Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Anggoro Widagdo
Abstrak :
Didapatkan material superheater yang telah meledak dan pecah dengan karakateristik bukaan pecah knife edge menyerupai mulut ikan. Spesifikasi material adalah jenis SA 213 T22. Uji komposisi kimia menunjukan bahwa material bukan jenis SA 213 T22, tetapi mempunyai kekuatan tarik dan kekerasan di atas minimum spesifikasi. Pengamatan visual menunjukan pipa mempunyai permukaan cokelat kasar yang disebabkan oleh reaksi gas bakar. Makro fraktografi dan pengamatan SEM menunjukan adanya patahan ulet dan garis-garis deformasi pada permukaan daerah pecah. Pengamatan metalografi menunjukan adanya cementite spheroidization dan dekarburisasi permukaan pipa. Keduanya ini telah membuktikan bahwa pipa telah terekspos pada temperatur di atas normal. Analisa kegagalan meledak dan pecahnya pipa superheater adalah disebabkan karena short-term overheating. Rekomendasi terhadap kegagalan ini adalah mencegah terjadinya pembakaran berlebih atau pembakaran yang tidak merata dari burner dan pemilihan material yang tepat didasarkan pada besarnya temperatur operasi. ......There is superheater material that had been burst with wide open like fish mouth with edges of the failure drawn to a knife edge. Material specification is SA 213 T22. Chemical composition testing shows that material is not the specification of SA 213 T22, but it has tensile strength and hardness upper the minimum specification. Visual examination shows that the tube has coarse brown characteristic on the surface which was due to the hot gas reactions. Macro Fractography and SEM examination show the ductile fracture and deformation lines on the burst area. Metallography examination shows that there is spheroidization iron carbide and decarburization on the surface of the tube. Both have proved the pipe had been exposed to upper normal temperature. This failure analysis for bursting superheater tube is caused by short term overheating. Recommendation for this failure are avoid of overfiring or uneven firing of boiler fuel burners and choose right material based on the operational temperature.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Samiaji
Abstrak :
Hydrogen Plant adalah suatu sistem penghasil hydrogen yang akan digunakan nantinya dalam proses pemurnian minyak mentah (crude oil). Hydrogen Plant memiliki suatu reformer yang akan merubah input berupa hydrocarbon atau natural gas menjadi gas hydrogen sebagai output. Gas Hydrogen ini nantinya akan digunakan kembali dalam synthesis senyawa hydrocarbon menjadi bahan bakar minyak. Pada tanggal 2 Juli 2002 Hydrogen Plant PT. X mengalami kerusakan pada tube reformer berupa crack, bursting dan berlubang. Material dari tube reformer ini adalah HP+Nb. Sampel tube yang mengalami kerusakan ini kemudian dianalisa untuk diketahui penyebab dari kerusakan yang terjadi. Analisis yang dilakukan dimulai dari analisis visual, pengamatan patahan makro, pengamatan metalografi, pengujian kekerasan, pengujian tarik, pengujian komposisi, pengamatan SEM dan pengujian EDX. Hasil analisa menunjukkan bahwa penyebab dari terjadinya kerusakan pada tube reformer ini adalah karena terjadinya overheating. Overheating ini dapat disebabkan oleh adanya jilatan api yang terus menerus sehingga akan menyebabkan penurunan ketahanan creep dan umur sisa material. ......Hydrogen Plant is a system that produce hydrogen. This hydrogen will used in the refining process of crude oil. Hydrogen Plant has reformers that will change the input as hydrocarbon or natural gas to be hydrogen gas as the output. As the cycle process, this hydrogen gas will reused to synthesis the hydrocarbon compound to be the fuel. In July, 2nd 2002, Hydrogen Plant of PT. X , suffering a failure of cracking, bursting and hole at the reformer tube. The material of the tube is HP+Nb. The sample of the tube is being analyzed to find the main cause of the failure. The analysis is start from visual analysis, examination of the fractography, metallography axamination, hardness testing, tensile testing , chemical composition testing, SEM examination and finally EDX testing. The result of this analysis, shows that the failure of reformer tubes, caused by overheating. This overheating is due to continous flame impingement to the tube. This yields the decreasing in creep strength and the remaining life of tube.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Kurniawan
Abstrak :
Dari sebuah instansi diperoleh sebuah pipa pemanas lanjut (superheater) dari ketel uap yang mengalami kegagalan berupa pecahnya salah satu bagian pipa dengan bentuk seperti mulut ikan. Kondisi pipa telah mengalami proses korosi pada seluruh permukaan pipa dan penipisan pada dindingnya. Analisis kegagalan dilakukan dengan beberapa pengujian antara lain pengamatan visual, pengukuran ketebalan dinding pipa, makro dan mikro fraktografi, metalografi, pengujian tarik dan kekerasan, pengamatan dengan SEM dan pengujian dengan EDX, serta pengujian komposisi kimia. Analisis yang dilakukan, meliputi analisis makrostruktur dan mikrostruktur, hasil proses korosi yang terjadi, hasil pengujian sifat mekanis material berupa kekuatan tarik dan kekerasan, dengan membandingkan pada standard dan literatur yang ada. Pengamatan metalografi menunjukkan bahwa telah terjadi speroidisasi pada mikrostrukturnya dan terbentuk scale pada permukaan pipa. Pengujian kekerasan menunjukkan bahwa kekerasan di daerah retak lebih rendah dibandingkan dengan material awalnya. Dari seluruh hasil yang didapat menjelaskan bahwa penyebab kegagalan pipa superheater tersebut adalah karena proses korosi temperatur tinggi dan terjadi overheating. ......A superheater tube of boiler which is failure on the one of its part like a fish mouth. The condition of the tube has experienced of corrosion process at overall of the surface and wall thinning. Failure analysis was carried out by several testing such as visual test, measurement of tube wall, macro and micro fractography examination, metallography, tensile and hardness testing, SEM and EDX examination, and chemical composition testing. The analysis are covering macrostructure and microstructure, the result of corrosion process that happened, result of mechanical properties examination in tensile strength and hardness, then comparing with existing literature and standard. Metallography testing shows that the structure was spheroidized and the scale covering the surface of the tube. The hardness testing near the crack is lower than the hardness of the base metal. The results shows that the tube was experienced high temperature oxidation and overheating.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Amir Hamzah Sutan Maro
Abstrak :
Sebuah sistem operasi pengerak pada mobil yang bernama differential atau sering disebut dengan gardan mengalami kegagalan. Rumah gardan pecah pada saat operasional dan terbagi menjadi 4 bagian, 3 bagian kecil dan 1 bagian besar. gardan yang pecah berada di bagian bawah dengan posisi menghadap ke tanah. Gardan yang pecah hanya terjadi pada dua mobil saja, dan beroperasi di Negara Afrika Selatan. Pada pemeriksaan awal tidak terlihat adanya benturan pada seluruh bagian patahan gardan dan juga tidak tertihat adanya kegagalan disebabkan karena kekurangan oli gardan. Analisis kegagalan dilakukan dengan beberapa pengujian, antara lain pengamatan makro dari fraktografi, pengamaan struktur mikro dan uji kekerasan.

