Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Handayani
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang besar, namun sayangnya potensi sumber daya alam yang tersedia masih sedikit yang diteliti dan digunakan dalam pengobatan. Salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah teh. Ampas teh adalah limbah dari industri teh, tersedia cukup banyak dan belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi ekstraksi ampas teh hijau menggunakan metode MAE (Microwave Asssisted Extraction) yang paling efektif sehingga dihasilkan ekstrak teh hijau yang mempunyai antioksidan optimum dan minyak teh hijau. Dari hasil penelitian, kondisi optimum MAE adalah daya 450 W, pelarut etanol 60%, perbandingan simplisia – pelarut 1 : 8 dan lama ekstraksi 8 menit untuk menghasilkan ekstrak dengan kadar polifenol optimum. Ekstrak yang diperoleh mempunyai kadar air 7,83 %; pH 5,5; dan polifenol total, flavonoid total, asam galat, katekin, EGCG serta kofein berturut-turut sebesar 7,1%; 1,04%; 2,76%; 0,83%; 5,18% dan 1,03%. Dibandingkan dengan acuan yang ada, ekstrak yang diperoleh memenuhi syarat sebagai bahan baku kosmetik. Sedangkan minyak teh hijau mempunyai pH, berat jenis, indeks bias dan rotasi optik berturut-turut sebesar 4,8; 1,0039; 1,333 dan 0,0. Komponen minyak teh hijau yang diperoleh adalah siklopentana dan furaldehid.
ABSTRACT
Indonesia has a great wealth of biodiversity, but unfortunately the natural resources has been little studied and used in the treatment. One of the plants, grown in Indonesia is tea. Tea waste is waste from the tea industry, is quite a lot and have not been used optimally. This study aims to obtain the most effective green tea waste extraction conditions using MAE (Asssisted Microwave Extraction) to produce green tea extract that has antioxidant optimum and green tea oil. From the research, the optimum MAE conditions are 450 W power, 60% ethanol, solid solvent comparison 1: 8 and 8 minutes long extraction to produce extracts with optimum levels of polyphenols. Extracts obtained have moisture content of 7.83%, pH 5.5, and total polyphenols, total flavonoids, gallic acid, catechin, EGCG and Kofein respectively by 7.1%, 1.04%, 2.76%; 0.83%, 5.18% and 1.03%. Compared with the existing reference, extracts obtained qualify as cosmetic raw materials. While green tea oil has a pH, specific gravity, refractive index and optical rotation, respectively for 4.8; 1.0039; 1.333 and 0.0. Component of green tea oil is cyclopentane and furaldehid
2013
T35013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tilaar, Astrid Fabiola
Abstrak :
Pemasaran produk pencerahan kulit mengalami peningkatan terutama di daerah Asia Pasifik. Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya menganggap bahwa kulit putih itu cantik, sehingga memotivasi wanita Indonesia untuk memakai produk pencerah kulit. Tujuan dari penelitian ini untuk mencari bahan baku yang bermanfaat sebagai pencerah kulit yang berasal dari tanaman Indonesia dengan mengetahui potensi ekstrak etanol daging buah salak varietas Bongkok (Salacca edulis Reinw) terhadap aktivitas pencerahan kulit. Salak varietas Bongkok mengandung flavonoid yang diduga memiliki kemampuan dalam proses depigmentasi kulit. Studi in vitro yang dilakukan adalah uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH dan uji penghambatan tirosinase. Dari hasil uji in vitro didapatkan bahwa ekstrak etanol daging buah salak memiliki aktivitas antioksidan pada konsentrasi 1%, 3% dan 5%, sedangkan kemampuannya menghambat tirosinase diperoleh pada konsentrasi 3% dan 5%, tidak pada konsentrasi 1%. Pada uji manfaat dengan analisis univariat, krim uji yang mengandung ekstrak etanol daging buah salak 3% dengan uji T-test terbukti ada penurunan yang signifikan pada indeks melanin kulit (p<0,001). Dengan analisis bivariat, krim uji yang mengandung ekstrak etanol daging buah salak 3% mengalami penurunan indeks melanin yang baik dibandingkan dengan basis krim dengan signifikansi 0,001(p<0,05). Dengan hasil yang diperoleh diharapkan ekstrak etanol daging buah salak dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk pencerahan kulit sehingga dapat mengurangi ketergantungan industri kosmetik dalam negeri terhadap bahan baku impor.
The whitening skin product market has been growing significantly in Asia Pacific. Indonesia is one of those countries which mainly thinks that having a white color skin is simply beautiful. Therefore, it motivates Indonesian women to buy more whitening product to satisfy their beauty needs. The purpose of this research is to find raw material for whitening product from Indonesian plants that can be useful as skin lightening agents. This study investigate the potential of ethanolic extract from snake fruit in the activity as skin enlightenment. Salacca edulis Reinw (Snake fruit Bongkok varieties) contains flavonoids which have been reported to play a part in skin depigmentation. The study conducted in vitro antioxidant activity assay using DPPH and tyrosinase inhibition assay. The test results showed that in vitro, snake fruit ethanolic extract have antioxidant activity at concentration of 1%, 3% and 5%. The ability to inhibit tyrosinase is observed at a concentration of 3% and 5%. The univariate analysis from the efficacy test, using cream containing 3% extract to T-test proved that there was a significant reduction in skin melanin index (p <0,001). In bivariate analysis, cream containing 3% extract decrease melanin index which compares favorably with the base cream with significance 0,001 (p <0,05). The results obtained strongly suggest that snake fruit ethanol extract can be used as raw material for skin lightening so as to reduce dependence of the domestic cosmetics industry on imported raw materials.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T33129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Richard S.N.
