Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lista Roro Marsudi
"ABSTRAK
Metformin HCl merupakan golongan biguanid yang dapat menurunkan kadar gula darah dan digunakan untuk kondisi serius, sehingga termasuk obat yang memerlukan respon pasti dan wajib uji bioekivalensi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode tervalidasi serta mengevaluasi pengaruh perbedaan jenis antikoagulan pada analisis metformin HCl dalam plasma. Kondisi kromatografi optimum menggunakan detektor photodiode array yang dideteksi pada panjang gelombang 234 nm; kolom C18 SunfireTM 5 m, 250 x 4,6 mm ; suhu 40 C; fase gerak SDS 10 mM dan dapar fosfat 10 mM dalam air ndash; asetonitril 60:40 v/v ; pH 7,0; dan laju alir 1,0 mL/menit dengan kalsiu atorvastatin sebagai baku dalam. Ekstraksi dilakukan dengan metode pengendapan protein menggunakan plasma 300 l dan asetonitril 600 l 1:2 v/v . Metode yang diperoleh linear pada rentang konsentrasi 20,0 ndash; 5000,0 ng/mL dengan r > 0,9998. Data stabilitas dan perolehan kembali metformin HCl dalam plasma dengan antikoagulan berbeda tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan p > 0,05; ANOVA , namun untuk rasio respon luas puncak menunjukkan perbedaan yang signifikan p < 0,05 yaitu antikoagulan sitrat dengan EDTA dan antikoagulan heparin dengan EDTA. Secara keseluruhan, metode analisis yang diperoleh memenuhi persyaratan validasi baik untuk penggunaan antikoagulan sitrat, heparin, maupun EDTA berdasarkan EMEA Bioanalytical Guideline tahun 2011.

ABSTRACT
Metformin HCl is one of biguanid medicine which decreasing glucose level in plasma and used for critical used drug, it includes drugs that require a definite response and a mandatory of bioequivalence test. The aim of this study is to validate the analytical method and evaluate the effect of anticoagulant types for analyzing metformin HCl in human plasma. Optimal analytical condition was obtained using photodiode array detector which was detected at wavelength of 234 nm C18 SunfireTM column 5 m, 250 x 4.6 mm , temperature 40 C the mobile phase contains 10 mM SDS and 10 mM phosphate buffer in water ndash acetonitrile 60 40 v v pH 7.0 flow rate was 1.0 mL min and using atorvastatin calcium as internal standard. The plasma extraction was carried out by protein precipitation method using human plasma 300 l and acetonitrile 600 l 1 2 v v . The method was linear at concentration range of 20.0 ndash 5000.0 ng mL with r 0.9998. Based on stability and recovery of metformin HCl in plasma, there was no significant difference ANOVA p 0.05 , but it showed significant difference for peak area ratio response p 0.05 between citrate with EDTA and heparin with EDTA anticoagulants. Overall, this analytical mehod fulfill the accepteance criteria of validation based on EMEA Bioanalytical Guideline 2011. "
2017
S69846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Yanwar Ashari
"Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan sel abnormal yang dan dapat menyebar ke organ lain. Kanker merupakan penyebab utama kematian kedua terbesar di dunia. Ditemukan ekspresi berlebih sirtuin1 pada beberapa kanker. Ekspresi sirtuin1 harus diinhibisi untuk menekan pertumbuhan sel kanker. Penelitian yang dilakukan saat ini untuk menemukan senyawa yang dapat digunakan sebagai inhibitor sirtuin1. Metode in silico merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk penelitian ini. Dalam penelitian ini, diteliti 31 senyawa derivat 33-Thieno[3,2-d] pyrimidine-6-carboxamide dan senyawa ex527 sebagai kontrol positif hasil penapisan virtual sebagai inhibitor situin1. Hasil penambatan molekuler didapatkan nilai ?G senyawa ex527 kontrol positif sebesar -9.27 kkal/mol. Senyawa 17, 11a dan 11c memiliki nilai ?G terendah dengan nilai ?G sebesar 12.91, 12.77 dan 12.11 kkal/mol sedangkan senyawa 21 memiliki nilai terbesar dengan nilai ?G sebesar -7.97 kkal/mol. Setelah penambatan molekuler, dilakukan simulasi dinamika molekuler terhadap 31 senyawa derivat 33-Thieno[3,2-d] pyrimidine-6-carboxamide dan senyawa ex527 sebagai kontrol positif. Hasil simulasi dinamika molekuler menunjukkan senyawa 11d, 11b dan 11a memiliki aktivitas terbaik. Selain itu, adanya Zn2 dan NAD dapat mempengaruhi hasil dari penambatan molekuler dan simulasi dinamika molekuler.

