Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Otto
Abstrak :
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dampak krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan banyak perusahaan yang gulung tikar karena tidak mampu bertahan terhadap fluktuasi kurs yang begitu dahsyat sampal mencapai Rp. 15.000,- per US$ bahkan pernah mencapal Rp. 17.000,- per US$ dan suku bunga yang melambung hingga 70 %. Dunia usaha yang paling menderita adalah bisnis perbankan yang diawali dengan dilikuidasinya 16 bank pada Bulan Nopember 1997. Fluktuasi kurs , suku bunga yang tinggi, kebutuhan Iikuiditas serta penurunan demand masyarakat akibat turunnya daya beli membuat banyak bank mengalami mismatch sehingga harus membayar mahal untuk tetap bisa bertahan. Kesulitan semakin bertambah bagi perbankan karena disatu pihak tidak ada industri yang mampu bertahan dengan tingkat bunga dan kurs yang begitu tinggi sementara itu bank harus membayar bunga kepada pihak ketiga yang menitipkan uang balk berupa tabungan maupun pinjaman kepada bank yang bersangkutan.
Permasalahan perbankan Indonesia yang meledak saat terjadinya krisis ekonomi ini sesungguhnya sudah diperkirakan akan menjadi oleh banyak pengamat ekonomi dan perbankan Kredit macet, pelanggaran BMPK, penyalahgunaan kredit likuiditas Bank Indonesia dan pelanggaran melalui produk perbankan serta teknik pembukuan untuk menampilkan kondisi keuangan yang seolah - olah memiliki tingkat kesehatan bank yang baik ditambah pengawasan dan otoritas moneter yang lemah telah menjadikan nasabah perbankan semakin kompleks. Kondisi politik yang tidak stabil kerusuhan - kerusuhan yang terjadi seperti demonstrasi, perkeIahian, penjarahan dan perusakan serta pembakaran membuat banyak perusahaan yang menjadi korban sehingga berakibat banyaknya hutang yang tidak terbayar oleh nasabah (korban). Keadaan ini menambah kesulitan bagi perbankan dimana hal ini akan berakibat membengkaknya nilai kredit macet.
Bank lndonesia yang telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencari solusi penyelesaian masalah perbankan juga belum menunjukkan hasil walaupun telah dibantu dengan dibentuknya Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Oleh karena itu setiap perbankan diharapkan juga melakukan usaha lain untuk dapat mempertahankan perusahaan nya agar dapat melewati masa krisis yang berkepanjangan ini.
Penulis memilih Bank 'X' sebagai acuan dalam karya akhir ini disebabkan selama pengamatan penulis di media masa Bank ini belum pernah terdengar suara sumbang terhadap manajemen pengelolaan Bank ini. Dugaan penulis mungkin Bank ini mempunyai kiat tersendiri dalain menghadapi krisis yang berkepanjangan sehingga mampu bertahan. Jika dugaan penulis benar, maka sangat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca untuk memperoleh bekal dan pengalaman dari Bank 'X' ini dalam mencermati dan menyiasatl sualu gejala krisis khususnya bagi bisnis perbankan dikemudian hari.
Penulis melakukan penelitian dalam penulisan ini melalui usaha memperoleh data dan informasi mengensi kondisi Bank 'X' ¡ni dengail cara wawancara langsung kepada petugas bagian tereasury serta akuntansi dan didukung oleh pengetahuan serta media informasi lain seperli koran, makalah, buku-buku serta peraturan - peraturan yang berkaitan dragan pokok penulisan.
