Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldo Wirastana Adinegara
"Sebagai negara kepulauan tropis, Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampak akibat perubahan iklim cukup signifikan. Peningkatan suhu dan intensitas curah hujan yang cukup besar, dapat menyebabkan terjadinya keruntuhan lereng. Secara umum, fenomena keruntuhan lereng pada jenis tanah residual, disebabkan oleh pengaruh dari kenaikan tekanan air pori. Adapun karakteristik utama pada jenis tanah residual ialah sifat heterogenitasnya, dengan pola distribusi ukuran butir yang cukup beragam dan tidak terbatas. Tanah residual sering dijumpai pada daerah tropis, khususnya dalam kondisi tak jenuh, dengan ketinggian muka air tanah yang relatif cukup rendah. Adanya proses infiltrasi pada saat musim penghujan, maka zona tak jenuh membentuk suatu cekungan air tanah, sehingga dapat mengurangi besaran dari hisapan tanah. Sifat hidraulik tanah menjadi faktor penentu dalam memahami setiap perilaku aliran air di bawah tanah, sangat dipengaruhi oleh distribusi ukuran butirnya. Semakin kecil ukuran butir yang terkandung pada suatu jenis tanah, maka semakin tinggi kemampuannya dalam melakukan penyerapan ataupun penyimpanan air di bawah tanah. Akan tetapi, sangat berbanding terbalik terhadap kemampuan pengaliran air di bawah tanah yang cukup rendah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dari sifat hidraulik tanah residual dan sampel RCA, akibat pengaruh distribusi ukuran butir yang berbeda. Pada penelitian ini, pengukuran hisapan tanah dilakukan secara aktual dengan menggunakan alat HSPS dan Tempe Cell, secara akhir akan menghasilkan kurva karakteristik air-tanah. Adapun kurva karakteristik air-tanah beserta hasil pengujian permeabilitas jenuh, digunakan pada estimasi terhadap fungsi permeabilitas tanah, sehingga sifat hidraulik tanah dapat diketahui secara pasti dan juga spesifik.

As a tropical island country, Indonesia is one of the countries significantly affected by climate change. A large increase in temperature and rainfall intensity can cause slope collapse. In general, the phenomenon of slope failure in residual soil types is caused by the influence of increasing pore water pressure. The main characteristic of residual soil types is their heterogeneity, with diverse and unlimited grain size distribution patterns. Residual soil is often found in tropical areas, especially in unsaturated conditions, with relatively low groundwater levels. With the infiltration process during the rainy season, the unsaturated zone forms a perched water table, thereby reducing the amount of soil suction. Soil hydraulic properties are a determining factor in understanding the behavior of groundwater flow, which is strongly influenced by the grain size distribution. The smaller the grain size of a type of soil, the higher its ability to absorb or store groundwater. However, this is inversely proportional to the low ability of groundwater to flow. Therefore, this research was carried out with the aim of determining the characteristics of the hydraulic properties of residual soil and RCA samples, due to the influence of different grain size distributions. In this research, actual measurements of soil suction were carried out using HSPS and Tempe Cell, ultimately producing a soil – water characteristic curve. The soil – water characteristic curve and the results of the saturated permeability test are used to estimate the soil permeability function, so that the hydraulic properties of the soil can be known predictably and specifically."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilson Koven
"Efek hujan dan gempa mempengaruhi stabilitas lereng. Hujan dapat mengakibatkan terjadinya infiltrasi pada lereng yang menyebabkan turunnya tekanan air pori negatif pada lereng dan meningkatkan muka air tanah. Sedangkan gempa akan memberikan beban seismik yang menyebabkan terjadinya deformasi pada lereng. Lereng akan mengalami kondisi yang lebih kritis lagi apabila efek hujan dan gempa dikombinasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hujan yang disusul gempa pada stabilitas lereng tak jenuh. Penelitian ini terdiri dari dua tahap analisis numerik, yaitu analisis rembesan untuk mengetahui perubahan tekanan air pori pada lereng dan dilanjutkan dengan analisis dinamik time history tidak linear untuk menghitung deformasi yang terjadi akibat gempa. Kurva karakteristik tanah-air yang diambil dari hasil pengukuran akan diinkorporasikan pada lapisan atas tanah tak jenuh, catatan gempa Loma Prieta (1989), dan gempa Northridge (1994) akan digunakan sebagai akselerasi gempa. Enam skenario hujan dilanjutkan gempa akan dianalisis dan dibandingkan yaitu skenario intensitas hujan tidak berubah selama tiga hari, skenario intensitas hujan meningkat bertahap dan berkurang bertahap dalam tiga hari, dan skenario intensitas hujan acak selama tiga hari.

