Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Edison T.B.P.
Abstrak :
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Berat badan lebih (BBL) ataupun obesitas dapat dialami semua orang termasuk tenaga kesehatan perempuan di Indonesia. Komplikasi yang berkaitan dengan metabolisme lipid sering ditemukan pada individu dengan BBL ataupun obesitas sehingga perlu penanganan untuk mencegah bahkan mengobati keadaan tersebut. Penanganan BBL ataupun obesitas berdasarkan upaya agar di dalam tubuh tercapai keadaan keseimbangan energi negatif, yang antara lain dapat dicapai dengan latihan fisik aerobik. Dari beberapa penelitian didapatkan bahwa pelatihan fisik aerobik intensitas sedang yang dilakukan secara kontinyu dapat menyebabkan perbaikan profil lipid darah yaitu penurunan kolesterol total, penurunan trigliserida, penurunan kolesterol LDL, serta peningkatan kolesterol HDL yang memberikan manfaat kesehatan. Perubahan kadar lipid darah akibat latihan fisik aerobik intensitas sedang merupakan dasar tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perubahan lipid darah akibat melakukan satu sesi latihan fisik aerobik intermiten intensitas sedang. Untuk itu dilakukan satu sesi latihan fisik aerobik intermiten intensitas sedang pada tenaga kesehatan perempuan di satu Puskesmas Kecamatan Jakarta Timur. Latihan fisik tersebut dilakukan dengan sepeda statik yang memakai energi total latihan 200 kkal. Pemeriksaan lipid darah dilakukan sebelum dan sesudah latihan dengan metode pemeriksaan langsung di Bagian Patologi Klinik RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo lakarta, dan diidentifikasi profit lipid yang mengalami perubahan. Hasil dan Kesimpulan: Dari 15 orang tenaga kesehatan perempuan berusia 20 - 39 tahun yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) 25-34,9 Kglm2 sebelum dan sesudah melakukan satu sesi latihan fisik aerobik intermiten intensitas sedang, didapatkan peningkatan kadar kolesterol total 6,6% (p-QO61) dari 175,2 ± 23,29 mg/dL menjadi 186,8 ± 32,60 mg/dL, peringkatan kadar kolesterol LDL 3,2% (p= 0,456) dari 109,0 ± 9,98 mgldL menjadi 112,5 ± 21,08 mg/dL, dan peningkatan berrnakna kolesterol HDL 11,3% (pContext and Method: Overweight and obesity could affect all people include female health service worker in Indonesia, Complications related to lipid metabolism often found in overweight and obese people therefore weight management needed to prevent and control it. Weight management for overweight and obesity based on effort in order to achieve negative energy balance within the body. Studies found that continuous moderate-intensity aerobic physical training would improve lipid profile such as reduced total cholesterol, triglyceride, LDL cholesterol, and also increased HDL cholesterol which is important for health. The purpose of this study was to recognize blood lipid changes by single session intermittent moderate-intensity aerobic exercise, That exercise was performed by female health service workers at government health center in East Jakarta, using ergo cycle with total energy expenditure 200 kcal, Blood lipid taken before and after exercise was examined with direct method at Clinical Pathology Department of RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta to identified lipid profile changes. Results and Conclusion: 15 subjects of female health service workers aged 20 -39 years old with body mass index (BMI) 25 - 34.9 Kglm2 performed single session intermittent moderate-intensity aerobic exercise. This study found 6.6% (p= 0.061) increased of total cholesterol from 175.2 (SD 23.29) mg/dL to 186.8 (SD 32.60) mg/dL, 3.2% (p= 0.456) increased of LDL cholesterol from 109.0 (SD 9.98) mg/dL to 112.5 (SD 21.08) mg/dL, and significant 11.3% (p < 0,001) increased HDL cholesterol from 47.3 (SD 4.50) mg/dL to 52.6 (SD 4.76) mg/dL. There was 4.1% (p= 0,146) reduced total cholesterol/HDL cholesterol ratio from 3.7 (SD 0.37) to 3.6 (SD 0.41). Single session intermittent moderate-intensity aerobic exercise could increase HDL cholesterol, but this limited study could not demonstrate decrease of total cholesterol and LDL cholesterol.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T21353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Cahyani
Abstrak :
