Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldegonda Evangeline Pelealu
"perubahan, yaitu semua sarana produksi disediakan oleh tinoyoan, dan pada
waktu panen pembagian hasil menjadi 25 % untuk tumoyo sedangkan 75 %
adalah bagian dari tinoyoan_ Dengan adanya perubahan sistem bagi hasil
tersebut, perubahan teknologi pertanian baik itu kimiawi, biologi dan mekanis
dapat diterapkan sepenuhnya oleh tinoyoan.
Pemilikan Iahan sawah petani yang ada dt Tondano umumnya adalah
warisan dari keluarga dan ada juga sebagian yang dibeli sendiri_ Rata-rata
pemilikan Iahan sawah petani adalah 0,25 - 0,5 hektar dan hanya 4 orang yang
memiliki Iahan sawah luas, pada umumnya petani tersebut sudah menggunakan
teknotogi pertanian. Dengan demikian perubahan teknologi sudah dinikmati secara
merata oleh petani di Tondano dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga.
Adanya peningkatan pendapatan menyebabkan perubahan dalam pola konsumsi,
disamping itu juga dorongan untuk menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi
semakin besar_
Perubahan teknologi menyebabkan ada kesenjangan dalam pendapatan
antara petani yang memiliki Iahan sawah Iuas dan petani yang memiliki Iahan
sawah sempit Kesenjangan tersebut tidak terlalu nampak, hal ini terlihat pada
pemilikan rumah tinggal dari para petani di Kecamatan Tondano yang relatif sama.
Disisi yang lain peningkatan pendapatan ini digunakan oleh para petani yang ada
di kelurahan Makalonsouw, Marawas dan Masarang untuk pembangunan rumah.
Kalau sebelumnya banyak rumah yang beratapkan daun katu (enau), selanjutnya
mengalami perubahan dengan menggunakan sang. Begitu juga menabung sudah
diusahakan oleh petani agar tidak mengalami kesulitan biaya pengolahan Iahan
dan menyekolahkan anak.
iii"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T5825
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elliya
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S7549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz Ridwan
"Penyakit rabies atau anjing gila adalah suatu penyakit yang sangat ditakuti dan dapat menimbulkan kematian. Penyakit ini ditularkan dari hewan yang sudah terkena virus rabies kepada manusia yang disebut dengan lyssa virus. Lyssa virus dapat menularkan dengan secara cepat dari Hewan pada penderita lain melalui saliva (air liur). Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui kejadian rabies di provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan data Laporan Kasus Rabies tahun 2008 hingga tahun 2011 dan data Kecamatan di Provinsi dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian rabies di Provinsi Bali dapat terjadi di semua wilayah baik di wilayah padat penduduk, di wilayah persawahan, dan di wilayah selain sawah seperti perkarangan, perkebunan, dan hutan.

Rabies or hydrophobia is a disease that is feared and can cause death. The disease is transmitted from animals that have been exposed to rabies virus to humans is called lyssa virus. Lyssa virus can quickly spread to other sufferers of Animals on through saliva. This study was made in order to determine the incidence of rabies in the province of Bali. This study uses data Rabies Case Reports 2008 to 2011 and District in the Province of data with univariate and bivariate analyzes. The results showed that the incidence of rabies in Bali province can occur in all areas both in densely populated areas, in the rice-fields, and in Land use such as besides rice, plantations, and forest."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Van Setten van der Merr, Nancy Clair
Canberra: Faculty of Asian Studies, 1979
633.18 VAN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Pemenuhan kebutuhan akan pangan merupakan salah satu hak masyarakat yang harus terpenuhi karena pangan adalah salah satu kebutuhan paling mendasar bagi kehidupan...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Endang Setiowati
"ABSTRAK
Limbah cair pabrik gula dan pabrik spiritus seringkali dianggap sebagai polutan yang berbahaya dan mencemari lingkungan karena bau dan warna yang hitam kecoklatan. Sebenarnya limbah cair ini mengandung unsur-unsur hara yang berguna (N, P, K, Ca, Mg dan lain sebagainya) yang dapat membantu memelihara kesuburan tanah dan meningkatkan produksi tanaman baik tebu, padi maupun tanaman lainnya. Limbah cair campuran yang keluar dari kedua pabrik ini masih berbahaya bagi lingkungan pada umumnya dan tanaman padi pada khususnya. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kualitas air yang masih berada diluar ambang batas yang ditentukan, sehingga mutlak diperlukan adanya Unit Pengolahan Limbah Cair (UPLC).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh keberadaan PG/PS Madukismo terhadap kehidupan penduduk sekitar dan pengaruh air limbah pabrik gula dan pabrik spiritus Madukismo terhadap pertumbuhan tanaman padi dan agroekosistem sawah di sekitar pabrik-pabrik tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan 2 cara, yang pertama dilaksanakan di rumah kaca Instiper Yogyakarta mulai tanggal 4 Agustus hingga 27 Nopember 1994, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diteliti ialah penyiraman tanaman. padi dengan 6 macam air yaitu: air limbah pabrik gula (PG) hasil pembersihan bejana penguapan, air limbah pabrik spiritus (PS), campuran kedua limbah cair sebelum dan sesudah diolah dalam UPLC, serta dua macam air dari badan air yaitu dari sungai yang teraliri limbah pabrik (sungai Bedog) dan sungai yang tidak teraliri limbah pabrik (sungai Winongo). Cara kedua yaitu penelitian yang dilakukan pada 2 lokasi sawah yaitu sawah yang teraliri dan yang tidak teraliri limbah pabrik dan dilaksanakan tanggal 22 Agustus hingga 26 Nopember 1994.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
(1). Secara umum keberadaan PGIPS Madukismo - berdampak positif terhadap beberapa aspek kehidupan penduduk di sekitar pabrik.
