Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harsih Setiawandari
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis faktor-faktor yang membentuk perilaku pemuda dalam merespon hoaks dan ujaran kebencian pada pemilu 2019, (2) mengetahui sejauh mana ketahanan individu pemuda dalam menghadapi hoaks dan ujaran kebencian pada pemilu presiden 2019 dari perspektif pengetahuan dan sikap. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan model knowlange, attitudes, behavior (KAB). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang dibagikan melalui google form. Analisis data penelitian dalam penelitian ini menggunakan aplikasi software SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon pemuda terhadap hoaks dan ujaran kebencian dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan sikap sebesar 30,1% dengan P-Value pengetahuan < 0,05 yaitu 0,008 dan nilai P-Value sikap < 0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti bahwa jika perilaku pemuda baik dalam merespon hoaks dan ujaran kebencian pada pemilihan umum tahun 2019, maka ketahanan individu yang terbentuk pada pemuda akan kuat dalam merespon hoaks dan ujaran kebencian pada pemilihan umum tahun 2019 agar tidak membuat, menyebarkan dan terpengaruh oleh hoaks dan ujaran kebencian. Ketahanan individu kuat maka akan membentuk ketahanan nasional yang kuat juga ......The objectives of this study are (1) to analyze the factors that influence adolescent behavior in responding to hoaxes and hate speech in the 2019 Election, (2) the extent to which youth resilience in facing hoaxes and hate speech in the 2019 Presidential Election. The research approach used in this research is a quantitative approach with a model of knowledge, attitude, behavior (KAB). Collecting data in this study using a questionnaire distributed via a google form. Analysis of research data using the SmartPLS 3.0 software application. The results showed that the adolescent response to hoaxes and hate speech from the knowledge and attitude factor was 30.1% with a P-Value of knowledge <0.05, namely 0.008, and an attitude P-Value <0.05, namely 0.000. This means that if youth behavior is good in responding to hoaxes and hate speech in the 2019 Election, then the individual resilience formed in youth will be strong in responding to hoaxes and hate speech in the 2019 Election so as not to create, regulate. and governed by deception and hate speech. Strong individual resilience will form a strong national resilience as well.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Irawan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai milenial di PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Bank sebagai penyalur modal memiliki posisi sentral dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ketahanan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh naik turunnya pertumbuhan perbankan. BSM memiliki demografi pegawai sekitar 80% termasuk usia milenial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (mix methode) kualitatif dan kuantitatif dengan teknik analisis data menggunakan SEM-PLS. Melalui penelitian ini ditemukan fakta bahwa adanya pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai milenial dengan hasil uji R-Square sebesar 0,181 atau 18,1 %. Hasil uji koefisien jalur juga menunjukan angka 0,489 atau diatas angka 0 (nol) artinya kedua variabel menunjukan hubungan yang positif. Pelaksanaan kepemimpinan transformasional diaplikasikan dalam berbagai kondisi, diantaranya kegiatan mentoring pegawai, briefing pagi, kegiatan ekstrakulikuler pegawai dan meeting formal. Kinerja pegawai milenial yang melebihi target karena pegawai dapat berkembang dalam kondisi yang dibentuk oleh pemimpin transformasional. Pegawai milenial menerapkan nilai-nilai organisasi serta nilai-nilai keislaman yang dibentuk oleh kepemimpinan transformasional.
