!idin sorbitol, konsentrasi 2500 ppm agen nukleasi ini adalah konsentrasi optimum untuk menaikkan kejernihan npolipropilen. Dampak lain yang didapatkan dari penambahan agen nukleasi ini pada konsentrasi dapat memeksimalkan kenaikan temperatur kristalisasi polipropilen sehingga dapat meminimalkan waktu-waktu pendinginan pada proses injection molding. Penambahan agen nukleasi mi tidak dapat menakkan sifat mekanik ( kekeresan ) polipropilen, pemanfaatannya hanya untuk produk yang membutuhkan kejernihan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library