Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bahagia Ayu Lestari
"Penelitian mengenai transformasi gen cry IAc ke padi subpesies Indica, Inpari 13, IR 64, dan Inpari 6, menggunakan Agrobacterium tumefaciens telah dilakukan, namun tanaman transgenik belum berhasil diperoleh. Gen cry IAc merupakan salah satu kelompok gen cry 1 yang memiliki toksin paling tinggi terhadap hama Lepidotera khususnya hama penggerek batang. Transformasi gen cry IAc dilakukan ke kalus padi menggunakan Agrobacterium tumefaciens strain LBA4404 yang membawa plasmid pAY560325_cryIAc. Kalus padi ditumbuhkan dalam media induksi kalus N6D selama 5 hari sebelum diinfeksi dengan Agrobacterium tumefaciens strain LBA4404. Selanjutnya, kalus ditanam dalam media resting, seleksi, dan media regenerasi. Gen cry IAc dan hptII telah dikonfirmasi menggunakan teknik isolasi DNA dan PCR. Transformasi gen cry IAc berhasil dilakukan dan terdapat perbedaan respons diantara ketiga varietas terhadap perlakuan kultur jaringan dan transformasi. Inpari 13 memberikan respons terbaik terhadap perlakuan transformasi berdasarkan hasil PCR gen cry IAc dan gen hptII, sedangkan IR 64 memberikan respons terbaik terhadap perlakuan kultur jaringan berdasarkan jumlah kalus embriogenik pada media induksi kalus.

Transformation of Cry IAc Gene Treatment Mediated by Agrobacterium tumefaciens
Research about transformation of cry IAc gene into subspesies Indica rice, Inpari 13, IR 64, and Inpari 6, had been conducted, but transgenic plant have not been yet obtained. Cry IAc is one of the group cry 1 gene with the highest toxin to pest of Lepidoptera especially stem borer. Transformation of cry IAc gene was conducted using Agrobacterium tumefaciens strain LBA4404 harboring plasmid pAY560325_cryIAc. Callus were grown in N6D induction media for 5 days before transformed by soaking in culture of Agrobacterium tumefaciens LBA4404. Subsequently, callus were grown in resting, selection, and regeneration medium. Cry IAc and hptII genes were confirmed through DNA extraction and PCR methods. Transformation of cry IAc gene successfully conducted and there were different responses of those varieties to tissue culture and transformation treatment. Inpari 13 showed the best response to transformation treatment based on the result of PCR of cry IAc and hptII genes, IR 64 gave the best response to tissue culture treatment based on the amount of embriogenic callus at callus induction medium.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Labibah Qotrunnada
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk melakukan transformasi gen cry IAc ke dalam kalus padi Inpari 13 dengan bantuan Agrobacterium tumefaciens serta mengetahui pengaruh kombinasi NAA+BAP dan NAA+Kinetin pada tahapan regenerasi. Gen cry IAc merupakan gen yang berperan dalam sintesis δ-endotoksin yang sifatnya sangat toksik pada serangga Lepidoptera. Gen cry IAc ditransformasi ke kalus padi Inpari 13 dengan menggunakan Agrobacterium tumefaciens strain LBA4404 yang membawa plasmid rekombinan pAY560325_cryIAc. Regenerasi kalus padi Inpari 13 hasil trasformasi dilakukan dengan penambahan kombinasi NAA+BAP dan NAA+Kinetin pada media regenerasi. Gen cry IAc berhasil ditransformasi dengan menggunakan metode Agrobacterium tumefaciens. Penggunaan kombinasi NAA+Kinetin menunjukkan regenerasi kalus yang lebih baik dibandingkan dengan kombinasi NAA+BAP.