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of transformational leadership style on the performance of millennial employees at PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Banks as a channel of capital have a central position in a countrys economic growth. The economic resilience of a country is influenced by the ups and downs of banking growth. BSM has an employee demographic of around 80% including millennial age. This study used a mixed methodology (mix method) qualitative and quantitative with data analysis techniques using SEM-PLS. Through this research, it was found that there was an effect of transformational leadership on the performance of millennial employees with the R-Square test results of 0.181 or 18.1%. The path coefficient test result also shows the number 0.489 or above the number 0 (zero), which means that the two variables show a positive relationship. The implementation of transformational leadership is applied in various conditions, including employee mentoring activities, morning briefings, employee extracurricular activities and formal meetings. Millennial employee performance exceeds the target because employees can thrive in conditions formed by transformational leaders. Millennial employees apply organizational values ​​as well as Islamic values ​​formed by transformational leadership.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi Ikhwan
Abstrak :
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk memetakan potensi konflik sosial maupun konflik sosial yang sudah terjadi karena adanya Dana Desa di wilayah Kecamatan Hitam Putih Provinsi Kalimantan Selatan dan melihat upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi konflik sosial tersebut. Penelitian ini menggunakan teori kebijakan, konsep dana desa, teori konflik sosial beserta bentuk konflik dan penyebab konflik, teori intelijen, preventif, konsep resolusi konflik dan teori ketahanan nasional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa potensi konflik sosial maupun konflik sosial yang terjadi di Kecamatan Hitam Putih Provinsi Kalimantan Selatan ini melibatkan hamper seluruh aktor diperdesaan, dari Pemerintah Desa sampai pada masyarakat desa. Potensi konflik sosial terjadi diinternal Pemerintah Desa, antara Kepala Desa dan perangkatnya. Potensi konflik sosial terjadi diluar Pemerintahan Desa, dimana konflik sosial terjadi diantara masyarakat desa itu sendiri. Upaya yang dilakukan stakeholder dalam hal ini seperti menjadi mediator dalam mediasi yang dilakukan ketika konflik sosial terjadi, aktif dalam mengikuti musrenbang desa dan rapat-rapat yang diselenggarakan Pemerintah Desa tujuannya untuk mendeteksi secara dini kemungkinan gesekan yang berpotensi menjadi konflik sosial, dan seminar peningkatan kapasitas untuk perangkat desa. Upaya yang dilakukan oleh stakeholder dalam hal ini belum maksimal karena belum menyentuh kepada dasar permasalahannya.  Saran untuk upaya yang dilakukan yaitu upaya yang dilakukan difokuskan kepada meningkatkan kesiapan Pemerintah Desa untuk mengelola Dana Desa baik dari segi teknis maupun non-teknis, pemberian informasi tentang Dana Desa kepada masyarakat desa juga dilakukan secara berkelanjutan, dan disinergikan upaya-upaya yang dilakukan oleh para stakeholder agar fokus kepada sumber permasalahannya.


ABSTRACT

 


The aims of this research are to map both the potency and the past of social conflict occurred in Hitam Putih Sub-district of South Kalimantan Province because of the Dana Desa program and to figure out the efforts taken on this case. As for, the theoritical frameworks of this research are policy theory, concept of Dana Desa, social conflict theory along with the form and the cause of the conflict, intelligence theory, preventive, conflict resolution theory, and national endurance theory. Qualitative method and descriptive-analysis approach are used to analyse the subject in this research. In order to gather the data, in-depth interview, field observation, and literature study have been done. The results of this research show that almost all of the actors have been involved in the potency and the past of social conflict in the region. The potency is going to happen both in the internal of Sub-district administration, between the chief and his staff, and in the society itself. The efforts in dealing with this situation have been taken by the stakeholders, for instance being a mediator, joining actively the Musrenbang Desa and any other meetings to early detect the potency of conflict, and holding a capacity building seminar targeting the administration. However, the efforts did not bring the best impact to the case due to the incapability of solving it to the core. Thus, the suggestions are to increase the technical and non-technical capability of the administration to manage Dana Desa effectively, to give a sustainable knowledge regarding Dana Desa, and to synergize all of the efforts taken to this case in order to reach the root of the problem.