Rain and earthquake affect the stability of the slope. Rain results in infiltration on the slope which causes a decrease in negative pore water pressure on the slope and increases the groundwater level. Meanwhile, the seismic load from earthquake causes deformation on the slopes. Slope will experience even more critical condition if the effects of rain and earthquake are combined. This study aims to determine the influence of rain followed by earthquake on the stability of the unsaturated slope. This study consists of two stages of numerical analysis, which are seepage analysis to determine changes in pore water pressure on the slope and followed by non-linear time history dynamic analysis to calculate the deformation that occurs due to the ground motion. The soil-water characteristic curve from the field measurement will be incorporated in the upper layer of unsaturated soil and the Loma Prieta (1989) and Northridge (1994) earthquakes acceleration recording will be used. Six scenarios of rainfall followed by earthquake will be analyzed and compared, which are the scenario of rain intensity not changing for three days, the scenario of rain intensity gradually increasing and decreasing gradually, and the scenario of random rain intensity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rabbani Isya Ramadhan
"Karena perubahan iklim, infiltrasi curah hujan yang lebih tinggi diperkirakan akan terjadi di masa depan dan hal ini dapat menyebabkan kegagalan lereng. Bersamaan dengan itu, pembangunan infrastruktur dan pembangunan kembali perkotaan dengan cepat menghasilkan limbah konstruksi dan pembongkaran dalam jumlah besar yang juga berkontribusi terhadap perubahan iklim global. Untuk memastikan kestabilan lereng, penting untuk menemukan alternatif yang hemat biaya dan ramah lingkungan. Material limbah seperti RCA dapat digunakan untuk melindungi lereng. Penggunaan RCA untuk perlindungan lereng adalah dapat digunakan sebagai bahan untuk sistem penghalang kapiler. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik distribusi tekanan air pori dan stabilitas lereng dengan penerapan perlindungan RCA selama hujan dibandingkan dengan lereng asli melalui pemodelan numerik. SWCC untuk tanah Depok dan material RCA diukur dengan menggunakan High Suction Polymer Sensor (HSPS) dan Tempe Cell. Perubahan volume tanah diukur dengan menggunakan 3D scanner. Analisis rembesan dilakukan dengan menggunakan SEEP/W untuk mendapatkan perubahan distribusi tekanan air pori akibat infiltrasi air hujan. Stabilitas lereng dilakukan dengan menggunakan SLOPE/W untuk menentukan faktor keamanan lereng akibat infiltrasi air hujan. Penggunaan agregat beton daur ulang (RCA) untuk perlindungan lereng dari infiltrasi air hujan telah diselidiki dalam makalah ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor keamanan lereng meningkat dengan penambahan perlindungan RCA. Infiltrasi air hujan menyebabkan berkurangnya daya hisap tanah sehingga mengurangi kekuatan geser tanah, faktor keamanan juga akan berkurang karena tanah menjadi lebih lemah.

