Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitanggang, Sabar
Abstrak :
ABSTRAK Reformasi tahun 1998 telah melahirkan banyak harapan. Gejala awal adalah munculnya tuntutan akan liberalisasi politik. Konsekuensi liberalisasi politik itu ditandai oleh terjadinya ledakan partisipasi politik. Ledakan ini terjadi dalam bentuk yang beragam. Pada tataran elite politik ditandai dengan maraknya pendirian partai politik. Partai-partai politik dengan beragam Tatar belakang dan aliran. Salah satu di antaranya adalah Partai Bulan Bintang. Di sisi lain, Undang-Undang No. 12 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, mengatur tentang batasan minimum (electoral threshold) perolehan kursi partai politik pada pemilu 2004 untuk dapat kembali mengikuti Pemilu tahun 2009. Partai Bulan Bintang, sesuai basil pemilu 2004 ternyata tak mampu melampaui batas minimum yang dipersyaratkan oleh undang-undang. Karenanya, pimpinan partai memutuskan melakukan perubahan, membentuk partai baru. Tesis ini akan meneliti bagaimana pendapat pimpinan partai bulan bintang tentang perubahan partai, motivasi berprestasi dalam politik dan kinerja pimpinan partai, Metode yang digunakan adalah jajak pendapat (polling) melalui kuisioner dengan responsen 71 orang yang terdiri atas pimpinan partai di tingkat nasional, propinsi dan kabupatenikota, margin of error penelitian ini sebesar 11,63% pada tingkat kepercayaan, a = 95%. Hasil dari penelitian di atas, penulis menemukan bahwa sebanyak 81,83% pimpinan partai setuju atas keputusan perubahan Partai Bulan Bintang menjadi Partai Bintang Bulan sementara 13,64% berpendapat ragu dan sebesar 4,54% tidak setuju pada variasi sebesar 2,46% dengan simpangan baku 15,68%. Terkait motivasi berprestasi daiam politik, sebanyak 87,64% pimpinan partai menyatakan setuju bahwa perubahan partai akan memicu dan memacu hai itu. Sementara itu 7,90% pimpinan partai ragu dan sisanya 4,47% tidak setuju dengan variasi sebesar 0.32% dan simpangan baku 5,68 %. Dengan metode yang sama ditunjukkan pula bahwa sebanyak 87,12% responden berpendapat setuju perubahan partai akan meningkatkan kinerja pimpinan partai. Sementara itu sebanyak 9,59% responden ragu dan 3,28% tidak setuju dengan variasi 0,23% dan simpangan baku 4,75%.
ABSTRAK 1998's reform achieved plenty of hope. First symptom is the rise of political liberalisation sues. The consecuences marked by political partisipation boom in many shapes. At the elites, political liberalisation sues signed by a huge sum of new-born party. Political parties with many backgrounds and ideas. One of them is Partai Bulan Bintang. At the other side, Act no. I2 about Election for Regional Board of Representative and Senate of Parliament rules minimum votes (electoral threshold) each political party should has at the 2004 election, so they effort to re-elected by the election in 2009. Partai Bulan Bintang as its achieving votes at 2004 election isn't allowed to follow next election by the Act: And so, leaders of the party decided to make some changing, to build a new party. This thesis is about leaders of Partai Bulan Bintang opinion for the new-build party, performance and motivation to serve at their best. It use polling as method with questions answered by 71 respondents. The respondents come from the political leaders at national, regional (provinces), and city level. This research has about 11.63 per cent margin of error and a = 95 per cent for level of significant. The research found 81,83 per cent accept the changing name of the party as Partai Bintang Bulan, while 13.64 per cent doubts and 4.54 per cent not agree. These all has 2.46 per cent variants with standard deviation 15.68 per cent. According to their achievement motivation in politics, 87.64 per cent of respondents agree that party changing will raise their motive. Meanwhile, dubious has 7.90 per cent and the rest choose not to agree with 4.47 per cent variants and standard deviation 5.68 per cent. With the same methods the research found that 87.12 per cent of respondents agree that the changes of the party will improve performance of the party leaders, 9.59 per cent doubts, 3.28 unaccepted with variant 0.23 per cent and standard deviation 4.75 per cent.
