Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Afifa Kamal Azzahra Chaniago
"Pandemi COVID-19 memengaruhi kegiatan kapal dan penting untuk dievaluasi manajemen pelabuhannya. Tak hanya itu, adanya pandemi COVID 19 berdampak pada aksesibilitas, mobilitas, serta kinerja dari sebuah pelabuhan dalam melakukan proses pengerjaan pelabuhan. Pengaruh lainnya juga berdampak pada trend peningkatan angkutan barang serta pelayanan kapal. Untuk mengevaluasi kinerja pelayanan operasional pelabuhan yang terkhususkan terkait pelayanan kapal dibutuhkan metode untuk mengevaluasi kinerja pelayanan operasional pelabuhan dalam pelayanan kapal. Salah satu cakupan dalam proses mengevaluasi kinerja pelayanan operasional perlabuhan dalam pelayanan kapal, dibutuhkan juga beberapa indikator standar kinerja operasional pelayanan pelabuhan waktu pelabuhan seperti Waktu Tunggu Kapal (Waiting Time/WT), Waktu Pelayanan Pemanduan (Approach TimeI/AT), Waktu Kapal di Tambatan Berthing Time serta Tingkat Penggunaan Dermaga (Berth Occupacy Ratio/BOR) dan juga nilai Turn Around Time yang dapat memberikan infromasi terkait sebaran nilai Turn Aound Time pada kapal. Penelitian kali ini nantinya diperlukan untuk mengevaluasi serta mengetahui kinerja operasional pelayanan kapal di pelabuhan pada saat setelah pandemi (post pandemic) pandemi untuk mengevaluasi serta mengetahui kinerja operasional pelayanan kapal di pelabuhan setelah pandemi (post pandemic) berbasis big data AIS (Automatic Identification System) sehingga dapat membantu pihak pelabuhan seperti direktur pelabuhan hingga otoritas pelabuhan dalam melakukan perbaikan terhadap kinerja operasional pelayanan kapal di pelabuhan setelah pandemi (post pandemic).

The COVID-19 pandemic has affected ship activities and it is important to evaluate port management. Not only that, the existence of the COVID 19 pandemic has had an impact on the accessibility, mobility, and performance of a port in carrying out port construction processes. Other influences also have an impact on the trend of increasing freight transport and ship services. To evaluate the performance of port operational services specifically related to ship services, a method is needed to evaluate the performance of port operational services in ship services. One of the scopes in the process of evaluating the performance of port operational services in ship services, requires several standard indicators of port service operational performance at port time such as Ship Waiting Time (WT), Guided Service Time (Approach TimeI/AT), Ship Time at Berths. Berthing Time and Berth Occupancy Ratio (BOR) as well as Turn Around Time values which can provide information regarding the distribution of Turn Aound Time values on ships. This research is later needed to evaluate and find out the operational performance of ship services at ports after a pandemic (post-pandemic) pandemic to evaluate and find out the operational performance of ship services at ports after a pandemic (post-pandemic) based on big data AIS (Automatic Identification System) so that can assist port parties such as port directors to port authorities in making improvements to the operational performance of ship services at ports after a pandemic (post-pandemic)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jilan Farah
"Digitalisasi pelabuhan perlu dilakukan untuk dapat menghadapi persaingan industri yang pesat, terutama dalam hal bongkar-muat dan pengiriman barang. Terminal operating system (TOS) merupakan salah satu bentuk digitalisasi pelabuhan yang digunakan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan layanan operasional melalui sistem integrasi infomasi kepelabuhanan. Dalam menghadapi pengaruh digitalisasi, Krakatau International Port (KIP) menerapkan teknologi tersebut dan dikenal dengan nama Krakatau International Port Solutions (KIPoS). Penelitian ini akan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan TOS di KIP ditinjau dari indikator administrasi, application, dan sistem penunjang. Selain itu, penelitian juga dilakukan untuk memperoleh gambaran analisis untuk meninjau efektivitas penerapan TOS dan memberikan rekomendasi untuk pengembangan pelabuhan kedepannya, sehingga efektivitas yang didapatkan dapat lebih ditingkatkan. Metode penelitian yang akan digunakan untuk menganalisis efektivitas penerapan TOS ini adalah metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy AHP/FAHP) yang memberikan keunggulan dengan dapat diperolehnya pengambilan keputusan pada banyak kriteria yang bersifat subjektif. Melalui penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa efektivitas penerapan TOS yang dirasakan berdasarkan model hierarki penelitian yang digunakan memiliki urutan bobot prioritas untuk kriteria, yaitu administrasi 0.45, sistem penunjang 0.33, dan application 0.21, serta urutan bobot prioritas untuk alternatif, yaitu sosialisasi kepada pengguna 1.16, meningkatkan aspek konektivitas 0.98, dan maintenance system secara rutin 0.85.

