Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herlini
"ABSTRAK
Hasan al-Hanna dilahirkan di kota Mahmudiyah di daerah Bukhai_roh, Mesir pada tahun 1906. Dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang cinta ilmu dan dalam suasana yang islami.
Masa hidup Hasan al-Banna merupakan masa krisis dan transisi bagi umat Islam di Mesir. Umat Islam pada waktu itu dilanda oleh berbagai tantangan yang berat dari dalam dan luar Islam. Tan_tangan dari dalam berupa perselisihan antara umat Islam dan keri_cuhan yang tak habis-habisnya, banyaknya bidah-bidah, khurafat-khu_rafat dan paham keagamaan yang telah menyimpang dari ajaran Islam yang benar. Sedangkan tantangan dari luar berupa sekularisasi, deislamisasi, demoralisasi, dan westernisasi.
Hasan al-Banna berupaya menjawab tantangan tersebut dengan ge_rakan dakwahnya yang mempunyai ciri khas, jelas programnya, langka_ pemikirannya dan jelas tujuannya.
Hasan al-Hanna mengetahui bahwa faktor utama kerusakan dan ke_hancuran adalah perlawanan terhadap kekuasaan Allah.
Dalam melaksanakan pembaharuannya Hasan al-Banna mulai dari mendidik individu-individu untuk memiliki akidah yang kuat, ibadah yang baik, berpengetahuan dan mampu membimbing masyarakat dengan cara menyampaikannya lewat dakwah. Ini akan berlanjut kepada keluarga, masyarakat, pemerintah, dan seterusnya.
Dakwah Ikhwanul Muslimin mempunyai ciri yang membedakan dari para pembaharu yang lain, seperti mempunyai dasar-dasar ajaran yang lengkap, mempunyai tahapan-tahapan dalam berdakwah, dan lebih isti_mewa lagi adalah dengan adanya rukun baiat yang sepuluh, di samping juga mempunyai prinsip duapuluh yang mencakup semua kewajiban yang ada pada setiap muslim untuk diyakini dan dilaksanakan dalam menga_tur hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya.

"
1990
S13231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juhdi Syarif
"Tesis ini berjudul KONSEP MANUSIA SEMPURNA PADA PEMI KIRAN IBN `ARABI, suatu kajian tentang sistem pemikiran seorang sufi-filsuf. Penelitian ini bertujuan ingin mengungkapkan pemikiran Ibn `Arabi tentang konsep asal manusia yang tertuang dalam karya-karyanya, terutama dalam kitab Al-Futuhat Al-Ma Idyyah (Wahyu-wrrhyu Me/cab) dan Fusus Al-Hikam (Untaian Hrkmab) yang ditulisnya dalam bahasa Arab. Yang dimaksud dengan konsep asal Manusia Sempuma ialah proses munctilnya manusia sempurna melalui `penampakan diri', ' manifestasi' atau `pancaran suci Ilahi' (tajalli Al Hagq) pada alam.
Penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian kepustakaan melalui sumber utama dua karyanya, yang telah disebut di atas. Untuk memahami sistematika pemikiran Ibn 'Arabi, penulis menggunakan pendekatan fenomenologi hermeneutilsa dan kerangka berpikir yang diajukan oleh W.T. Stace tentang "paradoks panteistik". Dengan metode ini dan kerangka berpikir State, penulis berusaha mendeskripsikan pemikiran Ibn 'Arabi, terutama tentang konsep asal Manusia Sempurna yang bertumpu pada doktrin Wahdat al-Wujud, 'Kesatuan Wujud'.
Tesis ini diawali dengan pemahaman tentang hubungan Tuhan dengan alam menurut Ibn `Arabi yang dirumuskannya dengan Hanwa la Huwa 'Dia bukan Dia' (He/Not He). Konsekwensi logisnya realitas ini mempunyai dua aspek: aspek ketuhanan yaitu Realitas Absolut dan aspek kernanusiaan, yaitu segala sesuatu yang relatif. Kedua aspek ini dikenal dengan istilah AI-Haqq yang dipandang sebagai esensi dari semua fenomena dan Al-Khalq sebagai fenomena yang memanifestasikan esensi tersebut. Kedua aspek ini muncul merupakan tanggapan akal semata, sedangkan pada hakikatnya segala sesuatu itu satu. Nampak di sini Ibn `Arabi memandang bahwa hanya ada satu realitas tunggal, yaitu Tuhan. Sedangkan alam fenomena hanya merupakan wadah `pancaran suci Bald' (tajalliA Hagq) saja. Dikatakan bahwa proses terjadi karma Tuhan ingin dikenal dan ingin melihat diri-Nya melalui alam tersebut. Namun alam yang serba ganda ini mash terpecah-percah tidak mampu meneri magambaran Tuhan secara sempurna, yang diibaratkan bagaikan cermin yang buram. Dan hanya pada Manusia Sempurnalah gambaran Tuhan secara utuh dapat diterima secara jelas, yang diibaratkan seperti bayangan pada cermin yang jernih.
Pemikiran Ibn. `Arabi tentang Manusia Sempurna meliputi pembicaraan tentang hubungan Tuhan dengan alam. Dengan dernkian untuk mengetahui konsep Manusia Sempurna, terlebih dahulu harus mengetahui konsepnya tentang Tuhan. Dalam filsafat Barat masalah ketuhanan ini dimasukkan dalam pembicaraan teologi kodrati yang didasarkan pada akal, dan dibedakan dengan teologi kodrati yang didasarkan kepada wahyu. Dan dalam konteks ini pula, refleksi filosofis mengenai Tuhan menurut Leahy lebih sutra disebut Usafat ketuhanan dalam. bahasa Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library