Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Donny Kurniawan
"ABSTRAK
Latar belakang: Olahraga bola basket merupakan olahraga yang populer di dunia dan digemari oleh banyak kalangan. Walaupun bersifat non kontak namun kontak sesama atlet tetap sering terjadi dan mempunyai risiko sedang untuk terjadinya cedera. Di Indonesia studi kesintasan cedera olahraga bola basket masih terbatas dan faktor yang dapat mempengaruhi cedera belum sepenuhnya diketahui. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran kesintasan cedera atlet bola basket profesional dalam satu musim kompetisi berdasarkan waktu latihan dan waktu pertandingan.Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional prospektif. Keluaran utama penelitian ini adalah insiden cedera, angka kejadian cedera saat pertandingan dan latihan yang digunakan untuk memperoleh gambaran kesintasan cedera dalam satu musim kompetisi yang digambarkan menggunakan kurva Kaplan-Meier.Hasil: Insiden cedera dalam 1 musim pertandingan adalah 4.82 /1000jam dengan insiden cedera saat pertandingan 7 kali lebih besar dibandingkan latihan. Pada akhir musim didapat fungsi kesintasan 20 dengan peluang subyek tidak mendapatkan cedera saat pertandingan 24 . dan saat menjalani latihan 42 .Kesimpulan: Kesintasan cedera saat latihan lebih tinggi dibandingkan kesintasan cedera saat pertandingan

ABSTRACT
"Background Basketball is a popular sport in the world and loved by many people. Although it is non contact, but contact between fellow athlete is still common and it has a moderate risk of injury. In Indonesia Survival analysis in basketball injuries is still limited and the factors that may affect the injury is not fully known. The purpose of this study was to obtain an overview of survival analysis in professional basketball athlete injuries for one season by practice and games.Methods This study used a prospective observational method. The main outputs of this study were the incidence of injury, the incidence of injury in games and practices that used to obtain injury survival that will be presented using the Kaplan Meier curves.Results The incidence of injuries in one season is 4.82 1000AE with the incidence of injury in the games 15.21 1000AE and in practices 2.19 1000AE. Survival function at the end of the season is 20 with a chance of a subject who is not getting injured during the games by 24 and during practices 42 . Conclusion Probability subjects who is not get injured during practices is higher than during the games."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finna Augustina Suryanto
"Penelitian ini membahas insiden cedera dan faktor-faktor risiko cedera yang berhubungan pada olahraga bulutangkis. Penelitian ini dilakukan pada sebuah kejuaraan nasional yang diadakan di Indonesia. Terdapat 128 atlet bulutangkis junior yang berasal dari satu klub yang sama dan mengikuti kejuaraan ini. Penelitian ini menggunakan metode kohort retrospektif. Hasil penelitian ini yaitu insiden cedera pada bulutangkis adalah 18% dengan cedera terbanyak tipe akut (strain, sprain) dan terdapat pada ekstremitas bawah. Jenis cedera yang paling banyak ditemukan adalah tendinopathy. Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan insiden cedera pada bulutangkis adalah usia atlet ≥ 15 tahun, dan jumlah pertandingan ≥ 3.

The focus of this study is incidence and its correlation with risk factor of injuries in badminton. This study conducted in one of Indonesia national badminton tournament. There are 128 badminton junior athletes who participated in this study. The method of this study is retrospective cohort. The result of this study are incidence of sport injuries in badminton (18%), with the most common injuries was acute (strain, sprain), and localized in lower extremity. Tendinopathy is the most common injury in this study. The risk factor are age ≥ 15 years old, and match ≥ 3 times."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T59131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Suryani
"LATAR BELAKANGː Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insidens dan karakteristik cedera muskuloskeletal pada atlet bola voli Indonesia selama pelatihan dan kejuaraan bola voli nasional. METODEː Studi ini memiliki desain kohort prospektif dengan melibatkan 34 atlet tim nasional bola voli Indonesia (18 laki-laki dan 16 perempuan) selama satu pelatihan dan kejuaraan nasional bola voli pada bulan Juli-September 2019. Semua atlet diamati selama 11 minggu dengan pencatatan semua kejadian dan karakteristik cedera (durasi, tingkat rasa sakit, keparahan dalam waktu rugi, sifat, kekambuhan, lokasi dan jenis anatomi). Beberapa faktor etiologi cedera seperti zona lapangan (belakang, depan/net, dan tidak spesifik), waktu cedera (latihan, pertandingan, atau keduanya), mekanisme cedera (kontak dengan bola, kontak dengan pemain, kontak dengan permukaan, non-kontak, atau overuse) , biomekanisme (bending, kompresi, berulang, traksi, atau repetitif) dan gerakan yang terlibat (blok, digging, passing, servis, spike, atau tidak spesifik) juga dicatat. Insiden cedera disajikan dalam 1.000 jam pemain. HASILː Insiden cedera adalah 100 kejadian dalam 4903,5 jam pemain atau 20,4 / 1.000 jam bermain. Cedera paling sering terjadi di lutut (36%), diikuti oleh pergelangan kaki (18%) dan pinggang (16%). Jenis cedera yang paling umum adalah keseleo (21%) dan tendinitis (21%) diikuti oleh nyeri punggung bawah (13%). Jenis cedera overuse dan rekuren jauh lebih dominan daripada yang akut.
KESIMPULAN: Temuan kami menambah sejumlah kecil studi tentang cedera spesifik bola voli yang penting dalam memahami etiologinya dan pengembangan strategi pencegahan yang efektif untuk mengurangi angka cedera muskuloskeletal dalam cabang olahraga bola voli.

