Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Annissa
Abstrak :
Praktik kerja profesi di PT Mahakam Beta Farma Periode Bulan Maret - April Tahun 2018 bertujuan untuk memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di Industi Farmasi, dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Tugas khusus yang diberikan yaitu berjudul ldquo;Evaluasi Trend Analysispada Product Quality Review PQR Periode Tahun 2017 rdquo;. Tujuan dari pelaksanaan tugas khusus dimaksudkan untuk melakukan evaluasi mengenai trend analysispada Product Quality Review PQR produk X dan Y periode tahun 2017. Secara umum, PT Mahakam Beta Farma telah menerapkan 12 aspek CPOB dengan baik dan benar, penulis juga telah mendapatkan kemampuan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawab apoteker dan memberikan solusi pada permasalahan di industri farmasi. ...... Internship at PT Mahakam Beta Farma Period March - April 2018 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry, have insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry, and understanding of the application of good manufacturing practice GMP in the pharmaceutical industry. Special assignment given is ldquo;Evaluation of Trend Analysis on Product Quality Review PQR Period 2017 rdquo;. The purpose of this special assignment is doing evaluation of trend analysis on Product Quality Review PQR product X and Y period 2017. In general, PT Mahakam Beta Farma has applied 12 aspects of GMP well and correct, the authors also have the ability to understand the roles, duties, insights and responsibilities of pharmacists and provide solutions on products in the industry pharmacy.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Ratna Yulianti
Abstrak :
Praktek Kerja Profesi PKP di PT Mahakam Beta Farma dilakukan pada tanggal 3 Januari ndash; 28 Februari 2018. Tujuan pelaksanaan PKP untuk memperoleh gambaran dan pengalaman mengenai peran profesi apoteker di industri farmasi, khususnya dalam bidang pemastian mutu. Industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Industri farmasi wajib memenuhi persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB . Kegiatan yang dilakukan selama PKP antara lain pengenalan secara umum mengenai PT. Mahakam Beta Farma; induksi ke departemen yang berkaitan dengan pekerjaan kefarmasian yaitu Quality Assurance QA , Quality Control QC , Validasi, Research and Development R D , Mechanical and Engineering, Produksi, Custom Clearance and Warehouse, dan Material and Production Planning MPP . PT Mahakam Beta Farma merupakan salah satu industri farmasi yang telah menerapkan pedoman CPOB dalam setiap kegiatan yang dilakukan, baik dalam proses produksi, pengawasan dan pemastian mutu, serta kegiatan lain yang terkait. ...... Internship at PT Mahakam Beta Farma held on January 3rd to February 28th 2018. The aim of this internship to obtain an overview and experience of professional role of pharmacists in pharmaceutical industry, particularly in a quality assurance. Pharmaceutical industry is a corporation that has a license from Minister of Health to manufacturing of drugs or drug materials. Pharmaceutical industry is obliged to comply with the requirements of Good Manufacturing Practice for Pharmaceuticals GMP . Activities conducted during internship among other general introduction about PT Mahakam Beta Farma; induction into department which related pharmacy that are Quality Assurance QA , Quality Control QC , Validation, Research and Development R D , Mechanical and Engineering, Production, Custom Clearance and Warehouse, and Material and Production Planning MPP . PT Mahakam Beta Farma is the one of pharmaceutical industry which has implemented the GMP guidelines in each of activities, both in production process, control and quality assurance, and other related activities.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca
Abstrak :
Industri farmasi dan apotek merupakan tempat dilaksanakannya praktik kefarmasian. Dalam melaksanakan praktik kefarmasian, apoteker sebagai orang yang berwenang harus mempunyai keahlian dalam penerapan CPOB di industri farmasi maupun penerapan standar pelayanan kefarmasian di apotek. Oleh karena itu, calon Apoteker perlu mendapatkan pengalaman praktik baik pada industri farmasi maupun apotek sebagai perbekalan untuk bekerja sebagai profesional. Hal ini menjadi dasar bagi Program Profesi Apoteker Universitas Indonesia untuk memberikan saya kesempatan untuk melaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) pada PT. CKD OTTO Pharmaceuticals dan Apotek Roxy Biak. Selama melaksanakan PKPA, calon apoteker diharapkan dapat memahami mengenai peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dan apotek sesuai dengan ketentuan CPOB maupun standar pelayanan kefarmasian di apotek.