Abstrak :
Relaksasi merupakan salah satu mekanisme coping yang digunakan untuk menghadapi stress. Salah satu metode relaksasi yang banyak dipakai adalah aromaterapi dengan menggunakan minyak esensial. Minyak esensial yang berasal dari tanaman Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk relaksasi adalah sereh wangi, kenanga dan nilam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas campuran minyak esensial Indonesia yang terdiri dari sereh wangi, kenanga dan nilam yang diberikan secara inhalasi terhadap relaksasi secara psikologis dengan pengukuran Visual Analog Scale (VAS) dan fisik dengan pengukuran tekanan darah (MAP), frekuensi nadi, dan frekuensi nafas serta dibandingkan dengan minyak lavender dan kontrol. Penelitian dilakukan dengan rancangan uji klinis tersamar tunggal, before and after, dengan perlakuan intent to treat yang dilanjutkan dengan tes kejut pada 60 wanita sehat yang terdiri dari 20 subyek kelompok campuran minyak esensial Indonesia, 20 subyek kelompok lavender, dan 20 subyek kontrol. Penelitian ini memperlihatkan hasil bahwa campuran minyak esensial Indonesia memiliki efektifitas relaksasi secara psikologis yang sama dengan minyak lavender dan kontrol tetapi memiliki kecenderungan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Sedangkan secara fisik campuran minyak esensial Indonesia memiliki efektifitas relaksasi yang lebih baik dibandingkan dengan lavender dan kecenderungan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol terutama pada parameter tekanan darah (MAP). ...... Relaxation is one of the coping mechanisms used to deal with stress. One method that is widely used for relaxation is aromatherapy using essential oils. The essential oil from Indonesian plants that can be used for relaxation is sereh wangi, kenanga and nilam. This study aims to look at the effectiveness of Indonesian essential oils blend consists of sereh wangi, kenanga and nilam that are administered by inhalation to the psychological relaxation measurements of Visual Analog Scale (VAS) and physical measurements of blood pressure (MAP), pulse rate, and breathing rate and compared with lavender oil and control. The study was conducted with the design of a single-blind clinical trials, before and after, with treatment intent to treat followed by startle test on 60 healthy women consists of 20 subjects group of Indonesian essential oils, 20 subjects group of lavender oil, and 20 subjects group of control. This study showed that an Indonesian essensial oil blend has the effectiveness of psychological relaxation similar to lavender oil and control but have a tendency better than the controls. While the physical measurenment showed that Indonesian essential oil blend has better effectiveness on relaxation than lavender oil and has tendency better than the controls, especially on the parameters of blood pressure (MAP).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T32508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Mas Sukeningsih
Abstrak :
Selulit merupakan masalah estetika yang terjadi pada 85% perempuan Asia yang berusia di atas 20 tahun dan paling sering terdapat di area paha, bokong dan perut yang perawatannya membutuhkan biaya mahal dengan berbagai efek samping. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kualitas minyak esensial nilam (Pogostemon cablin), melati (Jasminum sambac) dan jahe (Zingiber officinale) dengan Gas Chromathography-Mass Spectrometry (GC-MS) dan membuktikan pengaruhnya dalam mengurangi gejala selulit. Uji pengaruh dilakukan secara open label comparative clinical trial dengan rancangan inter subject, single blind pada 21 orang relawan perempuan dengan selulit derajat 1-3 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta telah menandatangani informed consent. Sediaan campuran minyak esensial nilam, melati dan jahe dengan konsentrasi masing-masing 1%, diaplikasikan pada kulit relawan yang berselulit dan diamati pengaruhnya terhadap iritasi dan manfaatnya terhadap gejala selulit setelah pemakaian selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan uji tidak mengiritasi kulit dan dapat mengurangi secara bermakna ukuran lingkar paha pada keadaan longgar dengan nilai p = 0,0035 dan keadaan ketat dengan dengan nilai p = 0,003 serta ukuran kekasaran kulit (kedalaman kerutan) dengan nilai p = 0,0275. Data fotografi menunjukkan bahwa ada perbaikan penampilan permukaan kulit walaupun derajat selulit belum berubah.
Cellulite is an aesthetic problem which occurs in 85% of Asian women over the age of 20 years and most often found in the area of the thighs, buttocks, and stomach, which its treatment is expensive and can cause many side effects. The purpose of this study was to determine the quality of essential oils of patchouli (Pogostemon cablin), jasmine (Jasminum sambac) and ginger (Zingiber officinale) with Gas Chromathography-Mass Spectrometry (GC-MS) and prove its efficacy in reducing the symptoms of cellulite. The efficacy test conducted open label comparative clinical trial with inter-subject design, single blind on 21 female volunteers with cellulite 1-3 degrees that meet the inclusion and exclusion criteria and have signed informed consent. The preparation of essential oil blends : patchouli, jasmine and ginger with a concentration of 1% each, was applied to volunteers skin and observed the symptoms of irritation and the beneficial effects on cellulite after 28 days of application. The results showed that the tested preparation did not irritate the skin and could significantly reduce the thigh circumference in loose measurement with p value = 0.0035 and 0,003 in tight measurement, as well as skin roughness (depth of wrinkles) with p value = 0.0275. The photographic data showed that there was an improvement in skin surface appearance, although the degree of cellulite has not been changed.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T38256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library