Due to climate change, higher rainfall infiltration is expected in the future and it may cause a slope failure. Simultaneously, infrastructure construction and urban redevelopment are rapidly generating large amounts of construction and demolition waste that also contributes to global climate change. To ensure the stability of the slope, it is important to find cost-effective and environmentally sustainable alternatives. Waste material such as RCA can be utilized to protect the slope. The use of RCA for slope protection is that it can used as a material for the capillary barrier system. The objective of this paper is to investigate the characteristics of pore-water pressure distribution and slope stability with the application of RCA protection during rainfall in comparison with the original slope through numerical modeling. The SWCC for Depok soil and RCA materials were measured using a high-suction polymer sensor (HSPS) and Tempe cell, respectively. The volume changes of the soil were measure using 3D scanner. The seepage analyses were conducted using SEEP/W to obtain the change of pore-water pressure distribution due to rainfall infiltration. The slope stability was conducted using SLOPE/W to determine the safety factor of the slope due to rainfall infiltration. The use of recycled concrete aggregate (RCA) for slope protection from rainfall infiltration has been investigated in this paper. The results showed that the safety factor of the slope increased with the addition of RCA protection. Rainfall infiltration causes a reduction in soil suction and hence reduces soil shear strength, the safety factor will also decrease since the soil will become weaker."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafi Maulana
"Indonesia adalah negara beriklim tropis dengan curah hujan tahunan yang tinggi dan kelembaban iklim yang memengaruhi stabilitas lereng, terutama melalui perubahan kadar air tanah dan nilai matric suction. Penelitian-penelitian sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh Rahayu et al. (2024), Abishev et al. (2024), dan Hamdany et al. (2023), telah mengkaji pengaruh iklim terhadap stabilitas lereng dengan mempertimbangkan teori mekanika tanah tidak jenuh (unsaturated soil mechanics) dan parameter soil-water characteristic curve (SWCC). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh infiltrasi air hujan terhadap stabilitas lereng melalui perubahan distribusi tekanan air pori dan nilai matric suction pada tanah. Pemodelan numerik dilakukan menggunakan software Geostudio SEEP/W untuk mengevaluasi infiltrasi serta SLOPE/W untuk menganalisis stabilitas lereng. Penelitian ini menggunakan sampel tanah yang diambil dari lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) untuk menentukan indeks properti tanah dan parameter SWCC serta menggunakan data cuaca yang diambil dari alat ukur cuaca di FTUI. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai pengaruh kondisi iklim terhadap stabilitas lereng, khususnya akibat pengaruh perubahan distribusi tekanan air pori menggunakan modelisasi numerik.

Indonesia is a tropical country with high intensity of annual rainfall and climatic humidity that affects slope stability, particularly through changes in soil water content and matric suction value. Previous studies, such as those conducted by Rahayu et al. (2024), Abishev et al. (2024), and Hamdany et al. (2023), have examined the influence of climate on slope stability by considering unsaturated soil mechanics and the soil-water characteristic curve (SWCC) parameters. This study aims to analyze the effects of infiltration on slope stability through changes in pore water pressure distribution and matric suction value. Numerical modeling is conducted using Geostudio SEEP/W software to evaluate infiltration, as well as SLOPE/W to analyze slope stability. Soil samples were taken from Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (FTUI) areas to determine soil index properties and SWCC parameters. The results of this study are expected to provide a deeper understanding about the influence of climate condition on slope stability, particularly in the scope of changes in soil water content and pore water pressure using numerical software."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Rafi Ilham
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan parameter tanah tak jenuh melalui pengujian kadar air dan matric suction di laboratorium menggunakan alat High-Suction Polymer Sensor (HSPS). Tanah tak jenuh, yang berada di atas muka air tanah, memiliki karakteristik yang dipengaruhi oleh tekanan air pori negatif dan kadar air. Pengujian dilakukan pada sampel tanah lempung yang diambil dari lapisan atas Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Metode penelitian meliputi pengujian indeks properti tanah seperti kadar air alami, analisis saringan, batas Atterberg, berat jenis, pemadatan, dan permeabilitas. Selain itu, dilakukan pengujian matric suction dan water content menggunakan HSPS untuk memperoleh Soil-Water Characteristic Curve (SWCC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara matric suction dan kadar air dapat dijelaskan melalui kurva SWCC, yang diregresi menggunakan persamaan Fredlund dan Xing (1994) dan persamaan Satyanaga (2017). Pengujian ini juga mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi akurasi pengukuran, seperti kondisi lingkungan dan teknik pengujian. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami perilaku tanah tak jenuh dan meningkatkan akurasi pengukuran parameter tanah untuk aplikasi geoteknik.