Pharmaceutical industry and pharmacies are places where pharmaceutical practices are carried out. In carrying out pharmaceutical practices, pharmacists as authorized persons must have expertise in the application of CPOB in the pharmaceutical industry and the application of pharmaceutical care standards in pharmacies. Therefore, apothecary student need to gain practical experience in both the pharmaceutical industry and pharmacies to work as professionals. Therefore Apothecary Professional Programme University of Indonesia has given me the opportunity to carry out the Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) at PT. CKD OTTO Pharmaceuticals and Apotek Roxy Biak. During the implementation of PKPA, apothecary student are expected to understand the roles, duties, and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry and pharmacies in accordance with the provisions of CPOB and pharmaceutical service standards in pharmacies.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Amarta
Abstrak :
Industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin produksi obat atau bahan obat yang diatur dengan undang-undang. Obat atau bahan obat yang diproduksi di industri farmasi harus selalu memenuhi keamanan, mutu dan khasiat (Kemenkes, 2021). Pemastian mutu merupakan salah satu cakupan dari Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Stabilitas adalah salah satu faktor dari kualitas, keamanan, dan efikasi suatu produk. Produk yang tidak stabil dapat mengalami perubahan secara fisik dan kimia. Studi stabilitas dilakukan untuk menentukan periode suatu produk dapat memenuhi spesifikasi jika disimpan dengan kondisi tertentu. Laporan stabilitas dibuat secara berkala setelah hasil pengujian selesai dari departemen quality control. Penyusunan laporan stabilitas dimulai dari pengumpulan data hasil pengujian dari departemen quality control. Setelah data studi stabilitas dikumpulkan selanjutnya data diolah menggunakan microsoft excel dan dibuat ringkasannya. Studi stabilitas merupakan suatu evaluasi yang dilakukan oleh industri farmasi terhadap produk yang mereka produksi. Adanya pembuatan laporan studi stabilitas dapat dijadikan salah satu acuan untuk menjamin spesifikasi produk sehingga produk yang beredar dipasaran telah terjamin dari kualitas, keamanan, dan khasiat. ...... The pharmaceutical industry is a business entity that has a license to produce drugs or medicinal substances which is regulated by law. Medicines or medicinal ingredients produced in the pharmaceutical industry must always meet safety, quality and efficacy (Ministry of Health, 2021). Quality assurance is one of the scopes of Good Manufacturing Practices (GMP). Stability is one factor of the quality, safety and efficacy of a product. Unstable products can undergo physical and chemical changes. Stability studies are conducted to determine the period a product can meet specifications when stored under certain conditions. Stability reports are made periodically after the test results are completed from the quality control department. The preparation of the stability report starts with collecting test data from the quality control department. After the stability study data is collected, the data is then processed using Microsoft Excel and a summary is made. Stability study is an evaluation carried out by the pharmaceutical industry on the products they produce. The existence of a stability study report can be used as a reference to guarantee product specifications so that products circulating in the market are guaranteed of quality, safety and efficacy.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Mardy Fitria
Abstrak :
Departemen Quality Control (QC) bertanggung jawab untuk melakukan pengujian terhadap Active Pharmaceutical Ingredient (API) dan Finished Goods (FG). Pada pelaksanaan pengujian, hasil uji sampel API dan FG akan dibandingkan dengan hasil uji dari reference standard. Standard stock adalah larutan dengan jumlah yang besar dengan konsentrasi terstandar. Standard stock umumnya mengandung primary reference standard (RS) atau working standard (WS). Sebelum WS digunakan perlu dilakukan pengujian terhadap RS untuk memastikan bahwa WS tersebut dapat digunakan sebagai alternatif yang valid. Setiap WS akan digunakan harus diuji terhadap standard stock yang dibuat dari RS, sehingga perlu dilakukan pengujian stabilitas standard stock RS untuk mengetahui berapa lama standard stock RS dapat digunakan sebagai pembanding setelah pertama dibuat. Ditemukan hasil pengujian salah satu larutan stok standar yang tidak sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan sebelum 3 bulan, maka diambil kesimpulan bahwa larutan stok standar tersebut hanya dapat digunakan segera setelah pembuatan larutan stok standar. Sementara itu, hasil pengujian larutan stok standar lain