Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Farida
Abstrak :
ABSTRAK
Sampai saat ini amalgam masih banyak digunakan di Kedokteran Gigi sebagai bahan tumpatan, mengingat harganya yang relatif murah, cara penggunaannya sederhana dan cukup kuat untuk menerima daya kunyah. Tetapi akhir-akhir ini dilaporkan bahwa amalgam dapat menyebabkan keracunan. Uap merkuri dari amalgam yang terhisap secara langsung dapat menyebabkan antara lain kegelisahan, kehilangan konsentrasi, ketakutan, depresi, pusing, lelah, lemah, kehilangan daya ingat, sulit tidur, gejala penyakit ginjal, tremor, bahkan dapat mengenai susunan saraf pusat. Dari aspek imunologik, juga dilaporkan adanya pengaruh merkuri tersebut terhadap proses tanggap kebal. Merkuri-protein yang terbentuk dalam rongga mulut dilaporkan dapat bertindak sebagai imunogen yang dapat menimbulkan respons imun. Mengingat bahaya merkuri seperti yang telah dilaporkan diatas maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah tumpatan amalgam yang mengandung merkuri tersebut berpengaruh terhadap proses tanggap kebal dalam rongga mulut dengan mengukur kadar IgA dalam saliva individu dengan tumpatan amalgam dengan alat turbitimer. Hasil kadar IgA dari masing masing grup dibedakan dengan Anova. Penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kadar IgA (x=99.25 IU/ml) dalam saliva individu dengan 1-4 tumpatan amalgam dan telah berada dalam rongga mulut kurang dari 5 tahun lamanya dibandingkan dengan kadar IgA dalam saliva kelompok individu tanpa tumpatan amalgam (x=59.88 IU/ml). Sedangkan grup individu dengan tumpatan amalgam lebih dari 5 tahun mempunyai kadar IgA yang lebih rendah (x=42.47 IU/ml) dibandingkan dengan grup kontrol maupun grup dengan tumpatan yang berada dalam rongga mulut lebih dari 5 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tumpatan amalgam dalam rongga mulut dapat bersifat imunogenik yang menimbulkan respons imun berupa peningkatan kadar IgA dalam saliva. Selain itu, tumpatan amalgam akan menekan proses tanggap kebal yang berupa penurunan jumlah kadar Ig-A dalam saliva apabila tumpatan ini dibiarkan lebih lama berada dalam rongga mulut (lebih 5 tahun). Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa tumpatan amalgam yang mengandung merkuri dapat mempengaruhi proses tanggap kebal terutama dalam rongga mulut sehingga kita perlu waspada dalam pemakaiannya sebagai bahan tumpatan gigi.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Background: In many developing countries, like Indonesia, most patients with oral mass lesion, i.e. infection, inflammation, even cancer came to the hospital at late stage of the diseases. Some of them afraid of endure suffering a killer disease, either after a biopsy or even should undergo an operation. Fine needle aspiration (FNA) biopsy is a technique rarely used to diagnose oral and oropharyngeal lesion. This technique seems promise a convenience, painless, accurate, safe, and easy to use to help patients and surgeons, and have been demonstrated repeatedly. Objectives: This case report emphasized many advantages of FNA biopsy to examine oral mass lesions and its metastasis to lymph node. Materials and methods: Under a local anesthesia, incisional biopsy and FNA biopsy were done on four cases of oral mass lesions. All samples were prepared for microscopic examination with Hematoxylin-Eosin (HE) staning and with Diff-Quick or Papaniculaou staining. Results: Incisional biopsy showed features of malignancy asthe same as FNA biopsy. There were bigger cells with high ratio between cells and nucleus, hyperchromatic nucleoli, and mitotic cells that refers to Squamous cell carcinoma. FNA biopsy from the nearest lymph node showed clumps atypia cells, prominent nucleoli, nuclear hyperchromatic and pleomorphism. Conclusion: FNA biopsy could well diagnose on oral mass lesions and the adjacent lymph node. FNA biopsy has many advantages particularly its convenience, painless, ease to use, cost effectiveness, and accuracy.
Jakarta: Journal of Dentistry Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library