Cancer is a disease that characterized by abnormal cell growth that can spread into other organs. Cancer is the main cause of death in the world. Overexpression of sirtuin1 was found in some cancer. The expression of sirtuin1 should be inhibited to suppress the growth of cancer cells. This study was conducted to find compounds that can be used as inhibitor of sirtuin1. In silico method is one of a method that can be used for this study. In this experiment, 31 compounds of 33 Thieno 3,2 d pyrimidine 6 carboxamide derivatives and ex527 as positive control from the result of virtual screening as inhibitor of sirtuin1. The result of molecular docking obtained with G value of ex527 positive control is 9.27 kcal mol. The 17, 11a and 11c compounds have the lowest G values that are 12.91, 12.77, and 12.11 kcal mol respectively whereas compound 21 has the highest G value that is 7.27 kcal mol. After molecular dynamics were simulated against 31 compounds of 33 Thieno 3,2 d pyrimidine 6 carboxamide derivatives and ex527 compounds as positive control. The result of molecular dynamics simulation shows 11d, 11b and 11a compounds have the best activity. In addition, the presence of Zn2 and NAD may affect the results of molecular docking and molecular dynamics simulations.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Ashiila Amalia
"ABSTRAK
Rifampisin RIF merupakan salah satu obat antituberkulosis anti-TB lini pertama yang penggunaannya dikombinasikan dengan isoniazid INH dalam bentuk fixed dose combination FDC selama 4 bulan. Rendahnya konsentrasi RIF dalam darah pasien dapat menyebabkan resistensi obat yang berujung pada kegagalan terapi, sehingga perlu dilakukan pemantauan terapi obat PTO . PTO dengan metode sampel darah kering DBS memberikan kenyamanan yang lebih pada pasien TB untuk meningkatkan keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode analisis RIF dengan keberadaan INH dalam sampel DBS, mulai dari kondisi kromatografi optimum, metode preparasi sampel DBS optimum, dan validasi metode bioanalisis. Kondisi kromatografi optimum adalah menggunakan kolom C8 Waters, SunfireTM 5 m; 250 x 4,6 mm ; fase gerak dapar amonium asetat 50 mM pH 4,5 ndash; asetonitril ndash; metanol 40 : 30 : 30 ; laju alir 0,5 mL/menit; suhu kolom 40 C; deteksi pada panjang gelombang 261 nm; waktu analisis selama 16 menit; menggunakan cilostazol sebagai baku dalam. Preparasi sampel menggunakan metode pengendapan protein dengan pelarut pengekstraksi asetonitril-metanol 1:4 v/v . Hasil validasi terhadap metode analisis RIF dengan keberadaan INH yang dilakukan memenuhi persyaratan validasi berdasarkan EMEA pada tahun 2011. Metode yang diperoleh linear pada rentang konsentrasi 1,0 ndash; 30,0 g/mL dengan nilai r > 0,9984.