2019
T51733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayat
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan peran pemuda yang dalam hal ini KNPI Aceh dapat mewujudkan gerakan kewirausahaan sosial. Penulis berargumentasi bahwa peran KNPI Aceh sangat signifikan dalam membangun gerakan kewirausahaan sosial melalui peran aktor dan inovasi yang dilakukan melalui pemberikan pelatihan, akses modal, dan pemberdayaan. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui sejauh mana peran yang dilakukan oleh KNPI Aceh. Proses pengumpulan data penulis gunakan dengan menggunakan beberapa teknik penelitian seperti diskusi grup terfokus, pembagian kuesioner dan wawancara mendalam serta dokumentasi dari hasil penelitian-penelitian terdahulu baik dalam bentuk Buku, jurnal dan karya ilmiah. Penelitian ini menunjukkan bahwa peran KNPI sangat besar bagi terwujudnya gerakan kewirausahaan sosial yang berkorelasi secara positif terhadap ketahanan nasional di Aceh. Ada dua faktor yang mengoptimalkan peran KNPI Aceh dalam mempengaruhi tumbuhnya gerakan kewirausahaan sosial yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu pengetahuan terhadap kewirausahaan sosial, kultur masyarakat dan peraturan dan paradigma politik. Sedangkan faktor eksternal yaitu akses terhadap perbankan, identifikasi masalah dan terakhir isu personal. Kedua faktor tersebut berujung pada penciptaan sebuah nilai baru melalui proses inovasi yang terus-menerus dilakukan oleh KNPI Aceh periode 2013-2016. ...... This research is conducted to find out what factors cause the role of youth which in this case KNPI Aceh can realize social entrepreneurship movement. The authors argue that KNPI Aceh's role is significant in building a social entrepreneurship movement through the role of actors and innovation through training, access to capital, and empowerment. The author uses a qualitative approach to determine the extent of the role undertaken by KNPI Aceh. The data collection process used the author using several research techniques such as focus group discussions, questionnaires and in-depth interviews and documentation of the results of previous studies in the form of books, journals and scientific papers. This study shows that the role of KNPI is great for the realization of a social entrepreneurship movement that is positively correlated to national resilience in Aceh. There are two factors that optimize the role of KNPI Aceh in influencing the growth of social entrepreneurship movement that is internal factors and external factors. Internal factors are knowledge of social entrepreneurship, community culture and regulation and political paradigm. While external factors are access to banking, problem identification and final personal issues. Both of these factors lead to the creation of a new value through continuous innovation process carried out by KNPI Aceh period 2013-2016.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T50346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Dea Alih Swasana
Abstrak :
ABSTRAK
Kebijakan kepemilikan asing pada Perbankan Indonesia telah diatur oleh Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Melalui undang-undang ini, kesempatan bagi investor asing untuk memiliki saham perbankan ataupun mendirikan bank di Indonesia semakin terbuka. Kuatnya kepemilikan asing pada suatu bank berpotensi menghambat proses pengawasan pada bank yang bersangkutan serta berlangsungnya praktik good governance. Lebih jauh, praktik tersebut juga berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan dan mengancam bagi ketahanan ekonomi negara Indonesia. Penelitian melakukan analisis terhadap kebijakan kepemilikan asing pada sektor perbankan di Indonesia terhadap ketahanan ekonomi negara dengan melakukan narrative policy framework analysis dan stakeholder analysis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Risalah Rapat Proses Perubahan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 menjadi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Penelitian bersifat deskriptif analitik terhadap data yang diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan analisis terhadap subyek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pembukaan kesempatan kepemilikan asing dalam perubahan undang-undang merupakan solusi jangka pendek yang diberikan pemerintah. Kondisi krisis yang dialami negara Indonesia memaksa pemerintah untuk segera melakukan perubahan undang- undang untuk dapat menarik investor asing, dengan tujuan memperkuat struktur permodalan perbankan. Kebijakan kepemilikan asing pada perbankan Indonesia yang terlalu terbuka dapat menimbulkan beberapa peluang resiko bagi ketahanan ekonomi negara. Kekhawatiran adanya dominasi oleh pihak asing juga telah disampaikan oleh fraksi-fraksi yang tidak sependapat dengan pemerintah terhadap perubahan undang-undang perbankan. Analisis resiko yang dilakukan dalam penelitian ini telah menunjukkan bahwa skala tingkat resiko kebijakan kepemilikan asing hingga 99 persen berada pada tingkat resiko yang menengah dan tinggi. Analisis stakeholder menunjukkan bahwa Pemerintah dan DPR merupakan pihak yang memiliki kepentingan dan kekuatan yang besar dalam kebijakan kepemilikan asing pada sektor perbankan Indonesia. Pemerintah dan DPR perlu melakukan kajian kembali terhadap undang-undang perbankan yang saat ini sudah digunakan selama 21 tahun.
