Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumarno
Abstrak :
Secara umum tesis ini berusaha mendeskripsikan beberapa aspek yang terkait dengan dinamika pemikiran dan aksi-aksi politik Amien Rais: faktor-faktor yang mempengaruhinya, tema-tema yang digagasnya, fase-fase perjalanan politiknya, kontribusinya dalam pengembangan wacana demokratisasi dan tipologi pemikiran politiknya.

Penelitian tesis ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui studi pustaka dan observasi lapangan: wawancara dengan Amien Rais dan menghadiri berbagai forum di mana Amien Rais tampil sebagai pembicara utama atau forum yang membahas Amien Rais, Pendekatan penelitian ini dimaksudkan untuk melacak akar pemikiran Amien Rais dengan jalan mendeskripsikan proses sosialisasi yang dialami Amien Rais di masa lalu, nilai-nilai yang terinternalisasi dalam dirinya dan turut membentuk kepribadian dan corak berpikirnya serta obsesi Amien Rais tentang kehidupan politik yang ideal.

Dalam penelitian ini ditemukan ada empat faktor utama yang turut membentuk kepribadian politik dan corak berpikir Amien: lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, Muhammadiyah dan spirit ajaran Islam yang dipahaminya. Keempat faktor tersebut saling mempengaruhi pemikiran, sikap dan aksi-aksi politik Amien Rais yang berani, lugas, kritis dan mengedepankan moralitas politik. Keluarganya, khususnya figur sang ibu, mengajarkan sikap tegas dan mengatakan apa adanya, pendidikan, khususnya pendidikannya di Barat, mempengaruhi sikapnya yang terbuka, transparan, demokratis dan cenderung liberal, Muhammadiyah mempengaruhi komitmennya pada nilai-nilai pembaruan, persamaan, egalitarianisme dan beramar ma'ruf nahi munkar; dan ajaran Islam yang diyakininya mengajarkan nilai-nilai tauhid yang dielaborasi menjadi tauhid sosial sebagai spirit seluruh pemikiran dan sikap politiknya.

Selain itu, penelitian ini juga mengkaji tema-tema pokok yang menjadi perhatian Amien sebagai wacana akademis yang. Seperti pandangannya tentang konsepsi negara dalam Islam yang digagasnya sejak awal 1980-an, tauhid sosial yang dipopulerkannya pada pertengahan 1990-an, diskursus demokrasi, moralitas politik dan kekuasaan politik yang direnungkannya pada akhir karier akademiknya sebagai Guru Besar Ilmu Politik UGM tahun 1998.

Tesis ini juga mengkaji bagian penting lain dari Amien Rais, yakni evolusi perjalanan politiknya dan sekaligus metamorfosis pemikiran politiknya. Bagian ini bisa disimak dalam tiga fase perjalanan politik Amien Rais: fase intelektual atau ilmuwan politik (political scientist), fase moralis-politik dan fase Amien Rais sebagai aktor politik. Selain itu dikemukakan dua pola artikulasi yang dilakukan Amien: gerakan moral-seperti tercermin dalam dua fase pertama perjalanan politiknya---dan gerakan politik yang tercermin pada fase ketiga ketika ia "berijtihad" meninggalkan gerakan moral dan melengserkan diri dari kepengurusan Muhammadiyah serta memproklamirkan diri sebagai politisi.

Metamorfosis politik Amien Rais dari tokoh umat-yang dicitrakan sektarian, radikal, anti-Barat dan fundamentalis-menjadi tokoh bangsa yang nasionalis, demokratis, pluralis dan inklusif, juga merupakan bagian penting yang berhasil dikaji dalam tesis ini.

