Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mason, J. Barry
Plano: Business Publications, 1987
658.87 MAS c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Erica
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh atribut-atribut dari program pembinaan loyalitas pelanggan terhadap kesetiaan dan kepuasan pelanggan toko. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh kepuasan pelanggan toko terhadap kesetiaan pelanggan toko. Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan desain eksploratori dan deskriptif. Penelitian dilakukan terhadap 100 orang anggota program New MCC yang diambil secara convenience. Data yang telah terkumpul akan diolah menggunakan SPSS 11.5 dengan teknik analisis regresi sederhana dan berganda.
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa program pembinaan loyalitas pelanggan mempengaruhi kesetiaan dan kepuasan pelanggan toko secara signifikan. Begitu juga dengan kepuasan pelanggan toko terbukti signifikan mempengaruhi kesetiaan pelanggan toko. Regresi berganda dilakukan untuk menganalisis atribut-atribut dari program pembinaan loyalitas pelanggan secara individu, yaitu atribut hard dan soft yang memberikan informasi spesifik mengenai dampak yang berbeda pada kepuasan serta kesetiaan pelanggan toko. Pada akhirnya, pengelola program pembinaan loyalitas pelanggan harus menentukan proporsi atribut hard dan soft yang tepat, serta memperhatikan kepuasan pelanggan toko sehinggga dapat menciptakan kesetiaan pelanggan toko.

This focus of this research is the influence of loyalty program to store loyalty and store satisfaction. This study also examined the influence of store satisfaction to store loyalty. In this study, researcher used exploratory and descriptive design research. The sample is 100 members of New MCC program with convenience sampling method. The collected data analyzed by using SPSS 11.5 with simple and multiple regression techniques. Overall, the results of this study suggest that loyalty program can influence store loyalty and store satisfaction significantly.
The result of this research also show that store satisfaction influence store loyalty significantly. The multiple regression analyzed loyalty program as an individual (disaggregate), which are hard and soft attributes. The results of multiple regression show greater specificity about hard and soft attributes impacts on store satisfaction and store loyalty. Finally, loyalty program planners and managers should develop the right mix of loyalty program attributes needed and pay attention to store satisfaction to foster store loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S9141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita
"Penempatan barang merupakan suatu permasalahan yang signifikan bagi manajemen toko pengecer, mengingat adanya sumber daya ruang rak penjualan yang terbatas namun variasi produk yang terus-menerus bertambah. Di toko pengecer, strategi pemajangan yang berbeda secara langsung mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan dan keuntungan toko pengecer. Dalam studi sebelumnya, penelitian sebagian besar menempatkan barang ke ruang rak berdasarkan kesamaan informasi jenis produknya saja. Di sisi lain, dalam prakteknya terdapat permasalahan bahwa semua rak diperlakukan sama pentingnya dan perilaku pelanggan yang biasanya berjalan pada kedua ujung lorong daripada berjalan di lorong tidak diperhitungkan.
Penelitian ini akan membahas mengenai optimasi penempatan barang pada rak penjualan toko pengecer dengan mempertimbangkan hubungan kedekatan antar kategori produk dan bobot penting antar ruang rak yang dapat memaksimalkan potensi keuntungan toko pengecer, dengan metode penyelesaian algoritma simulated annealing. Hasilnya diperlihatkan konfigurasi penempatan barang berdasarkan hubungan kedekatan dan bobot penting.
.....helf management is a significant issue for the management of retail stores, given the sales rack space resources are limited but the variety of products is constantly increasing. In retail stores, displays of different strategies directly affect the purchasing decisions of customers and profits shop retailers. In previous studies, most studies put the goods into the shelf space based on common types of product information only. On the other hand, in practice there are problems that all shelves are treated as important and customer behavior that typically runs on both ends of the hall rather than walk down the aisle is not taken into account.
