Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fierza Mucharam
Abstrak :
Penyalahgunaan NARKOBA secara diagnostik dapat digolongkan menjadi suatu bentuk gangguan kejiwaan, dan secara hukum Islam segala sesuatu yang berkaitan dengan NARKOBA (memperdagangkan, memproduksi serta menggunakannya) tidak dengan tujuan yang diperbolehkan seperti dalam pengobatan, hukumnya menjadi haram dan segala kegiatannya dikategorikan sebagai perbuatan dosa. Seorang dapat menjadi penyalahguna NARKOBA bisa dikarenakan kegagalan dalam pemenuhan fungsi-fungsi yang ideal dalam dirinya. ditemukan bahwa adanya suatu pola kepribadian spesifik diantaranya adalah ketidakmampuan dalam mengatasi frustrasi, ketidakmampuan dalam mengatasi kecemasan dan tekanan merupakan pencetus kecanduan akan NARKOBA. Kecemasan sendiri bisa muncul melalui faktor penerimanan diri yang buruk serta ketidakmampuan untuk merasa nyaman dalam bertindak jujur terbuka di lingkungan sosialnya. Dalam konteks Psikologi Islami akhlak yang buruk akan kecanduan tersebut terlebih dahulu harus diketahui keadaan dan kondisi jiwanya. Hal itu dapat tergambarkan melalui suasana perasaan yang dimilikinya. Kecemasan dapat dikaitkan dengan kondisi penyerahan dirinya kepada sumber Kekuatan Agung yaitu Tuhan yang tergambarkan melalui tingkat tawakalnya dan juga terlihat dari bagaimana membina hubungan dengan orang lain yang tergambarkan melalui tingkat Perilaku Asertifnya. Penelitian ini dilakukan di Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi (BKSPS) serta Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur. Kedua tempat tersebut digunakan dengan asumsi bahwa setiap Mien yang mendapatkan pelayanan di kedua lembaga tersebut merupakan para pecandu NARKOBA yang sedang dalam proses recovery. Jumlah sample yang diperoleh peneliti sebanyak 95 pecandu, dengan rincian, 54 dari BKSPS dan 45 dari RSKO. Hasil penelitian ini menunjukkan dua hipotesa alternatif, yaitu : pertama, ada hubungan antara tawakal dangan kecemasan, kedua tidak ada hubungan antara perilaku asertif dengan kecemasan. Dengan mengetahui gambaran tawakaI akan dapat membantu pecandu untuk melepaskan diri dari permasalahan kecanduan, ketika mulai disadari ketidakberdayaannya di hadapan NARKOBA maka pecandu akan berusaha mencari bantuan. Pada tahap ini dengan memberikan suatu harapan dan keyakinan altar. penyerahan diri kepada Tuhan serta keberanian untuk menjaga akhlak dengan berani menolak tawaran penggunaan NARKOBA akan dapat mengurangi kecemasan pada diri mereka. Diharapkan pada gilirannya mereka akan terbantu dalam proses recovery untuk menuju kehidupan baru yang babas dari kecanduan.
Abuse of DRUGS can be diagnostically classified as a type of mental disorder while in the perspective of Islamic Law, it is anything associated with DRUGS (dealing, producing and consuming) for unauthorized purpose other than medical treatment, in other words, it is forbidden by religion and all such related activities shall be categorized as sinful acts. A person is vulnerable to be a DRUGS abuser due to failure in fulfilling ideal functions in his/her own life. It is discovered that a pattern of specific personality includes inability to cope with frustration, inability to control nervousness and pressure will initiate addiction to DRUGS. Self-anxiety will emerge on account of poor self-acceptance factor and inability to feel comfortable to act honestly and open in his/her society. In the context of Islamic psychology, poor morality to addiction can be first identified by taking into careful consideration into the individual mental state. This can be revealed from the emotional condition, Anxiety can be associated with his/her submission to the almighty God which can be represented by the level of Tawakal and the way how such individual maintain his/her relationship to other people as also shown by the level of Assertive Behavior. This research was conducted in Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi (BKSPS) and Drug Addiction Hospital (RSKO) Cibubur. The two places were selected assuming that each client obtaining services in such two institutions are DRUG Addicts in recovery process. The quantity of sample taken by the researchers totaled 95 male addicts, in more detail 50 from BKSPS and 45 from RSKO. This research concluded two hypotheses. First; there is a relation between Tawakal and Anxiety, second, there is in relation between assertive behavior and Anxiety. By identifying the view of Tawakal that helps the addicts to get rid of their addiction, realizing their being powerless for DRUGS, they will start to seek for help. At this stage, by giving hopes and confidence of submission to God and the courage to maintain their morality refusing the offer to use DRUGS will reduce their nervousness. In turn, they will be assisted during the recovery process leading to the new state of life free of addiction.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lela Nurlaela
Abstrak :
The purpose of this study is to identify and analyze (1) Relations trust with taaruf motivation for weddings (2) Relations qanaah with taaruf motivation for the wedding. Tarbiyah group that became the subject of this study is one of the Islamic groups which hold regular weekly study group, discussing various things in it; aqidah, worship and morality. Marriage is one chapter of worship, so that needs to be fixed in order to implement the process in accordance with syar?i. Taaruf is beginning the process towards an Islamic marriage. But today, the process for some members tarbiyah taaruf not considered relevant to undergo the process of early marriage. Research methods and quantitative approach with a descriptive survey method of analysis, with 150 respondents sempel tarbiyah members and use the questionnaire as a measuring tool. Structural analysis of this study using Equation Modeling (SEM) and data processing using the program LISREL 8.8. In this research found that trust has a significant relationship with taaruf motivation for marriage. Qanaah While it did not have a significant relationship with the motivation taamf However, if combined qanaah with trust, they have a significant relationship with raaruf motivation for marriage.