2007
T 17580
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadatu Darwin
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan jelas tentang pelaksanaan psiko-religius dengan pertaubatan dan mengetahui pengaruh dalam membina mental pasien pecandu narkotik dan zat adiktif di Pesantren Nurul Jannah Cikarang Bekasi. Konsep taubat digunakan sebagai terapi yaitu dengan meakkukan pendidikan terpadu untuk meningkatlcin kesadaran dan kesungguhan meninggalkan penggunaan napza, sehingga dapat sembula secara fisik dan mental. Taubat sebagai psiko-religius memiliki tiga indikator umum yaitu: pertama An-Nadamu (penyesalan) yang memiliki ciri-ciri Bari penyesalan antara lain: menagis, takutlkhawtir/cemas {khauf), merenung, mengaharap-harap camas (raja ), mengutarakan kepada orang lain. Kedua keinginan berhenti (berjanji untuk tidak mengulangi doss) dan yang ketiga adalah pembuktian. Bari penelitian terhadap proses pertaubatan di Pesantren Nurul Jannah Cikarang Bekasi diketahui bahwa proses pertaubatan yang dilakukan adalah sesuai dengan konsep-konsep taubat. Serta dari basil wawancara kepada enam pecandu napza yang telah bertaubat dengan proses pertaubatan di Pesantren Nurul Jannah Cikarang Bekasi diketahui adanya pengaruh dalam upaya membina mental pecandu napza Sehingga dapat dikatsakan dalam studi kasus ini bahwa proses peratubatan yang dilakukan di Pondok Pesantren Nurul Jannah telah sesuai dengan konsep taubat dan sangat berpengaruh terhadap upaya membina mental pecandu napza.
ABSTRACT
The goal of this research is to know well and analyte about the work of psycho-religy by doing forswear method (Konsep Taubat) and to know the influence factor to recover the user of drug and narcotic in Pesantren Nurul Jannah Cikarang Bekasi. Religy therapy which is being an alternative wa to cure the users. And it is more success than others method there are many concepts in Islam to recover the users, One of them is forswear ( Taubat ) method.. This method is using particular education or Islamic curriculum to recover the users from eddicted drug ang get a way from Cher community in order to cure both psycho or mentality. Forswear method as one of the psycho-religy which are involved into three general indicators, they are: An-Nadamu (Regreting) which has specific indicates such as they are crying, scared, frighteny, anxious (Khan ),they are restless in hoping something, (raja') , they will try to express their feeling to some one else. The second, they really want to quite and promise not to do it again (they will promise not to repeat their sin) and the finally they will prove their promise). From the research we know that the forswear method which is done in Nurul Jannah is suitable with forswear concept it self. From the interview of six users who has already recovered, they proved that The influences of this method is reality successful to cure the users event psycho or mentality.
2007
T20785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliyatun
Abstrak :
ABSTRAK
Modeling merupakan salah satu metode yang efektif dalam upaya penanaman nilai terhadap seseorang. Hal ini dikarenakan dalam modeling, seorang pendidik atau seorang tokoh tidak hanya menyampaikan nilai-nilai secara teoritis dalam mengajak orang lain berbuat kebajikan, tetapi juga dituntut untuk menjadi contoh atau teladan dalam mengaplikasikan nilai-nilai ke dalam kehidupan riil. Disamping sebagai kecenderungan dan potensi alami manusia, modeling (perilaku meniru) juga sangat berperan dalam proses pembentukan kepribadian, perkembangan, dan lebih luas lagi dalam pengembangan kepribadian seseorang. Namun dalam fenomena sekarang ini, peran modeling sering dilalaikan oleh mereka yang seharusnya sangat layak menjadi model baik bagi individu peserta didik maupun bagi masyarakat luas. Hal ini menyebabkan terjadinya krisis keteladanan di tengah masyarakat dalam penerapan nilai-nilai agama, sosial, dan kemanusiaan yang seharusnya menjadi nafas dalam setiap tindakan manusia. Mengenai modeling dalam upaya pengembangan kepribadian, telah ditemukan dalam penelitian tentang aktivitas modeling yang terjadi pada kasus peziarah makam Walisongo. Peziarah makam Walisongo mengalami sebuah pengalaman psikis relijius melalui penghayatannya terhadap nilai-nilai dakwah Walisongo. Walisongo yang telah dikenal luas masyarakat muslim Indonesia, khususnya di Jawa, memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan keagarnaan masyarakat muslim Jawa. Metode dakwah Walisongo yang akulturatif dengan kultur lokal Jawa dan pendekatannya yang menjiwai masyarakat Jawa dapat dilihat hasilnya dalam fenomena kehidupan sosial keagamaan masyarakat muslim Jawa. Hal inilah yang menarik peziarah makam Walisongo untuk selalu berupaya meneladani nilai-nilai dakwah Walisongo dalam berperilaku?shaleh dan hidup bermasyarakat secara damai. Meskipun sosok Walisongo hanya dapat diamati melalui simbol-simbol berbpa jejak jejak peninggalannya, namun secara psikis Walisongo telah memotivasi dan menginspirasi peziarah dalam menjalani kehidupan beragama di tengah masyarakat Jawa.