Ruang lingkup dan cara penelitian: Kemampuan tangan mengendalikan arah bidik pada saat melepas tembakan adalah kemampuan yang sangat penting dalam menentukan kinerja seorang petembak . khususnya petembak nomor pistol. Pengendalian yang dimaksud adalah kemampuan mempertahankan senjata dalam keadaan diam dan gerakan yang terjadi hanya pada jari penarik picu. Seorang petembak mahir seyogyanya telah cukup menguasai teknik dasar menembak yaitu membangun posisi kuda·kuda dan membidik, sehingga kinerjanya lebih dipengaruhi oleh kemampuan teknik menembak taraf lanjut yaitu pengendalian senjata. Oengan menggolongkan petembak peringkat atas OKI Jaya nomor air pistol putra sebagai petembak mahir, dilakukan penelitian terhadap 12 petembak dengan melakukan rekaman EMG m. opponens pol/icis dan m. flexor digiti minimi brevis yang bertindak sebagai otot tangan pengendali arah picu pada saat menembak. Rekaman EMG dilakukan dengan menggunakan elektrode permukaan dan hasilnya dianalisis secara manual dengan planimetri yang diproses berdasarkan waktu. Hasil tembakan pada kertas sasaran dinilai oleh reading machine untuk ditentukan skornya. Hubungan gambaran EMG otot pengendali picu dengan kinerja ditentukan dengan melakukan analisis korelasi antara rata· rata nilai konversi EMG selama rentang waktu menarik picu dengan skor. Selanjutnya untuk m~mperoleh gambaran karakteristik petembak peringkat atas OKI Jaya nomor air pistol putra dalam hal karakteristik umum, pola latihan dan konsumsi zat yang dapat mempengaruhi fungsi motorik dilakukan wawancara dan beberapa pemeriksaan lain. Hasil dan Kesimpulan: Analisis gambaran EMG otot pengendali picu 2 detik sebelum dan 2 detik sesudah melepas tembakan menunjukkan keragaman kemampuan petembak dalam mempertahankan stabilitas genggaman (p>0,05). Oalam penelitian, petembak menghasilkan kinerja yang tidak berbeda dengan kinerja terbaik selama 2 tahun terakhir (p>0,05). Hipotesis adanya korelasi linier negatif antara aktivitas listrik otot pengendali picu saat menarik picu dengan kinerja pada penelitian ini tidak terbukti (r=-0,024 dengan p>0,05). Gambaran karakteristik umum petembak peringkat atas OKI Jaya nomor air pistol putra adalah anggota ABRI, berumur di atas 30 tahun dengan titik berat tubuh (center of gravity) yang rendah. Para petembak melakukan latihan fisik maupun teknik menembak dengan cara yang beragam, dengan penekanan pada latihan teknik. Petembak mengkonsumsi zat yang dapat mempengaruhi fungsi motorik dalam jumlah rendah.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Tirtayasa
Abstrak :
ABSTRAK Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Kegiatan jasmani berupa latihan menari Bali mungkin dapat meningkatkan kapasitas aerobik maksimal ( V02 max ). Di sini ingin diketahui kemungkinan pengaruh latihan menari Bali yang dilakukan secara teratur di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) terhadap V02 max siswa. Penelitian dilakukan pada 60 orang siswa pria kelas I yang terdiri atas 20 orang siswa SMKI, 20 orang siswa Sekolah Guru Olah Raga (SGO) dan 20 orang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemeriksaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pads awal, pertengahan dan akhir semester pertama tahun ajaran 1982 / 1983. Pengukuran V02 max secara tidak langsung dengan uji kerja submaksimal memakai ergometer sepeda berdasarkan atas nomogram Astrand-Ryhming. Hasil dan Kesimpulan: Pada awal semester CO max siswa SMKI, SGO dan SMA antara satu dengan lainnya tidak ber eda bermakna (p > 0,05). Pada akhir semester V09 max siswa SMKI dan SGO berbeda sangat bermakna (p < 0,001) dibandingkan dengan pemeriksaan pada awal semester. Sedangkan pada siswa SMA perbandingan ini tidak berbeda bermakna (p > 0,05). Pada akhir semester antara VO2 max siswa SMKI dan siswa SGO tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p > 0,05). Sedangkan pada akhir semester ini V02 max siswa SMKI dan SGO di satu fihak dibandingkan dengan V02 max siswa SMA pada fihak lain terdapat perbedaan yang sangat bermakna. Kesimpulan adalah: 1. Latihan menari Bali dapat meningkatkan V02 max siswa pria kelas I SMKI selama mengikuti pelajaran seester pertama. 2. Perbedaan tidak bermakna antara V02 max siswa pria kelas I SMKI dengan siswa pria kelas I SGO disebabkan oleh beban latihan jasmani yang kurang lebih sama pada kedua kelompok siswa, walau jenis latihan berbeda. 3. Perbedaan bermakna antara VO2 max siswa pria kelas I SMKI dengan VO2 max siswa pria kelas I 5MA besar kemungkinan disebabkan oleh perbedaan beban latihan.