Port digitalization needs to be done to be able to face rapid industrial competition, especially in terms of loading and unloading and shipping goods. Terminal Operating System (TOS) is one form of port digitalization that is used with the aim of providing ease of operational services through an integrated port information system. In facing the influence of digitalization, Krakatau International Port (KIP) implements this technology and is known as Krakatau International Port Solutions (KIPoS). This research will be conducted with the aim of knowing the effect of TOS implementation at KIP in terms of administrative indicators, applications, and supporting systems. In addition, the research is also conducted to obtain an analytical overview to review the effectiveness of TOS implementation and provide recommendations for future port development, so that the effectiveness obtained can be further improved. The research method that will be used to analyze the effectiveness of TOS implementation is the Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy AHP/FAHP) method which provides advantages by being able to obtain decision making on many subjective criteria. Through the research conducted, it is known that the perceived effectiveness of TOS implementation based on the research hierarchy model used has a priority weight order for criteria, namely administration 0.45, supporting system 0.33, and application 0.21, as well as a priority weight order for alternatives, namely socialization to users 1.16, improving connectivity aspects 0.98, and regular maintenance of the system 0.85."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Syahputra Derajat
"Indonesia merupakan negara yang memiliki komoditas Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia dan merupakan penyumbang terbesar dalam kegiatan ekspor CPO dunia. Ekspor CPO Indonesia diantaranya mencakup yaitu benua Afrika, Australia, Amerika, dan Eropa dengan pangsa utama di benua Asia. Namun ketersedian kapal chemical tanker berbendera Indonesia yang tepat untuk mengangkut CPO hanya tersedia 22 unit atau 4% dari total kapal tanker yang dimiliki oleh perusahaan pelayaran nasional, maka dari itu baik untuk pengangkutan maupun pengiriman CPO dilakukan oleh masing-masing importir dengan menggunakan kapal yang dikelola dan dikuasai oleh perusahaan pelayaran asing. Dengan adanya Regulasi Menteri Perdagangan Nomor 80 Tahun 2018, maka perusahaan pelayaran nasional harus dapat memenuhi akan kebutuhan kapal ekspor CPO Indonesia, dimana akan mengubah model bisnis yang tadinya menggunakan incoterm Free On Board (FOB) menjadi Cost, Insurance and Freight (CIF), dimana model bisnis CIF akan lebih menguntungkan pihak Indonesia sebagai pihak eksportir. Untuk memenuhi kebijakan tersebut, maka penlitian ini memiliki tujuan untuk menghasilkan perencanaan armada dalam hal memenuhi kebutuhan ekspor CPO Indonesia pada beberapa rute utama baik dalam hal spesifikasi( kapasitas dan kecepatan) dan jumlah armada kapal yang optimal dan effisien. Dengan menggunakan metode optimasi program linier, maka didapatkan hasil unit shipping cost perhitungan menggunakan persamaan yang ada sehingga didapatkan nilai yang optimal. Dengan menggunakan metode optimasi linear programming, maka dengan persamaan yang ada akan meminimalkan total unit shipping cost dan didapatkan perencanaan armada ekpor CPO Indonesia dengan nilai yang optimal.