ABSTRACT
Rifampicin RIF is one of the first line antituberculosis anti TB drug combined with isoniazide INH in fixed dose combination FDC form which is consumed for 4 months. RIF has been associated with treatment failure in some patients because of a low blood drug concentrations. Therefore, TB patient using RIF is recommended to determine plasma concentrations of RIF. Biosampling method using dried blood spots DBS offers some advantages such as the patient comfort. Monitoring TB drug using DBS helps to improve effectiveness of therapy. This research objective is to develop an analytical method of RIF in presence of INH in DBS starting from optimum chromatography condition, optimum whole blood preparation method, and analytical method validation. The optimum chromatographic condition was obtained using C8 Waters, SunfireTM 5 m 250 x 4.6 mm the mobile phase contains buffer ammonium acetate 50 mM pH 4.5 ndash acetonitrile ndash methanol 40 30 30 flow rate was 0.5 mL min column temperature 40 C which was detected with UV at wavelength of 261 nm time of analysis 16 minutes and cilostazol as internal standard. The optimum preparation method was protein precipitation technique using acetonitrile and methanol 1 4 v v . The validation result of RIF in presence of INH analysis method fulfilled the validation requirement using EMEA Bioanalytical Guideline in the year 2011. The method was linear at concentration range of 1.0 30.0 g ml with r 0.9984. "
2017
S67574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Agus Putera Hardijanto
"Metode pengambilan sampel melalui Dried Blood Spot DBS terus dikembangkan. DBS memiliki banyak kelebihan seperti kemudahan penyimpanan sampel dan sampel yang dibutuhkan lebih kecil. Walau demikian, analisis dalam sampel DBS lebih sulit dilakukan karena banyaknya faktor yang mempengaruhi analisis sehingga diperlukan penyelidikan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya perbedaan hasil yang diakibatkan jenis kertas, hematokrit darah, volume penotolan, pemberian baku dalam, dan suhu penyimpanan yang berbeda terhadap analisis sampel. Sampel darah dengan hematokrit tertentu yang mengandung 6-merkaptopurin 6-MP dan 6-tioguanin 6-TG pada konsentrasi 25 ng/ml dan 1000 ng/ml ditotolkan dengan volume yang berbeda pada kertas CAMAG DBS dan Perkin Elmer 226. Setelah kering, kertas dipotong dengan diameter 8 mm dan diekstraksi dengan metanol yang mengandung baku 5-fluorourasil 5-FU . Selain di dalam larutan pengekstraksi, baku dalam diberikan di dalam darah dan ditotolkan ke dalam kertas untuk dilihat perbedaan kromatogramnya. Pemisahan dilakukan dengan kolom Waters Acquity UPLC Class BEH Amide 1,7 ?m 2,1 x 100 mm dengan fase gerak berupa asam format 0,2 dalam air ndash; asam format 0,1 dalam asetonitril ndash; metanol dengan elusi gradien dan laju alir 0,2 mL/menit. Hasil penelitian ini memperlihatkan perbedaan pemberian baku dalam mempengaruhi puncak baku dalam. Perbedaan jenis kertas mempunyai korelasi.

The collection method of dried blood spot DBS is being developed. DBS offers a number of advantages over conventional blood collection such as easier storage and smaller samples. However, the analysis of the DBS sample is more difficult due to many factors that affect the analysis so that further investigation is needed. The aim of this study was to saw the presence of differences in results because of paper type, hematocrit, blood volume, provisions of internal standard, and temperature of sample storage differences. Blood samples with specific hematocrit containing 25 and 1000 ng ml 6 mercaptopurine 6 MP and 6 thioguanine 6 TG were spotted at the different volume of blood on CAMAG DBS paper and Perkin Elmer 226. The DBS paper was punched with a diameter of 8 mm and extracted using methanol containing internal standard 5 fluorouracil 5 FU . In addition in the methanol, the internal standard was also added in the blood and spotted into the paper to see the chromatogram difference. The separation was carried out using a Waters Acquity UPLC Class BEH Amide 1.7 m 2.1 x 100 mm column with a mobile phase of 0.2 formic acid in water 0.1 formic acid in acetonitrile methanol with gradient elution at flow rate 0.2 mL minute. The results of this study indicated the differences provisions of internal standard affected the chromatogram of the internal standard. Different types of paper and blood volume affected."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryaty Ekasary
"Gelatin merupakan hidrokoloid yang banyak digunakan pada makanan. Komposisi asam amino pada gelatin berbeda tergantung sumber jaringan hewan tetapi terkandung glisin, prolin, dan hidroksiprolin dalam jumlah besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengetahui karakteristik gelatin dari kulit babi, dan memperoleh kondisi analisis optimum untuk penetapan kadar asam amino glisin, prolin dan hidroksiprolin pada gelatin babi. Isolasi gelatin dari kulit babi menggunakan asam asetat 0,5. dalam proses pretreatment dan diekstraksi menggunakan akuades pada suhu 550C selama. jam dengan suhu pengeringan 600C. Pada ekstrak gelatin dilakukan analisis karakterisasi seperti pengamatan organoleptis, uji FTIR, kadar air, kadar abu dan uji viskositas.