2010
T33429
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Antartikasari
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang hubungan qana?ah dan amanah dengan keharmonisan rumah tangga muslim usia madya pada Majlis Ta?lim di Depok. Tujuan penelitian ini adalah unluk mengetahui, menganalisa serta memberi gambaran tentang hubungan qana'ah dan amanah dengan keharmonisan rumah tangga muslim usia madya. Teori yang digunakan adalah teori Stinnett dan DeFrain (2005) dan teori Sternberg (2005), Penelitian ini dilakukan di daerah Depok. Melode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang bersifat deskriptif analitis, dengan sampel 150 subjck atau responden pada masa usia madya yang telah berumah tangga dan sebagian besar masuk dalam periods tahun pertengahan perkawinan, dengan alat ukur menggunakan kuesioner. Analisis penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan pengolahan data dengan menggunakan program Lisrel 8.72. Dari penelitian ini dapat disimpulkan variabel qana?ah dan variabel amanah mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan variabel keharmonisan rumah tangga muslim usia madya pada Majlis Ta?lim di Depok, hal ini ditunjukkan oleh hasil nilai t-statistik > 2.0. Dengan dcmikian dapat dikatakan bahwa: Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara qana?ah dengan keharmonisan rumah tangga muslim usia madya pada Majlis Ta'lim di Depok (dengan nilai t-statistik sebesar 6.27). Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara amanah dengan keharmonisan rumah tangga muslim usia madya pada Majlis Ta'lim di Depok (dengan nilai t-statistik sebesar 2.03). Adanya hubungan yang signifikan antara qana'ah dengan amanah, mempunyai korelasi sebesar 0.71 sehingga menunjukkan korelasi yang positif. Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara qana'ah dan amanah, secara bersama-sama menjelaskan keharmonisan rumah tangga muslim usia madya pada Majlis Ta'lim di Depok sebesar 69% (R Square 0,69). Sisanya 31 % dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini, artinya dalam menjaga keharmonisan rumah tangga muslim pada usia madya, setiap pasangan memerlukan sikap qana?ah dan amanah dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
This research is examining of correlation between qana?ah and amanah with third age mature moslcm?s household harmony in depok. The purpose of this research is to learning, analyzing while provide a description of qana'ah and amanah correlation with third age moslem?s household harmony. Research had been conducted in Depok area by using a Stinnet and DeFrain theory (2005) and Stemberg (2005). The research method is also using a quantitative approach with analytic descriptive survey method and 150 subjects samples or respondent that derived from household and has reached their marriage over 20 years above with questionnaire measurement. This research of analysis is using a Structural Equation Modeling (SEM) and data processing by using a Lisrel program 8.72. Results shows that qana?ah variable and amanah variable has significantly affect to third mature moslem?s household harmony in Depok of 69%. Therefore a conclusions are drawn as follows : (1) A Significant correlation between qana?ah with a third age mature moslem household harmony in Depok (with t statistic value of 6.27) (2) A Significant correlation between amanah with third age mature moslem household harmony in Depok (with t statistic value of 2.03) (3) A Significant correlation between qana?ah and amanah has a correlation of 0.71 so that showed a positive correlation (4) A Significant correlation equally with qana?ah and amanah with third mature age moslem household harmony in Depok of 69%. Result suggest that marriage counseling should recommend few ways to implant household harmony values fairly and productively. There are few aspects of variable which more emphasized to gain a harmony in family namely, by improving a wana?ah and amanah marmers.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33354
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Pratiwi
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2011
T42721
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Handini Chryssagiati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tawakal dan psychological well-being perempuan pada pernikahan yang belum memiliki anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek pada penelitian ini berjumlah lima orang . Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan pada pernikahan yang belum memiliki anak cenderung dapat mencapai indikator tawakal dengan cukup baik. Dalam penelitian ini didapati bahwa subjek mendapatkan beberapa manfaat tawakal yang dimiliki berupa, ketenangan dan ketentraman jiwa, kekuatan, ridho serta tumbuhnya harapan. Dengan manfaat tersebut kelima subjek dalam penelitian ini masih dapat mempertahankan pernikahan dan dapat mengatasi masalah yang ada pada pernikahan mereka masing-masing. Subjek juga dapat mencapai psychological well-being (kesejahteraan psikologis) yang baik atau positif, ditandai dengan subjek mampu menerima keadaan diri, berhubungan positif dengan orang lain, mandiri, menguasai lingkungan, memiliki tujuan hidup yang jelas dan pertumbuhan pribadi yang positif. Pada penelitian ini ditemukan bahwa dukungan, pengertian, keterbukaan dan komunikasi yang baik dari suami, dapat membantu tercapainya tawakal dan psychological well-being (kesejahteraan psikologis) perempuan sehingga pernikahan yang belum memiliki anak dapat dipertahankan. ...... This study aims to determine how tawakal and psychological well-being of women in marriage who have not had children. This study used a qualitative approach with case study method. Subjects in this study amounted to five people. The data in this study were obtained through interviews and observations. The results of this study showed that women in marriage who have not had children tend to reach indicators tawakal pretty well. In this study it was found that subjects get some benefit from tawakal such as serenity and tranquility of soul, strength, blessing and growth in hopefulness. Through these benefits, five subjects in this study may still maintain the marriage and can overcome the existing problems in their marriage. Subjects can also achieve good or positive psychological well-being, characterized by the subject have good self-acceptance, positive relation with others, autonomy, environmental mastery, has a clear purpose in life and a positive personal growth. This study found that the support, understanding, openness and good communication of the husband, can help to achieve tawakal and psychological well-being so that women who have not had a child marriage can be sustained.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library