Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Melia
"Definisi Look Alike Sound Alike (LASA) adalah obat yang terlihat mirip dan terdengar mirip. Masalah kemiripan harus diperhatikan karena dapat menimbilkan kesalahan obat dan memberikan dampak yang serius kepada pasien yang mengonsumsinya apabila terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Oleh karena itu, sebaiknya diberikan penanganan khusus dengan membedakan penyimpanannya dengan cara diselingi dengan minimal dua obat dengan kategori LASA di tengahnya. Selain diberi selingan obat di antara LASA, juga pada obat yang termasuk dalam kategori LASA diberikan suatu tanda sehingga petugas dapat lebih memperhatikan obat yang diambil. Apotek Kimia Farma 0001 Garuda, saat ini sedang menjalani renovasi yang membuat penyimpanan obat menjadi tidak tersusun sesuai pedoman. Sehingga hal ini akan diatasi dengan menyusun penyimpanan obat-obat di apotek tersebut. Penelitian menggunakan metode non eksperimental yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang dimana menggambarkan keadaan objek penelitian pada masa saat ini. Rak penyimpanan obat di apotek tersusun berdasarkan farmakologi nya, namun dari bentuk sediaan masih ada yang tidak sesuai dengan panduan LASA. Oleh karena itu, penyimpanan obat LASA dilakukan secara alfabetis, disusun berdasarkan urutan kekuatan sediaan dari kecil hingga besar, dan di jeda dengan satu jenis obat untuk menghindari salah pengambilan obat. Obat-obat yang tergolong LASA diberikan penandaan sticker LASA dengan warna biru untuk dosis terkecil, kuning untuk dosis tengah, dan hijau untuk dosis tertinggi. Setelah itu, diberikan daftar nama-nama obat LASA yang di tempelkan pada bagian depan rak penyimpanan obat.
The definition of Look Alike Sound Alike (LASA) is a drug that looks similar and sounds similar. The problem of similarity must be considered because it can lead to medication errors and have serious impacts on patients who consume them if errors occur in their use. Therefore, special handling should be given by differentiating the storage by alternating with at least two drugs with the LASA category in the middle. Apart from being given medication between LASA, a sign is also given to drugs that are included in the LASA category so that officers can pay more attention to the medication they are taking. Kimia Farma Pharmacy 0001 Garuda is currently undergoing renovations which means medicine storage is not arranged according to guidelines. So this will be overcome by arranging the storage of medicines in the pharmacy. The research uses non experimental methods which are descriptive in nature using a qualitative approach which describes the current state of the research object. Medicine storage shelves in pharmacies are arranged based on their pharmacology, but there are still dosage forms that do not comply with LASA guidelines. Therefore, LASA drug storage is carried out alphabetically, arranged in order of dosage strength from small to large, and separated by one type of drug to avoid taking the wrong drug. Medicines classified as LASA are marked with a LASA sticker with blue for the smallest dose, yellow for the middle dose, and green for the highest dose. After that, a list of the names of LASA drugs is given which is attached to the front of the drug storage shelf."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Monica Ramadhanti
"Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan kondisi kesehatan yang melibatkan sistem pernapasan dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Bentuk sediaan inhalasi lebih dipilih dalam pengobatan asma dan PPOK karena memiliki kinerja langsung ke jalan napas dan memberikan konsentrasi lokal yang tinggi. Symbicort Turbuhaler™ merupakan bentuk Dry Powder Inhaler (DPI) yang mengandung bahan aktif kombinasi ICS-LABA yaitu budesonide dan formoterol. Pasien asma dan PPOK harus menggunakan alat terapi inhalasi dengan benar agar hasil terapi yang diperoleh optimal. Namun, data menunjukkan 50 – 80% pasien gagal menggunakan inhaler mereka dengan benar. Oleh karena itu sebagai apoteker, wajib memberikan penjelasan penggunaan inhaler yang benar kepada pasien seperti melalui Pelayanan Informasi Obat (PIO) dengan bantuan media edukasi kesehatan seperti leaflet yang diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan terapi. Leaflet dibuat berdasarkan penelusuran literatur melalui search engine yang kemudian informasinya dikumpulkan dan disusun dengan baik. Desain leaflet dibuat melalui website Canva. Adapun informasinya memuat tentang definisi, indikasi, kandungan turbuhaler, jenis, DAGUSIBU (dapatkan, gunakan, simpan, buang), bagian turbuhaler, cara mempersiapkan alat, dan cara menggunakan sehari-hari yang diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan terapi bagi pasien.
Asthma and Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) are health conditions that involve the respiratory system and can cause difficulty breathing. Inhaled dosage forms are preferred in the treatment of asthma and COPD because they act directly into the airway and provide high local concentrations. Symbicort Turbuhaler™ is a form of Dry Powder Inhaler (DPI) which contains the active ingredients of the ICS-LABA combination, namely budesonide and formoterol. Asthma and COPD patients must use inhalation therapy devices correctly to obtain optimal therapy results. However, data shows 50 – 80% of patients fail to use their inhalers correctly. Therefore, as a pharmacist, you are obliged to provide explanations about the correct use of inhalers to patients, such as through the Drug Information Service (PIO) with the help of health education media such as leaflets which are expected to increase the success of therapy. The leaflet was created based on literature searches via search engines where the information was then collected and arranged properly. The leaflet design was created via the Canva website. The information contains definitions, indications, turbuhaler content, types, DAGUSIBU (get, use, store, throw away), turbuhaler parts, how to prepare the tool, and how to use it daily which is expected to increase the success of therapy for patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library