Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shafira Ramadhanti Taufiq
"Latar Belakang: Perubahan morfologi mandibula secara umum dipengaruhi oleh faktor usia dan jenis kelamin. Pada pasien lansia, terjadi penuaan berupa atrofi dan resorpsi tulang yang memengaruhi kuantitas tulang mandibula berupa perubahan morfologi yaitu tinggi, lebar, dan bentuk mandibula, serta kualitas tulang mandibula berupa penurunan kepadatan tulang mandibula. Keparahannya bergantung pada beberapa faktor seperti jenis kelamin pasien dan risiko osteoporosis yang terkait dengan usia pasien. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengevaluasi perubahan morfologi dan penurunan kepadatan tulang mandibula berdasarkan jenis kelamin dan usia. Tujuan: Mengetahui dan membandingkan ukuran radiomorfometri mandibula (tinggi ramus, lebar ramus maksimum-minimum, sudut gonial, lebar bigonial, tinggi prosesus kondiloideus dan koronoideus, MCW, dan MCI berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin melalui radiograf panoramik di RSKGM FKG UI. Metode: Studi cross-sectional dengan 268 sampel radiograf panoramik digital laki-laki dan perempuan usia dewasa akhir (44-60 tahun) dan lansia (>60 tahun) yang diukur menggunakan aplikasi I-Dixel Morita. Selanjutnya evaluasi kesepakatan pengukuran intraobserver dan interobserver menggunakan uji ICC dan Kappa. Analisis deskriptif dan uji komparatif dilakukan antar kelompok usia dan jenis kelamin. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna secara statistik (p≤0,05) terkait tinggi ramus, lebar ramus maksimum-minimum, sudut gonial, lebar bigonial, tinggi prosesus kondiloideus dan koronoideus berdasarkan jenis kelamin. Namun, tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik (p>0,05) terkait MCW dan MCI berdasarkan jenis kelamin dengan nilai p = 0.220 dan p = 0.065. Terdapat perbedaan bermakna secara statistik (p≤0,05) terkait tinggi ramus, lebar ramus maksimum-minimum, sudut gonial, lebar bigonial, tinggi prosesus kondiloideus dan koronoideus, MCW, dan MCI berdasarkan usia pada laki-laki maupun perempuan. Kesimpulan: Tujuh parameter merupakan dimorfisme seksual dan sembilan parameter mengalami perubahan seiring bertambahnya usia.

Background: The morphological changes in the mandible are generally influenced by age and gender factors. In elderly patients, aging occurs in the form of bone atrophy and bone resorption, affecting the quantity of mandibular bone, leading to morphological changes such as the height, width, and shape of the mandible, as well as the quality of mandibular bone leading to decreased bone density. The severity depends on several factors such as the patient's gender and the risk of osteoporosis associated with the patient's age. Therefore, research is needed to evaluate morphological changes and decreased bone density in the mandible based on gender and age. Objective: To determine and compare the radiomorphometric measurements of the mandible (ramus height, maximum-minimum ramus width, gonial angle, bigonial width, condylar and coronoid height, MCW, and MCI based on age group and gender using panoramic radiographs at RSKGM FKG UI. Method: Cross-sectional study with 268 samples of digital panoramic radiographs from male and female individuals in middle age (44-60 years) and the elderly (>60 years) measured using the I-Dixel Morita software. Furthermore, the reliability evaluation of intraobserver and interobserver measurements was carried out by ICC and Kappa tests. Descriptive analysis and comparative tests were performed among age groups and gender. Results: There were statistically significant differences (p≤0.05) related to ramus height, maximum-minimum ramus width, gonial angle, bigonial width, condylar and coronoid height based on gender. However, there were no significant differences (p>0.05) regarding MCW and MCI based on gender with values of p = 0.220 and p = 0.065. There were statistically significant differences (p≤0.05) related to ramus height, maximum-minimum ramus width, gonial angle, bigonial width, condylar and coronoid height, MCW, and MCI based on age in males and females. Conclusion: Seven parameters represent sexual dimorphism, and nine parameters undergo changes with increasing age."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Amalia Sutejo
"Pasien diabetes mellitus memiliki risiko fraktur meningkat terlepas dari BMD, yaitu dipengaruhi faktor mikroarsitektur tulang. Karakteristik mikroarsitektur tulang trabekula dapat dilakukan dengan metode analisis fraktal pada radiograf panormaik dan periapikal digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai rerata mikroarsitektur tulang trabekula pasien diabetes mellitus dan non-diabetes usia 50-69 tahun yang dianalisis menggunakan software ImageJ. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional menggunakan 103 sampel radiograf, yaitu 27 panoramik dan 76 periapikal digital pasien diabetes dan non diabetes usia 50-69 tahun. Terdapat 4 ROI yang digunakan, yaitu regio anterior antara gigi I1 dan I2 dan posterior dari gigi P1 hingga M1 rahang atas serta regio anterior di antara gigi I1 kanan dan kiri dan posterior dari gigi P1 hingga M1 pada radiograf panoramik dan periapikal. Analisis deskriptif menunjukkan hasil rerata kelompok diabetes pada radiograf panoramik (0,655 ± 0,132) dan periapikal (1,073 ± 0,026) lebih rendah dibandingkan kelompok non diabetes pada radiograf panoramik (0,691 ± 0,103) dan periapikal (1,100 ± 0,065). Terdapat perbedaan rerata mikroarsitektur tulang trabekula pasien diabetes dan non diabetes yang menunjukkan diabetes mempengaruhi perubahan mikroarsitektur tulang berdasarkan analisis pada radiograf panoramik dan periapikal digital.

