Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 369 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Liszarwan Baheram
"Kemajuan teknologi bidang otomotif telah memberi manfaat yang sangat besar kepada manusia, manfaat ini terutama di bidang perhubungan darat. Manfaat kendaraan bermotor ini sangat besar dan hal ini menyebabkan manusia berusaha memilikinya terutama sekali untuk kepentingan-kepentingan vital seperti ke kantor, kuliah ataupun bisnis lainnya. Untuk dapat mengemudi kendaraan dengan aman dan lancar dibutuhkan keserasian antara jumlah kendaraan, panjang jalan dan jumlah penduduk, disuatu tempat. Akhir-akhir ini terdapat ketidakseimbangan antara pertambahan jumlah kendaraan dengan jumlah panjang jalan, dimana jumlah pertambahan jalan tidak secepat pertambahan kendaraan. Akibatnya jalan terasa sempit, kenyamanan mengemudipun mulai berkurang dan kecelakan lalu lintas pun makin meninakat yang disertai pula dengan bertambahnya jumlah manusia yang mati akibat kecelakaan lalu lintas termasuk diantara pares korban ini adalah pejalan kaki.
Di Indonesia setiap tahun jumah kendaraan bertambah 8,13%,jalan hanya bertambah 2,61%.Pada tahun 1987 di lapork.an 10.809 kor-ban mati, 20.987 luka berat dan 26.522 luka ringan akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1987 adalah 171.710.000 org.
Di USA 4 orang pejalan kaki meninggal karena kecelakaan lalu lintas per 100.000 penduduk. Pertambahan penduduk ini disamping akibat kelahiran juga akibat adanya urbanisasi. Pertambahan jumlah kendaraan timbul akibat berbagai macam hal seperti gengsi, ingin cepat sampai ditujuan , ingin terhindar dari kemacetan lalu lintas dan lain-lain. Kematian pejalan kaki akibat kecelakaan lalu lintas di Jakarta dalam periode 1974-1976 adalah sebesar 48.42%.
Meningkatnya jumlah perdestrian yang menjadi korban kecelakan lalu lintas ini adalah akibat beberapa hal :
1. Adanya pedestrian baru akibat pertumbuhan penduduk dan urbanisasi.
2. Meningkatnya mobilitas penduduk.
3. Trotoir tidak tersedia, di beberapa tempat trotoir dijadikan korban perluasan jalan dan ada juga trotoir yang dipakai untuk tempat berjualan.
4. Tempat penyeberangan , zebra cross tidak tersedia.
5. Disiplin yang kurang dari pejalan kaki dan pengendara kendaraan bermotor misalnya menyeberang tidak pada tempatnya, mengendarai kendaraan secara ugalan-ugalan."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1989
T881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesty Putri Intan Pratiwi
"Industri farmasi bertanggung jawab dalam menghasilkan produk obat yang bermutu, aman dan berkhasiat. Industri farmasi di Indonesia tidak hanya harus memenuhi aspek CPOB saja melainkan juga harus sesuai dengan aspek CDOB. Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) adalah suatu cara distribusi/penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi yang sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Perlu adanya perhatian saat melakukan pengiriman produkagar mutu dan kualitas produk setelah sampai di tujuan sama dengan sebelum dilakukan pengiriman atau tidak berubah. Pengiriman obat jadi yang mengandung prekursor farmasi perlu diberikan perhatian untuk meminimalisir terjadinya penyalahgunaan obat terutama saat proses pengiriman obat. Tujuan dilakukan tugas khusus ini untuk meningkatkan pemahaman terkait produk prekursor ke distributor dan membandingkan kesesuaian alur proses pengiriman produk prekursor di PT Ferron Par Pharmaceuticals dengan regulasi yang terkait. Pelaksanaan tugas khusus ini dilakukan secara observasional dengan melakukan pengamatan terhadap alur kegiatan pengiriman produk prekursor yang sedang berlangsung dan wawancara dengan Admin Warehouse lalu dibandingkan dengan regulasi yang terkait. Hasil yang didapat yakni secara keseluruhan proses pengiriman produk prekursor farmasi di PT. Ferron Par Pharmaceuticals sudah sesuai dengan regulasi yang ada di Indonesia.