Dalam penulisan ¡ni pcnulis menyadari adanya kekurangan khususnya dalam analisa baik laporan keuangan maupun analisa GAP dan Durasi serta evaluasi kualitas manajemen kredit dan Bank 'X' ini. hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dalam mendapatkan data yang Iebih detail karena adanya peraturan mengenai kerahasiaan Bank, Namun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin memberikan analisa yang lebih akurat seperti dari hasil evaluasi keuangan dan tingkat kesehatan Bank 'X' menunjukkan bahwa bank ini cukup likuid dan solid, namun setelah dilakukan analisa GAP ternyata menunjukkan indikasi bahwa sesungguhnya Bank 'X' ¡ni memiliki tingkat likuiditas yang rapuh.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dewantara, Made Handijaya
Abstrak :
ABSTRAK
This study sets in objective to answer the question how the airline industry could survive through covid-19 based on tourism perspective. It will also describe plan of crisis management after pandemic for airline industry in Indonesia.
Jakarta: The Ary Suta Center, 2020
330 ASCSM 50 (2020)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7655
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sri Wahyulina
Abstrak :
Permasalahan utama penelitian ini adalah bagaimana kondisi buruh perempuan di perusahaan dan apa strategi buruh perempuan untuk mempertahankan hidup keluarganya dalam krisis ekonomi. Teori yang digunakan adalah teori marginalisasi, status dan peran, serta pendekatan pembagian karja berdasarkan gender. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Tesa (nama samaran) di Mataram, Provinsi NTB menggunakan metode kualitatif berperspektif feminis. Subjek penelitian sebanyak 20 orang, terdiri dari 10 buruh harian dan 10 buruh borongan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa buruh perempuan termarginalisasi di perusahaan dan tersubordinasi di dalam keluarga. Peran mereka sebagai faktor penentu kualitas produk dan dominasi jumlah mereka tidak sebanding dengan status mereka yang rendah. Akibatnya, dalam krisis ekonomi perusahaan dengan mudah mengistirahatkan mereka tanpa jaminan upah. Namun, mereka tetap mencari pendapatan di luar perusahaan untuk mempertahankan hidup keluarganya. Berbagai aktivitas mencari pendapatan dan memutuskan untuk kembali bekerja pada saat dipanggil oleh perusahaan pada saat krisis ekonomi, merupakan wujud dari peran perempuan yang sangat strategis dalam keluarga.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T10864
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jahluddin
Abstrak :
Berbagai upaya yang dilakukan terhadap terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat, adalah merupakan salah satu hal penting yang bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi justru merupakan tanggung jawab bersama dari seluruh komponen bangsa Indonesia. Adapun salah satu elemen guna dapat diwujudkannya keinginan tersebut, sangat banyak berkaitan dengan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui ketersediaan sarana air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman secara cukup dan memadai. Sebagai salah satu kebutuhan vital bagi kehidupan masyarakat, peran program penyediaan sarana air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman yang dilakukan oleh pemerintah beserta sebagian lembaga non pemerintah ini, akan berimplikasi luas terhadap terciptanya peningkatan taraf kesejahteraan bagi masyarakat miskin yang masih banyak tinggal dan hidup diwilayah perdesaan. Hal ini dikaitkan gala dengan orientasi dari program tersebut yang bersifat bantuan dengan tidak mengharapkan perolehan keuntungan secara finansial seperti yang dilakukan oleh PDAM.
