Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muthia Khairunnisa Rahmat
Abstrak :
Di dalam Novel Trah, Atas S. Danusubroto menyampai beberapa nilai kehidupan melalui perjalanan Tilarsih. Secara implisit, novel Trah menceritakan pesan moral berupa kritik sosial-moral yang ada di masyarakat Indonesia. Peneliti melakukan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan, bagaimana kritik sosial-moral yang terjadi di dalam novel Trah dan menjawab bagaimana penggambaran peristiwa yang dilalui oleh para tokoh dengan meninjau konteks moral. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk membuktikan adanya kritik sosial-moral yang terkandung di dalam novel Trah, serta mengungkap fakta-fakta bahwa Tilarsih dapat bangkit di dalam kehidupannya karena telah kembali pada pemahaman etika Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kritik sastra dengan teori penokohan menurut Nurgiyantoro yang didukung dengan konsep etika Jawa dari Franz Magnis-Suseno. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tahapan, seperti: (1) pembacaan korpus data, (2) pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik studi pustaka, (3) menganalisis data yang sudah dikumpulkan, (4) membuat kesimpulan penelitian. Hasil kesimpulan dari penelitian ini, yang pertama diperoleh berdasarkan analisis mengenai teori penokohan nurgiyantoro. Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa Tilarsih dapat bangkit dalam keterpurukannya karena telah kembali pada pemahaman etika Jawanya. Fakta ini dibuktikan melalui analisis memakai teori penokohan Nurgiyantoro dan didukung oleh konsep etika Jawa dari Franz Magnis-Suseno. ......In the Novel Trah, Atas S. Danusubroto achieves several life values through Tilarsih's journey. Implicitly, the novel Trah tells a moral message in the form of socio-moral criticism in Indonesian society. The researcher conducted this research to answer the question, how is the social-moral criticism that occurs in the novel Trah and how to describe the events that the characters go through by observing the moral context. The purpose of this research is to prove the existence of socio-moral criticism contained in the novel Trah, and to reveal the facts that Tilarsih can rise in her life because she has returned to an understanding of Javanese ethics. This study uses a literary criticism approach with the theory of characterizations according to Nurgiyantoro which is supported by the Javanese concept of ethics from Franz Magnis-Suseno. The method used in this study is a qualitative research method with stages, such as: (1) reading the corpus of data, (2) data collection using literature study techniques, (3) analyzing the data that has been collected, (4) making research conclusions. The conclusions from this study, the first obtained based on an analysis of Nurgiyantoro's characterization theory. In this study it has been proven that Tilarsih was able to rise from her slump because she had returned to her understanding of Javanese ethics. This fact is proven through analysis using Nurgiyantoro's characterization theory and supported by the Javanese concept of ethics from Franz Magnis-Suseno.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Luhur Pambudi
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis karakter tokoh utama pada novel berbahasa Jawa yaitu novel Mitra Sejati karya Tulus Setiyadi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memaparkan karakter tokoh utama yang terdapat dalam Novel Mitra Sejati karya Tulus Setiyadi. Dalam menuliskan cerita pada novel ini, pengarang tidak begitu saja menyajikan karakter yang dimiliki para tokoh, namun pengarang menyajikannya melalui percakapan, tingkah laku tokoh, proses berfikir, serta reaksi yang diberikan oleh setiap tokoh dalam cerita. Peneliti perlu melakukan pengkajian yang lebih mendalam untuk memahami dan mengetahui karakter yang ada pada tokoh utama. Penelitian ini perlu dilakukan karena peneliti melihat suatu ide gagasan yang ingin disampaikan oleh pengarang novel melalui karakter tokoh yang ditampilkan dalam cerita novel Mitra Sejati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, dengan pendekatan intrinsik serta fokus penelitian pada tokoh/penokohan. Penelitian ini menggunakan teori pelukisan tokoh dengan delapan teknik dramatik oleh Burhan Nurgiyantoro. Delapan teknik tersebut adalah: teknik cakapan, teknik tingkah laku, teknik pikiran dan perasaan, teknik arus kesadaran, teknik reaksi