Research about transformation of cry IAc gene into Inpari 13 rice calli using Agrobacterium tumefaciens and Effect of Combination of NAA+BAP and NAA+Kinetin during regeneration process had been conducted. Cry IAc gene encodes δ-endotoxin which is highly toxic to Lepidoptera. Cry IAc gene was transformed into Inpari 13 rice calli using Agrobacterium tumefaciens strain LBA4404 containing recombinant plasmid pAY560325_cryIAc. Regeneration of transformed calli was grown in regeneration media that added by combination of NAA+BAP and NAA+Kinetin. Cry IAc gene had successfully been transformed using Agrobacterium tumefaciens method. The use of combination of NAA+Kinetin showed better calli regeneration than NAA+BAP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Aria Miranda
"Penelitian analisis jumlah kromosom dan perbandingannya dengan ukuran polen pada sembilan variasi bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis, L.) di Kampus UI Depok dan Citayam, Bogor telah dilakukan sejak bulan September 2012 hingga Maret 2013. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jumlah kromosom dan pola ploidi sembilan variasi bunga Hibiscus rosa-sinensis, serta mengetahui perbandingannya dengan ukuran polen. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling pada beberapa lokasi di Kampus UI Depok sebanyak delapan variasi dan satu variasi dari Citayam, Bogor. Sediaan kromosom dibuat dengan menggunakan metode squash Aceto-orcein, dan sediaan polen dibuat dengan menggunakan asetolisis.
Hasil penghitungan kromosom menunjukkan jumlah kromosom yang beragam, dari n=ca. 15 sampai n=ca/ 56, dengan jumlah kromosom paling sedikit ditemukan pada bunga single merah pudar kecil dan paling banyak apda bunga double oranye. Dari perhitungan jumlah kromosom, perbandingannya dengan ukuran polen menunjukkan korelasi yang positif. Ukuran polen yang paling besar dimiliki oleh variasi dengan perkiraan jumlah kromosom yang paling banyak, yaitu bunga double oranye dari Citayam, sementara ukuran polen yang paling kecil dimiliki oleh variasi dengan perkiraan jumlah kromosom yang paling sedikit, yaitu bunga single pink kecil. Diperlukan studi lebih lanjut untuk mendapatkan jumlah kromosom yang pasti dari Hibiscus rosa-sinensis agar pola ploidi dapat ditentukan.

The analysis of chromosome count and its comparison to pollen grain size in nine variation of shoe-flower (Hibiscus rosa-sinensis, L.) in Universitas Indonesia, Depok and Citayam, Bogor, has been carried on since September 2012 to March 2013. The study is done to gain knowledge on the chromosome count and ploidy level in nine variation of Hibiscus rosa-sinensis, and to know its comparison to the pollen grain size. Purposive sampling was done to collect the samples, eight variation was collected from Universitas Indonesia, Depok, and one variation from Citayam, Bogor. Chromosome slides were prepared using the squash Acetoorcein method, and pollen slides using acetolysis.
Results shows a variety of the chromosome numbers from n=ca. 15 to n=ca. 56, with the smallest number found in the small single petaled pink flower, and the largest number in the double petaled orange flower. The comparison of the chromosome count to the pollen grain size shows a positive correlation. The double petaled orange is the variation with the largest pollen grain size, while the small single petaled pink has the smallest pollen grain size. Further studies are needed to gain the exact chromosome count of Hibiscus rosa-sinensis and to determine the level of ploidy.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Oktarina
"Penelitian deskripsi jenis dan analisis jumlah kromosom beberapa tumbuhan suku Asteraceae di Kampus UI Depok telah dilakukan pada bulan September 2012 hingga Maret 2013. Sampel diambil secara purposive sampling dan diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi menggunakan kunci determinasi buku Flora of Java. Diperoleh 21 jenis Asteraceae yang tersebar di Kampus UI Depok yang berhasil diidentifikasi, 8 jenis di antaranya berhasil diketahui jumlah kromosomnya, satu jenis Asteraceae yaitu Tridax procumbens dapat digunakan dalam pembuatan kariotipe. Lima jenis Asteraceae yang memiliki variasi jumlah kromosom yaitu Elephantopus scaber (2n=x=9, 2n=x+2=11, 2n=2x-4=14, 2n=2x=18, 2n=2x+1=19, 2n=2x+2=20, 2n=2x+4=22), Tridax procumbens (2n=x= 9, 2n=2x=18, 2n=4x=36), Bidens pilosa (2n=2x+8, 2n=32, 2n=3x=36, 2n=4x =48), Mikania micrantha (2n=x=18, 2n=x+6=24, 2n=2x-4 =32, 2n=2x=36) dan Sphagneticola trilobata (2n=2x=28, 2n =2x-4=32, 2n=2n-8=36). Tiga jenis Asteraceae tidak memiliki variasi jumlah kromosom adalah Cosmos sulphureus (2n=24), Emilia sonchifolia (2n=10), dan Sonchus arvensis (2n=18).

