Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djoti Atmodjo
"Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 38 tahun 1991 tentang Unit Swadana dan Tata Cara Pengelolaan Keuangannya dilaksanakan pembentukan Rumah Sakit Unit Swadana. Pembentukan RS Unit Swadana merupakan kebijaksanaan dalam rangka mendukung sistem Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang berimbang dan dinamis, serta dalam rangka usaha deregulasi dan debirokratisasi, yang bertujuan mengatasi kelemahan yang ada pada struktur anggaran saat ini yang belum mampu menyediakan anggaran rutin secara cukup.
Sebagai Unit Swadana, RSUP Dr.Kariadi dapat menggunakan secara langsung penerimaan fungsionalnya, yang dalam pelaksanaannya disusun melalui Daftar Rencana Kegiatan (DRK).
Dalam upaya meningkatkan penerimaan fungsional dilakukan kajian terhadap masalah piutang yang terutama terjadi pada pasien rawat inap bayar sendiri.
Dari penelitian yang meliputi 20.887 pasien rawat inap, 15.021 (71,92%) orang merupakan pasien rawat inap bayar sendiri yang sebagian besar (14.166 orang/94,31 %) dirawat di kelas III (A dan B).
Piutang sebesar Rp. 538.068.726,00 disebabkan oleh 24,21% pasien rawat inap bayar sendiri. Beberapa faktor yang mempunyai hubungan yang sangat signifikan (p < 0,001) menimbulkan terjadinya piutang adalah kelas perawatan, cara pulang dan lama perawatan.
Agar cost recovery (55,77%) dapat lebih ditingkatkan, diperlukan upaya upaya memperkecil nilai piutang yang terjadi saat pasien meninggalkan rumah sakit. Salah satu upaya adalah mengurangi risiko terjadinya piutang pada pasien yang pulang di luar jam dinas. Karena adanya keterbatasan tenaga administrasi di Instalasi Rawat Inap, bagi pasien yang meninggalkan rumah sakit di luar jam dinas belum dibuat perincian biaya perawatannya oleh petugas administrasi Instalasi Rawat Inap, Berdasarkan rata-rata pendapatan pasien menurut kelas perawatan, dapat dipertimbangkan pembayaran uang panjar sebesar rata-rata pendapatan tersebut.

ABSTRACT
Study of Account Receivable Self Pay Inpatients Problem at Kariadi Hospital in 1995/1996Based on President Decision No. 3811991 about Swadana Unit and order of Budgeting Management is carried out a Swadana Unit Hospital forming. A forming of Swadana Unit Hospital is a policy to carry on a balance and dynamic State Budgeting System, and in achieving deregulation and debereaucratisation which aims to overcome a weakness of budgeting structure which have not been able to serve an enough routine budgeting at the present time.
As the Swadana Unit, RSUP Dr. Kariadi is able to use functional receivable directly, which primarily happened in self pay inpatients.
From the 20.887 inpatients research, there are 15.021 (71,92%) self pay inpatients which the greater part (14.166 person/94,31%) is cured in the 3rd class (A and B).
The amount of the account receivable, Rp. 538.726,00 is caused by 24,21% self pay inpatient. Many factors which have a meaningful significant relation (p<0,001) to make an account receivable are the nursing class, the way of leaving the hospital and the time of the treatment.
In order to be able to make higher cost recovery (55,77%), is needed an effort to minimize the account receivable amount when the patient left the hospital. One of the attempt is to minimize the risk of the account receivable of the patients who left the hospital during the time work off. Because of the less administration officers, the inpatient Installation administration officer has no time to be able to make a patient treatment cost calculation. Based on the average of the patient income, it could be considered of paying earnest money as much as the income average."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayuningsih Supriyadi
"ABSTRAK
Keputusan Presiden Nomor 38 Tahun 1991 tentang Unit Swadana dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 92 Tahun 1993 memberikan kewenangan luas kepada Rumah sakit Pemerintah/Daerah mengelola kebijakan pembiayaan. Hal ini merupakan peluang sepanjang rumah sakit mampu :
1) meningkatkan mutu pelayanan, 2) meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya, 3) meningkatkan pengembangan sumber daya manusia dan profesionalisme aparatur,4) memperlancar tugas-tugas pelayanan, 5) meningkatkan cakupan pelayanan, 6) meningkatkan pembiayaan rumah sakit untuk kegiatan operasional dan pemeliharaan (cost of doing and staying business), 7) memanfaatkan sisa hasil usaha (keuntungan) tahunan untuk pembiayaan pengembangan rumah sakit (cost of changing and growing business).