Diabetes mellitus patients have an increased fracture risk independent of BMD, which is influenced by bone microarchitecture. Characterization of trabecular bone microarchitecture can be determined by fractal analysis method on digital panoramic and periapical radiographs. This study aims to determine the mean value of trabecular bone microarchitecture of patients with diabetes mellitus and non-diabetes aged 50-69 years analyzed using ImageJ software. This study is a cross-sectional study using 103 radiograph samples, including 27 panoramic and 76 digital periapical of diabetic and non-diabetic patients aged 50-69 years. There are 4 ROIs used, the anterior region between I1 and I2 and posterior from P1 to M1 of the maxilla and the anterior region between the right and left I1 and posterior from P1 to M1 on panoramic and periapical radiographs. Descriptive analysis showed that the mean results of the diabetic group on panoramic (0.655 ± 0.132) and periapical (1.073 ± 0.026) radiographs are lower than the non-diabetic group on panoramic (0.691 ± 0.103) and periapical (1.100 ± 0.065) radiographs. There is a difference in the mean trabecular bone microarchitecture of diabetic and non-diabetic patients, indicating that diabetes affects changes in bone microarchitecture based on analysis on digital panoramic and periapical radiographs.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Amalia Sutejo
"Pasien diabetes mellitus memiliki risiko fraktur meningkat terlepas dari BMD, yaitu dipengaruhi faktor mikroarsitektur tulang. Karakteristik mikroarsitektur tulang trabekula dapat dilakukan dengan metode analisis fraktal pada radiograf panormaik dan periapikal digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai rerata mikroarsitektur tulang trabekula pasien diabetes mellitus dan non-diabetes usia 50-69 tahun yang dianalisis menggunakan software ImageJ. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional menggunakan 103 sampel radiograf, yaitu 27 panoramik dan 76 periapikal digital pasien diabetes dan non diabetes usia 50-69 tahun. Terdapat 4 ROI yang digunakan, yaitu regio anterior antara gigi I1 dan I2 dan posterior dari gigi P1 hingga M1 rahang atas serta regio anterior di antara gigi I1 kanan dan kiri dan posterior dari gigi P1 hingga M1 pada radiograf panoramik dan periapikal. Analisis deskriptif menunjukkan hasil rerata kelompok diabetes pada radiograf panoramik (0,655 ± 0,132) dan periapikal (1,073 ± 0,026) lebih rendah dibandingkan kelompok non diabetes pada radiograf panoramik (0,691 ± 0,103) dan periapikal (1,100 ± 0,065). Terdapat perbedaan rerata mikroarsitektur tulang trabekula pasien diabetes dan non diabetes yang menunjukkan diabetes mempengaruhi perubahan mikroarsitektur tulang berdasarkan analisis pada radiograf panoramik dan periapikal digital.

Diabetes mellitus patients have an increased fracture risk independent of BMD, which is influenced by bone microarchitecture. Characterization of trabecular bone microarchitecture can be determined by fractal analysis method on digital panoramic and periapical radiographs. This study aims to determine the mean value of trabecular bone microarchitecture of patients with diabetes mellitus and non-diabetes aged 50-69 years analyzed using ImageJ software. This study is a cross-sectional study using 103 radiograph samples, including 27 panoramic and 76 digital periapical of diabetic and non-diabetic patients aged 50-69 years. There are 4 ROIs used, the anterior region between I1 and I2 and posterior from P1 to M1 of the maxilla and the anterior region between the right and left I1 and posterior from P1 to M1 on panoramic and periapical radiographs. Descriptive analysis showed that the mean results of the diabetic group on panoramic (0.655 ± 0.132) and periapical (1.073 ± 0.026) radiographs are lower than the non-diabetic group on panoramic (0.691 ± 0.103) and periapical (1.100 ± 0.065) radiographs. There is a difference in the mean trabecular bone microarchitecture of diabetic and non-diabetic patients, indicating that diabetes affects changes in bone microarchitecture based on analysis on digital panoramic and periapical radiographs.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library