yang masih memenuhi parameter setelah penyimpanan diambil kesimpulan sementara bahwa larutan stok standar tersebut masih stabil dan dapat digunakan hingga pengujian terakhir dan kemudian dibuat interim report. Studi ini dapat membantu dalam pertimbangan pengadaan primary reference standard dan working standard, untuk laboratorium QC di masa yang akan datang. ......The Quality Control (QC) Department is responsible for testing Active Pharmaceutical Ingredient (API) and Finished Goods (FG). During the test implementation, the test results of the API and FG samples will be compared with the test results from the reference standard. Standard stock is a solution with a large amount of standardized concentration. Standard stock generally contains a primary reference standard (RS) or working standard (WS). Before WS is used, it is necessary to be compared to the RS to ensure that the WS can be used as a valid alternative. Every WS to be used must be tested against standard stock made from RS, so it is necessary to test the stability of RS standard stock to find out how long RS standard stock can be used as a comparison after it was first made. It was found that the test results for one of the standard stock solutions were not in accordance with the parameters that had been set before 3 months passed, so it was concluded that the standard stock solution could only be used immediately after the preparation of the standard stock solution. Meanwhile, other standard stock solutions that still meet the parameters after storage are drawn a temporary conclusion that the standard stock solutions are still stable and can be used until the last test and then an interim report is made. This study can assist in the consideration of procuring primary reference standards and working standards for QC laboratories in the future.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rezki Yuni Adelia
Abstrak :
Manajemen Mutu adalah totalitas semua pengaturan yang dibuat, dengan tujuan untuk memastikan bahwa obat memiliki mutu yang sesuai tujuan penggunaannya. Industri farmasi harus membuat obat yang sesuai dengan tujuan penggunaannya, tidak menimbulkan risiko yang membahayakan, serta harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen izin edar. Semua hal tersebut diatur oleh sistem manajemen mutu. Salah satu fungsi utama dalam Sistem Manajemen Mutu adalah penilaian standar dari suatu sistem, dimana ini bisa dilakukan dengan mengevaluasi mutu suatu produk melalui Product Quality Review atau Pengkajian Mutu Produk. Product Quality Review atau Pengkajian mutu produk adalah evaluasi yang dilakukan setiap tahun untuk menilai standar kualitas masing-masing produk obat dengan maksud untuk memverifikasi konsistensi proses yang ada dan untuk memeriksa kelayakan spesifikasi saat ini. Menurut CPOB, Industri Farmasi dianjurkan untuk melakukan pengkajian mutu produk terhadap semua obat terdaftar (termasuk produk ekspor) dengan tujuan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dari spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan produk jadi, serta untuk melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk produk dan proses. Pentingnya dilakukan pengkajian mutu produk pada setiap produk obat oleh semua industri farmasi adalah untuk menjaga kualitas produk dan menerapkan manajemen mutu. Metode yang dilakukan adalah metode systematic review dimana data mentah (raw data) produk dari daftar bahan, data selama proses produksi, data uji pengawasan mutu (QC), data uji stabilitas, serta data terkait perubahan maupun penyimpangan produk dianalisis untuk kemudian disajikan dalam bentuk laporan. Product Quality Review (PQR) atau Pengkajian Mutu Produk (PMP) merupakan evaluasi yang penting dilakukan oleh setiap industri farmasi secara berkala. Adanya evaluasi terhadap mutu produk yang dilakukan secara berkala dapat menjadi salah satu acuan untuk memverifikasi konsistensi proses yang ada dan untuk memeriksa kelayakan spesifikasi produk saat ini. ......Quality Management is the center of all arrangements made, with the aim of ensuring that medicines produced have the quality appropriate for their intended use. The pharmaceutical industry have to make medicines that are suitable for their intended use, do not pose a risk of harm, and must meet the requirements stated in the authorization document. All of these things are regulated by the quality management system. One of the main functions in the quality management system is assessing the standards of a system, which can be done by evaluating the quality of a product through a Product Quality Review. Product Quality Review (PQR) is an evaluation carried out annually to assess the quality standards of each medicinal product with the aim of verifying the consistency of existing processes and to check the appropriateness of