Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosdeni Arifin
Abstrak :
Latar belakang : Trombosis dikenal sebagai dasar patogenesis oklusi vena retina (OVR). Adanya trombosis vena retina dapat diketahui dari funduskopi dan angiografi fluoresin. Selain itu, adanya gangguan hemostatik ditunjukkan oleh penurunan kadar protrombin didalam plasma dan nilai intemational normalized ratio (INR). Prinsip penatalaksanaan pada OVR adalah memperbaiki sirkulasi darah dengan cara mencegah pembentukan trombus dan meningkatkan fibrinolisis. LMWH subkutan sebagai antikoagulan mempunyai peranan pad a kedua cara tersebut, sedangkan Warfarin hanya mampu mencegah koagulasi material-material darah yang akan terjadi. Tujuan : untuk menilai efektivitas terapi LMWH terhadap perbaikan abnormalitas vaskular penderita oklusi vena retina (OVR). Bahan dan cara : Penelitian ini merupakan uji klinis prospektif. secara random. Subjek penelitian dibagi menjadi kelompok penerima LMWH subkutan untuk 10 hari dan tumpang tindih dengan warfarin pada hari ke delapan serta kelompok penerima menerima warfarin sejak hari pertama lerapi. Pemeriksaan hemostatik dan angiografi fluoresin dilakukan pad a kedua kelompok. Efektivitas terapi dinilai pada hari ke 19 dengan Survival analysi~ dan Cox regression. Hasil : Efektivitas terapi LMWH ditemukan 11 kali lebih baik dari warfarin dengan 95% CI bermakna. Kesimpulan : Terapi LMWH menunjukkan peranan didalam mencegah koagulasi dan meningkatkan fibrinolisis pada OVR.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T58805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Rizka Yandri
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan: Mengetahui pengaruh fotokoagulasi laser terhadap kadar Hypoxia-inducible Factor-1α (HIF-1α) vitreus dan kadar Intercellular Adhesive Molecule-1 (ICAM-1) vitreus pada Retinopati Diabetik Proliferatif. Metode: Penelitian ini adalah uji klinis acak terbuka. Desain penelitian adalah uji klinis acak terbuka. Dua puluh dua mata dirandomisasi menjadi 2 kelompok, yaitu yang mendapatkan fotokoagulasi laser panretinal 1-2 minggu pre-vitrektomi dan kontrol. Kadar HIF-1α dan ICAM-1 dihitung menggunakan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Central macula thickness (CMT) diukur saat baseline, pre-vitrektomi, follow-up 2, 4, dan 12 minggu paska vitrektomi.. Hasil: Analisis hasil didapatkan rerata kadar HIF-1α vitreus (dalam ng/mL) pada kelompok kontrol dan fotokoagulasi laser masing-masing 0,152±0,015 dan 0,164±0,033 sedangkan kadar ICAM-1 vitreus(dalam ng/mL) adalah 17,840±14,140 dan 27,027±10,452. Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata kadar HIF-1α dan ICAM-1 vitreus serta CMT di setiap waktu follow up antara kedua kelompok. Terdapat korelasi antara kadar HIF-1α dan HbA1c (r=0,463, p=0,03). Pengukuran CMT pre-vitrektomi dan kadar HIF-1α vitreus pada penelitian ini mempunyai korelasi positif pada kedua kelompok (r = 0,447 dan r = 0,32). Simpulan: Fotokoagulasi laser 1-2 minggu pre-vitrektomi tidak menyebabkan kadar HIF-1α dan ICAM-1 yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan laser. Kadar HIF-1α vitreus berkorelasi dengan tebalnya CMT, sedangkan kadar ICAM-1 vitreus tampak tidak berhubungan. Kontrol glikemik yang lebih buruk pada kelompok fotokoagulasi laser mempengaruhi hasil dari kadar HIF-1α maupun ICAM-1 vitreus.
ABSTRACT
Purpose: to determine the effect of pre-treatment of laser panretinal photocoagulation (PRP) before vitrectomy to Hypoxia-inducible Factor-1α (HIF-1α) and Intercellular Adhesive Molecule-1 (ICAM-1) in the vitreous fluid of patients with diabetic retinopathy proliferative. Methods: This is post-test only randomized clinical trial open label study. Twenty two eyes were recruited, and 11 eyes had pre-treatment of PRP pre-vitrectomy and other 11 eyes were served as control. HIF-1α and ICAM-1 were measured by enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). At the beginning of PRP and just before vitrectomy (1-2 week after PRP), and at the time of follow-up of 2,4, and 12 week after vitrectomy, central macular thickness (CMT) was measured. Results: Mean of HIF-1α(ng/mL) were 0,152±0,015 and 0,164±0,033in control and photocoagulation group, respectively. Mean of ICAM-1(ng/mL) were 17,840±14,140 and 27,027±10,452. There were no statistically significant differences in the comparison of both HIF-1α and ICAM-1 in each group and CMT at each time of follow up. The positive correlation between ICAM-1 in the vitreous body and HbA1c was clinically significant (r=0,463, p=0,03). The positive correlation between both level of HIF-Iα the vitreous body of both groups and CMT was found (r = 0,447 dan r = 0,32). Conclusion: Laser photocoagulation 1-2 weeks before vitrectomy did not cause lower concentration of vitreous level of HIF-1α dan ICAM-1. Glycemic control status that worse in laser photocoagulation group could influence the level of HIF-1α and ICAM-1 vitreus.
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library