Hasil optimasi metode analisis untuk penetapan kadar asam amino glisin, prolin, dan hidroksiprolin pada gelatin kulit babi menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi dengan detektor fluoresensi dilakukan pada panjang gelombang eksitasi 265 nm dan emisi 320 nm, komposisi fase gerak dapar asetat-asetonitril 55:45 dengan laju alir 0,8 ml/menit dan menggunakan kolom yang digunakan yaitu C18 dengan panjang kolom 250 mm, diameter dalam 4,6 mm, dan ukuran partikel. mm serta dilakukan derivatisasi menggunakan pereaksi 9-Fluorenilmetoksikarbonil-klorida. Hasil analisis menunjukkan kadar rata-rata glisin, prolin, dan hidroksiprolin pada sampel gelatin babi adalah 28,571 0,74, 19,236 0,48, dan 12,886 0,33.

Gelatin is an important hydrocolloid which has been widely used in food applications. The amino acid composition in gelatin are different from one source to another but always consists of large amounts of glycine, proline, and hydroxyproline. This study aimed to isolate gelatin, determined characteristic and optimum analysis condition gelatin of porcine skin. The porcine gelatin was isolation by acetic acid 0,5. for pretreatment and aquadest at 550C for. hours with drying at 600C. The extract were evaluate with organoleptic test, FTIR, moisture assay, ash assay and viscosity test.
The result of optimum analysis condition for the determination of glycine, proline, and hydroxyproline levels in porcine gelatin using high performance liquid chromatography with fluorescence detector at excitation wavelength 265 nm and emission 320 nm, mobile phase composition acetic buffer acetonitrile 55 45 with flow rate 0,8 ml min and was used C18 column with. length of 250 mm, an inner diameter of 4.6 mm, and the particle size. mm. Derivatization amino acids using reagent. fluorenymethyl chloroformate chloride FMOC Cl. The results showed average levels of glycine, proline, and hydroxyproline in porcine gelatin was 28,571 0,74. 19,236 0,48. and 12,886 0,33.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S70033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Khoirunnisa
"Gelatin adalah suatu protein yang dihasilkan dari kolagen dengan cara hidrolisis asam atau basa. Komposisi dan susunan asam amino pada gelatin berbeda tergantung tiap sumber jaringan hewan tetapi selalu terkandung glisin, prolin, dan hidroksiprolin dalam jumlah yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi gelatin, mengetahui karakteristik gelatin dari kulit sapi dan memperoleh metode analisis yang optimum untuk penetapan kadar asam amino glisin, prolin, dan hidroksiprolin pada gelatin sapi. Kulit sapi dihidrolisis menggunakan natrium hidroksida 2 , suhu ekstraksi 70 C selama 3 jam dan suhu pengeringan 60 C. Pada ekstrak gelatin sapi dilakukan evaluasi uji meliputi uji organoleptis, analisis spektrum FTIR, pH, kadar abu, kadar air, dan viskositas.
Hasil optimasi metode analisis untuk penetapan kadar asam amino glisin, prolin, dan hidroksiprolin pada gelatin sapi menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan detektor fluoresensi pada panjang gelombang eksitasi 265 nm dan emisi 320 nm, komposisi fase gerak dapar asetat-asetonitril 55:45 dengan laju alir 0,8 mL/menit dan menggunakan kolom C18 dengan panjang kolom 250 mm, diameter dalam 4,6 mm, dan ukuran partikel 5 mm, serta dilakukan derivatisasi menggunakan pereaksi 9-Fluorenilmetoksikloroformat-klorida FMOC-Cl . Hasil menunjukkan kadar rata-rata glisin, prolin, dan hidroksiprolin pada sampel gelatin sapi adalah 25,10 0,09 , 14,28 0,11 , dan 13,50 0,05.

Gelatin is a protein derived from partial hydrolysis of collagen either with acid or alkali. The amino acid composition and its sequences in gelatin are different from one source to another, but always consist of large amount of glycine, proline and hydroxyproline. This study aimed to isolate gelatin, determined characteristic and obtain analytical methods are optimum for the determination of glycine, proline, and hydroxyproline levels in bovine gelatin. Bovine hide is hydrolyzed using 2 sodium hydroxide, extraction temperature at 70 C for 3 hours and drying temperature at 60 C. The gelatin extract were evaluate with organoleptic test, FTIR analysis, pH, ash content, moisture content, and viscosity.
