Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gede Alit Wardana
Abstrak :
Asap rokok dapat membahayakan kesehatan perokok aktif dan menimbulkan pencemaran udara yang membahayakan kesehatan orang lain. Pemerintah Kalimantan Timur melalui Surat Keputusan Gubernur no 1 tahun 2013 mengatur tentang kawasan tanpa rokok, yang bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari bahaya akibat merokok. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 6 Tahun 2014 mengamanatkan mengenai kawasan tanpa rokok pada tempat pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok di RSUD Dr Abdul Rivai Kabupaten Berau Kalimantan Timur dengan disain studi kasus, analisa deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan sosialisasi kebijakan kawasan tanpa rokok tidak berjalan dengan baik, tim kawasan tanpa rokok belum bekerja dengan baik,diperlukan penambahan sumber daya manusia untuk terlaksananya implementasi Kawasan Tanpa Rokok, Komitmen dari implementor kurang dan masih ada implementor yang ragu untuk menggunakan kewenangannya menegur pengunjung maupun pegawai yang merokok di rumah sakit. Kerjasama dengan pemerintah daerah dalam mengawasi dan mengevaluasi implementasi kawasan tanpa rokok belum berjalan. Dampak dari tidak berjalannya implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok dengan optimal sampai sekarang adalah masih adanya karyawan rumah sakit atau pengunjung melakukan aktifitas merokok di rumah sakit.
Cigarette smoke can harm the health of active smokers and cause air pollution haten danger the health of others. The Government of East Kalimantan through the Governor's Decree No. 1 of 2013 regulates the No Smoking Area, which aims to protect public health from the harm caused by smoking. Berau District Regulation No. 6 of 2014 mandated about No Smoking Area in the health service. This study aims to determine the implementation of No Smoking Area policy in Dr Abdul Rivai Hospital, Berau, East Kalimantan with case study design, descriptive analysis with qualitative approach. The result of the research show that the socialization of the No Smoking Area policy is not working well, the team has not worked well, it is necessary to add human resources for implementation of No Smoking Area. Minimal commitment froms implementors and there are still implementers who hesitate to use their authority to reprimand visitors or the employee who smokes in the hospital. Cooperation with local governments in monitoring and evaluating the implementation of No Smoking Areas has not been implemented. The impact of ineffective implementation of No Smoking Area policy optimally up to now, there is still the existence of hospital employees or visitors doing smoking activity in the hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melanie Husna
Abstrak :
Waktu tunggu yang lama pada pelayanan rawat jalan akan mengurangi kepuasan pelanggan. Dari sisi karyawan, tidak mengetahui beban kerja sebenarnya menyebabkan karyawan mudah mengeluh dan meminta untuk diadakan tambahan karyawan yang sebenarnya bisa jadi tidak perlu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti melakukan observasi alur proses pelayanan rawat jalan dan waktu yang digunakan pasien untuk melakukan proses pengobatan di poliklinik paru RSUD Pasar Minggu dan melakukan analisis beban kerja dan penghitungan kebutuhan SDM dokter spesialis paru. Dari hasil observasi dilakukan analisis waste dan pemetaan Value Stream Map rawat jalan. Hasil penelitian pada Curent State Map menunjukkan 90% waktu pelayanan rawat jalan poliklinik paru merupakan kegiatan yang tidak bernilai tambah (waste) dan hanya 10 % yang merupakan kegiatan bernilai tambah (value added). Usulan perbaikan dengan metode lean dituangkan dalam Future State Map dan diproyeksi dapat menurunkan kegiatan non value added menjadi 69,2% dan meningkatkan kegiatan value added menjadi 30,7%. Menurunkan waktu tunggu dari awalnya 279 menit menjadi 72 menit ...... Long waiting time on outpatient services will reduce customer satisfaction. From the employee side, not knowing the actual workload causes the employees to easily complain and ask to be held additional employees who may actually be unnecessary. In this study, the researcher observed the outpatient service process flow process and the time used by the patient to perform the treatment process at the Lung Polyclinic of RSUD Pasar Minggu and analyzed the work load and the calculation of the HR requirement of lung specialist doctor. From the results of observations conducted waste analysis and mapping Outstanding Output Value Stream Map. The results of the research on the Curent State Map shows 90% of the outpatient service time of pulmonary polyclinic is an activity that is not value added (waste) and only 8% is a value added activity. Proposed improvement by lean method, set forth in the Future State Map is projected to reduce non value added activities to 69.2% and increase value added activities to 30.7% and reduce waiting time from 279 minutes to 72 minutes.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Agtasari
Abstrak :
Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKN) masih menjadi salah satu fokus pembangunan kesehatan di Indonesia. Pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020 – 2024 menargetkan AKI sebesar 183 dari 305 per 100.000 kelahiran hidup dan AKN sebesar 16 dari 24 per 1.000 kelahiran hidup. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu di tingkat rumah sakit yang diselenggarakan selama 24 jam setiap harinya yang berperan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu. Instalasi Gawat Darurat (IGD) PONEK merupakan garis depan dalam pelayanan kegawatdaruratan untuk pasien obstetri. IGD PONEK di RSUD Pasar Rebo mengalami perpindahan dikarenakan IGD sebelumnya digunakan untuk melayani pasien Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif metode studi kasus yang berlokasi di IGD PONEK RSUD Pasar Rebo Jakarta pada bulan September hingga November 2020. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen, observasi lapangan dan wawancara mendalam (in-depth interview). Informan penelitian yaitu Kepala Bidang Pelayanan, Kepala Ruangan, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter IGD, bidan, petugas administrasi, dan pasien. Variabel penelitian berdasarkan Standar Kriteria Khusus Manajemen yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana, Alat Kesehatan dan Perlengkapan, Farmasi (obat-obatan, bahan habis pakai dan linen), Manajemen, dan Sistem Infomasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesiapan variable yang dapat menjadi hambatan dalam proses pelayanan sehingga waktu throughput menjadi panjang dan menyebabkan Length of Stay pasien di IGD PONEK juga menjadi panjang. Data yang didapatkan, petugas yang berjaga secara 24 jam adalah bidan. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan dokter spesialis anastesi bertugas secara on-call di luar jam kerja. Masing-masing dokter kebidanan dan kandungan mendapatkan tugas sebagai dokter penanggung jawab pasien sesuai jadwal per hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan SDM yang berpengaruh banyak yaitu waktu respon DPJP di luar jam kerja lama, begitu pula dengan respon dokter spesialis anastesi, yang menyebabkan proses persiapan operasi menjadi panjang. Lama waktu proses laboratorium untuk pemeriksaan darah dan Rapid-test Covid-19 serta konfirmasi hasil radiologi ke dokter spesialis paru cukup panjang. Variabel lain menunjukkan kesiapan IGD PONEK di masa pandemi. Manajemen sebaiknya mempertimbangkan untuk menerapkan kebijakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan dokter spesialis anastesi secara on-site, melakukan kajian lebih lanjut proses di laboratorium, kajian atas studi kelayakan terhadap zonasi dan master plan secara keseluruhan, serta menerapkan sistem informasi terintegrasi di IGD PONEK untuk menunjang kecepatan dan akurasi dalam proses pelayanan. ......Indonesia’s health development is focusing on the reduction of the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). Ministry of Health’s Strategic Plan for 2020-2024 sets 183 from 305 per 100.000 live births and IMR at 16 from 24 per 1.000 live births. Comprehensive Emergency Maternal Obstetric and Neonatal Care (CEMONeC, in Indonesia is known as PONEK) is a program to provide integrated services for mothers and newborns at hospital level which is held 24 hours. PONEK plays role to reduce Maternal Mortality Rate in Indonesia. PONEK Emergency Departments (ED) is as the forefront of maternal emergency care. The previous ED is used for Covid-19 patients services, so PONEK ED has been moved. This research is qualitative research using case study method located at the PONEK ED Pasar Rebo Regional Public Hospital Jakarta from September 2020 to November 2020. Data collection was carried out through document reviews, field observations and in-depth interview. The informants were Heads of Medical Services, Head of Unit Room, obstetric ang gynecologist, ED doctor, midwive, administrative officer, and patient. Reasearch variables based on Management Criteria Standards, are Human Resources, Facilities and Infrastructure, Medical Devices and Equipment, Pharmacy (drugs, consumables, and linens), Management and Information Systems. This study aims to look at the preparedness of the variables that can become bottlenecks in the service process so that the throughput time in PONEK ED become longer and so does the patient Length of Stay (LoS). As the data obtained, midwives are 24 hours in duty. Obstetric and gynecologist and anesthesiologist works on-call outside of working hours. Each obstetric and gynecologist is in charge of the patient according to the schedule per day. The results shows that the Human Resources variables that impact the most such as the obstetric and gynecologists have long response and so do the anesthesiologists have long response to the call outside the working hours which led to long process of preparation for surgery. The length of time for laboratory process for blood test and Covid-19 rapid test and confirmation of pulmonologist are quite longer. Another variables show the preparedness of the PONEK ED during this pandemic. Management should considering a policy of on-site obstetric and gynecologist and anesthesiologist, conducting further studies in the laboratory process, conducting feasibility study of zoning and hospital master plan and implementing an integrated information systems in the PONEK ED to support speed and accuracy in the services process.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library