Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Randie Ananda Agam
"Tesis ini bertujuan mengungkap praktek diskursus mengenai feminisme dalam internet, dengan meneliti internet meme, spesifiknya jenis image macro, di situs
meme repository 9GAG. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif terhadap teks meme dengan analisis multimodal dan analisis wacana Teun A. van Dijk. Sampel
data adalah subkategori meme yang secara konsisten menampilkan ide feminisme dalam tiap kemunculannya dan pernah muncul di 9GAG. Hasil peneltian menunjukkan bahwa diskursus feminisme tampil secara beragam sebagian merefleksikan diskursus humor yang merupakan diskursus utama 9GAG, sebagian lain tidak merefleksikan humor atau menampilkan humor dengan cara yang berbeda. Aktor-aktor sosial di balik meme yang diteliti juga beragam; sebagian dapat ditelusuri karena identitasnya tercatat dengan lengkap di internet, sebagian lain hanya bisa diduga berdasarkan karakteristik tertentu seperti penggunaan humor, posisi mengenai feminisme dan ketimpangan akses internet berdasar jenis kelamin. Ruang-ruang internet tempat meme yang membawa diskursus feminisme menyebar mengharuskan diskursus feminisme mengikuti diskursus humor yang sudah lebih dahulu berkuasa jika tidak mereka akan terpinggirkan dan hanya bisa mempertahankan status quo di situs orisinal mereka jika ada.

The thesis attempts to reveal discursive practices involved in construcing discourses on feminism in the internet. The research takes multiple subcategory of memes, that fall into image macro types, available on 9GAG. This is a qualitative research on
text and visual of memes, with analysis conducted using multimodal analysis and Teun A. van Dijk?s discourse analysis framework. Selected subcategories are the ones that consistently present ideas on feminism, and is available to access on 9GAG at least once. The result shows that discourse on feminism are various some reflects the humorous nature of 9GAG while others don?t or uses humor in a different direction than the ones found on 9GAG. Social actors are also different several are readily identifiable through the internet, while others are describable only based on several characteristics like the use of humor, stance on feminism and access gap of internet based on gender and sex difference. Social spaces where memes spread also require the memes to conform to preexisting discourse if they want to thrive in it; otherwise they will simply froze in an obscure corner of the space, while only barely maintaining the status quo of their original sites.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akun
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana relasi antara tokoh perempuan dan habitus korupsi dikonstruksi melalui alur cerita, latar sosial cerita, sudut pandang, metafor, ironi, tokoh dan penokohan dalam novel Laras karya Anggie D. Widowati dan novel 86 karya Okky Madasari. Lebih dalam, penelitian ini bertujuan untuk membongkar bagaimana pengarang perempuan mengatasi jebakan pengukuhan stereotip perempuan yang bias gender. Ini adalah penelitian kualitatif dengan menggabungkan metode kajian habitus Pierre Bourdieu dan kajian produksi Sastra Pierre Macherey dalam paying perspektif feminis Lecut Balik Susan Faludi. Metode interogasi teks Macherey diaplikasikan dalam mengungkap penyusupan ideologi melalui kajian terhadap hal-hal yang tidak terkatakan unspoken , dihilangkan omission danbungkam silence dalam teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengarang perempuan telah gagal mengatasi jebakan pengukuhan stereoti peperempuan yang bias gender karena kedua teks telah secara tak sadar merepresentasikan posisi perempuan yang marjinal melalui penyusupan ideologi demonisasi kemiskinan dan perempuan yang mandiri dan berkuasa, overdeterminasi alasan korupsi, toleransi domestikasi perempuan dan poligami, dan perempuan sebagai pendorong korupsi dan penjahat yang sesungguhnya. Keterjebakan perempuan ini telah melecut balik perjuangan feminisme yang secara sepintas seolah menjadi kritik sosial kedua novel.