Sebagai Unit Swadana Daerah, RSUD Purwodadi Kabupaten Grobogan memperoleh pembiayaannya dari retribusi kesehatan yang bersumber dari pasien secara langsung maupun melalui asuransi kesehatan (ASKES). Sistim pelayanan Askes melalui suatu perjanjian kerjasama antara PT. Askes Indonesia dengan pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan. Perjanjian pelayanan ini mencakup pelayanan kesehatan dasar (Divas Kesehatan Dati II Grobogan) dan pelayanan kesehatan rujukan (RSUD Purwodadi). Pada pengamatan hasil pelayanan tahun 1995, terlihat pembiayaan obat rawat jalan tingkat lanjutan menyerap dana sampai 137,32 % dari jumlah dana yang ditetapkan, sedangkan rawat inap Askes menyerap sampai 133,40%.
Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran biaya obat pasien Askes rawat inap di RSUD Purwodadi Kabupaten Grobogan pada tahun 1995, menurut karakteristik pasien (golongan ruang/pangkat dan pola penyakit) dan karakteristik pelayanan pasien, seperti : kelas perawatan, intervensi tindakan operasi dan lamanya dirawat. Diperoleh kesimpulan bahwa biaya obat pasien rawat inap Askes di RSUD Purwodadi tahun 1995, masih lebih tinggi dari yang ditetapkan termasuk biaya yang ditanggung Askes maupun iur biaya pasien untuk semua kelas keperawatan. Juga diperoleh hasil, semakin tinggi kelas perawatan semakin besar biaya obat. Menyangkut golongan ruanglpangkat, biaya obat Askes paling besar diserap oleh golongan pangkat paling rendah. Penyakit non infeksi ternyata lebih membutuhkan biaya obat besar dibandingkan penyakit infeksi. Ada tidaknya intervensi tindakan operasi menentukan tingginya biaya obat, hal ini sejalan dengan lama hari perawatan.
Daftar bacaan : 35 (Tabun 1982 - 1996)

ABSTRACT
The President's Decision Number 38/1991 About Self-Finance Unit and Home-Affair Ministry's Decision Number 92/1993 give a large authority to Public Hospital to manage the finance policy. It means a strategic opportunity as far as the hospital management has capability to increase the efficiency and effectiveness of resource management, to increase the human recourse development and professionalism, to speed the services, to enlarge the area og services, to increase the self-finance of doing and staying business, and to use the profit of business (fund-balance) for changing and growing business.
As Regional Self-Finance Unit, Purwodadi General Hospital gets its bud-get from healthcare retribution by out-of-pocket system and Health-Insurance system. The Health Insurance system is done by making an appointment between PT. Askes Indonesia and Grobogan Regional Government. This appointment includes basic healthcare services done by Health Centers and referral healthcare services done by Purwodadi General Hospital. Study on 1995 showed that Referral out-patient's drug-budget absorbed 137,32 % of the allocation budget, while Referral in-patient's drug budget were absorbed until 133,4 %.
The purpose of this study is to get the description about drug cost of Health Insurance's in-patient at Purwodadi General Hospital on 1995 according to patient group classification, disease pattern, stage of hospital room, operate action by doctor and length of stay. The conclusion is drug cost of Health Insurance's in-patient held in Purwodadi General Hospital on 1995 still higher than the allocation budget, either Health Insurance Budget or patient's cost-sharing at all of the hospital room stage. The higher the stage of hospital room, the higher the drug cost. Health Insurance's Drug Budget were absorbed most by the lowest of patient group. Non infection disease needed higher drug cost such as the length of stay.