(2). Air limbah yang sudah diolah dalam UPLC berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dan basil tanaman padi dari pada yang belum diolah, tetapi belum sebaik air sungai.
(3). Terdapat perbedaan kualitas dari kedua badan air dalarn mempengaruhi pertumbuhan tanaman, badan air yang teraliri limbah memberikan pertumbuhan lebih baik dibandingkan yang tidak teraliri limbah. Sebaliknya dalam mempengaruhi basil, badan air yang tidak teraliri limbah memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan yang teraliri limbah. Sedangkan untuk kualitas (berat 1000 butir) kedua badan air memberikan pengaruh yang sama.
(4). Untuk percobaan di persawahan, sawah yang teraliri limbah langsung dari pabrik mempunyai pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan sawah yang tidak teraliri limbah. Sebaliknya dilihat dari segi kualitas hasil (berat 1000 butir) sawah yang tidak teraliri limbah lebih baik dari yang teraliri limbah.
(5). Terdapat perbedaan kualitas agroekosistem antara sawah yang teraliri limbah dan tidak teraliri limbah pabrik. Pada agroekosistem sawah yang teraliri limbah pabrik terdapat diversifikasi spesies serangga, jamur, bakteri dan bentos yang cukup tinggi tetapi berbanding terbalik dengan plankton. Gulma terdapat dalam jumlah banyak dan lebih bervariasi pada sawah yang tidak teraliri limbah.

ABSTRACT
Waste water from sugar and spirit factories are often considered as a dangerous pollutant and pollute the environment because of the smell and brownish black color. Actually this waste water contains many useful elements such as N, P, K, Ca, Mg etc which can help maintain soil fertility and also increase the yield of sugarcane, rice and other plants. Waste water from both factories are still dangerous for the environment generally and rice field specifically. This is caused by the low water quality which is below the environmental impact standard, so that the availability of a Unit of Waste Water Treatment Plant (WWTP) is absolutely needed by both factories.
The aim of this research is to study the influence of The Madukismo Sugar and Spirit Factories towards the socioeconomy of the people's surrounding and whether the product of WWTP has met the Qualification Standard and its influence to the growth of paddy and also the rice field agro ecosystem.
This research was carried out in two steps. The first was done in Instiper Green House Yogyakarta starting from August 4 up to November 27, 1994 using the Completely Randomized Design (CRD) which consist of six treatments and three replications. The treatments studied were of six kinds of water used in watering the rice plant, namely waste water from the sugar factory (Al) as the product of chimney cleaning activity; waste water from the spirit factory (A2), the mixture of both waste water before (A3) and after treatment (A4) in WWTP, the water of Bedog river which received the outlet of WWTP (A5) and the water of Winongo river (A6). The second was done in two locations, namely- one in the rice field which received and the other that do not received the waste water from the factories.
The results of this research can be concluded as follows :
(1) In general, the existence of The Sugar and Spirit Factories give the positive effects to some socioeconomic aspects of life of the people in the surroundings.
(2) The paddy showed a better growth and yield in the field which is irrigated by the waste water treated through WWTP than one irrigated by using the untreated waste water, although still below the growth and yield when irrigated with water from the river.
(3) There was a significant difference in quality between both water sources influencing the growth of plant. The waste water from the factory has a better influence on the growth performance but lower in the yield. Both waters used has the same influence on seed quality (the weight of a thousands seeds).