This research aims to determine the parameters of unsaturated soils through laboratory testing of moisture content and matric suction using the High-Suction Polymer Sensor (HSPS). Unsaturated soils, which are above the water table, have characteristics that are influenced by negative pore water pressure and moisture content. Tests were conducted on clay soil samples taken from the top layer of the Faculty of Engineering, University of Indonesia. The research methods included testing soil property indices such as natural moisture content, sieve analysis, Atterberg limits, specific gravity, compaction, and permeability. In addition, matric suction and water content were tested using HSPS to obtain Soil-Water Characteristic Curve (SWCC). The results showed that the relationship between matric suction and water content can be explained through the SWCC curve, which was regressed using the Fredlund and Xing (1994) equation and the Satyanaga (2017) equation. It also identified factors that affect measurement accuracy, such as environmental conditions and testing techniques. This research contributes to understanding the behavior of unsaturated soils and improving the accuracy of soil parameter measurements for geotechnical applications.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriana
"Pengembangan material beton berkelanjutan menjadi salah satu fokus utama dalam menjawab tantangan lingkungan dan kebutuhan konstruksi modern. Salah satu inovasi yang menjanjikan adalah penggunaan Engineered Cementitious Composite (ECC), yakni beton dengan daktilitas tinggi yang diperkuat serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh variasi jenis semen (OPC, PCC, dan PPC) terhadap perilaku retak dan kekuatan beton Engineered Cementitious Composite (ECC) yang menggunakan Municipal Solid Waste Incineration Bottom Ash (MSWIBA) sebagai bahan pengganti agregat halus. Pengujian dilakukan terhadap kuat tekan pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari, serta uji lentur empat titik pada balok ECC berumur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan semen OPC menghasilkan kuat tekan dan kuat lentur tertinggi, yaitu mencapai 52,33 MPa dan modulus of rupture sebesar 6,92 MPa pada umur 28 hari. Sementara itu, PCC dan PPC menghasilkan kuat tekan yang kompetitif (maks. 62,08 MPa pada PCC), namun dengan pola retak dan deformasi yang lebih menyebar dan semi-duktail. Analisis Digital Image Correlation (DIC) mengonfirmasi bahwa variasi jenis semen memengaruhi distribusi dan intensitas retakan pada permukaan balok. Temuan ini menunjukkan potensi MSWIBA sebagai bahan alternatif yang mendukung pengembangan beton ramah lingkungan dan berkelanjutan.