Bibliography : 35 (1982 - 1996)
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radianti
"ABSTRAK
Saat ini terjadi kecenderungan peningkatan pembiayaan kesehatan (terutama di rumah sakit) akibat dari perkembangan teknologi yang demikian pesat disertai tuntutan masyarakat yang berhubungan dengan perubahan sosial-ekonominya. Salah satu upaya mengendalikan masalah ini, yaitu dengan mengikut sertakan pihak ketiga atau asuransi kesehatan dalam pembiayaan pasien di rumah sakit.
Bagi pihak manajemen rumah sakit, salah satu hal yang berkaitan dengan pembiayaan pasien oleh pihak ketiga adalah sistem penagihannya. Sebagai output dari sistem penagihan ini berupa tagihan yang tepat waktu dan akurat.
Penelitian dilakukan dengan harapan dapat memberi masukan bagi manajemen rumah sakit (terutama bagian keuangan) perihal gambaran sistem penagihan pasien rawat jalan pihak ketiga yang ada dibandingkan dengan standar (seharusnya).Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, evaluatif sebagai suatu cara untuk mencari pemecahan atas masalah yang dihadapi.
Dari data yang diperoleh (dengan cara telaah dokumen dan wawancara). didapatkan bahwa pengarahan kepada pelaksana kurang dan petunjuk pelaksanaan penagihan pasien pihak ketiga sebagai standar pelayanan rumah sakit belum ada. Selain itu perubahan RSUD Pasar Rebo menjadi rumah sakit unit swadana memerlukan pengembangan manajemen keuangan yang sesuai dengan standar rumah sakit unit swadana.
Alternatif pemecahan masalah yang diajukan berupa masukan sebagai langkah penyempurnaan sistem yang sudah ada, antara lain penyempurnaan formulir penagihan, pembuatan laporan proses penagihan dan realisasi unit pihak ketiga atau asuransi kesehatan di sub. bagian keuangan. Dengan cara ini diharapkan akan dihasilkan output (tagihan) yang lebih tepat waktu dan akurat.

ABSTRACT
Nowadays, the rising costs of health care (especially in the hospital) is caused by people's needs and medical technology development. One way to solve this problem has been implemented by financing the outpatient's hill using third palsy's insurance.
In the hospital management's point of view, the emerging issue is related to the billing and collection systems as well as the claims process. Therefore the output of this process should be the claims that delivered on time and accurately. The outcome is expected to become one measure of efficiency.
A survey is conducted to give input to hospital management particularly to the financial management team, This information can illustrate the difference of the unpaid bill comparing with standard. The research is descriptive and evaluative in order to find the problem's solution.
From data gathering (documents investigation and interviews), it appears that human and other resources have not match the requirements, and there are no mitten instructions (manual) as standards for managing third party's outpatients.
Other related fact is the changing status of RSUD Pasar Rebo to become a self-sufficient hospital has not been supported by adequate skills of financial management team.
Finally, the alternative solution is suggested to improve the system. such as simplification of billing form, issuance of billing process report. realization tit third party or health insurance unit as a part of financial department. These tools are presented in order to generate the output more accurately and on time.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiani Ayudi Rahma
"Dalam menghadapi perkembangan dan persaingan bebas khususnya dibidang perumahsakitan, rumah sakit pemerintah menghadapi kendala di bidang sumber daya manusia.
Oleh karena itu kita perlu mengetahui usaha-usaha yang dapat mendorong kinerja individu dan kelompok yang dapat berdampak positif terhadap kinerja organisasi.
Dalam tesis ini, implementasi usaha-usaha tersebut dinamakan proses manajemen perubahan yang dieksplorasi di rumah sakit umum daerah Pasar Rebo, Jakarta. Pada rumah sakit ini kita menemukan proses manajemen perubahan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya dikelompokkan menjadi proses belajar, proses kepemimpinan dan proses pembentukan tata nilai.
Ketiga proses di atas didapatkan dengan wawancara mendalam dengan direktur dan beberapa wakil dari para profesional dan manajerial.

Exploration Study ; Process of Change Management at Pasar Rebo Hospital, JakartaTo face the growth and free competition particularly In hospitalization in the future, State hospitals confront human resources obstacle.
Hence, we need to understand the efforts which can urged the team and individual's performance to deliver positive Impact to organization?s performance.
In this thesis, the implementation is called management of change and it has been explored in Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, Jakarta. In this hospital, we found the process of change manragement .including the supporting factors which are grouped into ; learning process, leadership process and value establishment process.