current specifications. According to CPOB, the pharmaceutical industry is advised to carry out product quality reviews of all registered medicines (including export products) with the aim of proving the process consistency, conformity of specifications for raw materials, packaging materials and finished products, as well as to see the trends and identify improvements necessary for products and production process. The importance of reviewing product quality for each medicinal product is to maintain the product’s quality and implement the quality management system. The method used in this research is a systematic review method where the product raw data from the list of ingredients, data during the production process, quality control (QC) test data, stability test data, as well as data related to product changes and deviations are analyzed and then presented in the form of a report. . Product Quality Review (PQR) is an important evaluation carried out by every pharmaceutical industry on a regular basis. Regular evaluation of product quality can be a reference for verifying the consistency of existing processes and for checking the feasibility of current product specifications.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Syahda Nariswari
Abstrak :
Air merupakan salah satu komponen penting dalam industri farmasi sebagai bahan baku, eksipien, pelarut dalam pemrosesan, proses produksi, dan pereaksi analitik. Kontrol terhadap kualitas mikrobiologi dan kimia air pada saat produksi, penyimpanan, dan proses distribusi merupakan hal yang penting. PT CKD OTTO Pharmaceuticals menggunakan Feed Water, Purified Water, Water for Injection, dan Pure Steam. Sehingga Water Monitoring System yang merupakan proses produksi, penyimpanan, dan distribusi air farmasi harus diterapkan untuk memastikan bahwa air yang dihasilkan sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengevaluasi Water Monitoring System di PT CKD OTTO Pharmaceuticals secara konsisten sehingga kualitas air yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dan parameter yang telah ditentukan. Pengambilan sampel dilakukan oleh staf QC yang terkualifikasi di titik yang telah ditentukan sesuai dengan SOP berlaku, kemudian sampel dianalisis dan hasil analisis akan di input untuk olah data. Diperoleh hasil pengujian Water Monitoring System memenuhi kriteria untuk parameter mikrobiologi dan parameter kimia namun dalam beberapa titik pengujian melebihi Alert Limit ditentukan seperti konduktivitas pada titik pengujian Raw Water 03, PWGEN 02, PWGEN 03, PWGEN 05, PW 01, PW 03, PW 05, PW 07 dan PS 01. Parameter temperatur melebihi Alert Limit pada titik pengujian WFI 01 dan WFI 03. Parameter pH melebihi Alert Limit pada titik samping WFI 03, PSGEN 01, PW 05. ......Water is one of the important components in the pharmaceutical industry as raw materials, excipients, solvents in processing, production processes, and analytical reagents. Control of the microbiological and chemical quality of water during the production, storage, and distribution process is important. PT CKD OTTO Pharmaceuticals uses Feed Water, Purified Water, Water for Injection, and Pure Steam. A Water Monitoring System, which is a process of producing, storing, and distributing pharmaceutical water, must be implemented to ensure that the water produced is of the desired quality. This assignment aims to evaluate the Water Monitoring System at PT CKD OTTO Pharmaceuticals consistently so that the quality of water used is in accordance with predetermined specifications and parameters. Sampling is carried out by qualified QC staff at predetermined points in accordance with applicable SOPs, then the samples are analyzed and the analysis results will be input for data processing. Obtained Water Monitoring System test results meet the criteria for microbiological parameters and chemical parameters but in some test points exceed the specified Alert Limit such as conductivity at the Raw Water 03 test point, PWGEN 02, PWGEN 03, PWGEN 05, PW 01, PW 03, PW 05, PW 07 and PS 01. The temperature parameter exceeds the Alert Limit at the WFI 01 and WFI 03 test points. The pH parameter exceeds the Alert Limit at the WFI 03, PSGEN 01, PW 05 test points.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Asih Ramadhani
Abstrak :
Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di PT. CKD-OTTO Pharmaceuticals. Kegiatan PKPA ini bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat melihat langsung aktivitas yang berlangsung dalam suatu industri farmasi, memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek yang terkait di industri farmasi terutama dalam hal penerapan CPOB di PT. CKD-OTTO Pharmaceuticals dan dapat memiliki pemahaman yang mendalam mengenai peran dan tugas apoteker di industri farmasi. Tugas khusus yang diberikan berjudul Pembuatan Laporan Product Quality Review (PQR). Selain itu dilaksanakan juga Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Roxy Pitara, dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek dan memahami serta melaksanakan kegiatan di apotek baik secara teknis kefarmasian maupun non teknis kefarmasian. Tugas khusus pada PKPA apotek yaitu terkait dengan telaah potensi interaksi obat kasus kardiovaskular pada resep polifarmasi di apotek. Praktek Kerja Profesi Apoteker juga dilakukan di PT. ANUGERAH PHARMINDO LESTARI, dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami secara mendalam terkait penerapan CDOB dan segala aspek terkait industri distributor obat. Tugas khusus pada PKPA di PT. ANUGERAH PHARMINDO LESTARI terkait desain gudang penyimpanan obat. ......Apothecary Profession Internship (PKPA) in pharmacy was held in PT. CKD-OTTO Pharmaceuticals. PKPA activity is intended that students can see the direct profession pharmacists activity that takes place in the pharmaceutical industry, gaining knowledge and insight into everything related aspects in the pharmaceutical industry, especially in terms of the implementation of GMP in PT. CKD-OTTO Pharmaceuticals and may have a deep understanding of the role and duties of the pharmacist in the pharmaceutical industry. Special task given about Product Quality Review (PQR). Another Apothecary Profession Internship (PKPA) in Pharmacy was held in Apotek Roxy Pitara. The aims of PKPA in pharmacy were to understand the main duties, functions and role of apothecary in managing a pharmacy and understand to activities in pharmacy. The special assignment of PKPA about drug interaction. Apothecary Profession Internship (PKPA) in Pharmacy also was held in PT. ANUGERAH PHAMRINDO LESTARI. The aims of PKPA in PT. ANUGERAH PHAMRINDO LESTARI was gaining knowledge and insight into everything related aspects in the pharmaceutical distribution industry, especially in terms of the implementation of GDP. The special assignment of PKPA about warehouse design.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Fadillah
Abstrak :
Obat merupakan bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi, yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologis atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi untuk manusia (PerMenKes No 1799, 2010). Proses pembuatan obat dan/atau bahan obat hanya dapat dilakukan oleh industri farmasi yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat dan/atau bahan obat. Untuk menjamin dan menghasilkan obat yang bermutu tinggi secara konsisten, meningkatkan keselamatan kerja, efisiensi proses, dan produktivitas kerja maka pemerintah melalui BPOM menetapkan suatu peraturan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang wajib dilaksanakan oleh industri farmasi. CPOB mensyaratkan industri farmasi untuk mengidentifikasi validasi yang perlu dilakukan sebagai bukti pengendalian terhadap aspek kritis dari kegiatan yang dilakukan. Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam bidang kefarmasian dalam membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat (Hartini dan Sulasmo, 2010). Sarana pelayanan kefarmasian dituntut untuk memberikan perhatian lebih pada penggunaan obat polifarmasi. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 73 Tahun 2016 Pasal 3, salah satu standar pelayanan kefarmasian di apotek adalah pengkajian dan pelayanan resep. Kegiatan pengkajian resep meliputi administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis, jika ditemukan adanya ketidaksesuaian dari hasil pengkajian maka Apoteker harus menghubungi dokter penulis resep. ......Drugs are materials or combinations of materials, including biological products, which are used to influence or investigate physiological systems or pathological conditions in the context of establishing diagnosis, prevention, healing, recovery, health promotion, and contraception for humans (PerMenKes No 1799, 2010). The process of making drugs and/or drug ingredients can only be carried out by the pharmaceutical industry which has a permit from the Minister of Health to carry out activities to manufacture drugs and/or drug ingredients. To guarantee and produce consistently high quality drugs, improve work safety, process efficiency, and work productivity, the government through BPOM has established a regulation on Good Manufacturing Practices (CPOB) which must be implemented by the pharmaceutical industry. GMP requires the pharmaceutical industry to identify validations that need to be carried out as evidence of control over critical aspects of the activities carried out. Pharmacies are one of the health service facilities in the pharmaceutical sector in helping to achieve optimal health degrees for the community (Hartini and Sulasmo, 2010). Pharmaceutical service facilities are required to pay more attention to the use of polypharmacy drugs. According to the Regulation of the Minister of Health No. 73 of 2016 Article 3, one of the standards for pharmaceutical services in pharmacies is the assessment and service of prescriptions. Prescription assessment activities include administration, pharmaceutical suitability and clinical considerations, if any discrepancies are found from the assessment results, the pharmacist must contact the prescribing doctor.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Thoriq Muhammad Iqbal
