Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tambunan, Victor
"Defisiensi besi yang terdapat bersamaan dengan defisiensi mikronutrien lain seperti ribbflavin, lazim terjadi di negara berkembang. Remaja wanita termasuk salah satu golongan yang rentan terhadap defisiensi zat-zat gizi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa defisiensi riboflavin dapat mengganggu utilisasi dan absorpsi besi sehingga dapat menyebabkan anemia defisiensi besi atau memperberat keadaan anemia ini. Di Indonesia, kemungkinan terjadinya defisiensi riboflavin cukup besar karena konsumsi pangan hewani yang juga merupakan somber riboflavin yang baik, masih rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi defisiensi riboflavin, faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya defisiensi ini antara lain tingkat ekonomi dan pola makan serta hubungan antara defisiensi riboflavin dengan anemia defisiensi besi. Untuk itu telah dilakukan pemeriksaan darah pada 107 remaja wanita untuk mengetahui koefisien aktivasi enzim glutation reduktase (EGRAC) yang dipakai sebagai parameter status riboflavin. Sedangkan untuk mengetahui adanya anemia defisiensi besi, dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin dan feritin serum. Untuk mengetahui hubungan antara defisiensi ribofalvin dengan faktor-faktor yang berkaitan tersebut dilakukan wawancara dan analisis diet.
Dari 107 remaja wanita yang diteliti, ditemukan prevalensi defisiensi riboflavin dan anemia defisiensi besi masing-masing sebesar 25,2% dan 24,3%. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna (p > 0,01) antara masukan protein dan riboflavin dengan status riboflavin. Ditemukan hubungan bermakna (p < 0,01) antara tingkat ekonomi dengan status riboflavin, demikian pula antara kualitas bahan makanan sumber riboflavin dengan status riboflavin dan anemia defisiensi besi. Ditemukan hubungan yang bermakna (p < 0,01) antara status riboflavin dengan anemia defisiensi besi dan didapat korelasi linear negatif yang bermakna (p < 0,01) antara EGRAC dengan feritin serum dengan koefisien korelasi (r) -0,595."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laloan, Johan F.
"Masa jangkauan hidup (expectation of life ) dari penduduk di kebanyakan negara miskin hampir separuh dari yang dialami o¬leh kebanyakan negara maju. Hilangnya separuh kehidupan itu mem¬punyai alasan yang banyak, tetapi satu alasam yang kuat adalah akibat dari kondisi saaitasi yang buruk (Pacey, ed.1978: xiii). DI Bangladesh misalnya, 50% dari kasus penyakit gastroin-testi¬n.al atau penyakit saluran pencernaan merupakan sebab utama dari kematian anak-anak. Sedangkan penyakit infeksi parasit yang me¬landa penduduk kota-kotanya mempunyai prevalensi yang kurang le¬bih sama demgam kasus penyakit anak-anak tersebut di atas (Pacey ed.197&:2).
Bila kita melihat penyakit-penyakit serupa yang melanda du¬nia secara global, maka keadaannya lebih memprihatinkan lagi. Diperkirakan 80% penyakit yang me terserang penduduk dunia berkait¬an dengaa air yang tidak terlindung dari bahaya penyakit dan da¬ri keadaan sanitasi yang buruk. Pada tahum 1981 diperkirakan terdapat lebih dari pada 100 juta penduduk dunia ketiga minum air yang tidak bersih dan 400 juta penduduknya lagi tidak mem¬punyai sanitasi yang baik (Agarwal et a1.1981: 2) . Lebih lanjut Agarwal dam kawan-kawannya menggambarkan bahwa lebih dari sepa¬ruh penduduk dunia ketiga tidak mempunyai air minuet yang terlin¬dung dari bahaya penyakit. Sejumlah, tiga perempat penduduk tersebut tidak mempunyai sistem sanitasi sama sekali bahkan ti¬dak mempunyai sebuah jamban pun."
Depok: Universitas Indonesia, 1983
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library