ABSTRACT Scope and Method of Study: Physical activity such as Balinese dance training may increase maximal aerobic capacity ( V02 max ). This research was conducted in order to observe the influence of regular Balinese dance training on VO max of Indonesian High School of Performing Arts Students (SMKI). Sixty male first year students consisted of 20 SMKI students, 20 High School of Physical Educator (SGO} students and 20 High School (SMA) students were examined at the beginning, middle and end of the first semester of academic year 1982 / 1983. The VO2 max was calculated indirectly using an ergo cycle according to the Astrand-Ryhming method. Findings and Conclusions: At the beginning of the semester, V02 max of SMKI, SGO and SMA students were not significantly different (p > 0.05). V02 max of SMKI and SGO students at the end of the semester were significantly different (p < 0.001) compared to that of the beginning semester. There was no significant difference (p > 0.05} on the V02 max at the beginning and the end of the semester for High School students. At the end of semester, VO max of SMKI and SGO students was not significantly different (p > 0.05). But V02 max of SMKI and SGO students at the end of the semester was significantly different (p < 0.001) compared to SMA students. It was concluded that: 1. Balinese dance training could increase maximal aerobic capacity of the male first year SMKI students during the first semester. 2. The VO2 max between male first year SMKI and SGO students was not significantly different. It might due to the apparently equal load on physical training in both groups even though different in its kind. 3. The VO max between male first year SMKI and SMA students was significantly different most probably due to difference in exercise load.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1983
T58480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iting
Abstrak :
Lada hitam dikenal masyarakat umum sebagai bumbu masakan yang memberikan rasa pedas. Ekstrak Iada hitam mengandung piperin yang dapat mempengaruhi kecepatan hantar saraf. Kecepatan hantar saraf dapat diketahui dengan mengukur jarak antara elektroda perangsang dan elektroda perekam dibagi durasi masa laten. Tujuan penelitian: mengetahui durasi masa laten potensial aksi otot gastroknemius kontralateral pada kelompok tikus yang diberi piperin dan kelompok tikus kontrol sebagai pembanding. Penelitian eksperimental ini di dilakukan secara in vivo. Sampel menggunakan tikus Spargue-Dowley jantan dengan (n=15) kontrol dan (n=15) perlakuan. Tikus kontrol diberi CMC dosis 10 mL/kg dan tikus perlakuan diberi piperin dosis 100 mg/kg yang dilarutkan dengan CMC. Pengukuran durasi masa laten potensial aksi dengan menempatkan elektroda perangsang pada telapak kaki kiri dan elektroda perekam pada otot gastroknemius kontralateral. Pengukuran durasi masa laten dilakukan pada tiga waktu yaitu menit ke-5, 30 dan 60. Hasil Rerata durasi masa laten potensial aksi menit ke-5 pada kelompok kontrol (11,55 kurang lebih 1,36) milidetik dan rerata pada kelompok perlakuan (10,92 kurang lebih 1,35) milidetik. Hasil pengukuran menit ke-30 rerata durasi masa laten pada kelompok kontrol (11,90 kurang lebih 2,87) milidetik dan kelornpok tikus perlakuan (16,36 kurang lebih 7,76) milidetik. Durasi masa laten menit ke-60, kelompok kontrol (13,35 kurang lebih 6,35) milidetik dan kelompok perlakuan (15,36 kurang lebih 8,37) milidetik. Durasi masa laten potensial aksi pada ketiga waktu pengukuran tidak berbeda bermakna dengan p>0.05. Hipotesis penelitian berupa durasi masa laten potensial aksi kelompok yang diberi piperin lebih panjang dibanding durasi masa laten kelompok kontrol ditolak, berdasarkan: rerata durasi masa laten potensial aksi pada 3 waktu pengukuran antara kelompok yang diberi piperin dan kelompok kontrol tidak berbeda bermakna (p<0.05).
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T16243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwito Wiyanto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh piperin per oral pada kegiatan listrik otak tikus jantan melalui rekam EEG dilihat dari perubahan amplitudo & frekuensi dibandingkan dengan kontrol. Rancangan Penelitian : Merupakan studi eksperimental, memakai sampel tikus jantan spesies Sprague-Dawley membandingkan pengaruh pemberian piperin per oral (dalam pelarut CMC) dengan kontrol yang diberi CMC, masing masing terdiri 16 ekor. Perubahan amplitudo dan frekuensi EEG dilihat pada rekam EEG menit ke 5, ke 30 dan 60 tanpa rangsang cahaya (fotik) dan dengan rangsang cahaya (fotik). Menggunakan bioelektrik amplifire seri AB 620G, time konstan 2 Hertz dan sensitivitas 0.02 mv/div. Data dianalisis dengzm uji t independent dengan derajad kemaknaan a=0.05. Amplitude antara kontrol dan piperin non fotik dan dengan fotik tidak terdapat perbedaan bemtakna, walaupun amplitudo piperin dengan fotik mempunyai kecenderungan lebih rendah. Frekuensi kontrol dan piperin fotik pada menit ke 5, ke 30 dan ke 60 terdapat perbedaan bermakna, frekuensi piperin fotik lebih besar di banding kontrol.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T16245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library