Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aziz Haily
"BAB I P E N D A H U L U A N
A. Latarbelakang dan Identifikasi Masalah
Organisasi politik yang disingkat Orpol merupakan suatu kekuatan politik yang terdapat dalam berbagai pertumbuhan dan perkembangan bangsa di dunia. Hampir semua negara di dunia memiliki Orpol baik dalam bentuk partai politik, organisasi kemasyarakatan, angkatan bersenjata, maupun kelompok pendesak lainnya.
Dalam sejarah Orpol di negara sedang berkembang, ditandai dengan pertumbuhan partai-partai politik yang berperan sebagai suatu kekuatan penentang kaum penjajah. Partai-partai politik bergerak dan berjuang bersama angkatan bersenjata, mereka memperoleh kemerdekaan bangsanya.
Pergerakan kemerdekaan di Indonesia, bertolak dari munculnya organisasi-organisasi yang bergerak dari lingkungan etnis seperti pergerakan Budi Utomo pada tahun 1908, sebagai suatu gerakan untuk meningkatkan kesadaran orang Jawa. "Di samping itu lahir pula kelompok-kelompok yang berdasarkan suku kedaerahan seperti Paguyuban Pasundan (1914), Serikat Sumatera (1918), Serikat Ambon {1929), Rukun Minahasa dan Kaum Betawi (1923).1
Sarekat Islam yang telah lahir tahun 1912, menandai awal pergerakan suatu organisasi yang berkembang menjadi organisasi politik di Indonesia. Orpol tersebut dalam menjalankan peranannya melakukan kegiatan-kegiatan yang berusaha mempengaruhi struktur politik penjajahan dalam arti mengaaskan tuntutan-tuntutan perbaikan kehidupan masyarakat. Organisasi-organisasi tersebut di atas bergerak dalam proses politik yang dirasakan sebagai suatu wadah yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan nasional yaitu mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Istilah Orpol dalam penyederhanaan kehidupan politik di Indonesia dikenal dengan Partai Politik (Parpol). Parpol secara formal berasal dari Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 yang menegaskan pendiriannya sebagai berikut :
Pemerintah menyukai timbulnya partai-partai politik karena dengan adanya partai-partai itulah dapat dipimpin ke jalan yang teratur segala aliran faham yang ada dalam masyarakat.
In English:Copy and paste Pemerintah berharap supaya partai-partai itu telah tersusun sebelum dilangsungkan pemilihan anggota Badan?badan Perwkilan Rakyat pada bulan Januari 1946.
Setelah dikeluarkan Ketetapan Pemerintah pada tanggal 3 Nopember 1945, maka terbentuklah berbagai partai politik yang pada umumnya merupakan kelanjutan daripada organisasiorganisasi sosial, dan partai-partai politik yang dibentuk baik pada masa kolonial Belanda maupun pada masa kekuasaan Jepang.2
Pemerintah berharap bahwa partai-partai tersebut hendaknya memperkuat perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan dan menjamin masyarakat. Parpol tumbuh dan berkembang sehingga pemilihan umum dapat dilangsungkan pada tahun 1955. Pada pemilu tersebut terdapat sebanyak 36 Parpol, satu sama lain berusaha merebut kursi di parlemen. Anggota parlemen terdiri dari 222 anggota, komposisi demikian jelas tidak memungkinkan satu kekuatan untuk tampil penuh sebagai kekuatan dominan. Perebutan posisi kekuasaan dari Parpol dalam Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955 berpengaruh kepada stabilitas politik yang menggoyahkan sistem pemerintahan Indonesia. Pertentangan faham antar parpol tampak menonjol dalam sidang-sidang konstituante, hal ini mempertegang situasi politik dalam negeri dan memperlemah persatuan kesatuan bangsa serta menggoyahkan kehidupan negara.
Kondisi tersebut di atas telah mengundang pergolakan politik yang semakin memperburuk pandangan orang terhadap kehidupan Parpol. Para tokoh Pemerintah dan golongan mempermasalahkan peranan Partai Politik. Parpol tampaknya belum berhasil menjalankan peranannya, bahkan parpol bukan?.