ABSTRACT
The goal of this research is to reveal how the relation between female characters and corruption habitus is constructed through the plot, social setting, point of view, metaphor, irony, character and characterization in Anggie D. Widowati rsquo s novel Laras and Okky Madasari rsquo s novel 86. Further, the goal of the research is to expose how female authors escape the trap of strengthening the biased gender stereotypes of women. This is a qualitative research by combining Pierre Bourdieu rsquo s Habitus Theory and Pierre Macherey rsquo s Theory of Literary Production in the light of Susan Faludi rsquo s Backlash perspective. Macherey rsquo s text interrogation method is applied in exposing the ideology infiltration through the analysis of the unspoken, omissions, and silences in the texts. The result of the research shows that Indonesian women authors have failed to escape from the trap of strengthening the biased gender stereotypes of women because both texts have unconsciously represented women rsquo s marginal positions through the infiltration of demonization ideology of poverty and independent and powerful women, overdetermination of corruption causes, toleration of woman domestication and polygamy, and representation of women as corruption triggers and real criminals. The very trap of women has backlashed the feminism struggles, which on the surface seem to constitute the social critiques of both novels. "
2018
D2432
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rizky Azhari
"Kekhasan yang terlihat dalam novel-novel karya Habiburrahman El Shirazy ialah munculnya dua narasi yang bertentangan, yaitu antara narasi perempuan berpendidikan, mandiri, dan berdaya dengan narasi perempuan yang tunduk pada wacana patriarki. Berdasarkan hal itu, disertasi ini bertujuan mengungkap alasan di balik penggunaan strategi penceritaan yang memunculkan dua narasi bertentangan tersebut. Korpus penelitian yang dipilih adalah tiga novel Habiburrahman El Shirazy yang bertokoh utama perempuan, yaitu Cinta Suci Zahrana, Bidadari Bermata Bening, dan Merindu Baginda Nabi. Untuk membedah strategi naratif yang digunakan dalam ketiga korpus, penelitian ini menggunakan analisis struktur naratif dari Genette. Penganalisisan teks dibantu juga dengan teori gender dalam Islam sebagai landasan berpikir dan rujukan nilai Islam yang dipakai di dalam teks. Hasil pembahasan ditemukan bahwa kedua narasi yang bertentangan tersebut sengaja dimunculkan oleh narator dengan tujuan dakwah wacana perempuan muslim. Narator menggambarkan bahwa perempuan muslim adalah sosok perempuan yang berpendidikan, mandiri, serta berdaya, namun masih memiliki sikap tunduk pada suami dan penghargaan pada wacana kebertubuhan perempuan, seperti keperawanan dan rahim. Jika dikaitkan dengan konteks sosial-politik di Indonesia, dapat terlihat bahwa kepopuleran novel-novel Habiburrahman El Shirazy disebabkan wacana perempuan muslim miliknya mirip dengan wacana perempuan muslim versi pemikiran Islam Tradisional-Moderat yang telah lama menjadi wacana mayoritas di Indonesia.

The peculiarity seen in Habiburrahman El Shirazy's novels is the emergence of two conflicting narratives, between educated, independent, and empowered women and women who are subject to patriarchal discourse. Based on that, this dissertation aims to reveal the reasons behind the use of narative strategy that shows these two conflicting narratives. The selected research corpus is Habiburrahman El Shirazy's three novels with female main characters, namely Cinta Suci Zahrana, Bidadari Bermata Bening, and Merindu Baginda Nabi. To dissect the narrative strategies used in the three corpus, this study uses Genette's narratological analysis. In addition, Michel Foucault's power of discourse analysis is also used to see how texts use Islamic values to support text’s ideas about Muslim women. The results of the discussion found that the two conflicting narratives were deliberately raised by narrator with the aim of preaching about Muslim women's discourse. The narrator describes that Muslim women are women who are educated, independent, and empowered, but still have an attitude of submission to their husbands and respect for discourses on women's bodies, such as virginity and the womb. From the Indonesian’s cultural context, it can be seen that it is a typical synergism between Javanese culture and Islam. Meanwhile, referring to the socio-political context in Indonesia, the Muslim women's discourse is a form of counterwork to conservative Islamic thought and to liberalism from the West."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library