Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anwar Mustofa
"Penelitian yang dilakukan dalam rangka penyusunan tesis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan sistem pengelolaan rekod di program studi terakreditasi 'A' di Universitas Indonesia dan membuat usulan mengenai model sistem pengelolaan rekod di program studi dan fakultas untuk dapat diterapkan oleh program studi yang masih terakreditasi 'B' atau 'C'. Variabel yang diteliti adalah sistem pengarahan/distribusi dan pemanfaatan, sistem pemeliharaan yang mencakup pengumpulan rekod, penyiapan pemberkasan, sistem pengelompokan, sistem penataan rekod, sarana penyimpanan, sistem temu balik, dan sistem penyusutannya. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Desember 2001 sampai April 2002 di 11 program studi (50 persen) dari total 22 program studi di Universitas Indonesia yang telah terakreditasi 'A'.
Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan langsung. Wawancara dilakukan dengan Ketua/Sekretaris program studi atau dengan pejabat yang ditunjuk. Untuk mempermudah pengumpulan data, peneliti menggunakan pedoman wawancara dan pengamatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) jenis rekod yang terkumpul di program studi di fakultas yang hanya memiliki satu program studi, seperti program studi Psikologi di Fakultas Psikologi, lebih banyak daripada program studi di fakultas yang memiliki banyak program studi, seperti program studi Teknik Mesin di fakultas Teknik. 2) Program studi umumnya memahami rekod yang terkumpul sebagai Surat atau Arsip. 3) Penerapan sistem pengelolaan rekod aktif di program studi didasarkan pada jumlah staf yang ada bukan pada karakteristik program studi, seperti gedung yang terpencar. 4) Pengguna rekod korespondensi adalah pimpinan, staf administrasi dan staf pengajar, pengguna berkas rekod mahasiswa aktif adalah pimpinan program studi dan Pembimbing akademik, pengguna berkas rekod mahasiswa alumni adalah pimpinan program studi dan mahasiswa alumni, pengguna berkas rekod kepegawaian adalah pimpinan program studi dan staf administrasi serta staf pengajar, pengguna rekod skripsi adalah pimpinan program studi, staf pengajar, dan mahasiswa. Pengarahan rekod di program studi dilaksanakan secara berbeda-beda. 5) Pemeliharaan terhadap isi dan fisik rekod belum dilakukan secara baik, seperti tidak dilakukan pencatatan peminjaman, tidak dilakukan pemberkasan, pengelompokan, dan program studi terutama di fakultas yang memiliki banyak program studi kurang memperhatikan sarana untuk penyimpanan rekod. Penataan rekod korespondensi terutama belum dilakukan secara baik, kecuali penataan berkas rekod mahasiswa aktif, berkas rekod mahasiswa alumni serta berkas rekod kepegawaian. Akibatnya waktu yang diperlukan untuk menemu balik rekod korespondensi bergantung pada `kebaruan' rekod 6) Karena tidak ada Jadwal Retensi, maka penyusutan rekod didasarkan pada `pendapat pribadi' atau 'common sense' dan nilai `urgensi' rekod. Akibatnya penyusutan hanya dilakukan pada rekod korespondensi, bukan pada berkas rekod mahasiswa aktif dan berkas rekod mahasiswa alumni. Untuk memperbaiki sistem pengelolaan rekod ini, program studi terutama perlu untuk melaksanakan Program Pengelolaan Rekod.

Model of Records Management Systems: A Case Study of the Implementation of Records Management Systems in University of Indonesia's Departmental Studies Accredited 'A'.
The objective of this study is to describe the implementation of record management system in University of Indonesia's departmental studies that are accredited `A' and to propose a model for the records management systems to be implemented by the school managers where the departmental studies are still accredited `B' or `C'. The study was carried out from December 2001 till April 2002.
The study focused on the implementation of records management components excluding the creation stage: 1) the records collected in each departmental study, 2) the active records management; 3) the distribution system and use; 4) the maintenance system: content and physical maintenance including filing system, classification, arrangement or record storage and retrieval system of the records; and 5) the disposition system. The data collected in this study were gathered through direct interview and observation.
