Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Balthasar Elu
"ABSTRACT
Abstrak Konstelasi dan dinamika politik pasca pilpres 2014 dan pilkada DKI 2017 yang mengusung politik identitas masih menyisakan fragmentasi kelompok di masyarakat. Berbagai serangan politik pun masih kita saksikan di berbagai media sosial hingga saat ini. Diakui atau tidak, hal ini bisa diakibatkan oleh minimnya penguasaan emosi dan sistem berpikir yang kurang bijaksana sehingga bermuara pada ucapan, perilaku dan sikap yang selalu . bertentangan dengan nilai nilai keutamaan. Pendidikan yang tinggi tidak otomatis menjamin seseorang dapat mengendalikan emosi dalam berperilaku, bersikap dan bertindak secara bijaksana. Pengembangan inteligensi emosional (emotional inteiligence EI) dan sistem berpikir penting dikembangkan di lembaga lembaga pendidikanformal dan nonformal, organisasi-organisasi masyarakat dan partai politik, serta organisasi organisasi pemerintahan dan organisasi organisasi modern lainnya di berbagai level sehingga menghasilkan generasigenerasi muda yang berkarakter dan berintegritas. EI berperan dalam proses negosiasi, kerjasama dan perbaikan hubungan kerjasama yang sebelumnya kurang harmonis. Bukan sekedar bagaimana memperbaiki dan membangun hubungan baik dengan orang lain, tetapi bagaimana memahami dan mengelola emosi kita dalam minus Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, 1995. bertindak di dalam sistem dan nilai-nilai yang terdapat dalam kelompok masyarakat tertentu atau memaksakan kehendak kita agar orang lain mengikuti kita. Sedangkan sistemberpikir(system thinking ST) menyangkutperilaku dan sikap dalam bekerja yang didasarkan kepercayaan terhadap komponen dalam sistem dalam hubungannya dengan yang lainnya. ST adalah usaha untuk memahami suatu perilaku dengan memeriksa secara holistik sebabsebab dari perilaku tersebut serta kaitan diantara sebab sebab tersebut. Proses ini melibatkan komunikasi berkesinambungan antara pimpinan dan karyawan, baik secara formal maupun informal. Bila diterapkan dalam upaya untuk menciptakan mutu organisasi, berpikir sistem akan menuntut anggota organisasi untuk lebih berkonsentrasi pada kecenderungan-kecenderungan
besar untuk perubahan, bukan pada kejadian kejadian kecil sehari hari. Sehingga dengan ST akan memberi inspirasi bagi anggota organisasi untuk melihat pola hubungan antar berbagai hal dalam satu kesatuan.
Dengan adanya pengembangan dan penerapan El dan ST di berbagai level organisasi, diharapkan dapat menciptakan generasi generasi muda yang berkarakter; berintegritas, optimis, serta beretika dan bermoral sehingga mampu berperilaku dan bertindak secara arif dan bijaksana. EI dan ST yang berhasil dikembangkan akan menghasilkan orang orang yang mampu mengendalikan diri, berperilaku jujur, hidup sederhana, memberikan keteladanan, memiliki kepekaan, memiliki kedisiplinan, menghargai kesetaraan, memberikan keadilan, dan berperilaku toleran terhadap sesamanya. Berkelanjutan menghasilkan generasi generasi yang optimis dalam mengarungi berbagai permasalahan kompleks dan kompetisi yang ketat di berbagai bidang."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM : 41 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Balthasar Elu
"ABSTRAK
