Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adinda Nabila Herdani
Abstrak :
Karakterisasi reservoir merupakan salah satu upaya efektif yang dapat dilakukan untuk perhitungan cadangan hidrokarbon dan digunakan dalam melakukan reservoir pada penggunaan lebih lanjut. Dengan menggunakan data core dapat menggambarkan keadaan sumur berdasaarkan keadaan sesungguhnya. Namun, tidak semua sumur memiliki data core dan tantangan lain dalam karakterisasi reservoir adalah parameter permeabilitas tidak selalu menjukkan hubungan linier dengan porositas. Sehingga perlu dilakukannya pendekatan metode guna mendapatkan estimasi permeabilitas. Pada studi ini dilakukan klasifikasi batuan berdasarkan karakteristik petrofisika yang didapat dari data dan RCAL dengan pendekatan metode rock typing Winland, Hydraulic Flow Unit (HFU), dan Pittman. Pada penelitian ini terdapat 3 sumur, dilakukan perhitungan parameter petrofika dan dilakukan perhitungan prediksi permeabilitas pada masing-masing sumur. Dengan menggunakan Sumur K-2 yang dijadikan sebagai sumur referensi, dilakukan komparasi metode. Hasil komparasi metode terbaik kemudian dipilih untuk dilakukan propagasi pada sumur lainnya. Propagasi rock type yang dilakukan pada tiap sumur menggunakan pendekatan MRGC. Hasilnya, dengan menggunakan metode Winland, HFU, dan Pittman didapatkan nilai koefisien determinasi permeabilitas core dan estimasi permeabilitas beruturut-turut adalah 0,5865 untuk metode Winland, 0.8852 untuk metode HFU, dan 0,3031 untuk metode Pittman. Reservoir characterization is an effective process to get a calculation of hydrocarbon reserves and to conduct modeling reservoir for further use. Well core data can provide information based on actual well conditions. RCAL data is a core data which consists of porosity and permability parameters. However, not all wells have core data. Another challenge in the reservoir characterization is permeability cant be determined just by a classical plot with porosity. Rock typing is a method that can be used to classify rock type in reservoir rocks into different units and determine permeability value of rocks. The aims of this study are to present petrophysical parameters and the result of a comparison from the application of some rock typing methods in Carbonate Reservoir Kais Formation, field A. In this study conducts rock classification based on petrophysical characteristics obtained from wireline log data and core porosity and core permeability data with Winland, Hydraulic Flow Unit, and Pittman rock typing methods. This study uses 3 wells, to get calculation petrophysical parameters and permeability prediction on each well. Well K-2 established as a reference well is used to choose the best rock typing method from comparison. The best method to be applied to reference well is used for propagation in other wells. Propagation rock type performed on each well using MRGC (Multi Resolution Graph Clustering) approach. The result shows the coefficient of determination (R2) core permeability and permeability estimates respectively Winland, HFU, and Pittman methods were 0.5865 for the Winland method, 0.8852 for the HFU method, and 0.3031 for the Pittman method.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Muliandi
Abstrak :
Pemodelan petrofisika dan fisika batuan untuk kasus batuan karbonat cenderung lebih kompleks dibandingkan untuk batuan klastik seperti sandstone. Pada batuan karbonat, secara geologi dikenal banyak tipe pori primer dan sekunder sebagai akibat dari berbagai aktivitas fisika, kimia, dan biologi selama proses diagenesis dan setelahnya. Beberapa tipe pori yang dikenal dalam konteks geologi adalah tipe pori moldic, vuggy, dan crack. Tetapi, tipe pori ini kurang dapat diaplikasikan untuk menjadi parameter petrofisika dan fisika batuan. Melalui konsep aspek rasio, berbagai tipe pori batuan karbonat tersebut dapat diklasifikasikan sebagai interparticle, stiff, dan crack. Parameter terstandarisasi ini kemudian digunakan dalam pemodelan Differential Effective Medium DEM untuk menghitung bulk modulus dan shear modulus batuan. Kemudian dengan bantun persamaan Gassmann, dilakukan substitusi fluida untuk mendapatkan bulk modulus batuan yang tersaturasi fluida reservoir. Terakhir dilakukan komparasi antara Vp measurement dari well log dan Vp kalkulasi untuk menentukan aspek rasio optimal. ......Petrophysics and rock physics modelling in the case of carbonate rich rocks are arguably more complex compared to clastics such as sandstones. In carbonates, geologically there exist several pore types known as primary porosity and secondary porosity. These variations are the result of various physical, chemical, and