Untuk mendapatkan pembuktian dari analisis ini, dilakukan beberapa percobaan yakni material dipanaskan pada temperatur 100°C, 200 °C dan 800 °C serta diberi waktu tahan pada 10, 20, 30, dan 60 menit. Perlakuan panas dilakukan di dalam oven carbolite di Laboratorium Metalografi Jurusan Metalurgi FT UI. Setelah itu dilakukan pengujia kekerasan dan pengamatan struktur mikro.

Dari pengujian yang dilakukan, hasil yang diperoleh adalah ketidak seragaman bentuk grafit antara daerah patahan dengan daerah jauh dari patahan. Dari hasil percobaan, diperoleh bahwa dengan perlakuan panas dapat menurunkan nilai kekerasan. Hal ini disebabkan matriks ferit semakin bertambah. Pengamatan struktur mikro yang dilakukan antara daerah dekat patahan di bandingkan dengan struktur mikro hasil perlakuan panas terlihat berbeda.

Dari hasil pengujian dapat dijelaskan bahwa penyebab kegagalan rumah gardan bukan karena perlakuan panas, tetapi karena kesalahan proses produksi. Berarti material FC50 cukup layak digunakan pada aplikasi rumah gardan.
An operating moving system from the car named "Differential" or sometimes called as "Gardan" has failed. Differential's case has broken when the operation had been running and divided into 4 parts, which are 3 small parts and 1 big part. The below Differential has broken with position facing to the ground. The Differential broke only happen in 2 cars, and the operation was in South Africa. The initial inspection did not show any failure caused by lack of Differential's oil. Failure analysis was conducted with some tests, such as macro visual from fractured parts, observation of micro structure and hardness test. Some tests were conducted to prove the analysis. Material was heated at temperature of 100°C, 200°C and 800°C with holding time of 10, 20, 30 and 60 minutes. Heat treatment was conducted in carbolite oven at Metallographic Laboratory, Department of Metallurgy FT UI. After that, the tests were followed by hardness test and observation of micro structure.The result shown that there is no uniformity from the shape of graphite between the fractured area with the area which is far from the fractured. The experiment achieved that with the heat treatment , it can reduce the hardness value. It is because the increasing of ferrite matrix. The observation of micro structure between the area near the fractured looks very different, compared with micro structure as the result of heat treatment.

From the test, it can be explained that the cause of the failure from Differential's case is not from heat treatment, but from the defect of production process. It's mean, Fc50 is suitable for application of Differential's case.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S41756
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library