Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Intan Juwita
"Sodium hipoklorit (NaOCl) 0,5% merupakan larutan yang digunakan sebagai desinfektan pada resin akrilik polimerisasi panas. Untuk mengetahui keefektivitasan larutan yang mengandung NaOCl 0,5% dalam mengurangi noda teh pada resin akrilik polimerisasi panas, dilakukan perendaman dalam larutan yang mengandung NaOCl 0,5% dan akuades (kontrol) selama 5 dan 10 menit. Total pengurangan noda teh pada resin akrilik dalam perendaman larutan yang mengandung NaOCl 0,5% selama 5 menit yaitu 98,5%, sedangkan selama 10 menit yaitu 106,9%. Disimpulkan bahwa perendaman dalam larutan yang mengandung NaOCl 0,5% efektif menghilangkan noda teh pada resin akrilik polimerisasi panas dalam waktu 5 menit.

Sodium hypochlorite (NaOCl) 0,5% is a solution that can be used as disinfectant on heat – cured acrylic resin. To know the effectiveness of solution containing NaOCl 0,5% in removing tea stain on heat - cured acrylic resin, specimens were immersed in solution containing NaOCl 0,5% and aquadest (control) for 5 and 10 minutes. The percentage of stain removal on acrylic resin which immersed in a solution containing NaOCl 0,5% for 5 was 98,5% while for the 10 minute immersion was 106,9%. It has concluded that solution containing NaOCl 0,5% was effective in removing tea stain on heat – cured acrylic resin for 5 minutes of immersion."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pocut Aya Sofya
"Masalah: Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan sangat erat hubungannya dengan terjadinya akumulasi plak dan depositnya, yang menjadi tempat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri. Pada gigi tiruan sebagian, penumpukan plak paling banyak terdapat di daerah servikal yang berhadapan dengan gigi penyangga, sehingga bakteri dapat pula berkoloni pada gigi penyangga dan menyebabkan karies gigi.Oleh karena itu sangat diperlukan pembersihan gigi tiruan yang dapat mengurangi pertumbuhan bakteri khususnya bakteri Streptococcus mutans yang berhubungan dengan etiologi karies. Telah terbukti bahwa pembersihan gigi tiruan secara kimiawi yaitu dengan cara perendaman dalam larutan pembersih seperti alkalin peroksida, sodium bikarbonat dan sodium hipoklorid 0,5% lebih efektif menjangkau seluruh permukaan basis gigi tiruan dibandinngkan pembersihan secara mekanik Tujuan: Untuk mengetahui lama perendaman larutan pembersih gigi tiruan yaitu alkallin peroksida, sodium bikarbonat dam sodium hipoklorid 0,5% yang dapat mengurangi jumlah koloni S.mutans pada basis resin akrilik permukaan halus dan kasar. Metode: Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratoris menggunakan 48 spesimen, 24 spesimen dengan permukaan halus dan 24 spesimen dengan permukaan kasar. Setelah dikontaminasi dengan bakteri S.mutans direndam dalam 3 larutan pembersih dan aquades sebagai kontrol selama 5 dan 10 menit. Selanjutnya spesimen dibiakkan pada agar darah, dimasukkan inkubator dan jumlah koloni dihitung dan dianalisa. Hasil: Dari hasil uji statistik disimpulkan bahwa larutan sodium hipoklorid 0,5% dengan lama perendaman selama 5 menit tidak berbeda bermakna dengan perendaman selama 10 menit pada spesimen resin akrilik heat-cured permukaan halus dan permukaan kasar. Sodium hipoklorid 0,5% paling efektif mengurangi bakteri S.mutans dibandingkan dengan larutan alkalin peroksida dan sodium bikarbonat Kesimpulan: Larutan sodium hipoklorid 0.5% dengan lama perendaman 5 dan 10 menit paling banyak mengurangi jumlah koloni S mutans.