The study found that: 1) the types of records collected in psychology, computer and law studies amount more than the records collected in the French Literature Department in the Humanities Studies, Physical Department in the Mathematical and Physical Science, Criminology, Communication, and International Relation Departments in Political and Social Sciences, and Mechanical, Gas and Energy, and Electronically Departments in the School of Engineering; 2) generally records are either perceived as letters or archives; 3) psychology, computer and law studies implement decentralization system in the management of active records, while department(s) in the School of Literature, Mathematics and Physics Science, Politics and Social Sciences, and the School of Engineering implement either decentralization or centralization system based on the number of administrative staff; 4) distribution of incoming and outgoing mails or correspondence records varies among departmental studies. Users of correspondence records are management team and teaching faculty, users of students records are management team and academic advisors, users of graduate records are management team and the graduates themselves, users of personnel records are management team, teaching faculty and administrative staffs, and users of `skripsi' or theses are management team and teaching faculty; 5) generally maintenance is badly done. None of the departments maintain records physically, only Psychology and French Literature studies file the records, there is no classification system, the arrangement of correspondence records are bad. Nevertheless, the arrangement of student and personnel records are generally good. As a result, the time required to retrieve correspondence records depends on the `new-ness' of the records being received or sent; and 6) disposition is badly treated. There is no retention schedule to guide the necessary steps taken after retention period of records expire so that disposition of records is based on the common sense of the administrative staff and urgency factors. To improve records management practices, the management team, either the dean or university rector, should implement a record management program."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T4223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sujarwo
"Penelitian ini dilatarbelakangi dari adanya suatu keputusan yang dirasakan banyak kendala ketika diimplementasikan. Timbulnya kendala dimaksud kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, satu di antaranya adalah arsip dinamis yang digunakan untuk membuat keputusan kemungkinan tidak lengkap. Arsip dinamis yang tidak lengkap mencerminkan bahwa pengelolaannya belum baik sehingga informasi yang terkandung di dalamnya belum bisa diberdayakan secara maksimal untuk membuat keputusan. Keputusan yang dibuat tanpa dukungan informasi yang lengkap akan menghasilkan keputusan yang beresiko.
Ada beberapa tujuan penting yang akan dicapai melalui penelitian ini, yakni mengkaji (1) manfaat arsip dinamis dalam pengambilan keputusan, (2) keterkaitan manfaat arsip dinamis dengan fungsi manajemen, (3) kelengkapan arsip dinamis yang digunakan untuk pengambilan keputusan, (4) hambatan dalam pencarian arsip dinamis, (5) faktor penyebab timbulnya hambatan pecarian arsip dinarnis, dan (6) upava mengatasi faktor penghambat pencarian arsip dinamis (7) kesan pimpinan terhadap arsip dinamis yang ada di unit kerjanya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, dengan obyek penelitiannya adalah arsip dinamis dan keputusan yang ada di PPPG Kejuruan. Subyek penelitiannya adalah unsur pimpinan, yang terdiri dari Pejabat Eselon IV. Ketua Jurusan dan Koordinator Penelitian & Pengembangan, Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Wawancara dilakukan terhadap 4 Pejabat Eselon IV, 5 orang Ketua jurusan dan 1 orang Koordinator Litbang. Observasi dilakukan dilakukan di unit kerja masing-masing untuk melihat kelengkapan arsip dinamis yang ada. Studi dokumen dilakukan dengan menelaah SK yang mengatur tentang tugas pokok PPPG Kejuruan dan unit kerjanya. Data yang masuk diolah dengan analisis deskripsi. Data dimasukkan ke dalam katagori-katagori dan dicari hubungan/pengaruhnya satu sama lain.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa arsip dinamis yang ada sudah dimanfaatkan sebagai salah satu sumber informasi dalam pengambilan keputusan. Namun kadang-kadang ada arsip dinamis yang tidak bisa ditemukan/tidak tersedia ketika diperlukan untuk mengambil keputusan. Hal ini disebabkan oleh faktor petugas arsip dinamis, sistem penyimpanan, keterbatasan alat, peminjaman arsip dinamis yang tidak tertib atau kombinasi faktor-faktor dari itu. Antisipasi pimpinan untuk mengatasi kendala ini berupa meningkatkan kompetensi petugas melalui penataran/pemagangan maupun pembinaan baik yang sudah dilaksanakan maupun masih dalam taraf usulan. Usulan segera dibakukannya sistem penyimpanan arsip dinamis menjadi harapan dari seluruh pimpinan untuk mengatasi kesulitan dalam pencarian arsip dinamis.