Konstelasi dan dinamika politik pasca pilpres 2014 dan pilkada DKI 2017 yang mengusung politik identitas masih menyisakan fragmentasi kelompok di masyarakat. Berbagai serangan politik pun masih kita saksikan di berbagai media sosial hingga saat ini. Diakui atau tidak, hal ini bisa diakibatkan oleh minimnya penguasaan emosi dan sistem berpikir yang kurang bijaksana sehingga bermuara pada ucapan, perilaku dan sikap yang selalu bertentangan dengan nilai-nilai keutamaan. Pendidikan yang tinggi tidak otomatis menjamin seseorang dapat mengendalikan emosi dalam berperilaku, bersikap, dan bertindak secara bijaksana. Pengembangan inteligensi emosional (emotional intelligence-EI) dan sistem berpikir penting dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan formal dan non formal, organisasi-organisasi masyarakat dan partai politik, serta organisasi-organisasi pemerintah dan organisasi-organisasi modern lainnya di berbagai level sehingga menghasilkan generasi-generasi muda yang berkarakter dan berintegritas. EI berperan dalam proses negosiasi, kerjasama dan perbaikan hubungan kerjasama yang sebelumnya kurang harmonis. Bukan sekedar bagaimana memperbaiki dan membangun hubungan baik dengan orang lain, tetapi bagaimana memahami dan mengelola emosi kita dalam bertindak di dalam sistem dan nilai-nalai yang terdapat dalam kelompok masyarakat tertentu atau memaksakan kehendak kita agar orang lain mengikuti kita. Sedangkan sistem berpikir (system thinking-ST) menyangkut perilaku dan sikap dalam bekerja yang didasarkan kepercayaan terhadap komponen dalam sistem dalam hubungannya dengan yang lainnya. ST adalah usaha untuk memahami suatu perilaku dengan memeriksa secara holistik sebab-sebab dari perilaku tersebut serta kaitan diantara sebab-sebab tersebut. Proses ini melibatkan komunikasi berkesinambungan antara pimpinan dan karyawan, baik secara formal maupun informal. Bila diterapkan dalam upaya untuk menciptakan mutu organisasi, berpikir sistem akan menuntut anggota organisasi untuk lebih berkonsentrasi pada kecendrungan-kecendrungan besar untuk perubahan, bukan pada kejadian-kejadian kecil sehari-hari. Sehingga, dengan ST akan memberi inspirasi bagi anggota organisasi untuk melihat pola hubungan antar berbagai hal dalam satu kesatuan. Dengan adanya pengembangan dan penerapan EI dan ST di berbagai level organisasi, diharapkan dapat menciptakan generasi-generasi muda yang berkarakter, berintegritas, optimis, serta beretika dan bermoral sehinga mampu berperilaku dan bertindak secara arif dan bijaksana. EI dan ST berhasil dikembangkan akan menghasilkan orang-orang yang mampu mengendalikan diri, berperilaku jujur, hidup sederhana, memberikan keteladan, memiliki kepekaan, memiliki kedisiplinan, menghargai kesetaraan, memberikan keadilan, dan berperilaku toleran terhadap sesamanya. Berkelanjutan menghasilkan generasi-generasi yang optimis dalam mengarungi berbagai pemasalahan kompleks dan kompetisi yang ketat di berbagai bidang."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM 42 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Parulian
"Inovasi penelitian di perguruan tinggi merupakan topik yang sangat penting untuk diteliti mengingat saat ini baik pemerintah maupun perguruan tinggi sedang memusatkan perhatiannya untuk meningkatkan hasil penelitian perguruan tinggi agar mampu mencapai peringkat tertinggi baik di Asia maupun di tingkat dunia serta mampu menghasilkan penelitian yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun penerapannya. Universitas Indonesia adalah universitas yang memiliki ranking tertinggi di Indonesia dalam bidang inovasi penelitian, sehingga layak dijadikan tempat untuk melakukan studi inovasi penelitian agar dapat dijadikan contoh bagi universitas lainnya yang akan meningkatkan hasil inovasi penelitiannya.
Disertasi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar variabel pembentuk inovasi penelitian yang berasal dari individu peneliti dalam ekosistem inovasi dengan menggunakan konsep systems thinking dan sistem dinamik. Selanjutnya penelitian ini akan mengidentifikasi loop dan variabel yang memiliki leverage terbesar dalam membentuk kreativitas dan inovasi penelitian di Universitas Indonesia. Atas dasar dua tujuan penelitian tersebut, disertasi ini akan menentukan keberadaan dan pembentukan momentum inovasi penelitian yang terjadi di Universitas Indonesia.
