Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ikbal Ibuk Sindy
"Strategi pemasaran bagi produk-produk rumah sakit di Rumah Sakit Honoris telah dirancang dan dilaksanakan termasuk diantaranya berupa produk perawatan di ruang rawat VIP. Hanya saja dalam perkembangannya pemanfaatan ruang rawat inap VIP yang apabila dilihat dari indikator BOR-nya masih jauh dari memuaskan. Data yang ada menunjukkan bahwa sejak tahun 1998 sampai dengan tahun 2001 BOR ruang rawat inap VIP Rumah Sakit Honoris berkisar antara 30 % - 42 %. Demikian pula dari sisi penghasilan, ruang perawatan VIP belum memberikan kontribusi subsidi silang bagi kelas perawatan dibawahnya.
Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan ruang rawat inap VIP di kemudian hari, perlu di analisa sejauh mana strategi pemasaran ruang rawat inap VIP selama ini. Hal yang menjadi fokus penelitian adalah salah satu bagian dari pemasaran yaitu bauran pemasarannya (Marketing Mix). Akan di teliti pula bagaimanakah bauran pemasaran rumah sakit kompetitor hingga pada akhirnya akan diajukan saran bagaimanakah kebijakan bauran pemasaran di masa-masa mendatang.
Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Honoris - Tangerang dengan metode Observasi, wawancara terhadap responden serta penelaahan dokumen-dokumen yang ada. Lingkup penelitian adalah menganalisa bauran pemasaran ruang perawatan VIP yang terdiri dari bagaimanakah Produknya, berapa harga yang ditetapkan serta strategi penetapannya, bagaimana place-nya serta bagaimanakah mempromosikannya.
Hasil penelitian berupa data-data bauran pemasaran ruang rawat VIP Rumah sakit Honoris serta rumah sakit-rumah sakit kompetitor. Data yang di sajikan terdiri dari fasilitas yang di sediakan di ruang perawatan VIP, fasilitas-fasilitas penunjang perawatan, harga/tarif yang di tetapkan, akses rumah sakit baik akses fisik maupun akses waktu serta upaya-upaya promosi yang telah dilakukan rumah sakit Honoris.
Dari pembahasan diperoleh bahwa apabila di bandingkan dengan fasilitas yang disediakan di ruang perawatan VIP rumah sakit-rumah sakit kompetitor maka fasilitas yang disediakan rumah sakit Honoris relatif tidak jauh berbeda, namun walaupun demikian fasilitas yang tersedia di rumah sakit Honoris terkesan mewah. Tarif yang ditetapkan apabila dibadingkan dengan rumah sakit kompetitor masih cukup kompetitif namun apabila dibandingkan kompetitor terdekat terkesan lebih mahal. Dari sisi akses rumah sakit, maka rumah sakit honoris relatif kurang ideal. Sedangkan upaya promosi yang telah dilaksanakan nampaknya perlu lebih di kembangkan lagi.
Untuk mengoptimalkan pemasaran ruang perawatan VIP di kemudian hari, maka upaya yang disarankan adalah :
  1. Survey mengidentifikasi target pasar yang utama
  2. Survey ATP dan WTP pasar sasaran
  3. Improvisasi bauran pemasaran seperti :
    • Penawaran produk dalam bentuk paket
    • Pembentukan klinik satelit

Marketing strategy for services provided by Honoris Hospital has been designed and applied such as VIP treatment rooms. BOR indicated that the utilization of the VIP Treatment rooms during 1998 to 2001 is about 30 % - 42 % which is less than satisfactory. From the financial aspects, the cash from VIP treatment rooms has not been enough to cross subsidies for the lower treatment levels.
In the effort to increase the efficiency of the VIP Treatment rooms occupancy in the future, effectiveness of marketing strategy currently applied needs to be analyze further. The focus of the study is part of marketing which is Marketing Mix. Study also needs to be conducted on the Marketing Mix of the competitor to establish a recommendation for the future Marketing Mix.
The research is held in Honoris Hospital - Tangerang by observation method, interviewing respondents and reviewing document. Scoop of research is to analyze the marketing mix the VIP treatment rooms which include the product, price, place and promotion.
The result contain of the Marketing Mix in Honoris Hospital and its competitors which is consist the facilities, supporting facilities, price, access to the hospital in term of location and time and promotional activities which has been applied.
From the evaluation, facilities provided by competitors is comparative to the treatment rooms in Honoris Hospital, however the facilities in Honoris Hospital looks more luxurious. The pricing is comparative compare to others more ever compare to the nearest competitor is still more expensive. From its location, Honoris Hospital is not quite ideal. The promotional activities could be improved.