BACKGROUNDː This study aimed to find out the incidence and characteristics of musculoskeletal injuries among Indonesian volleyball athletes during a national volleyball training and championship.
METHODSː A prospective cohort study involving 34 Indonesian volleyball national team athletes (18 male and 16 female) during one volleyball national training and championship in July-September 2019 was conducted. All athletes were observed for 11 weeks and the incidence and the characteristics (duration, pain level, severity in loss time, nature, recurrence, anatomical location and types) of the injuries were documented. Some etiologic factors of the injuries such as the court zone (back, front/net, and unspecified), time of injury (practice, competition or both), injury mechanism (ball contact, player contact, surface contact, non-contact or overuse), biomechanism (bending, compression, repetitive or traction) and movements involved (blocking, digging, passing, serving, spiking or not specific) were also recorded. Incidence of injuries was presented in 1000 playing hours.
RESULTSː Incidence of injury is 100 events over 4903.5 player hours or 20.4 / 1000 playing hours. Injuries occurred most frequently in the knee (36%), followed by the ankle (18%) and waist (16%). The most common type of injury is sprain (21%) and tendinitis (21%) followed by low back pain (13%). The overuse and recurrence type of injuries were much more dominant to the acute one.
CONCLUSIONSː Our finding adds to the relatively small number of studies on volleyball-specific injuries which is important in understanding its etiology and developing the effective prevention strategies to reduce the numbers of musculoskeletal injuries in volleyball."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universiats Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Nanggadita
"Latar belakang: Partisipasi anak dalam pembinaan jangka panjang banyak dilakukan sejak usia anak. Di Indonesia seringkali dijumpai jadwal latihan muda melebihi batas jam latihan yang direkomendasikan. Tidak terpenuhinya pemulihan sesuai beban latihan dapat menyebabkan kelelahan tidak teratasi dan menjadi hambatan performa atlet muda. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cold water immersion sebagai salah satu metode pemulihan pada atlet usia muda. Metode: Penelitian ini menggunakan desain uji klinis dengan pembanding, acak tersamar tunggal. Penelitian dilakukan pada 32 atlet berusia 11-16 tahun yang terdaftar dalam program pembinaan provinsi DKI Jakarta. Randomisasi membagi subjek kedalam kelompok intervensi (cold water immersion selama 10 menit dengan suhu 15℃) dan kelompok kontrol (pemulihan pasif selama 10 menit). Subjek melakukan pemeriksaan baseline nilai standing long jump (SLJ), kadar laktat darah (LD), dan nilai rating of perceived exertion (RPE), dilanjutkan protokol simulasi latihan, serta dengan protokol pemulihan. Pengamatan nilai SLJ, LD, dan RPE dilakukan setelah pemulihan dan 24 jam pasca latihan. Dilakukan analisis rerata dalam kelompok menggunakan uji repeated ANOVA dan post hoc Bonferroni untuk nilai SLJ serta uji Friedman dan post hoc Wilcoxon untuk nilai LD dan RPE. Dilakukan analisis perbedaan rerata antar kelompok pada masing-masing data dari pengukuran 10 menit dan 24 jam pasca simulasi latihan menggunakan uji T tidak berpasangan pada nilai SLJ serta uji Mann-Whitney pada nilai LD dan RPE. Hasil: Analisis data berhasil dilakukan pada 30 subjek. Didapatkan peningkatan kembali nilai SLJ mendekati nilai baseline pada kelompok intervensi (p=0,103), sedangkan nilai SLJ pada kelompok kontrol semakin menurun pada 24 jam pasca simulasi latihan. Terjadi penurunan nilai LD hingga di bawah anaerobic threshold pada kelompok intervensi, sedangkan nilai LD kelompok kontrol masih di atas anaerobic threshold setelah 10 menit subjek melakukan protokol pemulihan masing-masing. Tidak ada perbedaan perubahan nilai RPE yang bermakna pada kedua kelompok dari waktu ke waktu. Kesimpulan: Cold water immersion dapat memulihkan performa pada atlet muda dan mengurangi tingkat kelelahan dengan lebih baik pada atlet usia muda.

Background: Children's participation in long-term coaching started from a young age. Young athletes' training schedules in Indonesia often exceed the recommended practice hours. Not fulfilling the recovery according to the training load can cause unresolved fatigue and become an obstacle to the performance of young athletes. Purpose: This study aims to determine the effect of cold water immersion as a recovery method for young athletes. Methods: This study used a randomized, single-blinded, controlled clinical trial design. The research was conducted on 32 athletes aged 11-16 enrolled in the DKI Jakarta provincial coaching program. Randomization divided the subjects into the intervention group (10 minutes of cold water immersion at 15℃) and the control group (10 minutes of passive recovery). Subjects carried out a baseline examination of standing long jump (SLJ) values, blood lactate levels (LD), and rating of perceived exertion (RPE) values, followed by an exercise simulation protocol, as well as a recovery protocol. After recovery and 24 hours after exercise, SLJ, LD, and RPE values were reobserved. Mean analysis was performed within groups using repeated ANOVA, Bonferroni post hoc tests for SLJ values , and Friedman and Wilcoxon post hoc tests for LD and RPE values. We analyzed the mean differences between groups for each data from measurements 10 minutes and 24 hours after the exercise simulation using the unpaired T-test on SLJ values and the Mann-Whitney test on LD and RPE values. Results: Data analysis was successfully performed on 30 subjects. The SLJ value was found to increase again to close to the baseline value in the intervention group (p=0.103). In contrast, the SLJ value in the control group decreased even more 24 hours after the exercise simulation. There was a decrease in the LD value below the anaerobic threshold in the intervention group, while the LD value in the control group was still above the anaerobic threshold after 10 minutes; the subjects carried out their respective recovery protocols. There was no significant difference in changes in RPE values in the two groups over time. Conclusion: Cold water immersion can improve performance in young athletes and reduce fatigue levels better in young athletes.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library