ABSTRACT
Foreign ownership policy in Indonesian Banking has been regulated by the Government through Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Through this law, the opportunity for foreign investors to own banking shares or establish a bank in Indonesia is increasingly open. The strong foreign ownership in a bank has the potential to hinder the supervision process of the bank concerned and the practice of good governance. Furthermore, this practice also has the potential to disrupt financial system stability as a whole and threaten the economic resilience of the Indonesian state. Research conducted an analysis of foreign ownership policies in the Indonesian banking sector towards the country's economic resilience by conducting a narrative policy framework analysis and stakeholder analysis. The data used in this study is the Minutes of Meeting on the Process of Amending Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 into Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Research is descriptive analytical on data obtained from the results of observations, interviews, documentation, and analysis of research subjects. Based on the results of the study it was found that the opening of opportunities for foreign ownership in changing laws was a short-term solution provided by the government. The crisis conditions experienced by the Indonesian state forced the government to immediately amend the law to be able to attract foreign investors, with the aim of strengthening the banking capital structure. Foreign ownership policies in Indonesian banks that are too open can pose several risk opportunities for the country's economic resilience. Concerns about domination by foreign parties have also been conveyed by factions who disagree with the government regarding changes to the banking law. The risk analysis carried out in this study has shown that the scale of the risk level of foreign ownership policy up to 99 percent is at the level of medium and high risk. Stakeholder analysis shows that the Government and Parliament are parties that have a large interest and strength in foreign ownership policies in the Indonesian banking sector. The government and the House of Representatives need to review the banking laws that have been used for 21 years.
2019
T52972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Pratama Nugraha
Abstrak :
Pemuda merupakan komponen penting bagi Indonesia saat memasuki fase bonus demografi. Menurut Ngurah (2013), peran pemuda adalah untuk mempersiapkan kepemimpinan masa depan. Kepemimpinan sangat erat kaitannya dengan sebuah organisasi atau komunitas. Pada tahun 2015, di Kota Bandung berdiri sebuah komunitas yang fokus pada pembinaan pemuda yakni Komunitas Gerakan Pemuda Hijrah atau Komunitas Shift yang didirikan oleh Tengku Hanan Attaki. Penelitian ini bertujuan menganalisa perkembangan seperti apa yang terjadi pada Komunitas Shift dan juga Gaya Kepemimpinan seperti apa yang diterapkan oleh Tengku Hanan Attaki di Komunitas Shift  ini. Thoha (2001) berpendapat bahwa istilah gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan oleh seorang pimpinan dalam mempengaruhi para pengikutnya. Penelitian menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil analisa, penulis menyimpulkan bahwa saat ini Komunitas Shift mengalami perkembangan yang baik dalam waktu yang tidak terlalu lama sejak didirikan. Terlihat dari jumlah program kerja yang cukup banyak dan terlaksana dengan baik yang selalu mampu menarik jumlah peserta yang hadir di setiap program yang mereka adakan serta dinilai dari jumlah pengikut di sosial media khususnya Instagram dan Youtube. Faktor kepemimpinan Tengku Hanan Attaki sangat berpengaruh dalam hal ini.  Tengku Hanan Attaki telah menjalankan Gaya Direktif, Gaya Partisipatif dan Gaya Orientasi Prestasi menurut Teori House serta Gaya Konsultasi menurut Teori Hersey dan Blanchard. Kepemimpinan Tengku Hanan Attaki juga telah menjalankan beberapa prinsip dalam empat dimensi kepemimpinan transformasional menurut Teori Bernard Bass.
Youth is an important component for Indonesia when entering the bonus demographic phase. According to Ngurah (2013), the role of youth is to prepare for future leadership. Leadership is very closely related to an organization or community. In 2015, in Bandung City stood a community that focused on youth development namely the Hijrah Youth Movement Community or Shift Community founded by Tengku Hanan Attaki. This study aims to analyze developments such as what happened to the Shift Community as well as the Leadership Style as applied by Tengku Hanan Attaki in this Shift Community. Thoha (2001) argues that the term leadership style is a method used by a leader in influencing his followers. The study used a qualitative method of case study approach using interview, observation and documentation techniques. The results of the analysis, the authors conclude that the Shift Community is currently experiencing good development in short time since it was founded. It can be seen from the number of work programs that are quite numerous and well implemented which are always able to attract the number of participants participated in each program they hold and are judged by the number of followers on social media especially Instagram and Youtube. The leadership factor of Tengku Hanan Attaki was very influential in this matter. Tengku Hanan Attaki has carried out the Directive Style, Participatory Style and Achievement Orientation Style according to House Theory and Consultation Style according to Hersey and Blanchard Theory. Tengku Hanan Attaki's leadership has also carried out several principles in the four dimensions of transformational leadership according to Bernard Bass's Theory.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biantara Albab