tokoh, teknik reaksi tokoh lain, teknik pelukisan latar, dan teknik pelukisan fisik. Dengan teori yang digunakan, peneliti menemukan karakter tokoh utama pada novel ini, antara lain: rajin, disiplin, optimis, rasa ingin tahu, peduli, bertanggung jawab, mandiri, sabar, teguh dengan pendirian, dan solidaritas yang tinggi. ......This research analyzes the main character of the novel in Javanese language, named the novel Mitra Sejati by Tulus Setiyadi. This research aims to describe the characteristic of the main character in Novel Mitra Sejati by Tulus Setiyadi. In writing a story in this novel, the author does not just present the characteristic of the characters, but the author presents them through conversation, character behavior, thought processes, and reactions given by each character in the story. Researcher needs to do deeper review to understand the characteristic of the main character. This research needs to be done because the researcher sees an idea that the novel author wants to convey through the characters that are featured in the novel Mitra Sejati. This research uses a descriptive analysis method, with an intrinsic approach and a research focus on the characters/characterizations. This research uses character portrayal theory with eight dramatic techniques by Burhan Nurgiyantoro. The eight techniques are: conversational techniques, behavior techniques, mind and feeling techniques, awareness process techniques, character reaction techniques, other character reaction techniques, background visualize techniques, and physical depiction techniques. With the theory used, the researcher found the main characters in this novel, that are: diligent, disciplined, optimistic, curious, caring, responsible, independent, patient, persistent with a stand, and high solidarity
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Andriyana
Abstrak :
Jamu yang berasal dari olahan tanaman herbal telah menjadi obat alternatif yang digunakan oleh masyarakat Jawa untuk mencegah dan meredakan gejala penyakit. Kemasan jamu yang menarik mampu memberikan kesan visual yang baik terhadap jamu agar konsumen tertarik untuk mengonsumsinya. Penelitian ini akan berfokus pada analisis terhadap 8 kemasan jamu yang mengandung unsur-unsur budaya Jawa, yang kemudian diinterpretasikan sesuai dengan makna yang terkandung di dalamnya. Beberapa nama jamu yang dianalisis adalah jamu sri putih, jamu sari asih dan sari asmara, jamu arum bulan dan candra dewi, jamu sepet wangi, jamu serbuk kunir super semar, dan jamu candik ayu. Artikel ini juga berusaha mengetahui setiap konteks yang ada di balik penggunaan ikon, simbol, dan indeks yang ada pada kemasan. Judul kemasan jamu merujuk pada kamus Bausastra dengan mencari makna dasar yang digunakan di dalam penamaan jamu tersebut. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa kemasan jamu memiliki makna simbolik berdasarkan metode semiotika Charles Sanders Peirce yang memberikan sugesti kepada calon konsumen untuk mengonsumsinya. Makna simbolik dalam kemasan jamu dapat memengaruhi konsumen melalui ikon, simbol, dan indeks yang terdapat pada kemasan jamu tersebut. ......Jamu derived from processed herbal plants has become an alternative medicine used by the people of Java to prevent and relieve symptoms of disease. Attractive herbal packaging is able to give a good visual impression of herbal medicine so that consumers are interested in consuming it. This study will focus on the analysis of 8 herbal medicine packaging containing elements of Javanese culture, which is then interpreted in accordance with the meaning contained therein. Some of the names analyzed are jamu sri putih, jamu sari asih dan sari asmara, jamu arum bulan dan candra dewi, jamu sepet wangi, jamu serbuk kunir super semar, dan jamu candik ayu. This article also seeks to know each context that is behind the use of icons, symbols and indexes present on the packaging. The title of the herbal medicine packaging refers to the dictionary Bausastra by looking for the basic meaning used in naming the herbal medicine. Finally, it can be concluded that herbal medicine packaging has a symbolic meaning based on Charles Sanders Peirce's semiotic method, which gives suggestions to potential consumers to consume it. Symbolic meaning in herbal medicine packaging can affect consumers through icons, symbols, and indices contained in the herbal medicine packaging.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library