The development of sustainable concrete materials has become a key focus in addressing environmental challenges and modern construction demands. One promising innovation is the use of Engineered Cementitious Composites (ECC), a high-ductility fiberreinforced concrete. This research investigates the effect of varying cement types (OPC, PCC, and PPC) on the crack behavior and strength performance of Engineered Cementitious Composite (ECC) concrete utilizing Municipal Solid Waste Incineration Bottom Ash (MSWIBA) as a partial fine aggregate replacement. Compressive strength tests were conducted at 7, 14, 21, and 28 days, along with four-point bending tests on 28-day-old ECC beams. Results show that OPC cement achieved the highest compressive and flexural strength, reaching 52.33 MPa and a modulus of rupture of 6.92 MPa at 28 days. PCC and PPC cements produced comparable compressive strengths (up to 62.08 MPa for PCC), with more distributed and semi-ductile crack patterns. Digital Image Correlation (DIC) analysis confirmed that cement type influences the distribution and severity of surface cracking. These findings support the potential of MSWIBA as a sustainable alternative material for environmentally friendly concrete development."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evandhika Yafha Rachmantyo
"Mekanika tanah tak jenuh mempelajari perilaku tanah yang mengandung air dan udara dalam pori-porinya. Salah satu parameter utama adalah matric suction, yaitu perbedaan tekanan antara air dan udara di dalam tanah. Perubahan cuaca seperti curah hujan dan suhu udara memengaruhi proses infiltrasi dan evapotranspirasi. Hal tersebut akan berdampak pada kadar air serta matric suction sehingga membentuk hubungan khas dalam SoilWater Characteristic Curve (SWCC). Untuk memahami dinamika ini, dilakukan pengukuran real-time menggunakan moisture sensor untuk kadar air, tensiometer untuk matric suction dan weather station untuk curah hujan. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia dengan pemantauan pada top soil. Data yang diperoleh dianalisis untuk melihat bagaimana perubahan kadar air dan matric suction terjadi akibat siklus basah-kering yang dipicu oleh curah hujan. Hasilnya memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai respons tanah tak jenuh terhadap perubahan cuaca dan dapat digunakan dalam studi geoteknik serta pemantauan kondisi tanah secara langsung.

Unsaturated soil mechanics studies the behavior of soil containing both water and air within its pores. One of the key parameters is matric suction, which represents the pressure difference between water and air in the soil. Weather changes, such as rainfall and temperature variations, influence infiltration and evapotranspiration processes, affecting soil water content and matric suction, thus forming a distinctive relationship known as the Soil-Water Characteristic Curve (SWCC). To understand this dynamic, real-time measurements were conducted using a moisture sensor for water content, a tensiometer for a matric suction, and a weather station for rainfall data. The study was carried out at the Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, with monitoring at the top of soil. The collected data was analyzed to observe changes in soil water content and matric suction due to wetting-drying cycles triggered by rainfall. The results provide a clearer understanding of how unsaturated soil responds to weather variations and can be utilized for geotechnical studies and direct soil condition monitoring"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Anggita
"Konduktivitas hidrolik (K) merupakan parameter penting untuk dikaji dalam mengenali interaksi air permukaan dan bawah permukaan. Pengamatan lapangan berupa geolistrik dan infiltrometer dipilih sebagai alternatif untuk mengestimasi nilai (K) tersebut, dengan konfigurasi Schlumberger untuk pengamatan geolistrik dan infiltrometer cincin ganda untuk pengamatan infiltrometer pada area terbuka hijau. Nilai resistivitas dari pengamatan geolistrik dikuantifikasikan menjadi nilai  berdasarkan hukum Archie, serta nilai laju infiltrasi menggunakan model horton dikuantifikasikan berdasarkan hukum Darcy dari pengematan infiltrometer. Uji permeabilitas di laboratorium muncul sebagai parameter kontrol dalam mengestimasi hasil kedua pengamatan yang dilakukan. Estimasi nilai konduktivitas hidrolik yang diperoleh dengan pengamatan infiltrometer cukup signifikan dibandingkan dengan pengamatan geolistrik dan uji permeabilitas. Hasil pengamatan geolistrik berada pada rentang nilai 1,965 x 10-8 m/s hingga 3,896 x 10-9< m/s dan pengamatan infiltrometer berada dalam rentang 2,715 x 10-7 m/s hingga 6,132 x 10-7 m/s. Pada penelitian ini kondisi tanah pada pengamatan geolistrik dilakukan dalam keadaan tidak jenuh, sedangkan pada pengamatan infiltrometer dan uji permeabilitas laboratorium adalah dalam keadaan jenuh. Kondisi tanah tersebut dijadikan sebagai salah satu alasan untuk interpretasi hasil penelitian dalam studi ini, bahwa konduktivitas hidrolik pada kondisi tanah tak jenuh menurun dibandingkan tanah jenuh, hasil estimasi yang telah dilakukan memperoleh kisaran nilai konduktivitas hidrolik untuk satu jenis tanah yang sama.