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Melay
"Kerajaan Riau Lingga sepanjang lintasan sejarahnya telah banyak mengalami masa-masa suka dan duka. Ketika kerajaan-kerajaan di nusantara ini muncul dan berkembang dengan berbagai persoalannya. Riau Lingga tak kalah menarik, perjuangan yang heroik, dan peristiwa yang unik. Pada mulanya kehidupan kerajaan Riau Lingga hanyalah bahagian kecil dari peristiwa peristiwa penting dalam sejarah. Akan tetapi semenjak kedatangan bangsawan Bugis pada awal abad XVIII ke daerah ini baik sebagai pelaut, petani, maupun pedagang yang pada akhirnya mampu mempengaruhi struktur politik kerajaan. Para Bangsawan Bugis menjadi pelindung sekaligus tulang punggung kerajaan.
Alam politik kerajaan Riau Lingga pada awalnya terjadi konflik politik elite penguasa. Tetapi ketika menghadapi ancaman dari luar, Melayu dan Bugis bersatu. Kepentingan orang asing (Inggris dan Belanda) terhadap perdagangan semakin nyata. Bertemunya saling kepentingan itu membawa persoalan baru bagi kerajaan Riau Lingga. Namun kekuatan dan perlawanan yang dipimpin oleh Yang Dipertuan Muda Raja Haji Fisabilillah menantang kolonial tidak cukup untuk menghindari perubahan-perubahan yang datang dari luar. Situasi dan kondisi yang tidak mendukung berakibat fatal. Kerajaan yang semula satu kesatuan yang disebut kerajaan Riau Lingga menjadi terbagi dua di bawah kekuasaan Inggris dan Belanda. Traktat London tahun 1824 turut memperlemah posisi kerajaan untuk bangkit dari masa-lalunya.
Dan satu perjanjian ke perjanjian berikutnya datang silih berganti. Bagi kerajaan Riau Lingga perjanjian merupakan penghormatan terhadap bangsa lainnya yang setara dan sederajat. Tetapi pandangan kolonial terhadap perjanjian adalah pengikat secara keseluruhan bagi pewaris tahta kerajaan. Kemunduran politik Riau Lingga menyebabkan runtuhnya penguasaan perdagangan oleh kerajaan."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T4850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuningtyas
"Skripsi ini membahas perkembangan seni lukis di Amerika Serikat dari tahun 1900-an,yang awalnya mendapat pengaruh dari seni lukis Eropa kemudian terlepas dan menjadi seni lukis Amerika Serikat yang dikenal di dunia Internasional tahun 1950 dan menjadi sebuah seni populer pada tahun 1960-an. Pemilihan dari judul tersebut dengan alasan bahwa seni lukis di Amerika Serikat tidak terlepas dengan keadaan masyarakatnya dan merupakan seni yang sangat digemari oleh generasi muda Amerika selain seni musik yang saat itu mengalami perkembangan. Hal ini terlihat dengan adanya seniman-seniman pada bidang seni lain yang bekerja sama dengan pelukis untuk membuat desain album cover band dengan memakai karya dari pelukis. Selain itu, seniman lain seperti pematung membuat karyanya memakai karakteristik dari seni lukis tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan perkembangan seni lukis di Amerika Serikat yang menjadi seni lukis moderen khas Amerika sampai dikenal dunia internasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dan terdapat empat tahap yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa seni lukis di Amerika Serikat berkembang sangat dinamis, dari yang awalnya menjalankan tradisi seni Eropa kemudian terpengaruh oleh aliran-aliran seni lukis moderen Eropa dan menjadi seni lukis khas Amerika pada khususnya dan dikenal di dunia internasional pada umumnya. Hal tersebut, diikuti perubahan masyarakat Amerika pada saat itu.

This final paper studies the development of American painting since 1900s, which in the beginning was deeply influenced by European painting, then detached it to be an internationally known new origin of American painting in 1950s, and transformed into popular art in 1960s. This title was chosen because American painting cannot be separated from its society and as an art closed to youth of America as well as music. These can be easily seen by the artists of different field did collaboration with painter to design a record cover. In other occasion, other artists used character from prominent painting on their sculptures.