Memperhatikan hasil penelitian yang demikian, direkomendasi alangkah baiknya kompetensi dan kedisiplinan/tanggung jawab petugas arsip dinamis ditingkatkan, sistem penyimpanan segera distandarkan, membuat prosedur peminjaman arsip dinamis dan segera dibuat kebijakan manajemen arsip dinamis sebagai landasan operasionalnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Umar
"Masalah utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah kegiatan layanan rujukan kearsipan di Bidang Layanan Arsip Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Jakarta dan masalah yang sama di Bagian Akses Arkib Negara Malaysia (ANM) di Kuala Lumpur sebagai pembanding.
Secara rinci masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) petugas layanan rujukan kearsipan, (2) proses layanan rujukan kearsipan meliputi; (a) peraturan akses, (b) peraturan penggunaan, (c) metode layanan, (d) jenis-jenis layanan dan (e) fasilitas layanan di Bagian Layanan Arsip ANRI dan Bagian Akses ANM sebagai pembanding.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbandingan pelaksanaan kegiatan layanan rujukan kearsipan di ANRI dan ANM.
Penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan menggunakan metode kualitatif yang menjelaskan semua variabel yang ditemukan dalam penelitian dan membandingkan perbedaan dan persamaannya. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung, wawancara, pengisian kuesioner dan penelitian dokumen.
Hasil penelitian adalah (1) ANRI belum memiliki peraturan pelaksanaan dari UU No. 7/1971 yang terkait dengan layanan rujukan sebaliknya ANM sudah memiliki peraturan pelaksanaan dari UU No. 44/1966 berkaitan dengan layanan rujukan, (2) secara kuantitas, ANM memiliki petugas layanan rujukan kearsipan lebih banyak daripada ANRI. Demikian pula, secara kualitas, ANM memiliki petugas profesional kearsipan yang bertugas di bagian layanan lebih banyak daripada ANRI, (3) peraturan akses di ANRI dan ANM adalah semua arsip dapat diakses oleh pemakai terkecuali arsip rahasia, kondisinya rapuh dan yang mengganggu keamanan negara, perbedaannya ANRI menentukan ketentuan arsip tidak dapat diakses apabila belum ada sarana temu kembalinya, ketentuan ini tidak ada di ANM dan ANM menetapkan arsip dapat diakses apabila sudah melebihi usia 25 tahun, ketentuan ini tidak ada di ANRI, (4) peraturan penggunaan berbeda antara ANRI dan ANM dalam jam layanan dan proses registrasi dan identifikasi pemakai, sedangkan persamaannya dalam persyaratan pemakai, pernyataan kebijakan untuk pemakai, larangan membawa masuk barang-barang bawaan pemakai dan peraturan umum untuk memperlakukan bahan arsip, (5) metode layanan di ANRI sama dengan ANM yaitu tatap muka, melalui surat dan komunikasi telepon, (6) Persamaan jenis layanan ANRI dan ANM adalah layanan penelitian, pertanyaan dan permintaan bahan arsip, layanan penggandaan fotokopi, foto, mikro film, print out mikro film dan layanan pengesahan salinan bahan arsip. Perbedaan jenis layanan yang diberikan oleh kedua lembaga ini adalah ANRI memberikan layanan penggandaan film dan kaset yang tidak diberikan oleh ANM dan ANM memberikan layanan peminjaman bahan kepada lembaga-lembaga pemerintah dan layanan membuat transliterasi yang tidak diberikan oleh ANRI, (7) fasilitas layanan yang terdapat di ANRI dan ANM adalah lobi, ruang pameran, ruang konsultasi, ruang baca, ruang transit/penggandaan dan ruang perpustalcaan. Fasilitas layanan yang dimiliki ANM yang tidak ada di ANRI adalah kaunter pendaftaran/registrasi, kaunter layanan, ruang mikro film, ruang audio, ruang video, ruang diskusi dan ruang finding aids.

