Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Sri Widajati
"The research was done to describe the Rehabilitation of Mentally Retardation Institution (BBRSBG) Kartini, in Temanggung giving service to mentally retardation. The education at BBRSBG is given especially to beneficiaries suffering from mental retardation. Informants determined purposively to those as the family of beneficiaries, Institution officials, and religious (Islam) teacher. Data gathered through depth interview, observation, and focus group discussion. Data analyzed through qualitative descriptive technique. The tinding showed that religious service at BBRSBG Kartini has yet optimal. Some the beneficiaries have not yet know, understand, and perform religion reffering to AI Quran. Benehciaries have been yet independent to perform the religion as they believe and lack of teacher and mental guides (in Islam) at BBRSBG, only one person. The men responsible for the program do not give enough motivation to rooms and cottages guides. Based on the conclusion, it is recommended that BBRSBG Kartini should add instructure in Islam religion; Replacementof cottages guides with the same faith with the beneficiaries and those guided; The development of religious knowledge should be implemented to the beneficiaries involving rooms guides; Room and cottages guides should increase creativity on their guidance and using method that suite beneficiaries potentiality. The management should increase and enhance good relation and unite perception among Islam and class teachers, and room/cottages guides. The men responsible for program should monitor and evaluate the implementation of guidance and empowerment at rooms/cottages. The manager of the institution should add supporting devices for effectiveness and running well on Islam mental guidance."
Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta, 2016
360 MIPKS 40:3 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Chatarina Rusmiyati
"
ABSTRAKPenduduk Indonesia yang tinggal di daerah pesisir pantai, masih menggantungkan hidup menjadi nelayan. Nelayan ibarat sekelompok masyarakat miskin tinggal di wilayah kumuh pinggiran pantai, dan sulit untuk bisa mewujudkan menjadi masyarakat sejahtera. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kebutuhan pelayanan sosial bagi keluarga nelayan miskin. Kajian dilakukan di Kabupaten Padang Pariaman, subjek 30 keluarga nelayan miskin dan petugas penyuluh lapangan yang mendampingi nelayan. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa kondisi keluarga nelayan miskin di Padang Pariaman memiliki pendapatan rendah di bawah upah minimum regional kabupaten Rp 1.630.000,-, dengan jumlah tanggungan lebih dari tiga orang. Tingkat pendidikan rendah yaitu SD/sederajatnya. Sebagian besar memiliki rumah diperoleh dari warisan orang tua dan ada yang menumpang di rumah orang tua atau mertua. Kondisi rumah sebagian permanen dan sebagian semi permanen. Berkait layanan kesehatan, ketika sebagian besar memanfaatkan fasilitas puskesmas, sebagian berobat ke dokter umum atau mantri kesehatan. Kebutuhan makan cukup terpenuhi, ada yang makan tiga kali sehari dan ada yang dua kali sehari. Pelayanan dan pendampingan sosial yang dibutuhkan nelayan miskin antara lain pelatihan dan motivasi guna menambah wawasan, pengetahuan, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan; Penyuluhan manajemen keuangan agar dapat mengelola keuangan keluarga termasuk membiasakan menabung; serta pemberian bantuan modal dan pendampingan agar nelayan berani menambah modal untuk mengembangkan usaha. Kementerian Sosial agar lebih mengotimalkan peran penyuluh sosial dalam memberi pendampingan dan pelayanan sosial yang bisa membantu meningkatkan kualitas hidup nelayan, memotivasi dan memberi tambahan keterampilan bagi nelayan dan keluarganya agar kualitas dan kesejahteraan hidup mereka meningkat"
Yogyakarta: B2P3KS, 2016
300 JPKS
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library