This research will discuss the optimization of shelf management in the retail store shelves by considering the relationship between the proximity of important product categories and weights between shelf space to maximize the profit potential retailer, with completion method of simulated annealing algorithm. The results are shown in the configuration of the placement of goods based on proximity relations and weights importance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T39202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ennico, Cliff
"Anyone running a wholesale or retail business must deal with legal and tax issues, and those who sell on eBay are no exception. Yet many eBay sellers remain ignorant of the consequences they may face if they disregard certain basic rules. Packed with stories of actual eBay sellers, this helpful guide takes readers through the most common eBay transactions, pointing out all the legal and tax issues they may encounter along the way."
New York: American Management Association, 2007
e20441385
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Holden, Greg
"There's more than one way to sell online, and for savvy sellers who want to build on their eBay success or are dissatisfied with eBay, this book offers powerful strategies for targeting not just more buyers, but the right buyers. By taking advantage of specialty sites, other auction sites, and online storefronts, sellers can dramatically increase their profits, and "Selling Beyond eBay" shows them how, step by step."
New York: American Management Association, 2006
e20441676
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Aam Bastaman
"Industri Direct selling - multilevel marketing (MLM) telah menunjukkan pertumbuhan yang sangat cepat, terutama dalam dekade tahun 80-an, dan terutama di Indonesia dalam dekade tahun 90-an. Sebagai sebuah industri, direct selling (termasuk multilevel marketing) memberikan potensi peluang usaha alternatif yang cukup menjanjikan bagi masyarakat.
Berdasarkan catatan World Federation of Direct Selling Association (1989; 8), terdapat sekitar 30 juta orang di seluruh dunia terlibat dalam aktifitas bisnis direct selling sebagai distributor independen. Sedangkan industri ini mencatat penjualan lebih dari 80 Milyar dollar Amerika dalam tahun 1999.
Mengingat pentingnya peranan industri direct selling, terutama dalam menciptakan lapangan kerja alternatif, maka penulis tertarik meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penjualan pada perusahaan direct selling - multilevel marketing multinasional di Indonesia, dengan mengambil studi kasus di PT. Amindoway Indonesia, Jakarta.
Dalam penelitian ini dibahas mengenai: I. Kinerja penjualan Amway di Asia Pasifik, 2. Posisi penjualan Amway di Indonesia dibandingkan dengan kinerja penjualan Amway di beberapa negara Asia Pasifik, 3. Pengaruh Program Insentif (Peluang Bisnis), Promosi, Kualitas Produk, Pimpinan Distributor/UpLine Sponsor, Jaminan Kepuasan 100%, Keyakinan pada Bisnis Amway dan Faktor Penjualan Eceran (variabel-variabel X, baik secara individual maupun secara bersama-sama) terhadap kinerja penjualan (variabel Y), dengan menggunakan koefisien korelasi Spearman dan model single regression dan multiple regression.
Sampel sebanyak 50 orang diambil dengan menggunakan simple random sample dan sekitar 20,000 populasi distributor Amway yang aktif di Jakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan faktor Program Promosi memberikan pengaruh yang kecil (tidak signifikan) terhadap kinerja penjualan, faktor Kualitas Produk memberikan pengaruh yang signifikan, faktor Jaminan Kepuasan 100% relatif memberikan pengaruh, faktor Pimpinan Distributor memberikan pengaruh yang kurang signifikan, faktor Insentif (Peluang Bisnis) memberikan pengaruh, faktor Penjualan Eceran juga kurang memberikan pengaruh.
Secara keseluruhan faktor-faktor yang memberi pengaruh terbesar terhadap kinerja penjualan adalah faktor Kualitas Produk, program Insentif (Peluang Bisnis) dan Jaminan Kepuasan 100%.
Coefficient of Multiple Correlation diantara variabel-variabel X dan Y tersebut sebesar 0.6627 (66.27%), yang berarti pengaruh variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) sebesar 66.27%.