To optimize the marketing for VIP treatment rooms in the future, a few recommendations can be applied:
  1. Surveying the target Market
  2. Surveying Market's Ability to Pay (ATP) and Willingness to Pay (WTP)
  3. Improving Marketing Mix such as:
    • To offer related treatment in a package
    • Establish of satellite clinics
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Sari
"Salah satu standar untuk menilai kinerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan adalah penilaian terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan; tingkat pengetahuan perawat pelaksana tentang pendokumentasian asuhan keperawatan; persepsi perawat pelaksana tentang pelaksanaan supervisi pendokumentasian asuhan keperawatan; hubungan antara tingkat pengetahuan tentang pendokumentasian asuhan keperawatan dengan kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan; hubungan persepsi perawat pelaksana terhadap pelaksanaan supervisi pendokumentasian asuhan keperawatan dengan kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampelnya seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap kelas 2 dan 3 (46 orang). Instrumen dengan memakai Instrumen Studi Dokumentasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit (Instrumen A darj Depkes 1995), kuesioner dan wawancara mendalam.
Pada hasil penelitian didapatkan sebanyak 100% perawat pelaksana kinerjanya kurang dalam seluruh proses pendokumentasian asuhan keperawatan. Pengetahuan perawat pelaksana tentang pendokumentasian asuhan keperawatan 100% mempunyai skor diatas 70. Persepsi perawat pelaksana tentang pelaksanaan supervisi pendokumentasian asuhan keperawatan 80% mempunyai skor diatas 70. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Tidak terdapat hubungan antara persepsi perawat pelaksana terhadap pelaksanaan supervisi pendokumentasian asuhan keperawatan dengan kinerja perawat pelakisana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.
Dengan hasil penelitian ini disarankan agar manajemen keperawatan RS X segera menyempurnakan Standar Asuhan Keperawatann dan mendistribusikan buku pedoman Standar Asuhan Keperawatan di setiap ruangan rawat inap.

The Analysis of Nursing Performance in Documenting Care in In-Patient Care Unit of "X" General HospitalDocumenting care is one of several nursing activities which is measurable to asses the nursing performance that influence the quality of nursing care in a hospital. The objectives of this study were to asses the nursing performance in documenting care, to figure out factors which were involved (level of nurses' knowledge about documenting care and nurses' perception about supervision in documenting care); and to asses any relation between those factors and the nursing performance.
This was a cross sectional quantitative study, using questioners and interviews to collect information about nursing performance in documenting care from 46 nurses in the class 2 and 3 of In-Patient Care Unit. Then the nursing performance was compared with the Instruments for Study in Documenting the Application of Standard Nursing Care in a Hospital, published by Ministry of Health as the Instrument A, 1995. (Instrumen Studi Dokumentasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit, Instrumen A dari Depkes 1995).
This study showed all respondents (100%) had good level of knowledge about documenting care (knowledge score above 70). Most of respondents (80%) had good perception about supervision in documenting care (perception score above 70). Even though, all respondents (100%) had poor performance in the whole aspects of documenting care. There were no relation not only between the level of nurses' knowledge and the nursing performance in documenting care, but also between the nurses' perception about supervision and nursing performance in documenting care.
The overall result of nursing performance in In-Patient Care Unit of "X" General Hospital was poor in documenting care.
This result suggested the management of Nursing Department of "X" General Hospital to improve the Standard of Nursing Care booklets, and then distribute them to all wards of In-Patient Care Unit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Budiati Widyastuti
"ABSTRAK
Rumah Sakit Muhammadiya yang mempunyai unggulan dibidang kebidanan ingin tetap mempertahankan posisi tersebut dengan mengupayakan peningkatan pemasaran rawat inap kebidanannya yang ditinjau dari segi dokternya, karena hingga saatini dokter masih merupakan perantara pemasaran di rumah sakit.
Untuk membatasi bervariasinya keinginan dari para dokter tersebut, maka penulis hanya melihat dari kebijakan manajemen terutama pada tarif, potongan jasa medis dan Cara pembayarannya. Dari kebijakan personil yaitu medic, paramedis dan petugas rumah sakit serta kebijakan fasilitas yaitu pada mutu dan kelengkapan peralatan poli dan VK, ruang praktek, ruang bersalin, kamar operasi, kamar perawatan, jarak dan kemudahan serta parkir.
Sedangkan lingkup penelitian meliputi direktur Rumah Sakit Muhammadiyah, sebagai koordinator pemasaran di Rumah Sakit Muhammadiyah serta dokter-dokter kebidanan part timer, dokter kebidanan luar yang terdiri dari dokter-dokter tamu dan dokter kebidanan yang peraktek disekitar Rumah Sakit Muhammadiyah serta berpotensi untuk mengirimkan pasiennya ke Rumah Sakit Muhammadiyah.