The result of optimum analysis condition for the determination of glycine, proline, and hydroxyproline in bovine gelatin using high performance liquid chromatography HPLC with fluorescence detector at excitation wavelength 265 nm and emission 320 nm, mobile phase composition acetic buffer acetonitrile 55 45 with a flow rate 0,8 mL min and was used C18 column with a length of 250 mm, an inner diameter of 4.6 mm, and the particle size 5 mm. Derivatization amino acids using reagent 9 fluorenymthylchloroformate cloride FMOC Cl. The results showed average levels of glycine, proline, and hydroxyproline in bovine gelatin were 25.10 0.09 , 14.28 0.11 , and 13.0 0.05.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Yulianti
"Kolagen merupakan jenis protein fungsional yang tersusun dalam bentuk triple helix, kandungan asam amino yang paling banyak dalam kolagen yaitu glisin, prolin, dan hidroksiprolin. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, memurnikan, dan mengetahui karakteristik kolagen hasil isolasi dari tendon sapi serta pencarian kondisi analisis optimum untuk memperoleh kadar glisin, prolin, dan hidroksiprolin. Metode isolasi kolagen yang dilakukan adalah menggunakan NaOH 0,1. sebagai langkah pre-treatment, asam asetat 0,5. untuk proses ekstraksi, salting out dengan NaCl 0,9 M, kemudian dilakukan sentrifugasi dan proses dialisis sebagai proses pemurnian, lalu freeze drying untuk mendapatkan hasil kolagen padat.
Karakterisasi kolagen yang dilakukan yaitu uji organoleptis, pH, kadar air, kadar abu, viskositas, gugus fungsi, dan pewarnaan Casson's trichrome. Selanjutnya kolagen dihidrolisis dengan HCl. N selama 24 jam, serta dilakukan proses derivatisasi menggunakan pereaksi 9-Fluorenimetoksikarbonil klorida FMOC-Cl. Kemudian kolagen dianalisis dengan kromatografi cair kinerja tinggi dengan kolom C18 dan detektor fluoresensi pada panjang gelombang eksitasi 265 nm, dan emisi 320 nm. Fase gerak yang digunakan adalah dapar asetat pH 4,2 ndash; Asetonitril 55:45 dengan laju alir 0,8 mL/menit. Berdasarkan hasil yang didapat menunjukkan kadar rata-rata glisin 33,247 0,20. prolin 11,867 0,20. dan hidroksiprolin 10,51 0,23.

Collagen is. type of functional protein that is composed of the triple helix form, the most abundant amino acids in collagen are glycine, proline, and hydroxyproline. In this study, collagen was isolated, purified, and characterized from bovine tendon, then determined of the optimum condition analysis to obtain glycine, proline, and hydroxyproline. Collagen isolation process used NaOH 0.1. as. pretreatment, acetic acid 0.5. as extraction process, salting out process with NaCl 0.9 M, centrifugation and dialysis process to purification. and then freeze drying as the final stage.
The characterization test of collagen include organoleptic, pH, moisture content, viscosity, ash content, FTIR analysis, and staining Casson 39. trichrome. Then, collagen was hydrolyzed using HCL. N for 24 hours, and derivatized using. Fluorenymethoxycarbonil chloride FMOC Cl. After that, collagen was analyzed using high performance liquid chromatography HPLC with. 18 column and fluorescence detector at excitation wavelength of 265 nm, emission wavelength of 320 nm. Mobile phase used acetic buffer pH 4.2 ndash Acetonitrile 55 45 with flow rate 0.8 mL minute. The results showed average contents of glycine 11.867 0.20. proline 33.247 0.20. and hydroxyproline 10.51 0.23
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Aditya Andayani
"Kolagen merupakan bahan baku tinggi protein, dimana hampir semua asam amino terkandung didalamnya dengan kandungan terbesarnya adalah glisin, prolin, dan hidroksiprolin. Pada penelitian ini, kolagen diisolasi, dimurnikan, dan dikarakterisasi dari kulit babi Sus scrofa domesticus. kemudian dilakukan pencarian kondisi analisis optimum untuk mendapatkan metode penetapan kadar asam amino glisin, prolin, dan hidroksiprolin pada sampel kolagen kulit babi. Metode terbaik untuk mengisolasi kolagen dari kulit babi menggunakan perendaman dalam NaOH 0,1. dan diekstraksi dengan asam asetat 0,5 N, dipresipitasi dengan NaCl 0,9M kemudian disentrifugasi, dialisis sebagai proses pemurnian, dan terakhir di freeze-drying untuk memperoleh bentuk padatnya.