Those mentioned above has been obtained through In-depth interview with director and some professional and managerial representatives.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Indra Wardhani
"Sehubungan dengan dibukanya pasar bebas khususnya dari segi pelayanan rumah sakit dan akan dikembangkannya Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo sebagai Rumah Sakit Pemerintah Tipe C menjadi Tipe B maka Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo harus dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan dapat menjadi acuan bagi rumah sakit lain. Selain itu dalam satu tahun mendatang Rumah Sakit Pasar Rebo akan menjalankan program Akreditasi Rumah Sakit maka banyak hal yang harus dipersiapkan salah satu penilaiannya adalah kegiatan pelayanan keperawatan. Proses keperawatan yang merupakan proses berpikir para perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan merupakan salah satu aspek penting yang dinilai tersebut.
Tujuan Penelitian: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan proses keperawatan di ruang rawat map Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo.
Metodologi Penelitian: Penelitian dilakukan terhadap seluruh populasi dari 3 ruang rawat inap, yaitu Ruang Cempaka, Ruang Dahlia dan Ruang Delima dan hanya pada shift pagi. Ketiga ruangan ini dianggap dapat mewaklili ruangan lainnya, kecuali ruang perawatan anak.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptff analitik dan dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Jenis data baik variabel bebas maupun terikat adalah data primer. Variabel bebas digunakan kuesioner yang mencakup data pribadi perawat serta beberapa pertanyaan tentang pendapatnya mengenai karakteristik situasi pekerjaan sedangkan variabel terikat digunakan formulir pengamatan dari kegiatan proses keperawatan. Formulir berpedoman pada suatu standar penilaian yang disusun oleh American Nursing Association dan National League for Nursing_ Selanjutnya analisa dengan analisa univariat dan bivariat. Analisa Bivariat dengan analisa tabel silang dengan bantuan komputer yaitu program SPSS.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh perawat telah melaksanakan proses keperawatan yang baik. Meskipun demikian masih banyak hal yang perlu diperhatikan karena bila dikaji satu-persatu kegiatan yang diamati maka sebagian besar kegiatan proses keperawatan belum dilaksanakan dengan optimal (lebih dari 50% perawat tidak mengerjakan kegiatan yang dimaksud) khususnya kegiatan dokumentasi proses keperawatan yang merupakan hal penting dalam penilaian Akreditasi Rumah Sakit.
Kesimpulan: Pelaksanaan Proses Keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Pasar Rebo belum optimal. Hal ini dapat disebabkan karena mayoritas perawat adalah pendidikan SPK, sistem penugasan tim yang sekarang dilaksanakan belum dipahami dengan baik dan juga karena belum adanya uraian tugas khususnya bagi tenaga peiaksana, ketua tim dan kepala ruangan tentang Proses Keperawatan.
Saran: Saran penelitian ini berupa jangka pendek dan jangka panjang:
Jangka pendek dengan memberikan kursus penyegaran proses keperawatan, membuat uraian tugas dari semua jajaran manajemen keperawatan mengenai Proses Keperawatan sekaligus menyempumakan sistem penugasan tim serta memperbaiki kegiatan dokumentasi proses keperawatan; khusus bagi kegiatan pengkajian dapat memakai lembar "Pedoman Pengkajian Perawatan Dewasa? yang dikeluarkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta 1990 dan bagi kegiatan Diagnosa Keperawatan digunakan lembar Diagnosa Keperawatan yang telah disetujui Nanda tahun 1990.
Jangka Panjang, yaitu dengan disusunnya Standar Prosedur Pelaksanaan Proses Keperawatan yang sesuai dengan kondisi Rumah Sakit Pasar Rebo sekarang ini dan menyempumakan sistem penugasan menjadi sistem penugasan primer.

Entering the free market era in the hospital services industry, coupled with the development of Pasar Rebo Hospital from Government Hospital C type to become B type, has forced Pasar Rebo Hospital to improve the quality of services to become the "model? for another similar hospitals. On top of that, in the next year or so, Pasar Rebo Hospital would take part on the Hospital Accreditation program by the government. Among other aspects which are critical for the accreditation process, is the valuation of nursing service activity. Therefore the preparation of the nursing service activity became one of the focuses among other programs which the hospital will prepare for the event. Nursing process is the frame work of nurses on how they deliver the nursing care is one of the most important aspects in that valuation.