The pharmaceutical industry is responsible for producing quality, safe and efficacious medicinal products. The pharmaceutical industry in Indonesia not only has to comply with CPOB aspects but also has to comply with CDOB aspects. Good Medicine Distribution Method (CDOB) is a method of distributing/distributing medicines and/or medicinal substances which aims to ensure quality along the distribution route in accordance with the requirements and intended use. Care needs to be taken when sending products so that the quality and quality of the product after it arrives at its destination is the same as before delivery or does not change. Delivery of finished medicines containing pharmaceutical precursors needs to be given attention to minimize the occurrence of drug abuse, especially during the drug delivery process. The aim of this special task is to increase understanding regarding precursor products to distributors and compare the suitability of the precursor product delivery process flow at PT Ferron Par Pharmaceuticals with the relevant regulations. The implementation of this special task is carried out observationally by observing the ongoing flow of precursor product delivery activities and interviews with the Warehouse Admin and then comparing it with the relevant regulations. The results obtained are the overall process of sending pharmaceutical precursor products to PT. Ferron Par Pharmaceuticals is in accordance with existing regulations in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Novita Salim
"Praktik Kerja Profesi PT. Anugerah Pharmindo Lestari Periode Bulan Oktober Tahun 2018 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam distribusi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk menerapkan CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) di PBF (Pedagang Besar Farmasi), memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Praktek kerja profesi ini dilaksanakan selama dua minggu dengan tugas khusus yaitu "Kalibrasi Termometer Digital Menggunakan Metode Direct Comparison dengan Standar Terkalibrasi". Tujuan dari tugas khusus ini adalah mengetahui apakah instrumen ukur yang dikalibrasi masih berfungsi dengan baik, serta menentukan rentang suhu dimana instrumen ukur bekerja dengan optimum.

The internship at PT. Anugerah Pharmindo Lestari Period October 2018 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in distribution industry in accordance with applicable laws and ethics; to have the insight, knowledge, skills and practical experience in implementing Good Distribution Practice (GDP) in Distributor, as well as to have the insight of pharmaceutical practice issues and to learm strategies and activities that can be undertaken in the course of pharmaceutical practice development. This internship lasted for two weeks with special assignment titled "Digital Thermometer Calibration Using Direct Comparison Method with Calibrated Standard". The purpose of this special assignment is to inspect the proper functionality of the measuring instrument that has been calibrated, and also to determine the instrument’s optimum temperature range."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yohanna Aristanti
"Pare (Momordica charantia L.) telah lama digunakan sebagai agen hipoglikemik pada diabetes melitus tipe 2 (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus). Tujuan penelitian ini adalah membuat sediaan tablet dari ekstrak buah pare. Tablet dipilih karena berbagai keuntungannya. Ekstrak buah pare diperoleh dari perasan jus buah pare hijau segar dan dikeringkan dalam oven vakum suhu 50°C. Ekstrak kental diserbukkan dengan avicel PH 101 (1:1), lalu dikeringkan dalam oven suhu 50°C selama 4 jam. Serbuk ditambahkan 5% aerosil sebagai adsorben.
Penelitian ini menggunakan metode cetak langsung dan menggunakan aerosil, amilum, avicel PH 102 dan Mg stearat sebagai bahan tambahan. Evaluasi massa tablet meliputi laju alir, kompresibilitas, dan sudut istirahat. Uji tablet meliputi uji visual, keseragaman ukuran, kekerasan, keregasan, waktu hancur, dan keseragaman bobot. Formula D adalah formula terbaik diantara tiga formula lainnya dan menggunakan 5% avicel PH 102 sebagai disintegrator. Bobot tablet mengalami kenaikan pada uji keregasan karena serbuk ekstrak buah pare sangat higroskopis."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy N.P.
