Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adrian Achyar
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas pengujian model fit model kepuasan Amerika (American Customer Satisfaction Indeks,ACSI) dengan data Indonesia. Sampel penelitian ini adalah civitas academia UI dan beberapa universitas lain yang memiliki dan menggunakan laptop Acer. Hasil penelitian ini adalah model Amerika fit dengan data Indonesia, dengan convergent validity yang baik di setiap konstruk. Namun, discriminant validity di konstruk persepsi kualitas, kepuasan pelanggan dan keluhan pelanggan kurang karena ada error covariance antara dua indikator di setiap konstruk. Karena itu, saran dari penelitian ini adalah jika model Amerika diterapkan di Indonesia, beberapa indikator tersebut tidak digunakan, dan perlu dilakukan modifikasi terlebih dahulu dengan menambahkan indikator. Selain itu saran untuk penelitian selanjutnya adalah menguji model fit model kepuasan' Amerika dengan sampel yang lebih beragam, dan dengan industri yang lebih luas.
2010
T38446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Bernadus Emmanuel Satrio
Abstrak :
Kajian ini merupakan analisis psikometrik terhadap urutan pertanyaan kuesioner. Mengenai pengaruh urutan pertanyaan terhadap kecenderungan jawaban respoden. Subyek penelitian adalah sebuah kuesioner jajak pendapat kepuasan publik terhadap kineija pemerintah. Dikaji apakah urutan pertanyaan pada kuesioner tersebut dapat menimbulkan bias pada kecenderungan jawaban responden. Bentuk instrumen adalah kuesioner jajak pendapat dengan jawaban tertutup. Jawaban responden bersifat kategori, mayoritas parameternya adalah kepuasan (puas atau tidak puas). Analisis psikometrik menggunakan pendekatan teori modem (item response theory) melalui analisis DIF. Analisis DIF yang digunakan adalah metode Rasch model. Sebelumnya dilakukan uji validitas terhadap kuesioner dengan menggunakan metode uji first order - confirmatory factor analysis menggunakan perangkat Lisrel. Sementara analisis DIF dilakukan dengan perangkat Quest. Untuk menjelaskan gejala bias yang teijadi digunakan uji signifikansi Chi-Square dengan perangkat SPSS. Dari hasil kajian ini DIF terdeteksi pada tiga dari empat pertanyaan inti. Yang membuktikan bahwa urutan pertanyaan dapat mempengaruhi kecenderungan jawaban responden. ......This is a psychometrics analysis study about questions order. It is about the influence of questions o rder to respond tendency. Subject o f the research is a public opinion satisfaction polling towards government performance. Whether questions order in a questionnaire can cause bias to respond tendency. The instrument is a public opinion polling questionnaire with close ended questions. The answers are categorical, most are people satisfaction (satisfy or dissatisfy). The psychometric analysis is using modern theory (item response theory) by Rasch model DIF analysis. Validity testing is done previously using first order - confirmatory factor analysis with Lisrel software. While DIF analysis is applied by Quest software. Chi-square significance test with SPSS is using to explain why bias is emerged. From the research DIF has been detected in three o f four main questions. It proofs that question order can influence respond tendency.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T37635
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Arief Akbar
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara followership dan komitmen organisasi pada karyawan. Pengukuran followership menggunakan followership questionnaire (Kelley, 1992) dan pengukuran komitmen organisasi menggunakan Commitment scale items (Allen dan Meyer, 1990). Partisipan 75 orang karyawan diperoleh dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara followership dengan komitmen organisasi pada karyawan (r = 0.413; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.05). Artinya, semakin tinggi followership yang dimiliki oleh seorang karyawan, maka semakin tinggi pula komitmen organisasinya. Selain itu, dimensi followership yang memiliki sumbangan paling besar, yaitu active engagement. Berdasarkan hal tersebut, maka seorang karyawan perlu ditingkatkan followership-nya terutama komponen active engagement sehingga komitmen organisasinya dapat meningkat.