Penelitian ini menggunakan system thinking dan sistem dinamik dengan pendekatan paradigma post positivism untuk melihat realitas penelitian dari berbagai sumber. Oleh karena itu dibutuhkan metode kualitatif dan kuantitatif untuk memproses serta menganalisis hasil penelitian ini. Dalam pembentukan model tersebut terjadi perintegrasian model mental dengan data aktual sehingga membuat analisis sistem inovasi penelitian lebih tajam dan lebih hidup.
Hubungan antar variabel pembentuk inovasi diidentifikasi sesuai dengan proses inovasi, yaitu: pembentukan ide dan inovasi penelitian serta produksi penelitian. Variabel yang mempengaruhi pembentukan ide dan inovasi penelitian berasal dari variabel individu yang terdiri dari: thriving, kreativitas mindset dan mood. Kemudian, variabel ekosistem inovasi penelitian terdiri dari: kerjasama tim, lingkungan kerja fisik, standard dan clarity, iklim kerja, intensitas dan beban kerja. Selanjutnya, variabel produksi penelitian terdiri dari hasil produksi penelitian, reward, dana hibah dikti, dana hibah UI dan bimbingan mahasiswa.
Hasil simulasi yang dilakukan di Universitas Indonesia menunjukkan bahwa loop produksi penelitian mampu memberi leverage terbesar terhadap produksi invasi penelitian melalui pembentukan proses pembelajaran yang efektif yang diberikan kepada mahasiswa yang sedang menulis karya ilmiah, tesis dan disertasi. Disamping itu, ekosistem inovasi penelitian juga mampu menciptakan kondisi iklim organisasi yang mempengaruhi kemampuan peneliti untuk berkreasi dan berinovasi guna meningkatkan hasil penelitian yang dapat dipublikasikan. Momentum inovasi di Universitas Indonesia hampir tercapai karena dengan meningkatkan 10% dari variabel individu, variabel ekosistem dan variabel produksi penelitian, produksi thriving, kreativitas serta hasil penelitian akan mencapai titik optimum. Untuk dapat menghasilkan penelitian yang memiliki dampak terhadap sustainable development bangsa, maka Universitas Indonesia perlu merubah kebijakan inovasi penelitiannya agar para penelitinya tidak hanya mampu untuk menghasilkan penelitian publikasi, namun juga mampu menghasilkan inovasi sosial dan inovasi produk yang bermafaat bagi masyarakat.

Research innovation nowadays is an important topic in Indonesia especially for universities in Indonesia which are competing in research innovation to improve their position internationally, particularly in Asia. Universitas Indonesia is a renown university in research innovation so that it is suitable to be used as a location to conduct research innovation.
The objectives of these research are: to analyze causal relationships among variables to produce research innovation by using systems thinking and systems dynamic; to identify loops and variables which give the highest leverage on the research innovation production and to identify the existance of research and innovation momentum in the University of Indonesia.
The systems thinking is used to analyze causal relationships among variables and the system dynamics is used to test and identify the research innovation momentum. Post positivism paradigm is chosen to enable the researchers to see the reality from different perspectives. In the proses of formulating model, there is an integration between mental model and the reality in order to make the analysis alive and effective.
The relationships among variables are presented based on the research innovation stages in the University of Indonesia, which are: idea generation, research innovation ecosystem and research innovation production process. The variables affecting research idea and innovation creation consist of : thriving, creativity, mindset and mood. Meanwhile, the research innovation ecosystem variables consist of : teamwork, phisical working environment, standard and clarity, work climate, work intencity and workload. Furthermore, the production variables consist of research production output, reward, Hibah Dikti fund, Hibah UI fund, student advisory and reward.