The purpose of this study is to explain the development of American painting, which was transform into internationally known American modern painting. The method which is used on this research is historical method, and there are four step; heuristic, critic, interpretation, and historiography. From the research, we can see American painting dynamically developed, which in the beginning was deeply influenced by European painting, then be an internationally known original American painting, and theses was related to American society during that time."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S12115
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Daniel
"Keberadaan musik di Amerika Serikat sepanjang perjalanan sejarahnya setelah berakhirnya masa Perang Dunia II telah berkembang menjadi sebuah budaya bagi kalangan muda di negara tersebut. Musik yang berkembang menjadi sebuah industri di Amerika Serikat di dalam perjalanannya tidak dapat lepas dari peran serta media sebagai sarana promosi kepada masyarakat sebagai konsumennya. Tulisan yang berjudul Pengaruh Kemunculan MTV Terhadap Perkembangan Musik Di Amerika Serikat pada 1981-84 mencoba untuk menjelaskan peran media di dalam perkembangan musik dan juga sebagai sarana hiburan bagi masyarakat di Amerika Serikat. MTV yang muncul pada 1 Agustus 1981 telah memberikan inovasi bare terhadap perkembangan musik dari segi bisnis dan hiburan dengan menjadikan video musik sebagai sarana hiburan dan promosi. Hal ini disebabkan pada masa sebelumnya hanya media radio yang dikenal oleh masyarakat luas dan juga kalangan pengusaha bisnis rekaman sebagai sebuah sarana bisnis dan hiburan. Di dalam tulisan ini akan dibahas mengenai awal pendirian MTV, tokoh pendirinya serta video-video musik yang ada ditayangkan. Selain itu juga akan dibahas mengenai pengaruhnya terhadap perkembangan musik dan masyarakat khususnya kaum remaja di Amerika Serikat pada 1981-84. Perkembangan saturan MTV juga akan dibahas dan juga kontlik yang terjadi di dalamnya baik dari perspektif kalangan dunia musik maupun dari perspektif masyarakat pemirsanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S12587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fourwanto
"Penelitian ini membahas tentang Good Neighbor Policy: Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat di bawah Pemerintahan Presiden Franklin D. Roosevelt. Kebijakan ini diambil sebagai usaha untuk menghilangkan citra Bad Neighbor yang melekat pada Amerika Serikat pada masa Presiden-Presiden sebelumnya. Pengumpulan data yang dilakukan selama penelitian ini adalah dengan mcnggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pencarian data, dilakukan melalui studi kepustakaan dan internet. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan suatu gambaran kebijakan luar negeri Amerika Serikat terutama di negara-negara Amerika Latin. Memasuki akhir abad 19 dan awal abad 20 Amerika Serikat banyak melakukan intervensi di dalam negeri para tetangganya terutama negara-negara di Amerika Latin. Amerika Serikat sebelum tahun 1933, menurut Bailey di dalam bukunya Diplomatic History of The American People (1970) digainbarkan sebagai The Bad Neighbor. Citra inilah yang ingin diubah oleh Presiden Franklin D. Roosevelt dengan Good Neighbor Policynya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Good Neighbor Policy berhasil menghilangkan citra Bad Neighbor. Good Neighbor Policy niembuat perdagangan antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin meningkat. Melalui penjanjian_-perjanjian pengurangan tarif masuk barang ke Amerika Serikat, perekonomian beberapa negara Amerika Latin semakin membaik. Terakhir, Good Neighbor Policy ini menghasilkan perasaan kebersamaan antara Amerika Serikat dengan negara_-negara Amerika Latin untuk menjaga stabilitas di kawasan belahan bumi Barat khususnya di benua Amerika. Kebersamaan inilah yang membuat ketika Amerika Serikat menyatakan perang dengan Jepang bersama Powers Axisnya, Semua negara_-negara Amerika Latin menyatakan simpatinya pada Amerika Serikat dengan menyatakan sikap perang juga pada Jepang dan sekutunya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S14022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Lamhari
