Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunawan Wibisono
"The BER performance of trellis coded (TC) 8PSK with 2-branch selection (SC) and maximal ratio combining (MRC) diversities on mobile satellite communication system, which channel characterized by Nakagami fading channel is investigated. The special case of 2 branch SC and MRC diversities on independent and spatially correlated Nakagami fading are analyzed in detail, It is shown that the BER performance of TC 8PSK with diversity is better than that system without diversity, and the BER performance of system with diversity increases with increasing the Nakagami fading parameter m. Although the correlation between branches causes signal-to-noise ratio (SNR) loss relative to uncorrelated fading case for 2 branches SC and MRC diversities, the SC and MRC diversities can lead the diversity gain, that is, the improvement of BER performance of TC 8PSK with diversity is obtained over the TC 8PSK without diversity. In addition, the effect of antenna separation which causes cross correlation between the fading signals envelops on the performance of TC 8PSK with 2 branch SC and MRC diversities is also considered."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP 2000 37
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono Haryadi
"ABSTRAK
Pada suatu sistem komunikasi yang menggunakan udara sebagai media transmisi, seringkali ditemui gangguan yang berakibat menurunnya sinyal yang diterima secara drastis atau bahkan hilang sama sekali yang disebut dengan fading. Karena fading ini disebabkan oleh perubahan besaran phisis alam yaitu tekanan udara, temperatur dan kelembaban udara, maka kapan terjadinya fading tidak dapat ditentukan dengan pasti.
Fading yang terjadi pada sistem telekomunikasi radio dimasukkan sebagai besaran redaman tambahan. Semakin besar redaman tambahan membuat redaman total menjadi besar. Untuk mengatasi redaman yang besar diperlukan daya pancar yang besar pula, sehingga akhirnya harga sistem menjadi semakin mahal. Yang ingin diketahui adalah berapa besar fading yang sesungguhnya agar dengan harga peralatan yang minimal mutu sistem tetap dapat terpenuhi.
Penelitian ini dibuat untuk melihat pengaruh besaran-besaran phisis alam (tekanan udara, temperatur dan kelembaban) terhadap terjadinya fading. Perhitungan fading ini dikerjakan berdasarkan data besaran-besaran phisis alam yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika khususnya untuk wilayah Jakarta ( 1981 - 1989 ), Bogor ( 1984 - 1989 ) serta Bandung ( 1984 - 1987 ). Data besaran-besaran phisis alam tersebut diolah untuk mendapatkan perubahan level sinyal yang diterima jika komunikasi radio dianggap berlangsung pada ketinggian rata-rata pemancar dan penerima tertentu. Data besaran phisis alam yang diperoleh merupakan data rata-rata bulanan. Data tersebut dikelompokkan berdasarkan wilayah, dan dari data tersebut dibuat file yang dapat dibaca oleh perangkat lunak yang dibuat.
Keluaran perhitungan slow fading ini berupa grafik maupun tabel perubahan level sinyal yang diterima untuk wilayah, tahun, dan ketinggian rata-rata pemancar penerima tertentu."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono Haryadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono Haryadi
"Pada suatu sistem komunikasi yang menggunakan udara sebagai media transmisi, seringkali ditemui gangguan yang berakibat menurunnya sinyal yang diterima secara astis atau bahkan hilang sama sekali yang disebut dengan fading. Karena fading ini disebabkan oleh perubahan besaran phisis alam yaitu tekanan udara, temperatur dan lembahan udara, maka kapan terjadinya fading tidak dapat ditentukan dengan pasti. Fading yang, terjadi pada sistem telekomunikasi radio dimasukkan sebagai saran redaman tambahan Semakin besar redaman tambahan membuat redaman total menjadi besar. Untuk mengatasi redaman yang besar diperlukan daya pancar yang besar pula, sehingga akhirnya harga sistem menjadi semakin mahal yang, ingin diketahui adalah berapa besar fading yang sesungguhnya agar dengan harga peralatan yang, minimal mutu sistem tetap dapat terpenuhi.
Penelitian ini dibuat untuk melihat pengaruh besaran-besaran phisis alam kanan udara, temperatur dan kelembaban) lterhadap terjadinya fading. Perhitungan keliling ini dikerjakan berdasarkan data besaran-besaran phisis alam yang diperoleh dari Meteorologi dan Geofisika khususnya untuk wilayah Jakarta ( 1981 - 1989 ), bogor ( 1984 - T989 ) sorta Bandung ( 1984 - 1987 ). Data besaran-besaran phisis alam tersebut diolah untuk mendapatkan perubahan level sinyal yang diterima jika komunikasi radio dianggap berlangsung pada ketinggian rata-rata pemancar dan menerima tertentu. Data besaran phisis alam yang diperoleh merupakan data rata-rata kanan. Data tersebut dikelompokkan berdasarkan wiiayah, dan dari data tersebut dibuat file yang dapat dibaca oleh perangkat lunak yang dibuat. Keluaran perhitungan slow Fading ini berupa grafik maupun tabel penubahan 31 sinyal yang diterima untuk wilayah, tahun, dan ketinggian rata-rata pemancar menerima tertentu."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono Haryadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono Haryadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library