"Daun Nerium oleander memiliki aktivitas antibakteri. Ekstrak kering diolah menjadi sediaan gel dengan basis karbomer, natrium CMC, dan natrium alginat. Pemeriksaan dilakukan terhadap stabilitas fisik dan kimia gel yang meliputi warna, bau, pH, dan viskositas dilakukan selama masa penyimpanan gel dalam suhu rendah (4° C), suhu kamar (28 ± 2° C) dan suhu tinggi (40 ± 2° C). Dilakukan juga uji cycling test dan uji mekanik terhadap gel. Hasil analisis menunjukkan bahwa gel berbasis karbomer memiliki stabilitas fisik yang lebih baik daripada gel dengan basis natrium CMC dan gel dengan basis natrium alginat."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Sofawati
"Diabetes mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Salah satu terapi farmakologi yang digunakan dalam mengobati DM adalah agen penghambat aktivitas α-glukosidase yang dapat menghambat penguraian disakarida sehingga menunda absorpsi glukosa dan menurunkan kadar glukosa postprandial. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa ekstrak etanol 80% buah ketapang (Terminalia catappa L.) memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi bila dibandingkan dengan 15 tanaman lain yang diuji.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh fraksi dari ekstrak buah ketapang yang memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi dan mengetahui golongan senyawa kimia dari fraksi yang aktif. Serbuk simplisia buah ketapang dimaserasi menggunakan etanol 80%, kemudian difraksinasi menggunakan petroleum eter, etil asetat, butanol dan metanol. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase menggunakan metode Spectrophotometric Stop Rate Determination. Absorbansi p-nitrofenol yang dilepaskan dari p-nitrofenil-α-D-glukopiranosida sebagai substrat diukur pada panjang gelombang 400 nm.
Hasil menunjukkan bahwa fraksi etil asetat buah ketapang memiliki penghambatan paling kuat terhadap aktivitas α-glukosidase dengan nilai IC50 2,94 ppm. Uji kinetika enzim menunjukkan bahwa fraksi etil asetat buah ketapang mempunyai penghambatan aktivitas kompetitif. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi etil asetat buah ketapang adalah terpen, flavonoid dan glikosida.

Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia and associated with abnormalities in carbohydrate, fat, and protein metabolism. One of pharmacologic therapies used in treating DM is α-glucosidase activity inhibitor which can block the breaking down of dissacharides, delay the glucose absorption and reduce postprandial glucose levels. The previous study gave the evidence that 80% ethanol extract of Ketapang (Terminalia catappa L.) fruits have the highest α-glucosidase activity inhibitor than 15 other plants.
The purpose of this research was to get the fraction from Ketapang fruits extract which had the highest α-glucosidase activity inhibitor and to know the phytochemical compounds from the active fraction. The powder of simplisia was maserated used 80 % ethanol. and was fractionated used petroleum ether, ethyl acetate, buthanol and methanol. α-Glucosidase activity inhibitor test was performed by Spectrophotometric Stop Rate Determination method. The absorbance of p-nitrophenol released from p-nitrofenil-α-D-glukopiranoside as substrat was measured at 400 nm.
The result showed that ethyl acetate fraction of Ketapang fruits have the highest α-glucosidase activity inhibitor with IC50 values 2.94 ppm. The result of enzyme kinetics showed that ethyl acetate fraction of Ketapang fruits has a competitive activity inhibitor. Phytochemical identification showed that ethyl acetate fraction of Ketapang fruits contained terpenoids, flavonoids and glycosides.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1246
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaila Fitriani
"Penyakit gout merupakan kelainan metabolik yang ditandai oleh meningkatnya konsentrasi asam urat. Enzim yang memiliki peranan penting dalam pembentukkan asam urat adalah xantin oksidase, yang mengkatalisis hipoxantin dan xantin menjadi asam urat. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai penghambat xantin oksidase adalah Acalypha indica L. Pada penelitian ini dilakukan uji penghambatan aktivitas xantin oksidase oleh ekstrak akar Acalypha indica L. dan mengidentifikasi golongan senyawa pada fraksi aktif.