Karakterisasi yang dilakukan meliputi uji organoleptis, pH, analisis gugus fungsi, kadar air, kadar abu, viskositas, dan pewarnaan Casson's trichrome pada jaringan kolagen. Selanjutnya kolagen dihidrolisis dengan HCl 6N selama 24 jam lalu diderivatisasi menggunakan pereaksi 9-Fluorenilmetoksikarbonil klorida FMOC-Cl. Sampel selanjutnya dianalisis menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi KCKT dengan kolom C-18 dan detektor fluoresensi pada panjang gelombang eksitasi 265 nm dan panjang gelombang emisi 320 nm. Fase gerak yang digunakan dapar asetat pH 4,2 -asetonitril 55:45 dengan laju alir 0,8 mL/menit. Hasil menunjukkan kadar rata-rata glisin, prolin, hidroksiprolin berturut-turut adalah 33,663 0,215. 12,333 0,128. dan 11,303 0,354.

Collagen is. high protein feedstock with almost all amino acids are contained in it, but the greatest content of all are glycine, proline, and hydroxyproline. In this study, collagen was isolated, purified, and characterized from porcine skin Sus scrofa domesticus. then determination of the optimum conditions analysis on amino acid in collagen were performed to obtain. method for determination of glycine, proline, and hydroxyproline content in porcine skin collagen samples. The best method to isolate collagen was using 0.1. NaOH, extracted with 0.5. Qacetic acid, precipitated with 0.9M NaCl, then collagen was centrifuged, dialysed to purification, and freeze dryed to get the solid form.
The characterization tests includes organoleptic, pH, Fourier Transform Infra Red analysis, moisture content, ash content, viscosity, and Casson 39. trichrome staining on collagen tissue. After that, collagen was hydrolized using HCl 6N for 24 hours then derivatized using. Fluorenylmethylcarbonyl chloride. Collagen was analyzed using high performance liquid chromatography HPLC with. 18 column and fluorescence detector at excitation wavelength of 265 nm and emission wavelength of 320 nm. Mobile phase used was acetic buffer pH 4.2 acetonitrile 55 45 with flow rate 0.8 mL min. The results showed average contents of glycine, proline, and hydroxyproline were 33,663 0,215 12,333 0,128 and 11,303 0,354.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Muhammad Fridho Damora
"Kurkumin merupakan senyawa yang dilaporkan memiliki aktivitas sebagai senyawa antiinflamasi. Namun, stabilitas dan aktivitasnya belum sesuai harapan sebagai agen terapeutik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh senyawa derivat Mannich dari kurkumin dan meningkatkan aktivitas antiinflamasi dari senyawa ini. Salah satu metode yang dilakukan adalah pengubahan gugus keton menjadi cincin pirazol. Pengubahan gugus ini dilaporkan dapat meningkatkan aktivitas kurkumin. Aktivitas senyawa diharapkan meningkat dengan menambahkan dietilamin sebagai basa mannich, untuk meningkatkan aktivitas antiinflamasi. Pereaksian ini dilakukan dengan merefluks kurkumin pirazol dengan formaldehida dan dietilamin dalam asetonitril selama 5 jam. Endapan yang didapat kemudian dicek dengan menggunakan kromatografi lapis tipis dengan fase gerak metanol:kloroform 2:1.
Pemurnian dilakukan dengan kromatografi kolom 1:20 dengan fase gerak yang sama. Rendemen senyawa murni yang didapat sebesar 88,47. Karakterisasi senyawa dilakukan dengan spektrofotometri IR, 1H-NMR, 13C-NMR, dan HRMS. Aktivitas antiinflamasi senyawa sintesis didapat dengan mengukur turbiditas denaturasi albumin telur ayam. Senyawa hasil sintesis, Kurkumin pirazol basa Mannich dietilamin IC50 = 2258,02 ?M memiliki aktivitas 1,18 kali lebih baik dibandingkan kurkumin IC50 = 2670,042 ?M , 1,46 kali lebih baik dibandingkan kurkumin pirazol IC50 = 3310,098 ?M , dan 3,53 kali lebih baik dari standar natrium diklofenak IC50 = 7979,818 ?M.