"Penelitian ini mengenai sejarah dinamika gerakan mahasiswa Amerika serikat yang berlangsung sejak peristiwa gerakan Free Speech Movement (FSM) di Universitas California, Berkeley, sampai bubarnya organisasi gerakan mahasiswa radikal Students for Democratic Society (SDS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan tahap-tahap dinamika gerakan mahasiswa yang dilatarbelakangi oleh kegelisahan mahasiswa terhadap kondisi sosial masyarakatnya, mulai dari masalah isu rasial, Perang Vietnam, sistem pendidikan yang teknokratik, hak kebebasan berpendapat yang terkekang, dsb. Pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran dokumen, masalah dan buku-buku di perpustakaan-perpustakaan sampai pada penulusuran sumber_sumber melalui internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika gerakan mahasiswa Amerika tersebut berlangsung melalui empat tahap, yakni tahap liberal di Universitas Berkeley, tahap radikal di Universitas Columbia, tahap transisi di Universitas Cornell, sampai dengan tahap anti-klimaks dan kemunduran yang ditandai oleh gerakan mahasiswa di Universitas Conell dan terpecah-belahnya kekuatan mahasiswa di tubuh SDS. Di mana masing-masing tahap gerakan mahasiswa ini mengandung unsur-unsur kemajuan dan kemunduran sekaligus"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariyani Sri Lestarinsih
"Peran media massa terutama surat kabar, radio dan televisi sangat besar dalam memberikan liputan-liputan tentang kampanye presiden. Kampanye presiden memakan waktu berbulan-bulan, biasanya dimulai pada awal bulan September setelah konvensi nasional partai sampai dengan bulan Oktober tahun berikutnya. Dalam waktu yang panjang ini dibutuhkan media massa agar para kandidat dapat memperkenalkan program-programnya serta menyampaikan visi dan misinya untuk mendapatkan dukungan dari para pemilih. Setiap perkembangan teknologi baru dapat mempengaruhi gaya kampanye dari para politikus. Surat kabar pertamakali digunakan oleh Jenderal William Henry Harisson pada kampanye presiden tahun 1840. Kampanye presiden dengan menggunakan radio, diperkenaikan pertamakali oleh Al Smith pada kampanye tahun 1928. Dwight D. Eisenhower adalah orang yang pertama kali menggunakan televisi sebagai sarana kampanyenya pada tahun 1952. Dibandingkan koran dan radio, televisi cenderung mendapatkan tempat yang cukup istimewa di hati masyarakat. Hal ini disebabkan, pada layar televisi dapat ditampilkan gambar yang hidup beserta suaranya sehingga seakan-akan nyata dan dapat membangkitkan emosi para pemirsanya, serta dapat dinikmati oleh seluruh keluarga. Ketika televisi bersentuhan dengan dunia politik, peristiwa ini bagaikan membuka cakrawala barn bagi penontonnya. Televisi dapat menimbulkan keakraban orang awam terhadap dunia politik dan masalah-masalah yang terjadi di dalamnya. Televisi juga dapat mengubah pandangan para pemirsanya terhadap tokoh politik yang tadinya tidak dikenal menjadi pahlawan atau sebaliknya. Kekuatan televisi inilah yang disadari oleh John F. Kennedy ketika ia dengan antusias menerima tawaran dari pihak stasiun televisi untuk tampil pada debat calon presiden di televisi. Kennedy yang kalah pengalaman dalam bidang pemerintahan dibandingkan pesaingnya : Richard M. Nixon, membutuhkan sarana untuk menunjukkan kemampuan berdiplomasinya di hadapan publik Amerika Serikat. Penampilan yang menarik serta kelugasannya berbicara di televisi membuat John F. Kennedy memenangkan kursi kepresidenan pada tahun 1960."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nino Oktorino