(4) From the field experiment, it could be seen that the rice field watered with waste water directly from the factory has a better influence on growth performance and yield than the rice yield that do not receive waste water, but has a lower quality on yield (the weight of one thousand ears)
(5) There was a difference in the agro ecosystem quality of rice field between the watered and unwatered ones. There was a high diversity of species of insects, fungi, bacteria and benthos in the rice agro ecosystem watered by the waste water but it is not the case for plankton and weeds.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Isnuroso
"Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi padi sawah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ditempuh melalui perbaikan sistem usahatani, yaitu dengan mengalokasikan penggunaan faktor produksi secara optimal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh faktor produksi luas tanam, benih, pupuk, pestisida, air irigasi, mesin (traktor) dan tenaga kerja terhadap produksi padi sawah secara parsial maupun simultan; (2) peranan fa:ktor prod uksi terhadap peningkatan produksi padi sawah, dan {3) skala ekonomi usahatani padi sawah di Kabupaten Kudus selama tahun 2003-2007. Estimasi produksi padi sawah menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas. Metode analisis regresi dan dekomposisi pertumbuhan, didasarkan pada hasil-hasil penelitian sebelwnnya.
Hasil analisis rnenunjukkan mode) yang paling sesuai untuk estimasi adalah Fixed Effect Models dengan struktur varian covarian dari residaal heteroskedastik. Penggunaan faktor produksi sccara simultan berpengaruh signifikan terhadap produksi padi. Produksi padi berbanding lurus dengan luas tanam, benih, pupuk, pestisida dan air irigasi, tetapi berbanding terbalik dengan tenaga kerja dan mesin. Faktor produksi yang berperan dalam peningkatan produksi padi sawab di Kabupaten Kudus adalah iuas tanam, benih, pupuk, pestisida dan air irigasi. Seriap kenaikan input (fak:tor produksi) hanya diikuti dengan penambahan output (produksi padi sawah) dalam proporsi yang kecil.
Penelitian ini rnenyimpulkan bahwa luas tanam, benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja, air irigasi dan mesin (traktor) secara simultan mempengaruhi produksi padi sawah, namun secara parsial mempunyai pengaruh yang berbeda­ beda. Faktor produ ksi yang berperan dalam peningkatan produksi padi sawah.

One of the efforts in improving lowland rice production in Kudus Municipality, Central Java has been taken by restoration of the field farming system, in a way by optimally allocation of using production factors. This research aimed to know; (1) the effect of plant areas, seeds, fertilizers, pesticides, water irrigations, tractors and labors to lowland rice production, pa1tial1y nor simultaneously, (2) contribution of production factor to grain production by the improvement of lowland rice prod uction, and (3) the economic of scale of lowland rice field farming system in Kudus Municipality in 2003-2007. Cobb-Douglas production function has been used in the estimation of lowland rice production. The methods and analyses of regression and decomposition are based on the result of empirically research.
The result showed that the most suitable model was Fixed Effect Models with variant-covariant structures from heteroschedasthic residual. Production factor has significantly effect to lowland rice production by simultaneously. Lowland rice production has a straight comparison with tractors and labors. Production factors which have contribution to the improvement of lowland rice production in Kudus are plant areas, seeds, fertilizers, pesticides and water irrigations. Each incremental of input (production factor) is only followed by accrue in output (lowland rice production) in a smaH proportion.
This research concludes that plant areas, seeds, fertilizers, pesticides, water irrigations, tractors and labors simultaneously affected to lowland rice production, nevertheless it has a partial effect variously."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27349
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Tavip Rahnyoputra
"Muka bumi sehagai sumber daya atau dari segi pemanfaatannya dapat digolongkan kedalam dua wilayah, yaitu a) Wilayah Endapan b) Wilayah Kikisan. Penggolongan kedalam dua wilayah ini didasarkan pada kemungkinan dampak daripada air sebagai unsur yang paling menentukan terhadap kualitas muka bumi atau bentuk medan sebagai tempat hidup manusia, satwa dan tumhuh-tumbuhan, hal yang paling menetukan dampak air itu adalah lereng.
Kedua penggolongan muka bumi tersebut dapat dibagi lagi kedalam penggolongan muka bumi berdasarkan ketinggian, ketinggian dipakai untuk penggolongan muka bumi karena di daerah tropik suhu berubah karena ketinggian. Berdasarkan ketinggian penggolongan muka bumi dapat dibagi kedalam
- Wilayah Dataran Rendah
- Wilayah Pertengahan
- Wilayah Pegunungan
- Wilayah Pegunungan Tinggi
Kabupaten Purwakarta yang terletak pada ketinggian antara 40 - 2.064 meter di atas permukaan laut, memiliki keempat wilayah penggolongan muka bumi. Penggunaan tanah pertanian di kahupaten Purwakarta dapat dibagi menjadi usaha pertanian sawah dan usaha pertanian tanah kering yang terdiri dari usaha tani kebun campuran, tegalan dan perkebunan. Luas usaha pertanian tanah kering yang ada lebih luas dari pada usaha pertanian sawah, hal ini erat hubungannya dengan keadaan fisik wilayahnya yang sebagian besar terdiri dan bentuk medan bergelombang dan berbukit-bukit.
Atas dasar pemikiran di atas penulis ingin mengetahui bagaimana penyebaran usaha pertanian sawah dan pertanian tanah kering di keempat wilayah penggolongan muka bumi di kabupaten Purwakarta."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>