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui akan perbedaan yang nyata antara masyarakat desa yang telah memperoleh program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman dengan masyarakat desa yang belum memperoleh program tersebut, serta dampaknya terhadap tingkat ketahanan daerah Kabupaten Bima, maka pembuktiannya dilakukan melalui studi dengan memilih sekitar 80 (delapan puluh) responden yang ada di delapan desa dari empat kecamatan di wilayah Kabupaten Bima. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh gambaran bahwa suplai air bersih yang cukup serta tersedianya sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman yang memadai, telah banyak membantu masyarakat di sebagian wilayah Kabupaten Bima pada upaya untuk hidup dalam tatanan standar kesehatan yang semestinya. Selain itu, program ini juga merupakan salah satu dari sekian program yang ikut memberikan kontribusi terhadap terciptanya kesejahteraan masyarakat di wilayah perdesaan Kabupaten Bima.Dampak lain terhadap dilaksanakannya program ini secara tidak langsung, adalah selain berkaitan dengan menurunya angka tingkat kematian bayi yang berusia dibawah lima tahun (balita), juga adanya penurunan dari perseteruan/pertentangan antara warga masyarakat yang salah satunya disebabkan oleh karena perebutan sumber mata air yang ada. Oleh sebab itu, pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman yang dilaksanakan selama ini, merupakan salah satu unsur penting untuk ikut serta menciptakan ketahanan daerah Kabupaten Bima.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T3322
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Errik Yusnadi Saleh
Abstrak :
PT. X merupakan salah satu perusahan yang bergerak bidang Eksplorasi danProduksi minyak dan gas yang beroperasi di Gresik, Jawa Timur mengalirkan gaskering dari fasilitas pengolahan darat ke Pembangkit Jawa Bali PJB . Berdasarkancatatan internal PT.X dari tahun 2007 sampai tahun 2016, terdapat 1 satu kalikejadian kebocoran pipa penyalur gas pada bulan Agustus tahun 2015 disebabkanoleh faktor ekternal. Selain terjadinya kecelakaan tersebut, beberapa kegiatanmasyarakat yang dekat dan bersinggungan dengan jalur pipa penyalur PT. Xterpantau semakin meningkat seiring dengan perkembangan kegiatan industri danpemukiman padat penduduk di daerah Gresik.Berdasarkan kondisi ini maka diperlukan kajian risiko untuk mendapatkangambaran profil serta tingkat risiko pipa apabila terjadi kebakaran dan ledakanterutama di daerah padat penduduk.
Hasil penelitian dengan menggunakan kajianrisiko semi kuantitatif menunjukkan bahwa terdapat beberapa segmen jalur pipapenyalur yang mempunyai nilai Relative Risk RR yang rendah dengan nilai 0.7dan 1.8 dari nilai rata rata RR sebesar 2.4 serta dengan nilai probability of surviveberkisar antara 66.9 sampai 69.4 yang menunjukan risiko terjadinya kecelakandan adanya konsekuensi terhadap lingkungan paling besar dibanding segmen jalurpipa yang lain.Kajian risiko secara kuantitatif dilakukan terhadap beberapa segmen pipa tersebutdan hasilnya menunjukkan bahwa segmen pipa tersebut masih dalam tingkat risikoyang ACCEPTABLE dan TOLERABLE. Berbagai upaya pencegahan dan mitigasiharus dilakukan oleh PT. X untuk mempertahankan dan menurunkan tingkat risikopipa penyalur gas sampai tingkat ACCEPTABLE.
......PT. X is one of the oil and gas exploration and production companies operating inGresik, East Java, transporting dry gas from Onshore Processing Facilities OPF to the Java Bali Plant PJB through pipeline. Based on internal records of PT.Xfrom 2007 to 2016, there was 1 one time occurrence of pipeline failure in August2015 caused by external factor. In addition to the occurrence of the accident, someactivities close to and intersect with the pipeline channel PT. X is observed toincrease in line with the development of industrial activities and densely populatedin the Gresik area.Based on this condition, an assesment is required in order to obtain a descriptionof the risk profile and the risk level of the pipeline in case of fire and explosion,especially in dense populated areas.
From the results of research by using semi quantitative risk analysis showed thatthere are several segments of the pipelines that have low Relative Risk RR withthe value of 0.7 and 1.8 of the average RR value of 2.4 and with probability ofsurvive value ranges from 66.9 to 69.4. It shows that the risk of accidents andthe impact of environmental consequences is greater than the other pipelinesegment.Quantitative risk assessments were conducted to the pipeline segments and theresults show that the pipeline segment is still at risk level ACCEPTABLE andTOLERABLE. Various mitigation and prevention efforts must be performed byPT. X to maintain and lower the risk level of gas transmission pipeline to ACCEPTABLE levels.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48725
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library