Abstrak :
Pemuda desa di Kabupaten Garut memiliki peran sebagai agen perubahan, hal tersebut dapat diwujudkan dengan cara mengembangkan sumber daya ekonomi melalui BUMDES. Peluang yang ada seperti: peningkatan jumlah pemuda Garut yang masuk dalam kategori usia produktif, keberadaan BUMDES di setiap desa, ketersediaan modal dari Dana Desa dan kesiapan regulasi mengenai BUMDES menjadi peluang bagi pemuda untuk berperan aktif dalam badan usaha tersebut, tetapi di sisi lain angka pengangguran dan angka urbanisasi tidak menunjukan angka yang baik, maka dibutuhkan strategi dalam memaksimalkan peran pemuda terhadap BUMDES untuk ketahanan ekonomi desa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Kualitatif Deskriptif dan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlu adanya sinergitas dari pihat-pihak tertentu untuk mewujudkan ketahanan ekonomi desa melalui peran pemuda didalam BUMDES, selain itu juga perlu adanya kesesuaian regulasi dan perencanaan yang baik untuk memaksimalkan pemanfaatan ketersediaan modal yang ada. ......Village youth in Garut has a role as agent of change, it can be realized by developing economic resources through village-owned enterprises (BUMDES). Existing opportunities such as: an increasing number of Garut youth who are in the productive age category, the existence of BUMDES in every village, availability of capital from the Village Fund and the readiness of regulations regarding BUMDES are an opportunity for youth to play an active role in that business entity, but on the other side unemployment and urbanization do not show good numbers, therefore strategy is needed in maximizing the role of youth in BUMDES for Village economic resilience. The method used in this research is Descriptive Qualitative Method and using SWOT analysis. The results of this study indicate that the need for synergy from certain parties to realize the village economic resilience through the role of youth in BUMDES, besides that the need for proper regulation and good planning to maximize the use of available capital.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Luciana
Abstrak :
ABSTRAK
Kehadiran toko X di DKI Jakarta adalah sinyal awal transformasi toko ritel modern menuju toko pintar. Studi kasus toko X bertujuan mengetahui dan menganalisis: pertama, jenis teknologi yang berpotensi menimbulkan pengangguran; kedua, persepsi konsumen terhadap toko X; ketiga, dampak teknologi dan inovasi terhadap tenaga kerja ritel dengan keterampilan rendah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang meliputi observasi, wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus, kuesioner. Metode analisis untuk menjawab tujuan pertama dan tujuan ketiga adalah teknik klasifikasi data dan teknik analisis kerangka ikan (fishbone analysis); sedangkan tujuan kedua dengan teknik klasifikasi data berupa tabulasi silang dan penyaringan. Hasil analisis menyatakan: pertama, kecerdasan buatan (artificial intelligence), sistem pengenalan wajah (face recognition), data besar (big data), RFID (Radio Frequency Identification), kamera, dan ponsel pintar adalah jenis teknologi yang menggantikan tenaga kasir, tenaga keamanan, dan tenaga administrasi pergudangan; kedua, peserta diskusi mengungkapkan toko X memiliki keunggulan di variabel teknologi dan pelayanan, disusul transaksi dan fasilitas; ketiga, ancaman yang mengemuka akibat kehadiran toko pintar adalah peluang terjadinya pengangguran karena sejumlah profesi menghilang, pekerjaan permanen menyusut, pembatasan rekrutmen karyawan baru hingga goncangan industri. Ancaman tersebut diakibatkan kompetensi tenaga kerja ritel yang terbatas pada mengerjakan tugas-tugas rutin dan repetitif, padahal operasional toko pintar membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan digital memadai, misalnya mengelola kecerdasan buatan dan data besar. Keterbatasan keterampilan menyebabkan tenaga kerja ritel tidak kompetitif dan rentan digantikan mesin dan perangkat lunak. Situasi kelangkaan tenaga kerja dengan keterampilan tinggi menyebabkan sebuah perusahaan ritel terpaksa mendatangkan tenaga kerja asing. Ketertinggalan dan keterbatasan tersebut harus segera diatasi dengan memanfaatkan peluang yang disediakan globalisasi teknologi, yaitu akses kepada pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan diri. Para pemangku kepentingan dapat mengadakan beragam pendidikan formal dan informal, gratis maupun berbayar yang memberikan keterampilan baru (reskilling) dan keterampilan tambahan (upskilling) kepada tenaga kerja ritel.