Bagian lain yang cukup menarik adalah tipologi pemikiran politik Amien Rais. Setelah mengkaji berbagai tipe pemetaan politik yang dilakukan oleh beberapa ahli, dalam dan luar negeri, penelitian ini mencoba untuk menawarkan format pemetaan pemikiran politik Amien Rais. Amien adalah wakil generasi baru Islam politik yang modernis-Islamis tetapi inklusif-pluralis dan substansialis.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T7189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Urbaningrum
Abstrak :
Sejauh ini belum ada penelitian yang secara khusus membahas tentang pemikiran demokrasi Nurcholish Madjid. Padahal Nurcholish Madjid dikenal sebagai salah satu tokoh yang produktif mengeluarkan pemikiran dan pandangannya tentang demokrasi dan demokratisasi di Indonesia. Oleh karena itu, meneliti tentang hal tersebut akan bermanfaat untuk memperkaya khasanah wacana demokrasi di Indonesia. Penelitian kepustakaan yang diperkuat dengan wawancara ini bermaksud memetakan, menjelaskan dan menganalisis pemikiran demokrasi Nurcholish Madjid. Dari pemetaan ditemukan data bahwa pemikiran demokrasi Nurcholish Madjid tidak dapat digolongkan ke dalam satu pemahaman, demokrasi norrnatif ataupun demokrasi empirik saja. Kedua pemahaman demokrasi, balk normatif maupun empirik, dapat ditemukan pada butir-butir pemikirannya. Pada sisi lain, pemikiran demokrasi Nurcholish Madjid berakar dan diberi penjelasan elaboratif dari keyakinannya tentang Islam, baik Islam sebagai nilai-nilai ajaran maupun Islam sejarah, khususnya tradisi Islam klasik. Dengan demikian pemikiran demokrasi Nurcholish Madjid berbasiskan pada paradigma Islam. Inilah yang disebut sebagai Islamo-demokrasi. Dengan Islamo-demokrasi ini, Nurcholish Madjid menawarkan kehadiran Tuhan dalam demokrasi. Namun demikian, konsep Islamo-demokrasi ini berbeda dengan konsep teodemokrasi yang pernah dikembangkan oleh Maududi. Bukan saja pandangan Nurcholish Madjid yang menjadikan Islam sebagai sumber etika asasi bagi penyelenggaraan negara, tetapi juga konsep Islamo-demokrasi tetap mendmpatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Sedangkan teo-demokrasi berdasarkan keyakinan bahwa Islam menyediakan secara lengkap, termasuk teknis penyelenggaraan negara dan bahwa kedaulatan berada di tangan Tuhan. Sebagai pemikir dan teolog, berbagai pemikiran demokrasinya mampu mempengaruhi wacara publik, meskipun pada awalnya mendapatkan tantangan dari berbagai pihak. Gagasan-gagasan kontroversial Nurcholish Madjid akhirnya diterima dan bahkan menjadi arcabesar wacana demokratisasi di Indonesia. Dalam hal ini, Nurcholish Madjid mempunyai pengaruh substantif bagi wacana demokrasi. Tetapi sebagai aktivis demokrasi, implikasi pemikiran demokrasinya secara empirik belum dapat dikonfirmasi secara signifikan pada realitas politik. Hal ini bukan saja disebabkan oleh pilihan garis hidupnya yang lebih sebagai pemikir dan teolog, tetapi juga karena lingkungan sosio-politik yang begitu kuatnya menegakkan otoritarianisme dalam durasi sejarah yang cukup panjang. Namun demikian pemikiran demokrasi Nurcholish Madjid telah memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi proses demokratisasi di Indonesia. Pada saat yang sama, sebagai manusia, Nurcholish Madjid pun mempunyai kelemahan. Ada kalanya, Nurcholish Madjid berlaku kurang konsisten dengan apa yang digagasnya sendiri.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T9505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Nuhandjati
Abstrak :
Penelitian ini mcngkaji pemikiran politik Partai Rakyat Demokratik (PRD) mengenai reformasi di Indonesia di dalam terbitan Pembebasan, khususnya di tahun 1998- 2000. Dalam menganalisis permasalahan tcrscbut penulis menggunakan kerangka pemikiran sosialisme demokratis. Hasil penclitian memperlihatkan pengaruh esensial sosialisme demokratis terhadap sosial demokrasi keralcyatan PRD. Pemikiran-pemikifan politik PRD mengenai reformasi di Indonesia berisi beberapa gagasan dari sosial demokrasi kerakyatan yang dipengaruhi oleh pemikiran sosialisme demokratis. Namun mcngingat bahwa kaum sosial demokrat rnendasarkan ideologinya pada pemikiran-pemikiran Karl Marx, maka PRD juga mengadopsi pemikiran-pemikiran Marx serta Engels dan Lenin, bahkan Tan Malaka. Pemikiran-pemikiran mengenai revolusi untuk dan oleh rakyat, pcntingnya front persatuan dan partai pelopor, pcmbentukan pemerintahan transisi dan koalisi, serla penyingkiran sisa-sisa pemerintahan lama mcrupakan Izcbcrapa pcmikiran yang diadopsi dari Mam-Engels dan Lenin. Sementara pengutamaan aksi massa dalam pemikiran PRD rnerupakan adopsi dari pemikiran Tan Malaka. Di lain sisi, PRD mendasarkan pemildran-pemikirannya pada prinsip-prinsip demokrasi seperti: pengutamaan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan kenegaraan; rnenjunjung tinggi hak-hak asas manusia, prinsip kebebasan, pcrsamaan dan keadilm Gagasan-gagasan tersebut mendapat pengamh dari sosialisme demokratis. Sejalan dengan prinsip demokrasi itu, PRD memilih pula cara peljuangan parlementer dan caxa-cara yang masih berada. dalam barasan demokrasi (mogok, unjuk rasa, dan sebagainya). Akhirnya kajian ini memperlihatkan bahwa bagi PRD, asas partai merupakan landasan berpikir dan bertindak. Sudah semestinyalah asas partai menjadi landasan berpiiak dalam menentukan pemikiran dan sikap politiknya, dan bukan sekedar tcrtulis dalam AD/ART panai.
2001
T5050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library