Objective: The objective of the research is to identify the factors related to nursing process which are done at the in-patient unit, Pasar Rebo Hospital.
Research Methodology: Research was done on all population from 3 (three) in-patient units, those were: Cempaka, Dahlia, and Delima rooms, during morning shift. These 3 (three) rooms should represent other similar rooms, except: children in-patient rooms.
This is descriptive - analytical research which using crosses sectional approach. Data for independent and dependent variables is a primary data. Independent variables using questionnaire to capture the nurse's demography, experience level, and their opinions to work situation characteristic. The dependent variables using checklist forms which were designed by American Nursing Association and National League for Nursing. The analysis was done using univariat and bivariat analysis. The bivariat analysis was done by cross tabulation with the help of SPSS computer software.
Result(s): In general the research result had shown that more than one half of the nurse had done good nursing process. However there are still many aspects which should be noticed, because more than 50% nurses had not done the activity at the detailed activity checklist, especially in the documenting nursing activity which is the important factor for Hospital Accreditation valuation.
Conclusion: Nursing process at Pasar Rebo Hospital was not yet optimal, which were due to education the level of the majority of the nurse (SPK), the "Team Nursing Assignment° system which are currently employed, had not fully understood by the staff, and there are no job description for all staff in charge in Nursing Management especially about Nursing Process.
Suggestion: There are 2 types of suggestion, short and long term:
For short term, to train Nursing Process course, to form job description for all person staff in nursing management about Nursing Process, to improve ?Team Nursing Assignment? and to revise the documenting activity nursing process. For the documenting activity, they can use ?Pedoman Pengkajian Perawatan Dewasa" which was published by Dinas Kesehatan DKI Jakarta in 1990 and for Nursing Diagnose activity use form that had been approved by Nanda in 1990.
For long term, we should design Procedure Standard for Nursing Process which are suitable with Pasar Rebo Hospital condition right now and to revise uTeam Nursing Assignment? to "Primary Nursing Assignment".
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandry Tri Sumarni
"Rumah Sakit (RS) Kramat 128 Jakarta Pusat merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang telah lama memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui fasilitas pelayanan rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan layanan rawat inap di RS Kramat 128. Masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah fluktuasi tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) setiap tahunnya yang masih jauh dari target Kementerian Kesehatan. Penelitian ini akan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan pemanfaatan layanan rawat inap di RS Kramat 128 untuk mengoptimalkan upaya peningkatan pemanfaatan layanan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi langsung untuk data primer serta telaah dokumen untuk data sekunder. Data yang dikumpulkan meliputi angka BOR, data kunjungan rawat jalan dan inap, serta faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pemanfaatan layanan rawat inap. Pada tahap input, analisis data dilakukan dengan menggunakan metode thematic content analysis untuk mengidentifikasi, menganalasis, dan menyajikan pola berdasarkan data yang telah terkumpul. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pemanfaatan layanan rawat inap di RS Kramat 128 serta memberikan sumbangan dalam pengembangan kebijakan dan manajemen pelayanan kesehatan yang lebih efektif di Rumah Sakit Kramat 128 dan RS lain.