The presence of X shop in DKI Jakarta is a signal of the beginning of the transformation of modern retail stores to smart shops. The case study of X shop aims to find out and analyze: first, the type of technology that has the potential to cause unemployment; second, consumer perceptions of store X; third, the impact of technology and innovation on retail skills with low skills. This study uses qualitative methods which include observation, in-depth interviews, focus group discussions, questionnaires. The analytical method for answering the first and the third objective is data classification techniques and fishbone analysis; the second objective is the data classification technique in the form of cross tabulation and filtering. The results of analysis state: first, artificial intelligence, facial recognition system, big data, Radio Frequency Identification, cameras, smart phones are types of technology that replace cashier, security personnel, warehousing administrative staff; second, the discussion participants revealed that X shop has advantages in technology, service, transactions, facilities; third, the threat posed by the presence of smart shop is unemployment because possibility of some professions disappear, permanent jobs shrink, restrictions on recruitment of new employees, industrial shocks. The threat is caused by the competence of retail workers who are limited to doing routine and repetitive tasks. Smart shop operations require workers with adequate digital skills, for example managing artificial intelligence and big data. Limitation of skills have caused retail workforce to be uncompetitive and vulnerable to being replaced by machinery and software. Scarcity of high skills workers causes a retail company to be forced to bring in foreign workers. These limitations must be addressed immediately by utilizing the opportunities provided by technology, for example access to knowledge and skills to develop themselves. Stakeholders can hold up free and also paid education that provides new skills and additional skills to the retail workforce.
2019
T53616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadiriajaya
Abstrak :
Ketahanan pangan menjadi isu strategis di Kabupaten Sukabumi mengingat kabupaten ini masih memiliki angka prevalensi stunting sebesar 37 % atau dengan kata lain 1 dari 3 anak di Kabupaten Sukabumi mengalami stunting. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tingkat ketahanan pangan masyarakat dan merumuskan strategi peningkatan ketahanan pangan dalam meminimalisasi kejadian stunting di Kabupaten Sukabumi. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan analisis data EFE (External Factor Evaluation) dan IFE (Internal Factor Evaluation) yang dirumuskan dalam satu analisis SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat). Pendekatan penelitian menggunakan Global Food Security Index dan Food Security and Vulnerability Atlas. Hasilnya ditemukan bahwa ketahanan pangan ditinjau dari dimensi affordability dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, dimensi availability jumlah ketersediaan pangan telah memenuhi standar ideal, sementara dimensi quality and safety belum memenuhi standar ideal. Kabupaten Sukabumi memiliki jumlah desa rawan pangan sebesar 168 desa. Strategi peningkatan ketahanan pangan dalam meminimalisasi stunting yang paling tepat digunakan adalah Strategi Diversifikasi yang dilakukan melalui: (1) diversifikasi pangan; (2) optimalisasi ketersediaan pangan dan ternak; (3) penyediaan lapangan kerja pada industri pertanian; dan (4) membatasi konversi lahan pertanian. Pemerintah Kabupaten Sukabumi perlu melakukan upaya koordinasi yang sinergi dan berkesinambungan antar lembaga dalam meningkatkan ketahanan pangan dan penanganan stunting. Selain itu, program percepatan diversifikasi pangan agar lebih ditingkatkan mengingat pentingnya pemenuhan gizi untuk mencegah dan menangani stunting.