Background:The usage of partial removable denture is strongly associated with accumulation of plaque and its deposits, which is an ideal place for bacterial growth. Plaque deposits in partial removable denture commonly found in cervical area adjacent to abutment tooth and caused bacterial colonization on abutment tooth which led to the occurrence of dental caries. That is why application of denture cleaning solution that will reduce bacterial growth, especially Streptococcus mutans which related to caries formation etiology, is crucial. It has been proven that chemical cleansing of denture by soaking the removable denture in chemical cleaning solution such as sodium hypochlorite 0,5% and sodium bicarbonate is more effective the area inaccessible by mechanical cleansing. Objective:To determine the effect of rinsing duration of cleaning solution, such as sodium bicarbonate and sodium hypochlorite 0,5%, to S.mutans bacterial colonies on smooth-surfaced and rough-surfaced acrylic resin plate. Method:This laboratory experiment was conducted using 48 specimens, with 24 smooth-surfaced and 24 rough-surfaced acrylic resin plates. After S.mutans contamination, the specimens were rinsed in 3 different cleaning solution and aquadest which served as control, for the duration of 5 and 10 minutes. Afterwards, the specimens were cultured in blood agar mediums and kept inside incubator for a period of time, and then colonies of S. mutans formed in the medium were counted. Results:Statistical analysis showed that the rinsing of acrylic plate in sodium hypochlorite 0,5% for 5 and 10 minutes significantly reduced S.mutans colonies compared to rinsing in alkaline peroxide and sodium bicarbonate for both the smooth and rough-surfaced specimens. Conclusion:Soaking of acrylic plate in sodium hypochlorite 0,5% for 5 and 10 minutes is the most effective way to reduce S.mutans colonies in both the smooth and rough-surfaced specimens.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
T34999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Fibryanto
"

Tujuan: Menganalisis pengaruh paparan larutan Sodium hipoklorit (NaOCl) dengan konsentrasi 2,5% dan 5,25% pada profil MMP-9 dan struktur kolagen di dentin terhadap kekuatan ikat geser resin komposit-dentin. Metode: Seratus empat puluh empat spesimen dentin dirandom untuk analisis profil MMP-9 dengan pemeriksaan imunohistokimia (n=18) dan ELISA (n=30); analisis struktur kolagen dengan SEM di permukaan oklusal (n=18) dan proksimal (n=18) dan pewarnaan Massons trichrome; serta analisis kekuatan ikat geser resin komposit permukaan oklusal (n=30) dan proksimal (n=30). Spesimen dibagi menjadi 3 kelompok dalam tiap analisis, yaitu: kelompok kontrol, kelompok paparan NaOCl 2,5% dan 5,25%. Hasil: Pemeriksan profil MMP-9 menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi NaOCl dapat menekan profil MMP-9 (p<0,05). Pemeriksaan struktur kolagen menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi NaOCl mampu mendegradasi kolagen dentin (p<0,05). Sodium hipoklorit 5,25% paling efektif menekan jumlah profil MMP-9 (9,9+3,63 ng/mL) dan mendegradasi kolagen serta memiliki nilai kekuatan ikat geser yang paling tinggi (15,85+0,43 MPa) dari pada NaOCl 2,5% (14,51+3,66 ng/mL) dan kelompok kontrol (24,09+8,88 ng/mL; 14,41+0,96 Mpa). Kelompok NaOCl 2,5% memiliki nilai kekuatan ikat geser yang paling rendah (9,2+0,65 MPa). Kesimpulan: Larutan NaOCl 5,25% dapat menekan profil MMP-9 dan mendegradasi kolagen fibril untuk meningkatkan nilai kekuatan ikat geser resin komposit-dentin dan menciptakan suatu ikatan mikro mekanis antara resin dan permukaan anorganik dentin tanpa hybrid layer. 

 
Kata kunci: Sodium hipoklorit, profil MMP-9, collagen, dentin, kekuatan ikat geser.