Uji Penghambatan aktivitas xantin oksidase dilakukan secara spektrofotometri. Serbuk simplisia dimaserasi dengan menggunakan etanol 80%, kemudian difraksinasi secara berturut-turut dengan petroleum eter, etil asetat dan butanol. Ekstrak yang diperoleh kemudian diujikan sebagai penghambat xantin oksidase. Fraksi teraktif adalah fraksi Butanol dengan IC50 0,38μg/mL. Fraksi lain memberikan IC50 sebesar 5,54 μg/mL pada fraksi etil asetat, 6,26 μg/mL pada fraksi air dan 13,13 μg/mL pada fraksi petroleum eter.
Berdasarkan uji kinetika penghambatan enzim diketahui bahwa ekstrak akar Acalypha indica L. fraksi butanol memiliki aktivitas penghambatan kompetitif. Pada identifikasi golongan senyawa, fraksi butanol dan fraksi etil asetat mengandung alkaloid, flavonoid dan glikosida, fraksi air mengandung alkaloid, glikosida dan saponin dan fraksi petroleum eter mengandung terpenoid.

Gout is a metabolic disorder characterized by increased concentrations of uric acid. Enzyme that has an important role in the formation of uric acid is xanthine oxidase which is catalyzed hypoxanthine and xanthine to uric acid. One of the plants that has the potential as inhibitor of xanthine oxidase is Acalypha indica L.
In this research tested inhibitory of xanthine oxidase activity from the root extracts of Acalypha indica L. and identification of compounds from the active fraction. Inhibitory test of xanthine oxidase activity performed by spectrophotometry. The powder of simplisia was maserated used ethanol 80%, and was fractionated with petroleum ether, ethyl acetate and butanol. The extract was tested as an inhibitor of xanthine oxidase. The most active fraction was butanol fraction with IC50 0.38 μg/mL. Another fraction gave IC50 μg/mL of 5.54 μg/mL at ethyl acetate fraction, 6.26 μg/mL at water fraction and 13,13 μg/mL at petroleum ether fractions.
From the test result of the kinetics of inhibitiom of xanthine oxidase, known that butanol fraction from the root extract of Acalypha indica L. has a competitive inhibitory activity. Identification of compounds showed that butanol and ethyl acetate fraction contained alkaloids, flavonoids and glycosides, water fraction contained alkaloids, gycosides, saponins and petroleum eter fraction contained terpenoids.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1260
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Nur Fitriandiny
"Diabetes melitus adalah salah satu penyakit dari sepuluh besar penyakit di Indonesia dengan prevalensi yang terus meningkat secara signifikan. Berkaitan dengan salah satu target pengobatannya yaitu menurunkan kadar gula darah, obat golongan penghambat α-Glukosidase dapat menghambat pemecahan karbohidrat di usus halus, menurunkan kondisi hiperglikemia postprandial dan lonjakan sekresi insulin. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol 80% daun jambu mete (Anacardium occidentale L) memiliki efek penghambatan aktivitas α-glukosidase yang baik dengan nilai IC50 9,11 ppm.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh fraksi yang memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi dari ekstrak etil asetat daun jambu mete dan mengetahui golongan senyawa kimia dari fraksi teraktif tersebut. Daun jambu mete direfluks dengan heksana, etil asetat, dan metanol kemudian difraksinasi dengan kromatografi kolom. Pengujian efek penghambatan aktivitas enzim α-glukosidase dilakukan berdasarkan penghambatan konversi p-Nitrofenil-α-D-glukopiranosida sebagai substrat menjadi p-nitrofenol dan α-D-glukosa. Absorbansi p-nitrofenol diukur pada panjang gelombang 405 nm.
Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun jambu mete memiliki penghambatan paling kuat terhadap aktivitas α-glukosidase dengan nilai IC50 43,66 ppm dengan fraksi paling kuat yaitu fraksi F dengan nilai IC50 28,76 ppm. Uji kinetika enzim menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun jambu mete mempunyai aktivitas penghambatan non-kompetitif. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi F etil asetat daun jambu mete adalah glikosida, flavonoid, antrakuinon, tanin, dan saponin.