The simulation result shows that the research production loop is able to produce the highest leverage to the research production through the effective learning on the student thesis consultation process. Besides that, the research innovation ecosystem is also able to create a good organization climate for producing the research and innovation publication. Innovation momentum in the University of Indonesia can be reached by increasing 10% individual variables, ecosystem variables and research production variables because by doing so the optimum points for thriving, creativity and research output will be achieved. In order to produce a research which can bring impact on the nation sustainable development the University of Indonesia has to change its research and innovation policy so that the researchers are not only able to produce research publication, but also able to produce social innovation and product innovation which bring benefit to the society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mella, Piero
"The core belief underlying this book is that the most useful and effective models to strengthen our intelligence are system ones, developed following the logic of Systems Thinking. Such models can explore complexity, dynamics, and change, and it is the author’s view that intelligence depends on the ability to construct models of this nature. The book is designed to allow the reader not only to acquire simple information on Systems Thinking but above all to gradually learn the logic and techniques that make this way of thinking an instrument for the improvement of intelligence. "
Heidelberg: Springer, 2012
e20397381
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Teknokultur yang mengandung konsep saling-hubungan (feedback atau interdependent) antara teknologi dan kebudayaan mengindikasikan bahwa seorang lulusan Magister Teknokultur memahami benar makna saling-hubungan tersebut. Dengan demikian, materi kuliah pada program ini harus mewujudkan pemahaman tersebut. Fenomena teknokultur menyangkut dua aspek: struktur dan perilaku. Perilaku suatu fenomena ditentukan oleh strukturnya, yaitu struktur fisik dan struktur pembuatan keputusan. Keputusan yang dibuat manusia merupakan salah satu tahap penting dalam siklus tertutup proses belajar manusia akan fenomena yang menjadi fokus perhatiannya. Dalam proses belajar primitif, keputusan dihasilkan oleh suatu model mental yang didalamnya terdapat peran budaya. Kekurangannya adalah ketidakmampuan model mental membangun pemahaman yang lengkap akan keberadaan perilaku kompleksitas dinamis suatu fenomena teknokultur. Agar proses belajar efektif, model ini perlu dilengkapi dengan model eksplisit. Model eksplisit yang diperlukan adalah model yang dapat mengakomodasi konsep saling-hubungan dalam suatu fenomena teknokultur serta implikasinya terhadap pola kehidupan sosial. Paradigma System Thinking dan metodologi system dynamics dapat dipertimbangkan sebagai mata kuliah pada Prodi Magister Teknokultur ITB."
JSIO 13:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Moch Fakhruroji
"Memasuki era teknologi informasi, penyebaran pesan agama (tausyah) menemukan pola baru, salah satunya dengan memanfaatkan layanan text messaging berbasis telepon seluler atau smartphone. Dengan menggunakan studi kasus, tulisan ini menyoroti layanan SMS Tauhid yang menggunakan jargon ?dakwah berbasis teknologi? dalam perspektif teknokultur sehingga menggambarkan SMS Tauhid sebagai salah satu fenomena teknoreligion. Dalam perspektif ini, fenomena teknoreligion tidak hanya dilihat sebagai fenomena teknologi yang menjadi solusi praktis agama agar tetap mendapat tempat bagi masyarakat modern, tetapi juga mengungkap peran teknologi dalam mewujudkan salah satu doktrin mendasar Islam sebagai missionary religion. SMS Tauhid memperlihatkan fenomena teknoreligion paling tidak dalam dua hal, yaitu pertama SMS Tauhid berpotensi memperluas peran teknologi media dalam menstrukturkan perilaku agama masyarakat modern, khususnya dalam memperoleh pesan agama. Kedua, SMS Tauhid menggambarkan fenomena ?pendelegasian? wewenang pihak otoritas agama atas teknologi sehingga menggambarkan relasi yang bersifat negosiatif antara agen manusia dan agen teknologi."
FSRD-ITB, 2015
303 JSIOTEK 14:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elisa Indriasari
"Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi beberapa dekade terakhir membawa implikasi terhadap hampir semua sektor bisnis, termasuk sektor perbankan. Salah satu teknologi perbankan yang saat ini mulai marak diimplementasikan di Indonesia adalah Internet Banking. Bagi nasabah, teknologi ini menawarkan kemudahan untuk bertransaksi dari mana saja dan kapan saja. Bagi bank, layanan ini dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi karena mengurangi antrian dan jumlah cabang konvensional.