ABSTRACT
Modeling is one of effective method in effort to cultivate value to person. This is caused that in modeling, an educator or figure doesn't deliver just on values theoretically to ask others do in truth, but he or she is demanded to be model in application of the values in real life. Beside as man tendency and natural potential, modeling (imitation) plays role in establishment of personality, development of personality, even in developing of personality. The phenomena in present, however, the role of modeling are sometime neglected by educators or figures must be model to others. This caused appear a modeling crisis in community of application the values of religion, social, and humanity in every man behavior. In this case, modeling to develop personality has been found in the research. It is found that activity modeling happens to visitors of Walisongo grave. The psyche religious experience of visitors by their full experience of Walisongo dakwah values. Walisongo, who had been known in Indonesian muslim, especially in Java, have strong influence in religious life of muslim Java. The method of Walisongo dakwah that is acculturated with local culture of Java, and the approach to indigenous psyche of Java society can be found in social religious life of muslim Java. This interesting visitors of Walisongo grave to do modeling to Walisongo dakwah values in their religious life. Although the Walisongo values just can be found in symbols, psychally, however, Walisongo had motivated and inspirited visitors in doing their religious life to develop their personality as a muslim live in local culture of Java.
2007
T20472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfaifo Iqomaddin
Abstrak :
Penelitian ini bertujua untuk mengetahui pengaruh religiusitas dan kecerdasan emosional terhadap konsep diri pada Santri Remaja di Pesantren Tradisional. Hipotesis yang diajukan adalah (1) Terdapat pengaruh signifikan religiusitaS terhadap knnsep diri pada santri remaja di pesantren tradisional. (2) Terdapat pengaruh signifikan kecerdasan emosional terhadap konsep diri pada santri remaja di pesantren tradisional. (3) Terdapat pengaruh signifikan kecerdasan emosional dan religiuisitas secara bersama-sama terhadap konsep diri pada santri remaja di pesantren tradisional. Alat pengungkap data yang digunakan adalah Skala Religiusitas, yang terdiri 1. Skala Religiusitas 2. Skala Kecerdasan Emosional dan Skala Konsep Diri Responden penelitian ini adalah santri remaja di pesantren tradisional. Jumlah keseluruhan subjek sebanyak 40 orang, Pemilihan subjek dilakukan dengan incidental sampling. Disain Penelitian ini adalah non eksperimen dengan pendekatan kuantitatif serta menggunakan metode ex post facto, Regresi linier digunakan untuk menganalisa data dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian diketahui bahwa; (1) Terdapat pengaruh signffikan Religiusitas terhadap Konsep Diri sebesar 75,3 %. (2) Terdapat pengaruh signifikan Kecerdasan Emosional terhadap Konsep Diri sebesar 80, 1%. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan Religiusitas dan Kecerdasan Emosional secara bersama-sama terbadap Konsep Diri sebesar 82,0%, sedangkan sisanya yaitu 18,0% (100% - 82,0%) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor penyabab lainnya.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Wahyuningsih
Abstrak :