"Pada tahun 1950 Perang Dingin berubah menjadi panas ketika pada tanggal 25 Juni 1950 Tentara Rakyat Korea Utara menyerang Korea Selatan. Serangan itu menyebabkan PBB, dengan Amerika Serikat sebagai kekuatan utamanya, melakukan intervensi militer untuk mengusir para penyerbu. Pasukan PBB di bawah pimpinan Jenderal Douglas MacArthur berhasil merebut kembali selurub Korea SeIatan dan kemudian berusaba menyatukan seluruh Korea. Akan tetapi intervensi Gina Komunis di pihak Korea Utara menggagalkan usaha tersebut dan menimbulkan konflik antara Presiden Hany S. Truman dengan Jenderal MacArthur mengenai apakah perang harus dibatasi di Korea saja atau perlu diperluas ke luar Korea. Strategi perang terbatas yang diterapkan di Korea juga dipertanyakan sementara kemenangan total atas lawan tetap diharapkan dibawah bayang-bayang pecahnya perang nuklir. Konflik tersebut mengancam dilanggarnya konsep supremasi sipil atas militer yang dianut Amerika Serikat sehingga menyebabkan pemecatan atas Jenderal Douglas MacArthur. Pada akhirrnya konflik tersebut juga menyebabkan Presiden Truman jatuh dari kedudukannya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S12735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patria Pinandita
"PATRIA PINANDITA. Program Studi Ilmu Sejarah; Pengutamaan Sejarah Amerika Serikat. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005. Penelitian mengenai buku komik sebagai bentuk budaya popular di kalangan pemuda Amerika Serikat pada tahun 1956-1969. Tujuannya adalah untuk melengkapi studi tentang buku komik yang masih sangat jarang. Setelah tahun 1945, Amerika Serikat mengalami kemakmuran ekonomi. Kemakmuran ini mendorong masyarakat Amerika Serikat untuk mulai membangun keluarga dan usia yang muda. Ini yang kemudian menjadi apa yang dikenal sebagai Baby Boom atau kenaikan angka kelahiran di dalam sejarah Amerika Serikat. Memasuki tahun 1960-an, anak-anak yang lahir pada masa Baby Boom telah menjadi anak muda dan menjadi penggerak dari counter culture/kebudayaan tandingan. Melalui counter culture, golongan muda menentang kehidupan para orangtuanya yang kaku dan telah mengorbankan hubungan pribadi antar manusia untuk bekerja agar dapat mempertahankan kemakmuran ekonomi. Bertambahnya jumlah anak muda menjadikan mereka salah satu sasaran industri buku komik. Untuk menarik perhatian golongan muda, para pembuat buku komik membuat cerita berdasarkan hasil interpretasi mereka terhadap kebudayaan golongan muda. Beberapa cerita buku komik seperti Spider-Man dan The Hulk membuat golongan muda menjadi penggemar buku komik. Hasil penelitian menunjukkan buku komik menjadi sebuah bentuk budaya popular di kalangan pemuda Amerika Serikat pada tahun 1956-1969 karena tiga hal. Pertama munculnya unsur realis dalam cerita buku komik yang menghasilkan cerita yang dapat digemari pemuda. Hal ini dilakukan tanpa melanggar aturan masyarakat secara umum. Kedua, pemuda menganggap buku komik bukan hanya sebagai sebuah hiburan tetapi mewakili keberadaan mereka dalam masyarakat. Ketiga, pemuda bersikap responsif terhadap buku komik sehingga terdapat interaksi antara pemuda dengan pembuat buku komik. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses buku komik menjadi sebuah bentuk budaya popular di kalangan pemuda Amerika Serikat pada tahun 1956-1969 adalah adanya perubahan cerita buku komik, kreatifitas pembuat buku komik, dan terdapatnya hubungan antara cerita buku komik dengan keadaan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S12599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taukhid Prasetyono
"Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah yang diuraikan secara kronologis dan penelitian kepustakaan untuk membentuk suatu penulisan sejarah. Adapun yang menjadi alasan bagi penulis di dalam pembuatan skripsi ini adalah ingin menguraikan sejarah wanita Amerika Serikat, khusunya dalam gerakan Hak Suara Wanita Amerika dari tahun 1869-1890. Dari hasil penulisan ini ternyata wanita Amerika memiliki peran yang cukup besar dalam mewujudkan demokrasi di pemerintahan Amerika Serikat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S12590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>