Indonesia is a country that has the largest Crude Palm Oil (CPO) commodity in the world and the largest contributor the world CPO export activities. Indonesia's CPO exports include the continents of Africa, Australia, America, and Europe with the main share in the Asian continent. The availability of appropriate Indonesian-flagged chemical tankers to transport CPO is only available 22 units or 4% of the total tankers owned by national shipping companies, therefore the transportation and delivery of CPO are carried out by using ships that are managed and controlled by foreign shipping companies.With the issuance of Indonesian government policy number 80 of 2018, national shipping companies must be able to serve the needs of Indonesian CPO export vessels, which will change the business model that previously used the incoterm Free On Board (FOB) to Cost, Insurance and Freight (CIF), where CIF's business model will be beneficial for Indonesia as an exporter. To comply this policy, this research aims to produce fleet planning to meet Indonesia's CPO export needs on several main routes in terms of optimal specifications (capacity and speed) and number of fleets. By using the linear program optimization method, the results of unit shipping cost calculations using the existing equations are obtained so that the optimal value is obtained. By using the linear programming optimization method, the existing equation will minimize the total unit shipping cost and obtain an optimal value for Indonesian CPO export fleet planning."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayora Andrea Utomo
"Kebutuhan akan energi dunia terus berkembang dari tahun ke tahun seiring dengan percepatan industri. Batubara merupakan salah satu energi yang masih sangat dibutuhkan untuk industri energi. Indonesia yang merupakan penghasil batubara terbesar di dunia, mencatat ekspor batubara Indonesia ke India tebesar dalam 10 tahun terkahir dan diperkirakan akan terus bertambah. Kegiatan jual beli batubara dilakukan dengan ekspor impor yang dimana membutuhkan armada kapal untuk menunjang kegiatan tersebut. Kegiatan ekpor impor batubara pun diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2018 tentang Ketentuan Penggunaan Angkutan Laut dan Asuransi Nasional untuk ekspor dan impor barang dimana pengangkutan batubara ekspor harus memakai kapal dalam negeri. Penelitan ini dilakukan untuk melihat proyeksi kebutuhan batubara di masa depan dan perencanaan armada yang dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan ekspor tersebut. Dalam Penelitian ini didapatkan rencana armada untuk rute ekpor batubara dari Tarahan ke Mundra yaitu menggunakan tipe kapal Capesize, selain itu kombinasi beberapa kapal dari jenis Post Panamax, Panamax, dan Handymax juga memungkinkan jika ingin dilakukan cara charter kapal atau pembelian kapal bekas.

The need for world energy continues to grow from year to year in line with industry acceleration. Coal is one of the energy that is still needed for the energy industry. Indonesia, which is the largest coal producer in the world, recorded Indonesia's coal exports to India has been the largest in the last 10 years and its expected to continue to grow. Coal buying and selling activities are carried out with import and export which requires a fleet of ships to support these activities. Coal import export activities are also regulated in Regulation of the Minister of Trade of the Republic of Indonesia Number 80 Year 2018 concerning Provisions on the Use of Sea Transportation and National Insurance for export and import of goods where export coal transportation must use domestic vessels. This research was conducted to see the projected future coal demand and fleet planning needed to support the export needs. In this research, the fleet plan for the coal export route from Tarahan to Mundra is to use the Bulkcarier Capesize ship type, besides the combination of several ships of Post Panamax, Panamax and Handymax types, it is also possible if you want to be chartered or purchase used vessels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yaser M.
"Indonesia merupakan salah satu negara eksportir Crude Palm Oil (CPO) di dunia dan dalam beberapa tahun terakhir volume ekspor CPO Indonesia mengalami peningkatan. Dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah Indonesia nomor 80 tahun 2018 yang mewajibkan penggunaan angkutan laut nasional untuk kegiatan ekspor CPO membantu meningkatkan produktifitas industri pelayaran nasional melalui pengadaan armada kapal dan juga akan mengubah model bisnis yang tadinya menggunakan incoterm Free On Board (FOB) menjadi Cost, Insurance and Freight (CIF), dimana model bisnis CIF akan lebih menguntungkan pihak Indonesia sebagai pihak eksportir. Untuk mendukung kebijakan tersebut dibutuhkan armada kapal yang memadai. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui kebutuhan perencanaan armada kapal untuk memenuhi kebutuhan ekspor CPO Indonesia rute Dumai-Rotterdam dalam hal jumlah kapal, kapasitas kapal dan kecepatan kapal. Dengan menggunakan metode optimasi linear programming dimana meminimalkan total biaya operasional dan perhitungan menggunakan persamaan yang ada sehingga didapatkan nilai yang optimal. Hasil pada penelitian ini didapatkan rencana armada kapal yang dibutuhkan yaitu jumlah kapal baru sebanyak 4 sampai 6 kapal pada tahun 2019 sampai 2033 dengan kapasitas 20000 DWT dan kecepatan 14,9 knot. Apabila menyewa kapal dibutuhkan yaitu jumlah kapal baru sebanyak 4 sampai 6 kapal pada tahun 2019 sampai 2033 dengan kapasitas 20000 DWT dan kecepatan 11.9 knot. Dilanjutkan dengan initial design dimana berfungsi sebagai acuan estimasi biaya apabila ingin melakukan pengadaan kapal baru.