Objective: To analyze the effect of Sodium hypochlorite (NaOCl) 2.5% and 5.25% exposure on MMP-9 profile and dentin collagen structure toward resin composite-dentin shear bond strength. Method: One hundred and forty four dentin specimens were randomized  for MMP-9 profile analysis using immunohistochemistry staining (n=6) and ELISA (n=10); collagen structure analysis with SEM and Massons trichrome staining (n=6); and resin composite shear bond strength analysis (n=10). Then, specimens were divided into three groups: control, NaOCl 2.5% and 5.25% groups. Results: MMP-9 profile analysis showed that NaOCl concentration increase can suppress MMP-9 profile (p<0.05). Collagen structure analysis showed that NaOCl concentration increase can degrade dentin collagen (p<0.05). NaOCl 5.25% is the most effective in suppressing MMP-9 profile amount (9.9+3.63 ng/mL) and degrading collagen, it also has the highest shear bond strength (15.85 +0.43 MPa) compared to NaOCl 2.5% (14.51+3.66 ng/mL) and control group (24.09+8.88 ng/mL; 14.41+0.96 MPa). NaOCl 2.5% group has the lowest shear bond strength (9.2+0.65MPa). Conclusion: NaOCl 5.25% can suppress MMP-9 profile and degrade fibril collagen to increase the shear bond strengths value and create a micro mechanical bonding between resin and anorganic part of dentin without hybrid layer.

 
 

"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salman Alfarisi
"Serat sintetis yang banyak digunakan saat ini, memiliki potensi yang berbahaya bagi lingkungan, harga yang relatif mahal, dan sumber bahan baku yang tidak terbarukan. Salah satu solusi yang bisa digunakan adalah penggunaan serat alami yang terbarukan dan ramah bagi lingkungan. Serat alami selulosa kombucha SCOBY yang merupakan produk sampingan dari proses fermentasi teh kombucha dapat digunakan sebagai salah satu potensi pengganti serat sintetis. Dalam penelitian ini, telah dibandingkan 6 metode pemurnian yang sederhana dan bisa dikembangkan untuk skala industri untuk memurnikan membran matrix selulosa yang mengandung baktari, sel ragi, dan polifenol sebagai pengotor. Metode pemurnian yang menggunakan NaOH 1M selama 12 jam dan dilanjukan perendaman ke dalam air panas (80oC) selama 1 jam adalah metode paling efektif dan menghasilkan kekuatan tarik paling tinggi, 40,06 Mpa. Sampel yang telah dimurnikan kemudian dianalisis menggunakan FT-IR, TGA, Uji Tarik, dan SEM pada temperatur ruang.

Synthetic fibers that are widely used today can potentially be harmful to the environment, relatively expensive, and are non-renewable sources of raw materials. One solution that can be used is using natural fibers that are renewable and friendly to the environment. For example, SCOBY's kombucha cellulose fiber, a by-product of the kombucha tea fermentation process, can be a potential substitute for synthetic fibers. In this research, we compared six simple and industrial-scalable purification methods to purify cellulose matrix membranes containing bacteria, yeast cells, and polyphenols as impurities. The purification method using 1M NaOH for 12 hours and then immersion in hot water (80oC) for 1 hour is the most effective and produces the highest tensile strength, 40.06 Mpa. The purified samples were then analyzed using FT-IR, TGA, tensile tests, and SEM at room temperature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Peggy Haryanti
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji daya antibakteri bahan irigasi nisin 10%, klorheksidin 2%, natrium hipoklorit 2,5% terhadap pertumbuhan biofilm E. faecalis secara in vitro. Bakteri E. faecalis ATCC 29212 dibiakkan pada media agar BHI kemudian diinkubasi 24 jam pada suhu 370C. Bakteri diinokulasi pada membran filter selulosa nitrat selama 72 jam agar terbentuk biofilm. Dilakukan uji kontak langsung antara bahan uji dan biofilm selama 10 menit. Dilakukan kuantifikasi DNA bakteri yang hidup melalui penambahan PMA pada Real time PCR. Hasilnya nisin 10% mempunyai daya antibakteri terhadap biofilm E.faecalis, namun tidak sebanding dengan klorheksidin 2% dan natrium hipoklorit 2,5%.

The aim of this study was to evaluate antibacterial efficacy of 10% nisin, 2% chlorhexidine, 2.5% sodium hypochlorite against E.faecalis biofilm in vitro. Petri dishes containing BHI agar were seeded with E. faecalis ATCC 29212, incubated overnight at 370C. Celullose nitrate filter membrane was inoculated with E.faecalis for 72 hours to grown a biofilm. Direct contact test was performed between the test solutions and biofilm for 10 minutes. DNA quantification was performed using Real time PCR with PMA additive to count the lived cell. It was concluded that 10% nisin possessed antibacterial effect against E.faecalis biofilm, but not comparable with 2% chlorhexidine and 2.5% sodium hypochlorite."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library