Curcumin is a compound that has been reported to have anti inflammatory activity. However, the reported stability and activity are still inadequate to make it as a therapeutical agent. This research goals are to obtain Mannich derivate compound of curcumin, and to increase its anti inflammatory activity. One method that has been developed is the rearrangement of ketone group into pyrazole ring. This rearrangement has been reported to increase the activity of curcumin. This method is developed further by substituting diethylamine to increase the anti inflammatory activity. Substitution of the Mannich base was done by refluxing curcumin pyrazole with formaldehyde and diethylamine in acetonitrile for 5 hours. The sediment that obtained was checked by thin layer chromatography with methanol chloroform 2 1 as its eluent.
Purification of the sediment was done by column chromatography 1 20 with the same eluent. The yield of purified product was 88,47 . The characterization of the new compound was done by infrared spectrophotometry, 1H NMR, 13C NMR, and HRMS. Anti inflammatory in vitro test of the new compound was done by quantitating the turbidity of hen egg rsquo s albumin denaturation. The synthesized compound, curcumin pyrazole with diethylamine as Mannich Base IC50 2258,02 M , has an activity which 1,18 times better than curcumin IC50 2670,042 M , 1,46 times better than curcumin pyrazole IC50 3310,098 M , and 3,53 times better than the standard, sodium diclofenac IC50 7979,818 M.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganesya Rita Putri
"ABSTRAK
Klopidogrel merupakan obat antiplatelet yang konsentrasinya sangat kecil dalam plasma. Klopidogrel merupakan obat wajib uji bioekivalensi karena merupakan critical use drug yaitu obat yang digunakan pada kondisi serius. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perhitungan kadar klopidogrel dalam plasma subjek sehat sehingga didapatkan profil farmakokinetika klopidogrel. Pada penelitian ini dilakukan analisis klopidogrel secara in vivo dalam plasma tiga subjek sehat secara kromatografi cair kinerja ultra tinggi tandem spektrometri massa KCKUT-SM/SM menggunakan metode yang telah tervalidasi. Sampel plasma diambil setelah subjek diberikan tablet klopidogrel dengan dosis 75 mg sebanyak 14 titik yaitu pada jam ke 0 predose ; 0,25; 0,5; 0,75; 1; 1,25; 1,5; 2; 3; 4; 8; 12; 18; dan 24. Validasi parsial yang dilakukan berupa akurasi dan presisi serta linearitas kurva kalibrasi. Akurasi dan presisi menghasilkan diff dan koefisien variasi KV tidak lebih dari 15 dan tidak lebih dari 20 pada konsentrasi LLOQ. Kurva kalibrasi yang linear didapat pada rentang 20 ndash; 5000 pg/mL. Metode ini telah memenuhi syarat validasi sesuai EMEA Guidelines. Profil farmakokinetika klopidogrel diperoleh berturut-turut sebagai berikut; konsentrasi maksimum Cmax = 1,146 ng/mL; waktu pada konsentrasi maksium tmax = 1 jam; waktu paruh t = 7,01 jam; AUC0-t = 7,420 ng jam/mL; dan AUC0- = 8,111 ng jam/mL.

ABSTRACT
Clopidogrel is an antiplatelet drug with a very low plasma concentration. Clopidogrel is a drug that requires bioequivalence test because it is a critical use drug that is used in serious condition. The aim of this study is to perform calculation of clopidogrel concentration in the plasma of healthy subjects to obtain a pharmacokinetics profile of clopidogrel. In this study, clopidogrel analysis was performed in vivo in plasma of three healthy subjects by ultra high performance liquid chromatography ndash tandem mass spectrometry UPLC MS MS using validated methods. Plasma samples were taken after subjects were given clopidogrel tablets with doses of 75 mg at 14 points at 0 predose 0,25 0,5 0,75 1 1,25 1,5 2 3 4 8 12 18 dan 24. Partial validation parameters were intra day accuracy and precicsion and linearity of the calibration curve. Intra day accuracy and precicsion produced diff and coefficient of variation CV not more than 15 and not more than 20 at LLOQ concentration. A linear calibration curve produced in the range of 20 ndash 5.000 pg mL. This method has been fulfilled the criteria for validation accordance to EMEA Guidelines. Pharmacokinetic profile of clopidogrel was obtained respectively as follows maxium concentration Cmax 1.146 ng mL time at maximum concentration tmax 1 hour half life t 7.01 hour AUC0 t 7.420 ng h mL dan AUC0 8.111 ng h mL."
2017
S69769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>