The main issue exposed in this study is comparing reference services at The Reference Service Department of The National Archives of The Republic of Indonesia (NARI) in Jakarta and The Access Department of The National Archives of Malaysia (NAM) in Kuala Lumpur.
The detailed issues discussed in this study are (1) reference staff, (2) access policies, (3) policies for use, (4) service method, (5) types of service, (6) reference facilities at The Reference Service Department of NARI and The Access Department of NAM as a compared institution.
The purpose of this study is to describe the comparison of reference services at NARI and NAM.
This research is a comparative study using qualitative method by describing all of variables related to the issues to be studied, and comparing the similarities and or the differences found in the study. The data of the research are collected through various techniques such as observation, interview, questionnaires, and studying documents.
The results of this study are that: (1) NARI do not have the technical regulation of Archives Act of Indonesia 7/1971 in relation to reference services, while NAM already have the technical regulation of Archives Act of Malaysia 44/1966 in relation to reference services (2) NAM have more reference staff than NARI and also NAM have more reference professional staffs than NARI, (3) access policies at NARI and NAM are that all archival materials could be accessed by user except confident records, damaged records, and records containing sensitive issues which may threaten national stability; The while differences between NARI and NAM lie on that NARI determines archives could not be accessible if they have no finding aids and NAM determines that public archives should be made available to the public after twenty-five years, (4) the differences of the policies for use between NARI and NAM lie on hours of operation and registration and identification of users process, while their similarities lie on rule of users, policy statements for users, limiting personal materials and general rules for handling materials, (5) the methods of reference services at ANRI and ANM are face-to-face, letters and telephone calls, (6) the types of reference services at NARI and NAM are research, general inquiries and requesting materials services; reprographic services including photocopy, photographic reproduction, microfilm duplication, microfilm off-prints and certification of archival materials as true copies, while they differ in that NARI provides film and cassette reproduction and NAM provides loan of archival materials to creating agencies especially Government Departments and transliteration services, (7) both NARI and NAM have the same reference facilities such as lobby, exhibition room, reader- consultant room, photocopy room and library room, while the reference facilities which are available only in NAM are registration counter, service counter, microfilm room, audio room, video room, discussion room, and finding aids room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria VSKD
"Akuisisi arsip merupakan proses penambahan khasanah arsip pada lembaga kearsipan dengan melalui transfer, donor, pinjaman, dan pembelian yang dilakukan atas dasar kebijakan akuisisi. Setelah diberlakukannya otonomi daerah, Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta bertugas untuk mengelola arsip statis daerah di lingkungan Propinsi DKI Jakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan akuisisi arsip statis di Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta Aspek-aspek dari penelitian adalah (1) aspek kebijaksanaan yang terdiri alas sub aspek kelembagaan, prioritas, pedoman, anggaran, dan koordinasi dengan sumber arsip, (2) aspek prosedur akuisisi yang terdiri dari survey/pendataan, penataan, penilaian, pengiriman dan penerimaan, dan (3) aspek sumber daya manusia dengan sub aspek pejabat struktural Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta, pejabat dan petugas dari unit kerja terkait, arsiparis.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman tentang aspek-aspek dari penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, pengamatan, dan penelitian dokumen. Sedangkan yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah pejabat struktural Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta, pejabat/petugas dari unit kerja pemilik arsip dan arsiparis.