Species description and analysis of chromosomes number on the several plant belongs to Asteraceae that located in University of Indonesia was conducted during September 2012 to March 2013. The study was held using purposive sampling method and samples were identified based on morphological characters using determination keys in Flora of Java book. Twenty one species of Asteraceae scattered in University of Indonesia, Depok were successfully identified. Chromosomes number of eight species were known and one species can be used in karyotyping. The research also suggested that five species of Asteraceae have variation in chromosomes number. They are Elephantopus scaber (2n=x=9, 2n=x+2=11, 2n=2x-4=14, 2n=2x=18, 2n=2x+1=19, 2n=2x+2 = 20, 2n=2x+4=22), Tridax procumbens (2n=x=9, 2n=2x=18, 2n=4x=36), Bidens pilosa (2n=2x+8, 2n=32, 2n=3x=36, 2n=4x=48), Mikania micrantha (2n=x=18, 2n=x+6=24, 2n=2x-4=32, 2n=2x=36) and Sphagneticola trilobata (2n=2x=28, 2n=2x-4=32, 2n=2n-8=36). On the contrary, three species of Asteraceae does not have variation in chromosomes number. They are Cosmos sulphureus (2n=24), Emilia sonchifolia (2n=10), and Sonchus arvensis (2n=18). "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutini
"Gen DefH9-iaaM merupakan gen pengkode senyawa prekursor pembentukan auksin. Kandungan auksin yang tinggi menginduksi pembentukan buah partenokarpi, tanpa melalui polinasi dan fertilisasi. Tiga galur tanaman tomat transgenik yang membawa insersi dan mengekspresikan gen DefH9-iaaM, yaitu OvR1#14-4, OvM2#10-1, dan OvM2#6-2, telah dihasilkan melalui transformasi genetik dengan Agrobacterium oleh kelompok peneliti di BB-BIOGEN. Penelitian bertujuan menguji stabilitas insersi dan mengetahui ekspresi gen DefH9-iaaM pada tanaman T3 dari ketiga galur tersebut. Uji stabilitas gen dilakukan dengan metode PCR menggunakan primer spesifik IAAM 5 dan IAAM 3. Kedua primer tersebut menghasilkan fragmen gen iaaM sebesar ± 148 pb. Fragmen DNA produk PCR divisualisasikan menggunakan gel elektroforesis. Hasil uji molekuler dianalisis menggunakan uji chi-square dengan level of significant 0,05. Galur OvR1#14-4 memiliki insersi gen yang telah stabil dengan perbandingan filial transgenik dan non transgenik yang memenuhi perbandingan penyilangan monohibrid Mendel yaitu 3:1. Tanaman dengan hasil uji molekuler positif kemudian ditanam di lapang untuk uji ekspresi fenotipik dan evaluasi daya hasil. Hasil uji fenotipik dianalisis dengan uji ANOVA level of significant 0,05. Ekspresi gen partenokarpi DefH9-iaaM pada tanaman tomat transgenik meningkatkan jumlah tandan sebesar 191--227%, jumlah bunga sebesar 191--310%, dan jumlah buah sebesar 331--426% dibandingkan dengan kontrol Opal, serta menyebabkan terbentuknya buah tomat berbiji sedikit dan tanpa biji. Galur OvR1#14-4 menghasilkan jumlah tandan, jumlah bunga, dan jumlah buah paling tinggi dibandingkan dua galur lain."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S31515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Tri Aryani
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk melakukan transformasi gen Osdep1-Tc ke kalus padi cv. Taipei 309 menggunakan Agrobacterium tumefaciens. Transformasi gen Osdep1-Tc dilakukan menggunakan A. tumefaciens strain LBA4404 yang membawa plasmid rekombinan pCAMBIA1301-Osdep1-Tc, mengandung gen reporter (gus), gen nptII dan hptI. Gen Osdep1-Tc yang telah dikloning ke vektor pengklonaan pGEM-T Easy pada penelitian sebelumnya digunakan sebagai sampel untuk kemudian isubkloning ke pCAMBIA 1301 dan ditransformasikan ke dalam Escherichia coli DH5α sehingga dihasilkan vektor rekombinan pCAMBIA-Osdep1-Tc. Vektor rekombinan kemudian dielektroporasi ke A. tumefaciens dan ditransformasi ke kalus embriogenik padi. Aktivitas GUS pada kalus berhasil dideteksi 3 hari setelah infeksi dengan A. tumefaciens. Analisis PCR kalus transforman menunjukkan bahwa gen hptI berhasil terintegrasi dengan stabil pada kelima kalus uji.

Research about transformation of Osdep1-Tc gene into rice calli cv. Taipei 309 using Agrobacterium tumefaciens had been done. Transformation of Osdep1-Tc was carried out using A. tumefaciens strain LBA4404, harbored recombinant plasmid pCAMBIA1301-Osdep1-Tc, which contained a reporter gene (gus), hptI and nptII gene. Osdep1-Tc gene had been cloned previously into the pGEM-T Easy cloning vector. The gene was being subcloned into pCAMBIA 1301 and transformed into Escherichia coli DH5α in order to obtain recombinant vectors pCAMBIA-Osdep1-Tc. Furthermore, the recombinant vectors was electroporated into A. tumefaciens and transformed into rice embryogenic calli. GUS activity in rice calli was detected 3 days after infection with A. tumefaciens. PCR analysis of the transformant calli revealed that all five calli tested showed a succeeded stable integration of hptI gene."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S644
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sisca Kusuma AA
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S31168
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzulfiqor Ali Akbar
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S31239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S31351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adel Rahmadi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S31350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>