This research was conducted to find the correlation between followership and organizational commitment among employees. Followership was measured using an instrument named followership questionniare (Kelley, 1992) and organizational commitment was measured using an instrument named commitment scale items (Allen and Meyer, 1990). The participants of this research are 75 employees. The main results of this research show that followership correlated with organizational commitment (r = 0.413; p = 0.000, significant at L.o.S 0.05). which means, the higher followership someone?s own, showing the higher organizational commitment. Furthermore, the biggest contribution component of followership toward organizational commitment was active engagement. Based on these result employees need to improve the followership especially active engagement, as one of factor that increasing organizational commitment.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Satria
Abstrak :
Studi terror management theory yang selama ini telah dilakukan terkait aktivitas ekonomi dalam meredam kecemasan terhadap kematian menunjukkan adanya pertentangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengumpulkan dan menyimpan banyak harta kekayaan, khususnya uang itu sendiri, dapat menurunkan kecemasan terhadap kematian. Namun di lain sisi memberikan uang kepada orang yang membutuhkan juga mampu meredam kecemasan terhadap kematian. Pertanyaan yang muncul dari sini, manakah aktivitas ekonomi yang lebih efektif dalam menurunkan kecemasan terhadap kematian, apakah menyimpan uang, dilihat dengan tingkah laku menabung, atau memberikan uang kepada orang yang membutuhkan, dilihat dengan tingkah laku donasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hipotesis penelitian ini adalah bahwa ide menabung akan lebih efektif dalam menurunkan kecemasan terhadap kematian dibandingkan ide mengenai tingkah laku donasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ditolak, dan tidak terdapat pengaruh manipulasi aktivitas ekonomi pada kecemasan terhadap kematian, F(2,100) = 2,154, p = 0,12. Tidak adanya pengaruh manipulasi aktivitas ekonomi pada kecemasan terhadap kematian dijelaskan oleh pola aktivitas ekonomi partisipan yang cenderung tinggi pada konsumsi serta religiositas. ...... Study of terror management theory that has been done related economy activity in reducing death anxiety indicate a contradiction. Several studies have shown that collecting and storing many assets, especially money itself, can reduce death anxiety. But on the other hand gives money to people who need also able to reduce death anxiety. The question that arises from here, Which economy activity is more effective in reducing death anxiety, whether to save money or give money to people in need. This study aims to answer this question. The hypothesis of this study is that the idea of saving will be more effective in reducing death anxiety compared to the idea of donation behavior. The results showed that the hypothesis is rejected, and there is no effect of the manipulation of economy activity in the anxiety of death, F (2,100) = 2.154, p = 0.12. The lack of effect of the manipulation of economy activity in the death anxiety is explained by the pattern of economy activity participants are likely to be high on consumption and religiosity.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenas, Annabelle Karyanti Amor
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan moderasi tingkat materialisme pada pengaruh jenis barang dan tipe relasi terhadap jumlah uang yang bersedia dibayarkan dan tingkat kegeraman moral. Variasi jenis barang adalah tabu dan reguler, dan variasi tipe relasi adalah communal sharing dan market pricing. Partisipan dari penelitian adalah 145 mahasiswa dari Fakultas Psikologi dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sesuai dengan prediksi, tingkat materialisme memoderasi pengaruh jenis barang terhadap jumlah uang yang bersedia dibayarkan dan tingkat kegeraman moral. Partisipan dengan tingkat materialisme tinggi (materialis) bersedia membayarkan uang yang lebih banyak dan menunjukan tingkat kegeraman moral yang lebih rendah pada transaksi jenis barang tabu dibanding partisipan dengan tingkat materialisme rendah. Namun tingkat materialisme tidak terbukti memoderasi pengaruh tipe relasi terhadap jumlah uang yang bersedia dibayarkan dan tingkat kegeraman moral. Analisis tambahan yang dilakukan membuktikan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara jumlah uang yang bersedia dibayarkan dan tingkat kegeraman moral.
This study aims to examine the moderating impact of materialism level on the type of goods and type of relations effect on willingness to pay and moral outrage. Variations of type of goods are taboo and regular. Moreover, variations of type of relations are communal sharing and market pricing. Participants of this study are 145 students from Faculty of Psychology and Faculty of Economics Universitas Indonesia. As predicted, level of materialism moderates type of goods influence on willingness to pay and moral outrage. Participants with high materialism level (materialists) show higher willingness to pay and less moral outrage on taboo goods transaction compared to participants with low materialism level. However, materialism level doesn't moderate type of relations influence on willingness to pay and moral outrage. Additional analysis shows significant correlation between willingness to pay and moral outrage.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library