Indonesia is one of the world's major exporters of Crude Palm Oil (CPO) and in recent years the volume of Indonesia's CPO exports has increased. With the issuance of Indonesian government policy number 80 of 2018 which requires the use of national sea transportation for CPO export activities helps increase the productivity of the national shipping industry through the procurement of a fleet of ships and will also change the business model that used the Free On Board (FOB) to Cost, Insurance and Freight (CIF), where the CIF business model will be more profitable for Indonesia as an exporter. To support this policy an adequate fleet of ships is needed. This study aims to determine the needs of the fleet planning to meet the needs of Indonesia's CPO export Dumai-Rotterdam route in terms of number of ships, ship capacity and speed of the ship. By using linear programming optimization method which minimizes total operational costs and calculations using existing equations so that the optimal value is obtained. The results of this study found that the fleet plan required is the number of new ships of 4 to 6 ships in 2019 to 2033 with a capacity of 20000 DWT and a speed of 14.9 knots. If renting a vessel is needed, namely the number of new vessels of 4 to 6 ships in 2019 to 2033 with a capacity of 20000 DWT and a speed of 11.9 knots. Followed by the initial design which serves as a reference for estimating costs if you want to procure new ships.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifadli
"Digitalisasi dan pembaharuan teknologi menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas produksi di segala jenis industri dan sektor salah satunya di bidang kemaritiman. Salah satu terobosan di bidang kemaritiman oleh PT Pelabuhan Indonesia II dengan teknologi yang bernama marine operating system yang mampu menjadi kunci peningkatan efektivitas di pelabuhan terutama dalam cost yang di keluarkan. Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif dan efesien sistem marine operating sytem dengan menggunakan metodologi Metode Analitycal Hierarchy Process(AHP). Metodologi ini membuat sistim hierarki yang berisikan kriteria dan alternatif penunjang efektivitas marine operating system. Data penelitian ini diambil melalui expert judgement Ketua Dewan Pelabuhan Indonesia serta data objektif dari PT Pelabuhan Indonesia II. Dari penelitian diketahui bahwa efektifitas biaya bahan bakar menjadi alternatif paling efektif dari pelaksanaan teknologi marine operating system dengan efektivitas Rp.1,117,335.82 setiap order di pelabuhan.

Digitalisation and technology renewal are key in improving the quality of production in all types of industries and sectors, one of which is in the maritime sector. One of the breakthroughs in the maritime sector by PT Pelabuhan Indonesia II with a technology called marine operating system which is able to be the key to increasing effectiveness at the port, especially in the released costs. This paper aims to find out how effective and efficient the marine operating system is using the Analyticalcal Hierarchy Process (AHP) methodology. This methodology creates a hierarchical system that contains criteria and alternatives to support the effectiveness of marine operating systems. The research data was taken through the expert judgment Chair of the Indonesian Port Board and objective data from PT Pelabuhan Indonesia II. From the research it is known that the effectiveness of fuel costs is the most effective alternative of implementing marine operating system technology with an effective Rp.1,117,335.82 per order at the port."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilwa Hudiya Aziz
"Pelabuhan Tanjung Priok dapat dikatakan sebagai salah satu Pelabuhan tersibuk di Indonesia, tetapi jika dibandingkan Pelabuhan Tanjung Priok masih kalah saing dengan Pelabuhan Internasional lain. Salah satu faktor adalah cukup tingginya nilai rata-rata waktu tunggu per kapal tiap tahunnya, berdasarkan kondisi tersebut perlu dilakukan sebuah penelitian, terkait dengan waktu tunggu kapal dan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah jumlah tambatan di dermaga, Jumlah Penggunaan Crane serta Kapasitas Maksimal per Cranenya, Pelayanan Pandu dan Tunda Kapal, serta Idle Time dan Not Operating Time selama Waktu Pelayanan Kapal di Pelabuhan. Pada penelitian ini dilakukan analisis dan simulasi dengan menggunakan Metode Simulasi Sistem Dinamik yang akan dibandingkan dengan kondisi aktual di Pelabuhan hingga didapatkan hasil yang optimal. Pembuatan Model Sistem Dinamik menggunakan software Powersim, dan hasil nya di validasi dengan menggunakan Uji Two Sample T-Test. Dari penelitian ini didapatkan 2 usulan untuk perbaikan fasilitas pelabuhan, yaitu usulan jangka pendek dengan hasil nilai rata-rata waktu tunggu sebesar 0,34 jam atau 20 menit 9 detik, dan usulan jangka panjang dengan nilai rata-rata waktu tunggu sebesar 0,28 jam atau 16 menit 48 detik.

