Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hayati
Abstrak :
Permasalahan inti dari penelitian ini adalah diskriminasi jender yang dialami petani perampuan dalam kegiatan penyuluhan pertanian tanaman pangan. Keadaan dernikian juga terjadi di Desa Lingsar dan Desa Mareje, di Kabupalen Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Oleh karena itu, penelitian ini mengungkapican keikutsertaan rnereka pada kegiatan penyuluhan itu dan permasalahan yang dialaminya Penelitian deskriptif kualitatif ini berperspektif perempuan. Data primer dikumpulkan melalui diskusi kelompok terfokus dan wawancara mendalam pada delapan belas orang subjek penelitian Kemudian, data yang telah dipindahkan ke dalam hentuk transkrip verbatim dianalisis, Hasilnya diinterpretasikan dengan analisis jender. Di samping itu, analisis jender juga dilakukan terhadap dokumen. Penelitian ini menemukan bahwa petani perempuan Sangat sedikit yang pernah diikutscnakan dalam kcgiatan penyuluhan ilu walaupun mereka bcrpcran sangal nyala cialam pelaksanaan pekeljaan dan pengambilan keputusan dalam kegiatan usaha tani. Padahal rncreka mempunyai keinginan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bemsaha tani_ mempunyai sifat selalu menghargai undangan untuk mengikuti kegiatan penyuluhan itu, mempunyai kemampuan untuk mengelola waktu, dan tidak ada larangan bagi mereka untuk mengikuti kegiatan penyuluhan itu. Permasalahannya adalah bahwa PPL selama ini tidak pemah mengundang mereka untuk mengikuti kegiatan penyuluhan itu. Hal ini karena pejabat instansi terkait dan PPL meyakini dan melestarikan pembagian kerja berdasarkan jcnder dan stereotipe peran jender yang berlaku di masyarakat. Jadi, peran reproduktif perempuan digunakan sebagai alasan untuk menyingkirkan perempuan dari kegiatan penyuluhan itu. Perilaku komunikasi petani perempuan menunjukkan bahwa pada dasamya mereka biasa hidup bcrkelompok. Mereka tidak pcmah memanfaatkan radio, televisi, dan media cetak untuk mencari intbrmasi tentang kegiatan berusaha tani. Mereka mencari informasi itu kepada petani lain. Selain itu, hal-hal yang dapat meniadi masalah bagi mereka untuk berparlisipasi pada kegiatan penyuluhan itu adalah waktu dan tempal pelaksanaan penyuluhan yang tidak direncanakan dengan baik, materi yang tidak menarik dan menguntungkan, manfaatnya yang tidak dirasakan bagi mereka, metode yang tidak tepat bagi mereka yang kebanyakan buta huruf dan ketidakmampuan mereka dalam berkomunikasi pada pertemuan penyuluhan dalam kelompok gabungan karena sikap peserta petani laki-laki yang tidak mendukung mereka untuk aktif berkomunikasi. ......The core problem of this investigation is the gender discrimination laced by female farmers in extension activities on crops. The discrimination happens at Lingsar and Marcje villages, in West Lombok District, West Nusa Tenggara Province. Therefore, this study examines their participation on the extension and the problems they face. The recent descriptive-qualitative study addresses female farmer perspective. Primary data was collected through focused-group discussion and in-depth interview with eighteen study subjects. Then, the data, which has been transcribed into verbatim, was analyzed. Result was interpreted through gender analysis. Documentary data was also analyzed through gender analysis. It is found that few female farmers have been asked to participate in the extension activities although they play an important and real role on the decision-making and implementation of the farming activities. In fact, they also nccd to increase their knowledge and skill trough extension. always appreciate any invitations on the extension, are able to manage their time, are not forbidden to attend the extension. The problem is that PPI. has never invited them so far to join the extension. PPI. and other related institutions tend to distribute gender division of labor and gender role stereotype in society. Therefore, women?s reproductive role is the reason used to exclude female farmers from extension activities. Female-farmer-communication behavior shows that they basically live in group. They never use radio, television, and printed media to get information about farming business. They get information from other farmers. Their problems in participating on the extension activities include; unprepared time and place of the extension, uninteresting and unprofitable materials given, and the significance of the extension. inappropriate method used as most of them are illiterate, and their anability to communicate in extension meeting due to male farmers? attitude which does not support them to actively communicate are also the female farmers? problems in attending extension.?
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T32913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasfy Allama
Abstrak :
ABSTRAK
Kegiatan pertambangan emas skala kecil berdampak negatif pada aspek ekologi, sosial, dan ekonomi. Meski sudah dilakukan sosialisasi untuk menghentikan kegiatan tersebut, kegiatan penambangan emas skala kecil masih berlangsung. Penelitian bertujuan untuk: 1) menganalisis hubungan sikap, norma subyektif, dan persepsi tentang kemampuan mengubah perilaku dengan intensi untuk mengubah perilaku penambangan emas skala kecil, 2) menganalisis hubungan antara kebergantungan pada sumber daya tambang dan persepsi tentang kemampuan mengubah perilaku, dan 3) merancang strategi komunikasi untuk sosialisasi bahaya merkuri. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan wawancara mendalam. Hasil uji korelasi rank Spearman menunjukkan bahwa sikap dan norma subyektif berhubungan negatif dengan intensi untuk mengubah perilaku. Sebaliknya, persepsi tentang kemampuan mengubah perilaku berhubungan positif dengan intensi untuk mengubah perilaku. Hanya sikap yang berhubungan nyata dengan intensi untuk mengubah perilaku. Tingkat kebergantungan pada sumber daya tambang berhubungan positif dengan persepsi tentang kemampuan mengubah perilaku. Strategi sosialisasi bahaya merkuri mencakup: 1) melibatkan berbagai pemangku kepentingan (pemerintah, tokoh masyarakat, perusahaan, akademisi) sebagai sumber pesan 2) menyampaikan pesan tentang sumber pencemaran, jalur pajanan, toksisitas merkuri serta valuasi ekonomi penggunaan merkuri, dan alternatif mata pencaharian lain, 3) memanfaatkan forum, media tercetak, dan media hibrida untuk penyampaian pesan, dan 4) melibatkan semua kalangan masyarakat sebagai penerima pesan
ABSTRACT
Small-scale gold mining give a negative impact in the aspect of ecology, social, and economy. Although some socialization aims to stop the activities had been employed, small scale mining activities still exist. Aims of the research: 1) analyzing the relation between attitude, subjective norm, and perceived ability to change behavior with the intention to change the behavior of the small-scale gold mining, 2) analyzing the relation between mine dependence with perceived ability to change behavior, 3) designing communication strategy in socializing mercury hazard. The data are collected by doing the structured and in-depth interview. The result of rank Spearman correlation test showed that attitude and subjective norm related nagatively with the intention to change behavior. On the contrary, perceived ability to change behavior related positively with the intention. Attitude is the only aspect that have signifficant relation with the intention to change behavior. The mine dependence related with the perceived ability to change behavior. The strategies of mercury hazard socialization: 1) involving the stakeholder (e.g. government, local public figure, the mining company, and academician) as sources of messages, 2) informing the source of pollution, exposure, mercury toxicity and economic valuation of mercury usage, and the living source alternative, 3) using forum, printed media, hybrid media in socializing, and 4) involving the community as the receiver.;
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library