Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvin Kosasih
Abstrak :
Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit paru yang memerlukan penanganan dan tindakan cepat dan terarah. Penegakan diagnosis penyakit ini membutuhkan ketrampilan, sarana serta pendekatan multidisiplin kedokteran. Penyakit ini membutuhkan kerjasama yang erat dan terpadu antara ahli pare dengan ahli radiologi diagnostik, ahli patologi anatomi, ahli radioterapi, ahli bedah toraks, ahli rehabilitasi medik dan ahli lainnya. Insidensi kanker paru terus meningkat baik di negara maju maupun negara berkembang. Penyakit ini menjadi kanker paling sering di dunia pada laki-laki dan kelima terbanyak pada perempuan serta menjadi penyebab utama kematian laki-laki. Amerika Utara dan sebagian besar negara Eropa. Angka morbiditi dan mortaliti makin meningkat di negara berkembang seiring dengan penambahan populasi, aktiviti merokok serta pengaruh lingkungan, Pengobatan atau penatalaksanaan kanker paru sangat tergantung kepada kecepatan dan ketelitian mendapatkan diagnosis pasti. Penemuan kanker paru pada penderajatan (staging) dini akan sangat membantu penderita memperoleh kualiti hidup lebih baik dalam perjalanan penyakitnya meskipun tidak dapat menyembuhkannya. Pilihan terapi harus dapat segera dilakukan mengingat respons kanker paru yang buruk terhadap berbagai jenis pengobatan. Kontroversi multimodaliti terapi untuk penatalaksanaan optimal dibandingkan dengan efek samping yang ada pada kanker paru masih menjadi perdebatan dan penelitian ini masih terus berlangsung.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Andriani
Abstrak :
Kanker paru jenis karsinoma sel kecil (KPKSK) pada umumnya bersifat agresif dibandingkan subtipe kanker paru lainnya. Kanker paru jenis karsinoma sel kecil mempunyai doubling time cepat, fraksi pertumbuhan cepat dan bermetastasis dengan cepat dan luas dibandingkan kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK). Kanker paru jenis karsinoma sel kecil bersifat kemosensitif dan radiosensitif meskipun 95% pasien akhirnya meninggal. Penelitian ini ingin melihat karakteristik, angka tahan hidup dan faktor yang mempengaruhi. Metode: Penelitian dilakukan dengan metode kohort retrospektif dari rekam medis pasien kanker paru jenis karsinoma sel kecil di RSUP Persahabatan periode 1 Januari 2008 hingga 31 Desember 2012. Data diuji dengan analisis kesintasan Kaplan Meier. Hasil: Subjek dalam penelitian ini diperoleh 34 orang dengan jenis kelamin laki-laki 32 subjek (94,1 %) dengan usia rata-rata 59 tahun, 34 subjek (100 %) perokok. Keluhan utama subjek paling banyak sesak napas dan keluhan tambahan paling dominan adalah berat badan turun dan sebagian besar subjek tidak mendapat terapi baik kemoterapi maupun radioterapi (38,2 %). Karakteristik tumor paling dominan stage ekstensif 32 subjek (94,1 %), status tampilan PS ≤ 2 pada 30 subjek (88,2 %) dan metastasis paling dominan adalah efusi pleura pada 23 subjek (67,6 %). Masa tengah tahan hidup pasien KPKSK adalah 78,75 hari (2,5 bulan) untuk stage terbatas adalah 365 hari (12 bulan) dan stage ekstensif adalah 61 hari (2 bulan). Masa tengah tahan hidup pasien KPKSK yang diterapi adalah 182 hari (6 bulan) dan yang tidak diterapi adalah 27 hari (1 bulan). Faktor yang mempengaruhi angka tahan hidup adalah tampilan dan terapi. Kesimpulan: Angka tahan hidup 1 tahun pasien KPKSK 11,8 % dan masa tengah tahan hidup 78,75 hari. Faktor yang mempengaruhi angka tahan hidup pasien KPKSK adalah tampilan dan terapi. ...... Small cell lung cancer (SCLC) are generally aggressive than other subtypes of lung cancer. Small cell lung cancer has a rapid doubling time, rapid growth fraction and could metastasize rapidly and widely compared to non-small cell lung cancer (NSCLC). Small cell lung cancer is chemosensitive and radiosensitive although 95% of patients eventually died after underwent therapy. This study aims to determine the characteristics, survival rate and factors which influenced SCLC patients. Method: The study was conducted by using retrospective cohort of SCLC