Tanjung Priok Port can be said to be the one of the busiest ports in Indonesia, but when compared Tanjung Priok Port is still less competitive with other International Ports. One of the factor is the high average of waiting time per ship per year, based on the conditions it is necessary to conduct a study, related to the waiting time of the ship and also the factors that influence it. These factors are the number of berths at the dock, the amount of crane usage and the maximum capacity per crane, the scout and the delay services, as well as the idle time and not operating time during the port service time. In this research, analysis and simulation using the Dynamic System Simulation Method will be compared with the actual conditions at the port to obtain the optimal results. Making a Dynamic System Model by Powersim software, and the results are validated using the Two-sample T-Test. From this study, 2 proposals were obtained for the improvement of port facilities., namely short-term proposal wiht an average value of the waiting time is 0,34 hour or 20 minutes 9 second, and the long-term proposal with an average value of the waiting time is 0,28 hour or 16 minutes and 48 second."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Sakti Aditya
"Masalah kemacetan yang terjadi jalur Utara Jawa berasal dari truk yang dengan muatan angkutan yang tinggi atau sekedar membawa kontainer kosong, hal tersebut dapat memberikan beban jalan yang tinggi yang dikemudian hari dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan jalan maupun kecelakaan. Short Sea Shipping (SSS) dapat menjadi solusi dari kemacetan. Dengan memindahkan kargo dari moda darat menuju moda perairan dangkal, dengan kapal tipe Self-propelled Container Barge (SPCB). Perencanakan armada yang akan digunakan untuk operasi SSS dilakukan menggunakan model matemtika jenis Mixed Integer Linear Programming (MILP) yang diselesaikan dengan software MATLAB. Hasil yang didapat berupa jumlah kapal tipe dengan 12.000 DWT mendominasi kapal dalam armada yang direncanakan. Penelitian ini menyelesaikan masalah strategic fleet planning, hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat untuk pemerintah, pelaku usaha logistik, dan meningkatkan kepekaan tentang SSS.

The congestion issues on the North Java route stem from trucks carrying high loads or even empty containers, resulting in high road burdens that can lead to road damage and accidents. Short Sea Shipping (SSS) offers a solution to congestion by shifting cargo from road transport to shallow water transport using Self-propelled Container Barges (SPCB). Fleet planning for SSS operations is conducted using Mixed Integer Linear Programming (MILP) models solved with MATLAB software. The results indicate that vessels with 12,000 DWT dominate the planned fleet. This research addresses strategic fleet planning issues, and its findings are beneficial for governments, logistics stakeholders, and raise awareness about SSS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Moses
"Proyek reparasi kapal merupakkan aktivitas kompleks yang memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang cermat untuk memastikan penyelesaian tepat waktu dan sesuai anggaran. Penelitian ini mengkaji evaluasi proyek reparasi kapal MT Sinar Labuan dengan menggunakan metode Fuzzy Critical Path Method (FCPM) yang dikembangkan dari metode pendahulu, yaitu Critical Path Method (CPM) dan Fuzzy Logic dan metode Crashing sebagai pengendali waktu dan biaya menggunakan alternatif penambahan tenaga kerja dan penambahan waktu kerja sebagai pengendalinya. Tahapan penelitian meliputi pembuatan jaringan kerja, perhitungan jalur kritis menggunakan FCPM, identifikasi dua lintasan kritis, dan pengujian crashing dengan alternatif penambahan tenaga kerja dan waktu kerja pada aktivitas kritis. Hasil analisis menunjukkan bahwa proyek dapat diselesaikan dalam rentang 35 hingga 77 hari, dengan waktu optimal 56 hari dengan menggunakan FCPM. Pengujian crashing menunjukkan penambahan tenaga kerja lebih efektif dalam memangkas durasi proyek dengan biaya lebih rendah dibandingkan penambahan waktu kerja (jam lembur). Dari hasil perhitungan, estimasi waktu penyelesaian proyek berkisar antara 32 hingga 54 hari dengan penerapan FCPM dan Crashing, menunjukkan efisiensi dalam peerencanaan proyek reparasi kapal.