biological activities before, during, and after diagenetic process. Some well known carbonate pore types are moldic, vuggy, and crack. However, these pore types are unsuitable to be applied as parameter in petrophysics and rock physics analysis. But, through the concept of aspect ratio, all of these pore types can be classified as interparticle, stiff, and crack pores. These standardized parameters are then used as inputs in Differential Effective Medium DEM modelling to calculate bulk modulus and shear modulus of dry rock matrix. Then, using Gassmann equation, the dry rock matrix is then flooded with modelled reservoir fluids. Finally, Vp comparison between log data and estimated data is done to determine the most optimal aspect ratio.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winona Salsabila Sunukanto
Abstrak :
PT. Cibaliung Sumberdaya merupakan sebuah perusahaan pertambangan bawah tanah dan pabrik pengolahan bijih emas dan perak yang tergolong sebagai industri berisiko dan bermodal tinggi. Berdasarkan riwayat kecelakaan kerja PT. Cibaliung Sumberdaya sejak tahun 2017-2019, penerapan manajemen risiko yang baik dibutuhkan oleh PT. Cibaliung Sumberdaya. Sebagai salah satu proses dari manajemen risiko, penilaian risiko dapat dilaksanakan untuk menganalisis risiko keselamatan kerja sebagai bentuk penilaian risiko perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerjanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko keselamatan pada sampel proses kerja yang terpilih di PT. Cibaliung Sumberdaya, yakni proses produksi tambang bawah tanah dan sianidasi pabrik pengolahan. Metode yang digunakan dalam penelitian dilakukan dalam bentuk penilaian risiko melalui observasi dan pengisian formulir penilaian risiko yang menggabungkan formulir IBPR-PK PT. Cibaliung Sumberdaya dengan penggolongan jenis bahaya berdasarkan Makin dan Winder (2008) yang kemudian dianalisis secara kualitatif melalui penggunaan model matriks risiko yang dimiliki oleh PT. Cibaliung Sumberdaya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat 143 risiko teridentifikasi dari kedua rangkaian proses, dengan 55 risiko pada proses produksi tambang bawah tanah dan 88 risiko pada proses sianidasi pabrik pengolahan. Dari 143 risiko yang teridentifikasi, 75 risiko (52,45%) tidak dapat diterima dan membutuhkan pengendalian lebih lanjut menurut Tabel Penerimaan Risiko Formulir IBPR-PK PT. Cibaliung Sumberdaya. Selain itu, berdasarkan penggolongan jenis bahaya Makin dan Winder (2008), prioritas risiko dari PT. Cibaliung Sumberdaya adalah risiko yang berhubungan dengan physical workplace. Terdapat 11 komponen bahaya yang berhubungan dengan physical workplace dengan total jumlah risiko sebanyak 120 risiko. Dari 120 risiko yang teridentifikasi, 3 risiko tergolong High Risk dan 64 risiko tergolong Medium Risk. PT. Cibaliung
Sumberdaya is an underground mining and processing plant of gold and silver ores company that is classified as a high risk and high budget industry. According to PT Cibaliung Sumberdayas work accident record since 2017-2019, good implementation of risk management is needed by PT. Cibaliung Sumberdaya. As one of the risk management process, risk assessment could be conducted to analyse occupational safety risks as a form of companies risk assessment towards its workers safety and health. The aim of this research is to discover the safety risk levels on selected PT. Cibaliung Sumberdaya work process samples, which are underground mining production process and processing plant cyanidation process. Method that is used in this research is done in a risk assessment form through observation and filling out risk assessment forms that combines PT. Cibaliung Sumberdaya HIRA-DC form with hazard classification based on Makin and Winder (2008) that is later on analysed qualitatively using a risk matrix model owned by PT. Cibaliung Sumberdaya. Results showed that there were 143 risks identified form both series of process, with 55 risks on underground mining production process and 88 risks on processing plant cyanidation process. From 143 identified risks, 75 risks (52.45%) of them could not be accepted and needs further control based on Risk Acceptance Table of PT. Cibaliung Sumberdaya HIRA-DC Form. Moreover, based on Makin and Winder hazard classification (2008), the risk priority of PT. Cibaliung Sumberdaya are risks related with physical workplace. There are 11 components that is related with physical workplace with the total number of 120 risks. From 120 identified risks, 3 risks are classified as High Risk and 64 risks are classified as Medium Risk.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library