Adapun teknis pengolahan data dalarn penelitian ini adalah menganalisa data yang diperoleh, kemudian menggolongkannya kedalam kategori yang sesuai dengan aspek penelitian. Setelah itu melakukan intepretasi data dengan berdasarkan pada teori dan kebijakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya permasalahan. Dan yang terakhir adalah penyajian hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) belum adanya kebijakan khusus mengenai akuisisi arsip statis membawa dampak dalam menentukan (a) prioritas unit kerja dan arsip yang akan diakuisisi, (b) tidak adanya pedoman dalam pelaksanaana akuisisi arsip statis, (c) melakukan koordinasi dengan unit kerja, karena tidak diperkuat dengan peraturan secara resrni yang mengatur hal ini; (2) pelaksanaan akuisisi arsip statis telah berjalan dengan berpedoman pada Modul Akusisi Arsip Orde Baru dan Kabinet Reformasi, dengan urutan kegiatan terdiri dari survey/pendataan, penataan, penilaian, pengiriman dan penerimaan. Penyusunan pedoman dan modul tersendiri tentang pelaksanaan akusisi arsip statis yang disusun sesuai dengan kebutuhan Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta merupakan langkah untuk mengoptimalkan kegiatan akusisi arsip statis daerah; (3) pengetahuan di bidang kearsipan dan perhatian dari pejabat struktural Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta merupakan dukungan yang positif pada kegiatan ini. Hal tersebut merupakan motivasi bagi arsiparis dan petugas pelaksananya untuk terus belajar dalam meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dibidang kearsipan. Untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga pelaksana, diperbantukan tenaga kontrak. Diperlukan adanya sosialisasi dan peningkatan pengertian dan pengetahuan dari unit kerja, terutama untuk para pejabatnya dan tenaga kearsipan mereka, sehingga kegiatan akuisisi arsip statis dapat berjalan dengan baik.

Acquisition of archives is the process by which archives add to on holding archives in institutional archives with transfer, donor, loan and the purchasing based on the acquisition policy. After the local autonomy is conducted, Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta is in charge to arrange the local archives surrounding Propinsi DKI Jakarta.
This study is purposed to know about the implementation of the acquisition of archives at Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta. The aspects of the study are ( I ) policy aspect that consist of sub-institutional aspect, priority, orientation, budget, and coordination to archives source, (2) acquisition procedure aspect including survey, appraisal, arrangement, transferring and accessioning, and (3) human resources aspect with the sub-structural official functionary aspect at Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta, the official functionary and the custom of the task force, archivist.
The observation is case study and qualitative approach with the purpose to maintain the comprehension about the aspects from the observation. As regards the data collecting technique that used are interview, observation, and document research. Whereas the informer of the study is the structural official functionary of Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta, official functionary / custom of the task force and archivist.
Concerning the data collecting technique is to analyze the available data, then classify it into the right category with the observation aspect.
After that data interpretation based on the policy and theory to find out about all factors caused problems. And the last things is to present to result of the observation. The result of observation shows that : (1) proceeding special policy about the acquisition of archives carry the effects in deciding (a) task force priority and the archives will be acquisized, (b) there is no direction about the implementation of the acquisition of archives, (c) coordinating with the task force, because it doesn't have strong rule officially to arrange that; (2) The implementation of acquisition of archives is on the way which directed by Modul Akusisi Nasional Arsip Orde Baru dan Kabinet Reformasi Pembangunan, with activity order consist of survey, appraisal, arrangement, count, transferring and accessioning. The arrangement of direction and the module respectively about implementation of acquisition of archives that is arranged according to the need at Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta is a kind of step to optimize the activity of local acquisition of archives; (3) archival knowledge and the attention from the structural official functionary at Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta is a positive support to the activity. It is a kind of motivation to archivist and the custom to keep learning to enhance the archival skill and the knowledge. To overcome the lack of customs, some contract customs hired. The need of socialization, an increase of attention and the knowledge of task force, especially to the official functionary and the archives custom, so that the activity of acquisition of archives can move rightly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Kusumawardani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa kondisi pra implementasi sistem kearsipan elektronik di Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo), dilihat clan persyaratan fungsional dan non fungsional kearsipan, dalam hal ini adalah persyaratan teknikal dan sumber daya manusia.