Ship repair projects are complex activities that require careful planning and management to ensure completion on time and within budget. This research examines the evaluation of the MT Sinar Labuan ship repair project using the Fuzzy Critical Path Method (FCPM) which was developed from predecessor methods, namely the Critical Path Method (CPM) and Fuzzy Logic and the Crashing method as a time and cost controller using alternative methods of additional labor and additional working time as a control. The research stages include creating a work network, calculating the critical path using FCPM, identifying two critical paths, and crashing testing with alternatives for adding labor and working time to critical activities. The analysis results show that the project can be completed in the range of 35 to 77 days, with an optimal time of 56 days using FCPM. Crash testing shows that additional labor is more effective in reducing project duration at lower costs than additional working time (overtime hours). From the calculation results, the estimated project completion time ranges from 32 to 54 days with the application of FCPM and Crashing, showing efficiency in planning ship repair projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindy Ageng Permana
"Pelabuhan merupakan salah satu sarana penting dalam kegiatan ekspor dan impor. Pelabuhan menyediakan fasilitas berupa terminal peti kemas yang memegang peran penting terhadap pergerakan peti kemas yang dapat memengaruhi performa Pelabuhan. Pergerakan peti kemas dipengaruhi oleh penanganan dokumen (custom clearance) yang disertai banyak campur tangan yang menyebabkan kegiatan behandle di Pelabuhan menjadi lama. Hal tersebut selalu menjadi permasalahan logistik nasional. Maka dari itu, pemerintah melahirkan pusat logistik berikat. Pusat Logistik Berikat (PLB) adalah fasilitas atau kawasan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, di mana barang-barang impor dan ekspor dapat disimpan dan dikelola dengan status kepabeanan khusus. PLB lahir untuk mengurangi kegiatan behandle di Pelabuhan dengan mengalihkan beberapa kegiatan pemeriksaan barang yang semula dilakukan di Pelabuhan ke PLB. Namun pada kenyataannya, penggunaan PLB masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan oleh beberapa variabel yang tidak pasti dan fluktuatif dalam keadaan aktualnya. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh PLB terhadap kinerja pelayanan barang di Pelabuhan, serta mengatasi variabel yang tidak pasti dan fluktuatif dengan membangun sebuah model simulasi dari kegiatan bongkar di Pelabuhan. Penelitian ini menggunakan model simulasi Fuzzy System Dynamic untuk menganalisis kondisi aktual Pelabuhan dan membandingkannya dengan hasil simulasi. Pembuatan model simulasi dibantu dengan aplikasi Vensim dan MATLAB. Hasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan PLB dalam jalur impor dapat mengurangi durasi Dwelling Time hingga 10% per penambahan 20% container yang masuk ke PLB, serta memberikan efisiensi pada produktivitas bongkar di Pelabuhan.

Ports are a crucial component in export and import activities, providing essential facilities such as container terminals, which play a crucial role in container movement and can significantly affect port performance. Container movement is influenced by customs clearance processes, which involve extensive bureaucratic procedures, leading to prolonged behandle process at the port. This eventually became an issue in national logistics. Therefore, the government introduced Bonded Logistics Centers (PLB). A Bonded Logistics Center (PLB) is a bonded warehouse used to store goods from outside the customs area and/or from other places outside the customs area for a specified period before re-exportation. The PLB aims to reduce behandle process at ports by shifting some inspection activities from the port to the PLB. However, in practice, the utilization of PLBs has not been maximized due to several uncertain and fluctuating variables in realworld conditions. The purpose of this research is to determine the impact of PLBs on port performance and to solve the uncertain and fluctuating variables by developing a simulation model of port unloading activities. This research uses a Fuzzy System Dynamics approach to develop the simulation model to analyze the current port conditions and compare them with simulation results. The simulation model is developed using Vensim and MATLAB software. The results of this study indicate that the use of PLBs in the import process can reduce Dwelling Time by up to 10% for every 20% increase in containers directed to the PLB, thereby improving the efficiency of port unloading productivity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>