Hydraulic conductivity (K) as a parameter in surface and subsurface water interaction is an important study to research. Field observations using geoelectrics and infiltrometers were chosen as methods to estimate (K), with the Schlumberger configuration for geoelectric observation and a double-ring infiltrometer for infiltrometer observation in green open spaces. Resistivity values from geoelectric surveys were converted into K values based on Archie's law, while infiltration rates were quantified using the Horton model according to Darcy's law from the infiltrometer measurements. Laboratory permeability tests served as control parameters to estimate the results of these observations. The estimated hydraulic conductivity values ‹obtained from infiltrometer observations are quite significant compared to geoelectric observations and permeability tests. The estimated results of hydraulic conductivity from geoelectric observations are in the range of 1.965 x 10-8 m/s to 3.896 x 10-9 m/s and from infiltrometer observations are in the range of 2.715 x 10-7 m/s to 6.132 x 10-7 m/s. In this study, the soil conditions in geoelectric observations were carried out in an unsaturated state, while in infiltrometer observations and laboratory permeability tests were in a saturated state. This soil condition is used as one of the reasons for interpreting the research results in this study, that the hydraulic conductivity in unsaturated soil conditions decreases compared to saturated soil. The estimation results that have been carried out obtain a range of hydraulic conductivity values ​​for the same type of soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Agus Yahya
"Perluasan urbanisasi yang cepat dan pertumbuhan infrastruktur di Indonesia telah menyebabkan perubahan signifikan pada lanskap fisik, memengaruhi stabilitas lereng dan meningkatkan risiko tanah longsor. Selain itu, kenaikan tekanan air pada tanah khususnya pada daerah tanah yang tidak jenuh air dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor. Oleh karena itu, pengetahuan kelembaban tanah pada suatu daerah merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui stabilitas lereng. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pemantauan kelembaban tanah real-time berbasis IoT dengan integrasi sistem data streaming dan implementasi model machine learning guna mengantisipasi dan mengurangi risiko tanah longsor. Pengembangan sistem dibagi menjadi dua bagian utama: pengembangan infrastruktur sistem data streaming untuk mengintegrasikan aliran data dari berbagai perangkat IoT, dan implementasi model pembelajaran mesin untuk prediksi kelembaban tanah dan daya hisap tanah. Sistem data streaming memungkinkan data dari sensor tersimpan ke database dan tervisualisasikan melalui antarmuka web yang ramah pengguna secara real-time, sedangkan model pembelajaran mesin mampu memperkirakan kondisi tanah di area yang belum terpantau sensor, untuk melakukan inspeksi prefailure secara efektif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu mendistribusikan data dari 500 sensor dengan latensi kurang dari 1 detik, menunjukkan skalabilitas yang baik dengan penggunaan CPU yang rendah dan stabil, memastikan respons yang cepat dan efisien dalam pemantauan kondisi tanah. Selain itu, sistem juga telah mampu melakukan prediksi menggunakan algoritma pembelajaran mesin konvensional dan tradisional yang memanfaatkan beberapa fitur cuaca ataupun hanya dengan menggunakan interpolasi spasial dengan baik walaupun akurasi bukan menjadi fokus utama penelitian ini.