Lokasi dari penelitian ini adalah Departemen Komunikasi dan Infonnatika yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat, No : 9, Jakarta Pusat. Dasar pemilihan lokasi adalah karena Depkominfo merupakan instansi pemerintah yang mempunyai tugas membantu presiden dalam bidang teknologi informas dan bertanggung jawab dalam pengembangan e-government, sedangkan sistem kearsipan elektronik ini merupakan salah sate bentuk pengembangan e-government. Depkominfo juga telah mengeluarkan panduan manajemen sistem kearsipan elektronik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, pengamatan, dan penelitian dokumen sebagai metode pengumpulan data. Wawancara dilakukan pada 5 (lima) orang informan dan Depkominfo yang telah ditentukan, yang penulis anggap benar-benar mewakili dan memahami konteks masalah sehingga relevan dengan tujuan penelitian (informan kunci). Penelitian dilakukan pada akhir bulan Januari sampai dengan awal Maret 2006.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan Depkominfo pra implementasi sistem kearsipan elektronik belum memenuhi persyaratan fungsional, sedangkan untuk persyaratan non fungsional, yaitu persyaratan teknikal, sudah eukup memenuhi syarat. Untuk sumber daya manusia, masih hams diberi pendidikan dan pelatihan tentang sistem kearsipan elektronik sehingga dapat memahami dan dapat mengoperasikan sistem kearsipan elektronik dengan baik. Ketidaksiapan ini dikarenakan belum adanya perhatian instansi dan sebagian besar pegawai Depkominfo terhadap masalah kearsipan.

The aim of this research is to analyze the pre implementation of electronic records system in Department of Communication and Informatics to fit in with functional and non functional requirements.
This research located at Department of Communication and Informatics (Depkominfo) in J1. Medan Merdeka Barat, 9'h Jakarta Pusat. Depkominfo as the object of this case study due to the fact that Depkominfo is the government institution which has responsibilities to develop information and e-government. Depkominfo also has published guidelines on electronic document management system.
The method used in this research is qualitative method with interview, observation and literature research as technical instruments to collect data and information. Interview has engaged with 5 particular key informant from Depkominfo. Considered representative and have sufficient knowledge relevant to the subject being studied. This research has conducted from the end of January till the early of March 2006.
The result of this research showing that the readiness of Depkominfo to implementation electronic records system from the aspect of functional requirements is not sufficient enough, whereas from of non-functional requirements. such as technical requirements, is good enough. For the human resources requirements, training and education concerning electronic records system to the relevant staff should be increased in order to give them sufficient understanding about electronic records system and able to operate the system perfectly. This uneasiness caused bay the lack of firm policy from the institution and consciousness of the staffs about the importance of records and recordskeeping.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amillah Putri Amalia
"Penelitian yang dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui swasitiran terbitan CIFOR dan swasitiran pengarang yang dilakukan oleh peneliti CIFOR terkait dengan pola dan tingkat swasitiran, persentase swasitiran per terbitan, serta korelasi dan regresinya dengan produktivitas terbitan. Objek dari penelitian ini yaitu monograf terbitan CIFOR.
Metode yang digunakan adalah bibliometrika dengan pendekatan analisis sitiran. Analisis data dilakukan dengan analisa tabel dan grafik, yang dilakukan dengan menginterpretasikan angka-angka dalam grafik dan tabel dengan melihat korelasi antara satu kolom dengan kolom lainnya. Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan Korelasi Pearson atau Product Momment Correlation yang dilanjutkan dengan analisis regresi.
Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa (1) pola swasitiran, baik swasitiran CIFOR maupun pengarang bersifat fluktuatif, dan khusus untuk pola swasitiran juga dipengaruhi oleh frekuensi terbitan. (2) Tingkat swasitiran hanya sebagian kecil dari total sitiran. Tingkat swasitiran terbitan CIFOR adalah 7,83%, sedangkan tingkat swasitiran pengarang adalah 11,7%. Baik swasitiran terbitan CIFOR maupun swasitiran pengarang cenderung meningkat dari tahun ke tahun; (3) Sebagian besar terbitan memiliki persentase swasitiran terbitan CIFOR dan swasitiran pengarang antara 0%-20%. Jumlah terbitan berbanding terbalik dengan persentase swasitiran; (4) antara swasitiran terbitan CIFOR dan produktivitas terbitan memiliki hubungan negatif yang lemah (r = -0,2); antara swasitiran pengarang dan produktivitas terbitan memiliki hubungan positif yang lemah (r = 0,26), dan antara swasitiran terbitan CIFOR dengan swasitiran pengarang memiliki hubungan positif yang kuat (r = 0,7)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14912
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cambari
"Penelitian mengenai penggunaan literatur oleh mahasiswa Ilmu Politik Universitas Indonesia bertujuan untuk mengetahui penggunaan jenis/bentuk dan bahasa literatur yang sering disitir, peringkat jurnal dan pengarang yang sering disitir, dan sebaran subyek bibliografi yang sering digunakan oleh mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia dalam penyusunan karya ilmiah tesis.
Penelitian ini hendak meninjau penggunaan literatur Ilmu Politik sebagai bahan evaluasi bagi kalangan yang berkepentingan dengan Ilmu Politik, khususnya kalangan pengelola perpustakaan di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode analisis sitiran dan analisis subyek dengan obyek penelitian bibliografi pada tesis mahasiswa Ilmu Politik Universitas Indonesia yang terbit pada periode 2004-2007. Jumlah obyek yang dianalisis 184 tesis, 13.649 bibliografi. Hasilnya terdapat banyak penggunaan referensi dalam tesis Pascasarjana Ilmu Politik yang tidak dilengkapi dengan judul literatur.
Dalam penelitian ini didapatkan 4.600 data bibliografi dari 168 tesis yang tidak dapat dilakukan analisis subjek dengan alasan tidak terdapat judul literatur. Hal ini terjadi pada referensi berupa alamat situs internet dan artikel majalah popular/harian. Terdapat kecenderungan menurunnya jumlah bibliografi dalam setiap tesis Pascasarjana Ilmu Politik UI dari kurun tahun 2004 - 2007. Meskipun jumlah tesis yang terbit setiap tahun cenderung meningkat.
Jenis literatur buku paling banyak digunakan dalam menyusun tesis ilmu politik (73,4%). Terdapat banyak jenis referensi yang bersifat populer seperti terbitan harian/majalah populer, dan artikel situs internet atau literatur populer berbasis internet lainnya (14,4%). Hal ini menunjukkan bahwa kajian bidang sosial, termasuk ilmu politik, selain melalui pendekatan-pendekatan ilmiah juga perlu mempertimbangkan wacana dan perkembangan yang telah terjadi di masyarakat. Penggunaan literatur berbahasa Indonesia (69,3%) oleh penulis tesis lebih digunakan daripada literatur berbahasa Inggris (30,7%) dan asing lainnya (0,05%).
Jurnal/majalah ilmiah yang paling sering disitir adalah Jurnal Analisis (11,47%). Pengarang yang paling sering disitir adalah Prof. Miriam Budiardjo (2,9%). Karakter bidang sosial yang multidisipliner mempengaruhi dispersi/sebaran subjek bidang ilmu politik yang luas. Kelas subjek Sistem Negara dan Pemerintahan termasuk Demokrasi secara umum (24,5%), dan Teori Ilmu Politik (21%) merupakan kelas subjek literatur yang paling banyak mendapatkan sitiran dalam penyusunan tesis Pascasarjana Ilmu Politik UI 2004-2007. Jika dalam daftar bibliografi tesis ilmu politik ada sebagian yang melakukan kategorisasi jenis literatur sumbernya, sebaiknya hal ini juga diseragamkan untuk penyusunan tesis selanjutnya sehingga jelas referensi mana menjadi rujukan utama dan rujukan pelengkapnya. Adanya daftar bibliografi yang tidak memerikan judul literaturnya. Hal ini sebaiknya tidak dilakukan karena akan memberikan informasi yang kurang lengkap.