patients medical records in Persahabatan Hospital, Jakarta, Indonesia from January 1, 2008 until December 31, 2012. Data obtained were tested by Kaplan Meier analysis of survival. Results: Subjects in this study were 34 SCLC patients, with majority of male 32 subjects (94.1%), mean age of 59 years old and all of the subjects (100%) were smokers. The majority chief complaint was shortness of breath, the additional complaint was weight loss and most of the subjects did not receive either chemotherapy or radiotherapy treatment (38.2%). The majority of tumor characteristics were extensive disease in 32 subjects (94.1%), performance status ≤ 2 in 30 subjects (88.2%) and the most common metastatic was pleural effusion in 23 subjects (67.6%). Median survival time of SCLC patients were 78.75 days (2.5 months). Median survival time of SCLC patients with limited disease were 365 days (12 months) and extensive disease were 61 days (2 months). Median survival time of SCLC patients treated were 182 days (6 months) and not treated were 27 days (1 month). Factors which influenced median survival time were performance status and treatment. Conclusion: The 1-year survival rate of SCLC patients was 11.8 % and median survival time was 78.75 days. Factors which influenced the median survival rate of SCLC patients were performance status and treatment.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Rizkie Wijayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang:Penelitian ini merupakan studi awal untuk menetapkan proporsi pneumonitis radiasi pada pasien kanker paru yang mendapat radiasi di RSUP Persahabatan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain retrospektif pada pasien kanker paru yang mendapat radiasi di RSUP Persahabatan antara Juni 2013-Juli 2015. Pengambilan data melalui rekam medik dan dilakukan evaluasi ulang foto toraks 1 bulan pasca radiasi. Hasil: Terdapat 33 pasien kanker paru yang memenuhi kriteria inklusi. Karakteristik subyek meliputi usia ≥51 tahun (63,6%), laki-laki (66,7%), riwayat merokok (75,8%), IB sedang (60%), dosis radiasi 300-4000 (60,6%), fraksi radiasi 10-19 (60,6%), tidak mempunyai riwayat kemoterapi (54,5%), kanker paru jenis adenokarsinoma (66,7%) dan stage IV (84,84%). Proporsi pneumonitis radiasi berdasarkan foto toraks sebesar 39,4% yang terdiri dari gambaran hazy ground glass opacities, hazy ground glass opacities dan fibrosis serta fibrosis. Ditemukan perbedaan bermakna antara usia, dosis radiasi dan riwayat kemoterapi dengan kejadian pneumonitis radiasi (p<0,05). Kesimpulan: Proporsi pneumonitis radiasi berdasarkan foto toraks sebesar 39,4%. Terdapat perbedaan bermakna antara usia, dosis radiasi dan riwayat kemoterapi dengan kejadian pneumonitis radiasi.
ABSTRACT
Introduction: This is a preliminary study to determine proportion radiation pneumonitis in lung cancer patients who got radiaton in Persahabatan Hospital. Method: This was a retrospective study in lung cancer patients who got radiation in Persahabatan Hospital between June 2013 ? July 2015. Interpretation data were from medical record and did reevaluation chest x ray 1 month after radiation. Result: There were 33 lung cancer patients were filled inclusion criteria. Subjects characteristic were age ≥51 years (63,6%), male (66,7%), history of smoking (75,8%), moderate IB (60%), radiation doses 3000-4000 (60,6%), radiation fractions 10-19 (60,6%), had no history of chemotheraphy (54,5%), adenocarcinoma (66,7%) and stage IV (84,84%). Proportion radiation pneumonitis based on chest x ray were 39,4% that include hazy ground glass opacities, hazy ground glass opacitiesand fibrosis and only fibrosis. There were significant differences between age, radiation doses and history of chemotheraphy with proportion radiation pneumonitis (p<0,05). Conclusion: Proportion radiation pneumonitis based on chest x ray are 39,4%. There are significant differences between age, radiation doses and history of chemotheraphy with proportion radiation pneumonitis (p<0,05).
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library