Food security has becoming strategic issue in Sukabumi District in view of this district still having stunting prevalence 37%. In other word, one of three children in Sukabumi District having stunting. This research aims to maping the level of society food resilience and to formulating the strategy of increasing food security in minimizing case of stunting in Sukabumi District. The method applied in this reasearch is descriptive qualitative which combined with EFE (External Factor Evaluation) and IFE (Internal Factor Evaluation) analysis in one formula SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat). Research also used an approach of Global Food Security Index and Food Security and Vulnerability Atlas. The results of this research are considered from affordability dimension, whole society could afford it; availability dimension, amount of food availability has fulfill the ideal standard; while quality and safety dimensions heve not fulfill the ideal standard. Sukabumi District are having 168 villages that food insecurity. The appropriate strategy of increasing food security in minimizing stunting is Diversification Strategy, which implementing through: (1) food diversification; (2) optimilizing food and livestock availability; (3) providing employment in agriculture areas; and (4) restraining the conversion of agricultural land. The government of Sukabumi District need to striving for sinergic and continuous coordination among institutions in increasing food security and handling the prevention of stunting. Furthermore, the acceleration programme of food diversification have to be improved considering the importance of fulfilling nutrition for preventing and treating stunting.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Aditya Nur Firmandani
Abstrak :
ABSTRAK
Pendidikan dan pemuda merupakan kedua hal yang saling terkait. Pendidikan merupakan akses dalam mencerdaskan bangsa dan pemuda merupakan sebuah agen perubahan dan generasi penerus suatu bangsa. Prateknya, tidak seluruh pemuda yang ada Indonesia mempunyai kesempatan yang sama dalam hal akses di bidang pendidikan. Pemuda penyandang disabilitas merupakan sebuah contoh kalangan minoritas yang memiliki permasalahan dalam hal akses di bidang pendidikan. Permasalahan penyandang disabilitas dalam bidang pendidikan dapat meliputi ketersediaan pendidikan, pasar tenaga kerja, tenaga pengajar, psikologi, maupun pandangan masyarakat ke penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk peran pemuda pendamping mahasiswa penyandang disabilitas di Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas Brawijaya Malang, menemukan faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam upaya peningkatan akses pendidikan bagi mahasiswa penyandang disabilitas, dan menganalisis persepsi bagi mahasiswa penyandang disabilitas di perguruan tinggi terhadap peningkatan akses pendidikan pemuda disabilitas di perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (mix method) dengan penggunaan metode studi kasus tunggal. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan angket, studi literatur, dokumentasi, maupun wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pemuda pendamping mampu membentuk mahasiswa penyandang disabilitas di Universitas Brawijaya Malang memiliki Ketahanan Pribadi yang kuat yaitu meliputi : 1) kesempatan dan menempuh pendidikan di perguruan tinggi, 2) Motivasi belajar, 3) Tanggung jawab, 4) Kemandirian, 5) Kepercayaan Diri, 6) Berdaya Saing, 7) Pergaulan Sosial, 8) Keterampilan, dan 9) Komunikatif. Persepsi mahasiswa penyandang disabilitas terhadap peningkatan akses pendidikan pemuda disabilitas di perguruan tinggi menunjukkan bahwa aspek fisiologis merupakan aspek yang utama dibutuhkan bagi penyandang disabilitas. Faktor yang menghambat dalam peningkatan akses pendidikan pemuda disabilitas meliputi 1) Penurunan Mahasiswa Penyandang Disabilitas yang diterima, 2) Kecocokan Pemuda Pendamping dengan Mahasiswa Penyandang Disabilitas, 3) Komitemen Pemuda Pendamping 4) Perbedaan Kemampuan Pemahamanan Pemuda Pendamping 5) Kurangnya Kepuasaan Layanan Konseling, dan 6) Jadwal Layanan Mobil Difabel yang Kurang Efektif.
ABSTRACT
Youth and education are inseparable things. Education is the access for the bright future of the country, meanwhile youth is the agent of change. In fact, not all Indonesian youth have the equal opportunity in education. Youth with disabilities is one of the example of it. Their problems in education include: the educational access, job market, mentorship, psychology and people stereotype. The objectives of this research is to know the role of the peer companion for youth with disabilities at Center of Disabilities Study and Service (PSLD) Brawijaya University Malang, to find supporting and obstacle factors in improving educational access for youth with disabilities, also to analyze the perception of undergraduate students with disabilities toward the improvement of inclusive education access for youth with disabilities in the college.This research used mix method with a single case study. The data were collected through questionnaire, literature study, documentation and interview. The result showed that peer companions are able to develop a strong self defence of the undergraduate students with disabilities which include: 1) the opportunity to have education in college, 2) learning motivation, 3) responsibility, 4) independence, 5) self-confidence, 6) competitive, 7) social association, 8) creativity and 9) communicative skill. The perception of undergraduate students with disabilities toward the improvement of inclusive education access for youth with disabilities in the college showed that physiology aspect is the main aspect needed for them.The obstacle factors in improving educational access for youth with disabilities include: 1) declinein undergraduate students with disabilities admission, 2) the aptness of peer companion to undergraduate students with disabilities, 3) peer companion commitment, 4) the differentiation of the peer companion abilities, 5)dissactification of counseling service and 6) the ineffectiveness of diffable car.
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>