Indikasi lain dalam bibliografi tesis menyatakan adanya kecenderungan menyitir karya-karya bersubjek Islam terkait dengan ideologi politik, sehingga hal ini dapat menjadi pertimbangan oleh institusi terkait seperti perpustakaan ilmu-ilmu sosial untuk menyediakan literatur-literatur dasar terkait dengan subjek agama dan politik ini. Adanya fakta bahwa buku lebih banyak digunakan daripada jurnal oleh mahasiswa bidang politik, dan sedikit digunakannya jurnal. Sehingga perlu kebijakan lebih lanjut terkait dengan bagaimana pengadaan jurnal ilmiah di Perpustakaan dan kebijakan terkait penerbitan jurnal yang stabil dan bersinambung, khususnya di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15186
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Mardliyyah
"Penelitian mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dengan metode bibliometrika ini mengangkat ilmu kedokteran herbal sebagai objek. Dengan mengadopsi metode pengukuran perkembangan ilmu yang dinyatakan Garfield dan Diodato yakni menggunakan pendekatan analisis sitiran, penelitian difokuskan pada literatur ilmu kedokteran herbal di Indonesia dan Malaysia.
Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ilmu kedokteran herbal di Indonesia dan Malaysia berkembang sejak lama (dari literatur tertua yang ditemukan yakni dokumen Heyne) pada tahun 1927 dan masih terus dikembangkan dealam kurun waktu 3 tahun terakhir. Paparan penelitian disajikan dengan hasil pengolahan data berupa tabel dan gambar peta jaringan sitasi serta peta sitiran Indonesia dan Malaysia.

This research is a development of herbal medicine in Indonesia and Malaysia from bibliometric point of view. Using citation analysis method as mentioned by Garfield, this research focuses on literatures of herbal medicine science in Indonesia and Malaysia.
It was found that herbal medicine science in Indonesia and Malaysia has been developed since 1937, yet still growing within the last 3 years. The result as presented with text as well as supplied by tables? illustration of citation networks and its visualization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15339
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutami Dewi
"Skripsi ini membahas mengenai proses transfer arsip dinamis inaktif yang dilaksanakan di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus.
Hasil penelitian ini menyarankan bahwa Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian perlu memperbaharui Jadwal Retensi Arsip yang digunakan, karena Jadwal Retensi Arsip yang ada hanya mewakili arsip dinamis yang sifatnya fasilitatif. Pada hasil penelitian pun dibuat analisa fungsi bisnis yang diharapkan dapat membantu dalam pembaharuan Jadwal Retensi Arsip yang ada.

The Focus of this study is transfer of inactive dynamic archive from unit to archive centre PUSTAKA Bogor. The purpose of this study is to understand how inactive dynamic archive transferred to archive centre. This research is qualitative and case study method. The data were collected by observation and deep interview.
The researcher suggest that PUSTAKA must renewed schedule of archive retention that they have because the existed schedule now only representing the facilitative archive."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15346
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ismiati Ajizah Walpriaji
"Skripsi ini membahas tentang prosedur pelayanan di perpustakaan TPI dalam menunjang kegiatan produksi program acara Jendela dan mengidentifikasi kesulitan yang dihadapai oleh pihak pustakawan dan pengguna dalam pelasanaan prosedur pelayannannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.
Objek penelitaian ini adalah tanggapan dari tim produksi Jendela terhadap pelayanan yang diberikan pustakawan dari Perpustakaan TPI. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa dalam proses pelayanan oleh perpustakaan TPI dalam menunjang siaran program acara Jendela adalah penting. Yaitu dalam proses pemenuhan kebutuhan gambar untuk siaran program acara Jendela tersebut di setiap episodenya.

This Thesis talks about the service procedure for Jendela Broadcast show at TPI?s Library in supporting the production activity of the show Jendela and identify the problems faced by the librarian and user in the implementation of its service procedure. This research is using qualitative descriptive method.
The object of this research is the responses from the production team of Jendela to the services given by librarian of TPI's library. The result of this research stated that the process of service by TPI?s library in supporting Jendela broadcast show is important, which is in the process of fulfilling the needs of video image for Jendela broadcast show in each episode."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15329
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>