Namun dalam implementasinya, ternyata banyak kendala yang dihadapi oleh pihak manajemen bank. Perlu strategi operasi yang tepat agar inovasi berbasis teknologi ini dapat berjalan dengan baik meraih potential market dan dapat meningkatkan profitabilitas bank. Penelitian ini akan mengkaji: Pertama, Segmentasi pasar Internet Banking. Kedua, Operasionalisasi Iayanan Internet Banking di Bank lnternasional Indonesia (BII). Terutama berkaitan dengan kualitas sistem dan kinerja dukungan pelayanan nasabah (CS Support). Ketiga, Penggunaan sistem dinamis untuk menjelaskan faktor dan mekanisme yang mempengaruhi kinerja operasional layanan.
Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerangka metodologi penelitian sistem dinamis. Identifikasi permasalahan dilakukan melalui survey online kepada populasi yakni pengguna Internet Banking dan pasar potensial Internet Banking. Disamping juga dilakukan interview kepada staff operasional dan staff pengembang layanan ini. Hasil dari survey yang dilakukan adalah informasi mengenai karakteristik dari pengguna dan pasar potensial Internet Banking di Indonesia, serta persepsi nasabah terhadap kualitas sistem, kinerja dukungan layanan nasabah, tingkat kepuasan dan rekomendasi nasabah tersebut terhadaplayanan ini.
Hasil survey menunjukkan bahwa kualitas dan kinerja dukungan pelayanan nasabah sudah cukup baik, yakni 76,126% dan 76,84%. Tingkat kepuasan nasabah dan tingkat rekomendasi pengguna terhadap layanan juga cukup tinggi, yakni 74,176% dan 76,679%. Namun industri perbankan merupakan industri yang bergerak di bidang jasa dan harus senantiasa berorientasi kepada konsumen dengan meningkatkan kualitas layanan secara terus menerus. Berdasarkan simulasi menggunakan software business simulation penulis merekomendasikan heberapa alternatif kebijakan guna meningkatkan kinerja operasi BII Internet Banking."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiarmanto
"ABSTRACT
Fokus penelitian ini adalah untuk merancang kartu skor individu dan
merancang sistem informasi kinerja dalam upaya mendukung terwujudnya
akuntabilitas kinerja aparatur. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah kartu
skor individu dapat diterapkan di lingkungan instansi pemerintah; Penelitian ini
merancang sistem informasi kinerja yang dapat mendukung akuntabilitas kinerja
aparatur; dan penelitian ini memberikan usulan tentang bentuk akuntabilitas,
mekanisme, dan prosedur yang dapat mewujudkan akuntabilitas pada sektor
pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif studi kasus,
untuk membentuk kartu skor individu aparatur menggunakan Balanced Scorecard
dan untuk merancang sistem informasi kinerja menggunakan Framework of the
Aplication System Thinking.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kartu skor individu dan sistem
informasi kinerja aparatur dapat diterapkan untuk mendukung sistem akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah dalam rangka pencapaian tujuan tata kelola
pemerintahan yang baik. Jika setiap aparatur tidak dapat melaksanakan
akuntabilitas kinerjanya, maka tujuan transparansi dan akuntabilitas dalam rangka
menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik tidak akan dapat terpenuhi.

ABSTRACT
The focus of this research is to design the individual scorecard and
design the performance information system as an effort to manifestate the
apparatus performance accountability. This research aims to test whether the
individual scorecard can be applied in government agencies environment; this
research designs a performance information system that can support apparatus
performance accountability; and this research gives suggestion about forms of
accountability, mechanisms, and procedures to achieve accountability in the
public sector. This research using a descriptive case study, to establish the
individual scorecard by using the Balanced Scorecard and to design performance
information system by using the Framework of the Aplication System Thinking.
The result shows that the individual scorecard and apparatus performance
information system can be applied to support performance accountability system
in the government agencies in order to accomplish the purposes of good
governance. If every apparatus is unable to carry out any performance
accountability, so the purpose transparency and accountability in order to create
good governance can not be fulfilled.