Kecerdasan spiritual (SQ) merupakan kecerdasan tertinggi (ultimate Intelligence) yang dirniliki manusia. Kecerdasan ini menghantar manusia pada penemuan dan pernahaman akan makna dan nilai dalam menjalani atau melakukan sesuatu. Pencapaian kualitas kecerdasan spiritual (SQ), tidak terlepas dari kerjasama dan dukungan dua kecerdasan terdahulu (IQ & EQ). Idealnya, ketiga kecerdasan utama tersebut harus saling sejajar, meskipun masing-masing memiliki kekuatan wilayah tersendiri dan dapat berfungsi secara terpisah. Karena kecerdasan dapat berkembang dan meningkat, maka diperlukan metode untuk peningkatannya. Dan literatur yang ada, diketahui bahwa riyadhah (olah jiwa) dan iqra' (kemampuan membaca ayat-ayat qauliyah dan kauniyah) memiliki pengaruh tcrhadup peningkatan kecerdasan spiritual (SQ). Oleh karena itu, perlu diketahui berapa besar pengaruh intensitas riyadhah dan intensitas iqra' terhadap peningkatan kecerdasan spiritual (SQ), apakah kedua variabel memiliki pengaruh yang besar terhadap peningkatan kecerdasan spiritual (SQ). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh intensitas riyadhah dan intensitas iqra' terhadap peningkatan kecerdasan spiritual (SQ) pada jama'ah kajian Daarul Muwahhid Jakarta-Barat. Desain penelitian adalah non eksperimen dengan pendekatan kuantitatif serta mengguna';an metode ex post facto. Regresi tinier digunakan untuk menganalisis data dengan bantLan SPSS var. 11.5 for windows. Populasi penelitian adalah kelornpok-kelompok kajian yang melakukan riyadhah dan. iqra' dalam kehidupannya sehari-hari. Adapun sampel penelitian adalah jama'ah kajian' Daarul Muwahhid, dengan pertimbangan, jama'ah kajian ini selain mengkaji Al-Qur'an, Al-Hadits dan Al-Hikam untuk meningkatkan IQ, juga bersbsialisasi dengan masyarakat sekitar, guna meningkatkan EQ serta bertekad memperbaiki hubungan vertikal dengan Sang Khalik melalui peningkatan SQ. Penelitian ini menggunakan metode pengtunpulan data berapa kusioner yang disebarkan kepada 40 responder, yang sebelumnya telah di try out pada jama'ah kajian Darin Tauhid Cipaku Jakarta-Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel memberi pengaruh terhadap peningkatan kecerdasan spiritual (SQ) sebesar 85.5 %, sisanya dipengaruhi oleh factor-faktor yang lain.
Spiritual Quotient constitutes an ultimate intelligence owned by a human being. This intelligence accompanies a human being to the discovery and understanding of a meaning and value in performing something. As the intelligence may escalate an individual to a better Ievel, therefore a methed is required to enhance the intelligence. It is known from the existing literature that Riyadhah (spiritual processing) and Igra' (capability to read verses of gauliyah and kauniyah) have an effect towards the enhanc Arent of spiritual intelligence. Therefore it is necessary to know how much effect of the intensity of riyadhah and iqra' is with respect to the enhancement of SQ, whether both variables have a big influence in the enhancement of SQ. The objective of this research is to know how much effect of the intensity of riyadhah and iqra' is with respect to the enhancement of spiritual intelligence in the community for Daarul Muwahhid study in West Jakarta. Research design is non-experimental by using a quantitative approach and using method of ex post facto. Linear Regression is used to analyze data by help of SPSS ver. 11.5 for Windows. Research population is groups who perform riyadhah and iqra' in their daily life. As regards research sample, the community for Daarul Muwahhid study in West Jakarta, with the consideration, that the study community besides studying al-Qur'an, Al-Hadits and Al-Hikant, to enhance IQ, also socializing with the surrounding community to enhance EQ, simultaneously with the faith to correct vertical relations with the Creator through the effort of SQ improvement. This research uses data collecting method in the form of a questionnaire distributed to forty (40) respondents, the questionnaires of which have previously been tried out in the community of Daarut Tauhid Study, Cipaku, South Jakarta. Research results show that riyadhah and iqra' have an effect of 85.5% with respect to the enhancement of spiritual intelligence.