Abstrak :
Skip testing merupakan prosedur yang penting dilakukan untuk pengujian pada suatu bets. Tes ini mengabaikan sebagian parameter uji dengan asumsi bahwa bets yang tidak diuji dengan parameter tersebut masih memenuhi semua kriteria penerimaan yang ditetapkan. Skip testing bertujuan untuk menghemat biaya (cost-effectiveness) saat melakukan pengujian untuk suatu bets. Selain itu, penerapan skip testing juga dapat menghemat waktu dan tenaga, sehingga pengujian yang dilakukan dapat lebih cepat dan efisien. PT. CKD-OTTO Pharmaceuticals, departemen Quality Control (QC) akan melakukan pengujian terhadap incoming material baik itu bahan baku, bahan tambahan atau pun bahan kemas sesuai permintaan dari petugas/penanggung jawab Warehouse. Pengujian untuk satu bets bahan/material yang datang dapat memakan waktu sekitar 3-7 hari bila dilakukan pengujian untuk semua parameter yang tercantum didalam Metode Analisa. Biaya yang dibutuhkan untuk pengujian satu bets bahan/material juga cukup tinggi, sehingga skip testing merupakan solusi untuk mengefisiensi biaya dan waktu pengujian. Skip testing plans dilakukan dengan merencanakan analisa-analisa yang perlu dihilangkan dari incoming API materials tahun 2018 samapi dengan tahun 2021. Pemilihan analisa yang perlu dihilangkan adalah analisis yang bukan merupakan jenis analisis kritikal seperti pemerian (description), identifikasi, penetapan kadar, impurity, ukuran partikel, susut pengeringan dan/atau kadar air, uji microbiologi. Hasil menunjukkan incoming API materials (bahan aktif obat) bisa dilakukan dengan skip testing plan yaitu menghilangkan pengujian non-critical pada masing masing bahan aktif obat. Tren data dari seluruh pengujian non-critical baik dari pengujian in-house (yang dilakukan di PT CKD-Otto Pharmaceutical) atau pun dari CoA Manufacturer tidak menunjukkan adanya penyimpangan, semua data terlihat sudah sesuai dengan spesifikasi dan pengujian Uji T-Independent test pada data hasil pengujian in-house dan CoA manufacturer untuk uji non-critical menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan, sehingga saat skip testing dilakukan hasil dari CoA manufacturer dapat digunakan sebagai referensi. ......Skip testing is an important procedure for testing a batch. This test ignores some of the test parameters with the assumption that batches that are not tested with these parameters still meet all of the acceptance criteria set. Skip testing aims to save costs (cost-effectiveness) when testing for a batch. In addition, the implementation of skip testing can also save time and effort, so that the tests carried out can be faster and more efficient. PT. CKD-OTTO Pharmaceuticals, Quality Control (QC) department will conduct tests on incoming materials, be they raw materials, additional materials or packaging materials according to the request from the warehouse officer/person in charge. Testing for one batch of incoming materials may take about 3-7 days if testing is carried out for all parameters listed in the Analytical Method. The cost required for testing one batch of materials is also quite high, so skip testing is a solution to streamline testing costs and time. Skip testing plans are carried out by planning the analyzes that need to be removed from incoming API materials in 2018 to 2021. The selection of analyzes that need to be removed is an analysis that is not a critical type of analysis such as description, identification, grade determination, impurity, size particles, drying shrinkage and/or moisture content, microbiological tests. The results show that incoming API materials (active drug ingredients) can be done with a skip testing plan, namely eliminating non-critical testing for each active drug ingredient. The trend of data from all non-critical tests both from in-house testing (which was carried out at PT CKD-Otto Pharmaceutical) or from CoA Manufacturer did not show any deviations, all data seemed to be in accordance with the specifications and the T-Independent test test on the data the results of in-house and CoA manufacturer testing for non-critical tests showed no significant differences, so when skip testing was carried out the results from the CoA manufacturer could be used as a reference.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>