"
2013
T53245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Widiastuti
"Tesis ini akan berupaya mengindentifikasi hal yang perlu dilakukan oleh lembaga x untuk menyediakan iklim belajar bagi para anggotanya sehingga mampu mencapai tujuannya. Saat ini lembaga sedang memiliki permasalahan yaitu tidak tercapainya target publikasi nasional terakreditasi. Untuk menjawab permasalahan ini akan menggunakan pendekatan Learning Organization yaitu personal mastery, mental models, shared vision, team learning, dan system thinking. Pertanyaan penelitian ini adalah dari kelima dimensi learning organization yang paling rendah sehingga menyebabkan tidak tercapainya publikasi nasional terkreditasi dan kemudian bagaimana rancangan intervensi yang tepat untuk meningkatkan publikasi nasional terakreditasi di lembaga x.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pengumpulan data primer dikumpulkan melalui tes inventori learning organization. Tes inventori ini disusun berdasarkan dimensi learning organization (personal mastery, mental models, shared vision, team learning, dan system thinking) untuk menggambarkan dimensi yang paling rendah sebagai penyebab publikasi nasional terakreditasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa dimensi yang rendah dalam learning organization adalah dimensi shared vision dan intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan dimensi tersebut sehingga dapat meningkatkan publikasi nasional terakreditasi adalah Open Space Meeting, Team Building, Goal Setting dan Coaching dan Mentoring.

This thesis is trying to identify all improvements that need to be taken by institution x to provide learning environment for its member, so they can achieve their goal. This institution have problem about the unattainable target of accredited national publication. This thesis will discuss the low level of accredited national publication problem. We will use learning organization approach, which are personal mastery, mental models, shared vision, team learning and system thinking. The question of this research will focus on the lowest level of the fifth dimension of learning organization that triggered unattainable level of accredited national publication and then we could plan the suitable intervention to increased accredited national publication for institution x.
This research using quantitative research. Premier data was collected by learning organization inventory test. This inventory test based on learning organization dimension (personal mastery, mental models, shared vision, team learning and system thinking) to visualize the lowest dimension that caused low accredited national publication. Output of this research shows that the lowest dimension in the learning organization is shared vision dimension and the intervention to increase accredited national publication would be open space meetings, team building, goal setting and coaching and mentoring.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42226
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Syahabuddin
"ABSTRAK
Timbulnya free trade menyebabkan produsen filter otomotif dunia mengembangkan pasarnya ke negara lain termasuk Indonesia. Sebaliknya hal ini menjadi peluang bagi perusahaan nasional berkompetisi di pasar luar negeri. Disisi lain, pasar lokal semakin ketat karena masuknya produk impor mendorong PT. Andhi Chandra Automotive Product Tbk. (AC) untuk meningkatkan penjualan ekspor.
Apakah AC siap mengantisipasi ancaman dan peluang ini? Karena setelah menikmati Net Sales yang meningkat sejak tahun 1996 sampai tahun 200 I, pada tahun 2002 jumlah penjualan dan jumlah produksi menurun bahkan Net Sales turun drastis dan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Sebenarnya apa masalah yang menyebabkan profitabilitas dan Net Sales menurun? Apakah memang dipengaruhi oleh permintaan yang menurun? Berapa besar potensi yang hilang jika masalah tidak cepat diatasi?
Strategi apa yang sebaiknya dilakukan untuk memperbaiki profitabilitas? Apa yang perlu disiapkan untuk mendukung strategi tersebut ?
Tujuan karya tulis ini adalah mengidentifikasi masalah yang dihadapi perusahaan dan mencoba merumuskan strategi bersaing yang tepat untuk mempertahankan diri di pasar lokal dan mengembangkan keunggulan bersaing di pasar ekspor serta merekomendasikan action steps yang perlu dan dapat dilakukan oleh perusahan.
Dengan mengunakan landasan teori dari literatur dan buku ilmiah laiimya, kasus nyata ini coba dianalisis secara deskriptif melalui penelitian kualitatif dan kuantitatif terhadap data mengenai kondisi perusahaan. dan melakukan pemecahan masalah yang ditemukan. Data primer dan sekunder diperoleh dari perusahaan, Gaikindo, InfoRDev. Indocommercial dan sumber lain. Data yang tidak kalah penting adalah hasil survei kepuasan pelanggan ekspor.