2007
T17578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirul Huda
Abstrak :
Banyak temuan riset para ahli yang kerap dilansir media menyatakan bahwa tingkat stress dan problem sosial masyarakat perkotaan semakin meningkat dan tambah kompleks. Gejala ini ditengarahi karena semakin merebaknya budaya hedonis¬konsumeristik pada kehidupan masyarakat, terutama kehidupan di kota-kota besar seperti Jakarta. Di sisi lain, berkembang egoisme individu yang kian liar mengejar kebutuhan demi pemuasan nafsu duniawi yang tak pernah ada habisnya. Konsekuensinya adalah telah terjadi perubahan perilaku dan kepribadian masyarakatan perkotaan yang mengalami disorientasi sosialnya, sehingga ia tak hanya mengalami alienasi dan keterasingan diri, tetapi juga berakibat pada tindakan-tindakan individu yang menyimpang dari norma hukum dan agama bahkan destruktif, baik terhadap diri sendiri, keluarga maupun orang lain. Berbagai upaya untuk mengeliminir serta merubah kepribadian tidak sehat tersebut sudah gencar dilakukan, termasuk salah satunya adalah dengan memperbaiki kondisi lingkungan sosial individu yang bermasalah, yaitu aspek pendidikannya. Pendekatan yang diusung dari teori Barat ini mengasumsikan bahwa lingkungan sosial seseorang, seperti keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar merupakan pengaruh paling dominan membentuk kepribadian individu. Menurut Islam pembentukan kepribadian tidak hanya ditentukan oleh faktor fiisik-lingkungan di mana individu tumbuh kembang dan beraktivitas. Lebih dari itu, Islam memandang bahwa kepribadian individu selain dibentuk oleh faktor pendidikan (lingkungan) juga diperlukan injeksinasi spiritual-religius. Dalam konteks ini dakwah Islam, yaitu amar ma'ruf nahi munkar semestinya dilakukan dengan metode dan pendekatan ramah, dialogis, penuh kearifan dan kontekstual. Dengan begitu nilai-nilai dan ajaran dakwah yang disampaikan benar-¬benar menampakan wajah Islam yang rahmafan lil'alamin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dakwah majelis taklim Tarbiyatul Mu'awanah terhadap kepribadian muslim di kawasan Ciganjur Jakarta Selatan, dengan menggunakan metode analisa kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan para jama'ah pengajian (subyek), pengamatan langsung dan dokumentasi.Untuk mendapatkan gambaran umum tentang pola dan hubungan antar kategori digunakan analisis kasus perkasus dan kemudian dilakukan analisis antar kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan dakwah di majelis taklim Tarbiyatul Mu'awanah memiliki peranan signifikan terhadap pembentukan kepribadian muslim. Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek dinamika kepribadian subyek (muslim) sebelum dan sesudah mengikuti pengajian, dalam mana sebelumnya kebanyakan dari mereka belurn memiliki kepribadian muslim, tapi setelah aktif mengikuti pengajian telah memiliki kepribadian muslim seperti yang diharapkan. Misalnya berpenampilan saleh dan lebih religius, sudah mau menutup aurat, berkepribadian pelopor, disiplin, sabar, menjaga kebersihan dan kesucian, suka menolong orang lain dan gemar beraktivitas sosial serta bertanggung jawab.