Kramat 128 Hospital in Central Jakarta is type B hospital that has long provided healthcare services to the community, including through its inpatient care facilities. This study aims to analyze the utilization of inpatient services at Kramat 128 Hospital. The problem focused on in this research is the fluctuation in the Bed Occupancy Rate (BOR) each year, which is far from the target set by the Ministry of Health. This is a qualitative study where data collection is conducted through in-depth interviews and direct observations for primary data, as well as document review for secondary data. The collected data includes BOR figures, outpatient and inpatient visit data, as well as internal and external factors influencing the utilization of inpatient services. During the input phase, data analysis is carried out using the thematic content analysis method to identify, analyze, and present patterns based on the collected data. The results of this study are expected to provide a deeper understanding of the utilization of inpatient services at Kramat 128 Hospital. The findings of this research can also contribute to the development of more effective healthcare policies and management in Kramat 128 Hospital and potentially benefit other hospitals."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermi Nuryanti
"Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang intinya adalah pelayanan medis. Pelayanan tersebut tidak rnungkin diberikan tanpa adanya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit. Hal ini mempunyai pengaruh besar terhadap citra pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu rumah sakit tidak; akan mencapai optimal tanpa upaya peningkatan pelayanan keperawatan. Dalam hal ini upaya peningkatan mutu Sumber Daya Manusia Keperawatan merupakan unsur yang paling penting. Sehingga peningkatan pendidikan dan pelatihan perawat-perawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang merupakan program yang diutamakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan dari perawat terhadap peningkatan pendidikan dan untuk mengetahui motivasi perawat terhadap peningkatan pendidikan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, cross sectional dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 300 perawat yang bertugas di ruang rawat inap RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Dengan bantuan analisa statistik parametrik dengan uji Chi-Square, maka dari tiga variabel karakterisitik cliduga secara teoritis dan empiris ada hubungan dengan motivasi.
Dari basil penelitian ini disimpulkan bahwa faktor-faktor demografi, pekerjaan dan perilaku mempengaruhi motivasi perawat untuk meningkatkan pendidikannya.

Hospital is one of health care services with curative treatment as the main services. One of the important component of hospital services is nursing services, which strongly affecting hospital's image in community.
Quality of nursing services depends on the quality of its human resources. Therefore education and training of nurses is one of the important aspects increasing quality of nursing services.
The objective of study is to describe factors aff~ng nurse's motivation to enroll in education program at Dr. Kariadi Hoapital.
The study using cross sectional design utilizing survey research methodology. The sample is 300 nurses who is working at inpatient room in the hospital. Data analysis is done using Chi-Square statistical method.
The study found that nurse's motivation to joint education program is affected by their demographic characteristics, type of job, and their personal behavior. The studyconcluded that intervention to increase nurse's enrollment to continuing education program should consider the three factors found in this study."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martina Ovinda Suandi
"Rencana strategis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari organisasi bisnis. Gaya kepemimpinan dan variabel dalam profil organisasi memiliki peranan pentingdalam pencapaian target rencana strategis. Penelitian ini menganalisis hubungan gaya kepemimpinan dan profil organisasi dalam pencapaian target rencana strategis RS katolik di Palembang periode 2015-2016, dengan menggunakan desain cross sectional melalui pendekatan kuantitatif dilanjutkan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di dua RS dengan tipe B dan tipe C.
Hasil penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan yang dominan adalah supporting dengan fleksibilitas fleksibel. Tiga variabel dari profil organisasi lingkungan organisasi, hubungan organisasi dan situasi organisasi separuhnya tidak baik. Sedangkan pencapaian target rencana strategis dengan berdasarkan balance scorecard sebagian besar menunjukkan tidak baik.
Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang bermakna antara tipe RS dan situasi organisasi terhadap pencapaian target rencana strategis. Hal ini didukung oleh pernyataan para informan yang merupakan anggota direksi dari RS katolik di Palembang.
Saran untuk RS danpemilik : perbaikan sistem manajemen SDM, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut rencana strategis dan pembentukan jaringan pelayanan kesehatan dari mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk bertahan di era JKN.

Strategic plan is an integral part of the business organization. Leadership styles and variable in organization's profile have an important role to attainment the target of strategic plan. This study was analyzing the relationship of leadership style and organization's profile to attain the target of 2015 2016 Catholic Hospitals Strategic Plan in Palembang, using cross sectional design with quantitative approach followed by qualitative approach. The study was conducted in two hospitals with Btype and C type.
The results showed that the dominant leadership style is supporting with the flexibility. Three variable of organizational profile organization environ, organizational relation and organizational situation half was not good. While target attainment of the strategic plan based on a balanced scorecard mostly show in not good results.
The results of the bivariate analysis shown a significant association among hospital type and organizational situation towards target attainment of the strategic plan. This is supported by the statements of the informant who is a member of the board of directors of the Catholic Hospital in Palembang.
Suggestion for hospital and owner improvement of human resource management system, monitoring, evaluation and follow up of the strategic plan and the establishment ofa health care network from the first level health facilities to survive in the era of Universal Health Coverage.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library