Metode penelitian yang dipakai adalah disain studi kasus dan datanya dianalisa dengan metode kwalitatif, dan Cara pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan pengkajian dokumen.
Hasil penelitian ini akan mendapatkan analisa kekuatan dan kelemahan dari Rumah Sakit Muhammadiyah, dokter kebidanan part timer, dokter luar serta kekuatan dan kelemahan secara keseluruhan terhadap variabel-variabel diatas.
Sehingga akan didapatkan upaya-paya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemasaran rawat inap kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah dalarn bentuk saran-saran untuk kebijakan dan saran-saran operasionalnya.

ABSTRACT
The Hospital of Muhammadiyah which has superiority in midwifery field continually wants to maintain that position by seeking improvement of its midwifery staying treatment, viewed from its obstetrician due to at the present doctors are still as marketing mediators in the Hospital.
To limit the varieties of willingness among those obstetricians, so that the - writer just views it from management policy chiefly on tariffs, reduction on medical service and its payment procedure. From personnel policy namely medics, paramedics and hospital attendants and also facility policy on quality and the completeness of policlinic instruments and VK and practice room, giving birth room, operation room, treatment room, space distance, simplification and parking lot.
Meanwhile, the scope of research covers director of the Hospital of Muhammadiyah and part timer obstetricians, outside obstetricians who practice in the Hospital of Muhammadiyah.
Method of research that is used is design of study case and its data are analyzed with qualitative method and method of collecting data by serious interview and analyzing documents.
Result of this research will aim at finding advantages and disadvantages of the Hospital of Muhammadiyah, part timer obstetricians, outside doctors and all strong points and weaknesses as a whole of the above mentioned variables.
So that at the end it will be found efforts that can be done in order to increase the marketing of midwifery staying treatment at the Hospital of Muhammadiyah in form of suggestions for marking policy and operational advice.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afnidar Zamzami
"Rumah Sakit Kartika Pulo Mas sudah berdiri sejak hampir 10 (sepuluh) tahun yang lalu, tetapi jumlah kunjungan pasien terutama rawat Inap, tidak mengalami kenaikan bahkan cenderung menurun pada 3 (tiga) tahun terakhir. Banyak faktor yang menyebabkan keadaan tersebut di atas, diantaranya ialah kurangnya kegiatan pemasaran sehingga masyarakat kurang mengenal keberadaan rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan pemasaran apa saja yang telah dilakukan di rumah sakit ini, untuk kemudian diusulkan pengembangan strategi pemasaran yang sesuai dengan keadaan rumah sakit, terutama strategi pemasaran rawat inap kelas VIP karena sasaran konsumen rumah sakit ini adalah masyarakat golongan menengah ke atas.
Metode penelitian adalah metode deskriptif dengan menggunakan bentuk studi kasus. Proses analisa datanya, merupakan penelitian kualitatif, dimana menggunakan kemampuan berfikir rasional dan analitik. Responden penelitian adalah Direksi, para staf dan pelaksana yang terkait dalam proses manajemen pemasaran rumah sakit serta beberapa staf yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan pemasaran.
Dari hasil penelitian didapat bahwa pimpinan dan staf pemasaran cukup memahami bahwa pernasaran sangat diperlukan oleh rumah sakit, tetapi dalam pelaksanaan sehari-hari belum tercermin. Oleh karena itu diusulkan strategi yang sesuai dengan keadaan rumah sakit, yang disusun berdasarkan analisa SWOT. Dengan dijalankannya strategi pemasaran ini, diharapkan jumlah kunjungan pasien rawat inap kelas VIP akan meningkat sehingga akan menambah pemasukan bagi rumah sakit.

Kartika Pulo Mas Hospital was established approximately 10 (ten) years ago, however, the amount of patients, in particular the amount of overnight patients, has not significantly increased, instead there has been a gradual decline over the past 3 (three) years. Many factors have contributed to this, among others, is the lack of marketing, resulting a lack of community awareness to the existence of this hospital.
The purpose of this research is to see what marketing has been conducted in the hospital and identify what appropriate marketing strategy, especially regarding overnight VIP class patient should be developed, to target patients in the mid-upper level class.
The research method is descriptive, using a case study form. The data analysis process is qualitative research, which uses the ability of rational and analytical thinking. The research respondents are the Board of Directors, staff and relevant marketing management enforces of the hospital and several staff who are indirectly involved in marketing.
From the results of the research it has been found that the marketing executive and staff adequately understand the importance of marketing the hospital, however, this is not yet completely reflected in actual practice. Therefore, a marketing strategy that is suitable to the condition of the hospital is formulated based on the SWOT analysis. By enforcing this marketing strategy, the amount of overnight VIP Class patients shall be increased resulting an increase in hospital revenue.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T10498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library