The rapid expansion of urbanization and infrastructure growth in Indonesia has significantly altered the physical landscape, affecting slope stability and increasing the risk of landslides. Additionally, increased water pressure in soil, particularly in unsaturated soil areas, can lead to landslides. Therefore, knowledge of soil moisture in an area is crucial for understanding slope stability. This study aims to develop a real-time soil moisture monitoring system based on IoT, integrating a data streaming system and implementing machine learning models to anticipate and mitigate landslide risks. The development of the system is divided into two main parts: the development of a data streaming system infrastructure to integrate data flows from various IoT devices, and the implementation of machine learning models to predict soil moisture and soil suction. The data streaming system allows sensor data to be stored in a database and visualized through a user-friendly web interface in real-time, while the machine learning models can estimate soil conditions in areas not monitored by sensors to effectively conduct pre-failure inspections. Test results show that the system can distribute data from 500 sensors with a latency of less than 1 second, demonstrating good scalability with low and stable CPU usage, ensuring quick and efficient soil condition monitoring. Furthermore, the system can also perform predictions using both conventional and traditional machine learning algorithms that utilize several weather features or solely rely on spatial interpolation, although accuracy is not the main focus of this study."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zefanya Soplantila
"Perluasan urbanisasi yang cepat dan pertumbuhan infrastruktur di Indonesia telah menyebabkan perubahan signifikan pada lanskap fisik, memengaruhi stabilitas lereng dan meningkatkan risiko tanah longsor. Selain itu, kenaikan tekanan air pada tanah khususnya pada daerah tanah yang tidak jenuh air dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor. Oleh karena itu, pengetahuan kelembaban tanah pada suatu daerah merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui stabilitas lereng. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pemantauan kelembaban tanah real-time berbasis IoT dengan integrasi sistem data streaming dan implementasi model machine learning guna mengantisipasi dan mengurangi risiko tanah longsor. Pengembangan sistem dibagi menjadi dua bagian utama: pengembangan infrastruktur sistem data streaming untuk mengintegrasikan aliran data dari berbagai perangkat IoT, dan implementasi model pembelajaran mesin untuk prediksi kelembaban tanah dan daya hisap tanah. Sistem data streaming memungkinkan data dari sensor tersimpan ke database dan tervisualisasikan melalui antarmuka web yang ramah pengguna secara real-time, sedangkan model pembelajaran mesin mampu memperkirakan kondisi tanah di area yang belum terpantau sensor, untuk melakukan inspeksi prefailure secara efektif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu mendistribusikan data dari 500 sensor dengan latensi kurang dari 1 detik, menunjukkan skalabilitas yang baik dengan penggunaan CPU yang rendah dan stabil, memastikan respons yang cepat dan efisien dalam pemantauan kondisi tanah. Selain itu, sistem juga telah mampu melakukan prediksi menggunakan algoritma pembelajaran mesin konvensional dan tradisional yang memanfaatkan beberapa fitur cuaca ataupun hanya dengan menggunakan interpolasi spasial dengan baik walaupun akurasi bukan menjadi fokus utama penelitian ini.

The rapid expansion of urbanization and infrastructure growth in Indonesia has significantly altered the physical landscape, affecting slope stability and increasing the risk of landslides. Additionally, increased water pressure in soil, particularly in unsaturated soil areas, can lead to landslides. Therefore, knowledge of soil moisture in an area is crucial for understanding slope stability. This study aims to develop a real-time soil moisture monitoring system based on IoT, integrating a data streaming system and implementing machine learning models to anticipate and mitigate landslide risks. The development of the system is divided into two main parts: the development of a data streaming system infrastructure to integrate data flows from various IoT devices, and the implementation of machine learning models to predict soil moisture and soil suction. The data streaming system allows sensor data to be stored in a database and visualized through a user-friendly web interface in real-time, while the machine learning models can estimate soil conditions in areas not monitored by sensors to effectively conduct pre-failure inspections. Test results show that the system can distribute data from 500 sensors with a latency of less than 1 second, demonstrating good scalability with low and stable CPU usage, ensuring quick and efficient soil condition monitoring. Furthermore, the system can also perform predictions using both conventional and traditional machine learning algorithms that utilize several weather features or solely rely on spatial interpolation, although accuracy is not the main focus of this study."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library