Ketatnya persaingan pasar lokal dan memburuknya kine1:ja AC dapat dilihat clari indikasi sebagai berikut: kapasitas produsen lokal jauh lebih besar dari permintaan pasar lokal, tahun 2002 pangsa pasar dan total penjualan AC menurun, pertumbuhan penjualan AC turun sejak tahun 1999 sedangkan pertumbuhan pasar lokal meningkat. Disisi lain, terdapat peluang yaitu permintaan ekspor meningkat dan harga jual untuk segmen ekspor juga lebih tinggi dibanding segmen Replacement lokal.
System thinking dapat menjelaskan kaitan masalah yang dialami AC dengan mudah. Kemampuan pengiriman yang buruk menyebabkan keterlambatan sehingga membuat pelanggan kecewa dan penjualan menjadi sulit serta Net Sales menurun, dan terjadi penumpukan order (backlog) sehingga sebagian order tidak terpenuhi (back order), semakin banyak back order membuat produksi tidak dapat memenuhi jadwal
pengiriman dengan baik sehingga terjadi loop perlambatan. Disisi lain, karena Net Sales menurun, sebagai kompensasinya AC berusaha keras mencari dan memperbanyak order baru (standing order) agar mendapatkan peningkatan Net Sales, maka tetjadilah loop percepatan. Tumpukan order (backlog) yang semakin besar membutuhkan peningkatan kemampuan pengiriman, hal ini membutuhkan standar pengiriman yang lebih baik dan penambahan kapasitas atau perbaikan utilitas serta efisiensi produksi yang tidak dapat ditunda lagi, kemampuan produksi yang bertambah akan dapat melayani pengiriman lebih baik, sehingga terjadi loop percepatan.
Jadi masalah yang dihadapi AC adalah kemampuan produksi yang kurang baik, sehingga pengiriman produk sering terlambat. Jika kemampuan proses produksi tidak diperbaiki maka peningkatan order bukan membuat Net Sales meningkat akan tetapi malah membuat keterlambatan pengiriman semakin sering, Sebaliknya jika cepat diatasi maka dapat meningkatkan hasil produksi dan penjualan.
Untuk menciptakan competith1e advantage, maka strategi yang cocok adalah sebagai berikut: strategi Internasional tingkat korporasi adalah strategi global dengan entry mode menggunakan exporting, strategi lnternasional tingkat bisnis adalah strategi International cost leadership, strategi tingkat korporasi adalah integrasi vertikal dan horisontal, strategi tingkat bisnis adalah customer responsiveness, dan strategi fungsional adalah perbaikan customer response time. Oengan penerapan strategi tersebut maka perusahaan akan lebih fokus dalam menggarap pasar ekspor meskipun tidak harus melepas peluang yang ada di pasar lokal. Action steps yang perlu dilakukan adalah memperbaiki kemampuan proses produksi yang ada dengan cara-cara: Menjalankan preventive maintenance lebih serius agar waktu terbuang karena mesin rusak dapat ditekan. Mengatur line balancing lebih baik dengan memperbesar utilitas satu unit ketja
agar unit ketja selanjutnya dapat optimal, seperti pada unit kerja dispencer pada bagian Spin on. Memperbaiki pasokan komponen (supply chain management) kepada line produksi agar tidak ada lagi waktu terbuang karena tunggu komponen dan perlu dibuatkan ketentuan pelaksanaan order ekspor.
Seperti juga sebuah karya tulis pada umumnya, karya akhir ini juga mempunyai kelemahan, yaitu sulitnya mendapatkan data yang valid tentang harga jual filter kompetitor dipasar lokal dan pasar luar negeri. Sangat menarik jika ada kesempatan melakukan studi lanjutan untuk mengetahui perbandingan harga jual per segmen antara AC dan kompetitor, baik dipasar lokalmaupun pasar luar negeri.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>