Diabetes mellitus is a one of the top ten diseases in Indonesia with a significantly increased prevalence. Among glucose-lowering medications, α-glucosidase inhibitors delay the absorption of ingested carbohydrates, reducing the postprandial glucose and insulin peaks. In previous study, 80% ethanol extract of cashewnut (Anacardium occidentale L.) leaves showed a good α-Glucosidase inhibiting activity with IC50 value 9.11 ppm.
The purpose of this study is to know the α-glukosidase inhibiting activity from cashewnut leaves extract and it?s fraction. Cashewnut leaves were refluxed using hexane, etil asetat and methanol then fractionated using column chromatography. The inhibiting activity of α-glucosidase was tested based on inhibition of conversion of p-Nitrofenil-α-D-glukopiranosida as a substrate to p-nitrophenol and α-D-glucose. Absorbance of p-nitrophenol was measured at a wavelength of 405 nm.
The result showed that the ethyl acetat extract of cashewnut leaves has the highest α-glucosidase inhibiting activity than other extract with IC50 values 43.66 ppm with fraction F from column chromatograph as the most active fraction with IC50 value 28.76 ppm. The kinetic assay of this inhibiting activity showed that ethyl acetat extract of cashewnut leves is a noncompetitive inhibiting activity. Phytochemical screening result shows that Fraction F from ethyl acetat extract of cashewnut leaves contained glycosides, flavonoids, tannins, anthraquinone and saponin."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42067
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wardah
"Hiperurisemia merupakan kelainan biokimia dalam uji klinis yang ditandai dengan kadar asam urat dalam darah yang tinggi (lebih besar dari 7,0 mg / dL), terjadi akibat dari produksi yang berlebihan atau kurangnya ekskresi dari asam urat ataupun kombinasi keduanya. Xantin oksidase merupakan metode yang telah banyak digunakan dalam pencarian obat hiperurisemia.
Tujuan penelitian ini mengisolasi senyawa aktif dari fraksi etil asetat yang memiliki penghambatan aktivitas xantin oksidase. Serbuk akar di maserasi dengan metanol, kemudian dilakukan fraksinasi dengan pelarut n-heksana, kloroform, etil asetat, n-butanol dan air. Fraksi etil asetat dengan nilai IC50 2,49 μg/mL, fraksi ini dilakukan pemisahan secara kromatografi kolom dengan fase diam silika gel dan fase gerak diklorometana : metanol. Isolat memiliki aktivitas penghambatan terhadap xantin oksidase sebesar 1,21 μg/mL.
Kinetika penghambatan menggunakan Lineweaver-Burk Plot menunjukkan bahwa isolat mempunyai aktivitas penghambatan yang bersifat kompetitif. Dari hasil identifikasi yang dilakukan diduga isolat yang diperoleh merupakan golongan alkaloid.

Hyperuricemia is the biochemical abnormalities in clinical practice signed by high level of serum uric acid. It was a result of overproduction or underexcretion of uric acid or combination of both. Xanthine oxidase has been recognized as one of the promising targets for treatment of hyperuricemia.
The purpose of this research is to isolation compound from ethyl acetat fraction which have activity to inhibite xanthine oxidase. The root powder were maserated with methanol and further partitioned with n-hexane, chloroform, ethyl acetat, dan n-buthanol. Successfully, ethyl acetate fraction with IC50 values 2.49 μg/mL, this fraction was separated by column chromatography with stationary phase silica gel dan mobile phase dichloromethane : methanol. Isolate had activity to inhibite xanthine oxidase with IC50 values 1.21 μg / mL.
The kinetics of inhibition with Lineweaver-Burk Plot showed that the isolate was a competitive inhibitor of xanthine oxidase. Based on identification, isolate was indicated of alkaloid groups.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43648
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>