A lot of research works, as often written in newspapers, show that the stress level and social problems of urban community are getting higher and more complicated. On the one hand the phenomenon is partly due to the hedonism and consumerism which grow among the urban society, especially in big cities like Jakarta. On the other hand, individual egoism develops strappingly to pursue materials for satisfying never fulfilled individual greed. These social phenomenon results in the behavioral changing and personality of the urban community as indicated by their social disorientation which in turn lead them to alienation and destructive actions which against law. And in the end of the day, the individual, his family and others will suffer from his/her own acts. Many kinds of efforts conducted by government or NGOs are brought into being to rehabilitate and even eliminate unhealthy personality of the community members, among others, through the betterment of social environment of the unhealthy individuals, especially by means of education. And the social environment such as society, family, and schools are supposed to be the crucial factors in shaping individual personalities. Personality building, according to Islamic teaching, is not only determined by physical environment factors where an individual lives but also by education and particularly by religious-spiritual injections. In line with the attempt to create the betterment of the unhealthy personality of the community members, Islamic preaching methods, amar ma'ruf nahi munkar, should be conducted through sociable, peaceful, and contextual approaches. These will promote Islamic values which emphasize Islam as rahmataIiI'alamin to all community members. The research is aimed at the investigation on the preaching influence to Muslim personalities in the area of Ciganjur, Southern Jakarta with qualitative analysis methods. Data collection is carried out through intensive interviews with the Islamic gathering members (subjects), direct observation, and study of document on preaching activities. The general depiction of the pattern and categorical relation is obtained by the use of case by case analysis which is followed by inter case study. The research findings show that preaching activities have significant influence on the changing of the personalities of Islamic gathering members. It is identified through the changing sides felt by the members before and after joining the preaching activities. Most of the respondents didn't know and have Islamic personalities but after active participation in the preaching programs, they obtain the Islamic personalities as expected such as wearing Islamic clothes (covering aurat), having pioneer spirits, being punctual, maintaining cleanliness, being helpful and socially active, etc.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T 20766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wirianingsih
Abstrak :
Motivasi beiprestasi adalah daya dorong dalam diri seseorang untuk mencapai basil yang terbaik. Dua falrtor yang mempengarohi motivasi bwprestasi seseorang. Faktor intrinsik adalah daya dorong yang tumbuh dari dalam individu. Dan faktor ekstrinsik berasal dari luar individu Penelitian tentang motivasi belprestasi dilakakan terbadap 4 (empat) santri yang memilild prestasi mengbalid al-Qur'an dan nilai akademik masuk dalam 5 (lima) besat di kelas mereka masing masing. Untuk mendapalkan gambaran lebih dalam tentang fenomena yang te adi. Hasil penelilian menunjukkan motivasi berpreslasi anak pengbalill al-Qur 'an pada kelompok takhassus (khusus) di Pesanllal Terpadu AI Kabfi, Lido dipengaruhi oleh faktor intrinsik yaitu ingin mendapat syafaat di di aldlimt dan berbak1i pada orang tua. Adapun falrtor akstrinsik yaitu pengasuhan orang tua, nilai budaya yang ada dalam keluarga dan sistem pendidikan di pesantren. Anak-anak yang belprestasi dalam penelitian ini, seperti yang disebutkan oleh McClelland dalam teori Motivasi Bwprestasi memiliki tanggung jawab, memperhittmgkan resiko. serumg mendapatkan: masukan meningkatkan kemampuan, menyelesaikan tugas secara baik, kreatif, dan ingin menjadi yang terbaik. Mcreka memiliki energi lebib terbukli dengan bemagai tanggung jaw.>b yang diamanahkan pada mereka. Mereka memiliki kekuatan mengbalill melebibi santri-santri seangkatannya. Temuan lain adalah rata-r.da anak yang memililci jumiah hafalan al Qur'an melampaui lalgejuga memililci prestasi akademik yang baik. ......Motivation of achievement is the driving force in a person to achieve the best results. There are two factors 1hat affect one's achievement motivation. The first factor is intrinsic. which strengthens the impetus of the individual, The second factor is extrinsic) which originates from outside tbe individual. One research that is carried out on fuur studen1s whom, not only have memorized the Quran, but also constantly ranked top Jive in their class. This research is using qnalitative methods to gain a deeper picture of this particala.- phenomenon. This result has shown that the achievemeot modvatioo of children memorizing the Qumn in takhassus (special) groups in the Integrated Islamic School Al·Kahfi, Lido, is influenced by the intrinsic f3ctors of wanting to get some rewards in the Hereafter and to be dutiful to dteir parents. The extrinsic factors involved are nurturing paren1S, cultural values in their fiunily and the education system in pesantren, Each of the children who excel in this research, as noted by McClelland Achievement motivation theory, have the characteristics of being a child who is responsible risk taker, open to feedback. able to improve, wish to complete tasks well, creatively and relentlessly strive to be the best of !he best They have more energy as depicted by the various mandated responsibilities for 1hem.They have much more power to memorize in comparison to other studen1s at their levels. Furthermore, another relevant discovery is that average chi1d who has memorized the Quran over the targealso has a good academic achievement.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33484
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Pratiwi
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2011
T42721
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library