Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Dinda Dian Citra Ramadhanty
"
ABSTRACTParental stress yang ada pada orang tua di keluarga miskin terbukti menjadi faktor risiko kekerasan pada anak. Penelitian ini ingin melihat peran moderasi dari dukungan sosial yang dipercaya dapat menurunkan parental stress dan potensi kekerasan anak pada orang tua. Partisipan pada penelitian merupakan 100 ibu dari keluarga yang masuk dalam kategori miskin menurut Badan Pusat Statistika dan juga memiliki anak berusia 3-6 tahun, Hasil pengujian moderasi menunjukkan bahwa dukungan sosial tidak memiliki peran moderasi dalam hubungan potensi kekerasan (t = 3,72, p = 0,0003, LLCI = -0,0105 ULCI = 0,019; R2 = 0,23) dan parental stress di ibu pada keluarga miskin. Hasil penelitian ini memberikan penemuan baru mengenai konsekuensi negatif dari dukungan sosial pada keluarga miskin.Parental stress in poor families has been proved to be one of the risk factors to child abuse. This research aims to see the moderation role of social support that is believed to be able to lower parental stress and potential of child abuse in parents. One hundred mothers from households that were below the poverty line with kids from the age of 3 - 6 years old were the participants of this study. Results show that social support does not have a moderation role in the relationship between child abuse and parental stress in mothers from poor families (= 3.72, = .0003, LLCI = -.0105 ULCI = .019; R> = .23). This research gives a new founding about the negative consequences of social support in poor families. "
[, ]:
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Novia Maharani
"
ABSTRAKPenelitian ini menguji hubungan antara variabel penyesuaian pernikahan dan karakteristik pernikahan. Dalam konteks ini, kelompok peserta yang dipilih adalah individu-individu yang menikah melalui proses ta'aruf. Proses ta'aruf merupakan salah satu bagian dari perjodohan yang cukup banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang beragama Islam. Proses ta'aruf merupakan proses berkenalan dengan durasi yang relatif singkat sebelum menikah, dan penelitian ini menggunakan sekelompok orang yang menikah ta'aruf untuk melihat apakah ada ciri-ciri perkawinan yang diasumsikan dapat diramalkan dengan penyesuaian perkawinan. Peneliti berasumsi bahwa meskipun perkawinan yang terjadi hanya dengan durasi perkenalan yang cukup singkat, individu dalam kelompok ini tetap dapat membentuk ciri-ciri perkawinan (nilai cinta, kesetiaan dan nilai-nilai kebersamaan). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan uji analisis korelasional dengan metode pengumpulan data melalui kuesioner online. Data diperoleh sebanyak 257 individu berusia 19-43 tahun dari berbagai daerah di Indonesia (58 laki-laki dan 199 perempuan). Berdasarkan hasil uji korelasi antara penyesuaian diri perkawinan dan karakteristik perkawinan terdapat hasil yang positif dan signifikan (r = 0,326).
ABSTRACTThis study examines the relationship between marriage adjustment variables and marital characteristics. In this context, the selected participant groups are individuals who are married through the ta'aruf process. The ta'aruf process is a part of the matchmaking which is quite a lot carried out by the Indonesian people who are Muslim. The ta'aruf process is a process of acquaintance with a relatively short duration before marriage, and this study uses a group of people who marry ta'aruf to see whether there are marital characteristics that are assumed to be predictable by marriage adjustments. Researchers assume that even though the marriage occurs only with a fairly short duration of introduction, individuals in this group can still form marital characteristics (the value of love, loyalty and values of togetherness). The research method used is a quantitative method with a correlational analysis test with the method of collecting data through an online questionnaire. Data were obtained as many as 257 individuals aged 19-43 years from various regions in Indonesia (58 men and 199 women). Based on the results of the correlation test between marital adjustment and marital characteristics, there were positive and significant results (r = 0.326)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Inez Kristanti
"
ABSTRAKPremarital sexual compliance merupakan fenomena yang cukup lazim ditemukan pada perempuan dan kecenderungan ini dipengaruhi oleh sosialisasi peran gender. Salah satu hal yang dapat mengurangi kecenderungan sexual compliance perempuan adalah apabila ia asertif secara seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas intervensi kognitif-perilaku untuk meningkatkan asertivitas seksual pada perempuan yang menunjukkan premarital sexual compliance. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimental dengan pretest-posttest nonequivalent control group design. Masing-masing kelompok terdiri dari lima orang yang diperoleh lewat purposive sampling. Partisipan dalam kelompok intervensi mengikuti lima kali sesi individual serta satu kali pra-sesi dan satu kali sesi follow-up. Sementara itu, partisipan dalam kelompok kontrol diberikan buku psikoedukasi tanpa sesi tatap muka. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif menggunakan adaptasi alat ukur Sexual Assertiveness Questionnaire for Women SAQ-W serta data kualitatif tentang perubahan kognisi dan perilaku partisipan sebelum dan sesudah mengikuti intervensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi kognitif-perilaku dapat meningkatkan asertivitas seksual pada perempuan yang menunjukkan premarital sexual compliance. Partisipan pada kelompok intervensi juga menjadi dapat mengidentifikasi batasan seksual mereka, memodifikasi pikiran yang menghalangi perilaku asertif secara seksual, dan menerapkan teknik behavioral yang dapat memfasilitasi munculnya perilaku asertif dalam konteks seksual.
ABSTRACTPremarital sexual compliance is a common phenomenon among women and is influenced by gender role socialization. Sexual assertiveness is found to reduce the likelihood of women engaging in sexual compliance. This study aimed to identify effectiveness of cognitive behavioral intervention to enhance sexual assertiveness in women who exhibit sexual compliance. This was a quasi experimental study conducted with pretest posttest nonequivalent control group design. Each group consisted of five participants recruited through purposive sampling. Participants in the intervention group participated in five individual sessions, preceded by a pre session and followed by a follow up session. Meanwhile, participants in the control group was given psychoeducation books without any face to face session. Analysis was conducted by comparing quantitative data obtained by Indonesian adaptation of Sexual Assertiveness Questionnaire for Women SAQ W and qualitative data showing changes in participants rsquo cognition and behavior before and after the intervention took place. This study showed that cognitive behavioral intervention can succesfully enhance sexual assertiveness in women who exhibit sexual compliance. Participants in intervention group were able to identify what they want and do not want in sexual situation, modify their maladaptive thoughts that lead to unassertive behaviors, and apply behavioral techniques that may facilitate the occurence of assertive behaviors in sexual context."
2017
T48728
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library