Saran kepada perusahaan untuk lebih fokus terhadap ketiga variabel yang mempengaruhi kinerja penjualan tersebut, yaitu Kualitas Produk, Program Insentif (Peluang Bisnis) dan Jaminan Kepuasan 100%."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1040
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manggopa, Safriani Andira Gracia
"Perkembangan digitalisasi dan pandemi Covid-19 mendorong berbagai ritel untuk melakukan pengembangan model bisnisnya dalam menanggapi adanya pergeseran perilaku konsumen. Pengembangan tersebut dilakukan dengan menerapkan omnichannel pada model bisnisnya, di mana pada model bisnis ini merupakan model bisnis yang terintegrasi dan dapat memberikan pengalaman berbelanja yang seamless pada setiap Kanalnya. Pada beberapa tahun terakhir terdapat perkembangan yang pesat pada industri kosmetik di Indonesia, pasar lokal berhasil menghasilkan produk yang bersaing dengan produk luar negeri dan mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat lokal. Dalam menanggapi perkembangan yang ada pada konsumen, peneliti melakukan penelitian untuk menguji faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan beauty omnichannel di Indonesia. Penelitian ini menggunakan subjek Sociolla dan Avoskin sebagai pemimpin pasar pada bidangnya. Pada penelitian ini akan meneliti terkait faktor-faktor yang memengaruhi pengalaman berbelanja konsumen terhadap intensi dan perilaku penggunaan beauty omnichannel Sociolla. Pengumpulan data dilakukan dengan survei dan mendapatkan 251 responden Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil pengujian menunjukan bahwa variabel-variabel pada omnichannel customer experience seperti connectivity, integration, dan consistency memliki hubungan yang signfikan terhadap perceived compatibility. Pada variabel lainnya seperti flexibility dan personalization tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap perceived risk. Adapun perceived compatibility memiliki hubungan yang signifikan terhadap intensi pembelian omnichannel kecantikan dan perceived risk tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap intensi pembelian di omnichannel kecantikan. Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan dapat menjadi wawasan bagi pembaca baik dalam segi beauty omnichannel maupun industri kecantikan secara umum. Penelitian ini juga ditujukan pada para pelaku ritel untuk dapat memberikan layanan dan produk yang sesuai dengan preferensi konsumen, diikuti dengan adanya Kanal management yang baik pada setiap Kanalnya.

The digitalization and the Covid-19 pandemic have driven various retailers to develop their business models in response to the shifting of consumer behaviours. This development is achieved by implementing an omnichannel approach to their business model, which integrates multiple channels and provides a seamless shopping experience across the channel. In recent years, the cosmetic industry in Indonesia has experienced rapid growth, the local market starts to producing competitive products and received positive responses from the local consumer. In response to these consumer developments, researchers have conducted a study to examine the factors influencing the usage of beauty omnichannel in Indonesia. The study focuses on PT Social Bella Indonesia (Sociolla) and Avoskin as market leaders in beauty retail industry and skincare brand in Indonesia. The research aims to investigate the factors influencing consumer shopping experiences, customer intention, and customer behaviour towards using the beauty omnichannel. Data collection was conducted through a survey, with total of 251 respondents. The data was analyzed using Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The test results indicate that variables related to omnichannel customer experience such as connectivity, integration, and consistency have a significant relationship with perceived compatibility. However, few variable such as  flexibility and personalization do not have a significant relationship with perceived risk. Furthermore, perceived compatibility has a significant relationship with the intention to purchase beauty products through omnichannel, while perceived risk does not have a significant relationship with the intention to purchase beauty products through omnichannel. This research is expected to provide insights for readers, both in terms of beauty omnichannel and the beauty industry in general. It also aims to guide retailers to provide services and products that suits with consumer preferences, accompanied by effective channel management across all channels."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Klisa Amin
"Model bisnis omnichannel mulai diadopsi oleh beberapa retailer di Indonesia sebagai strategi dalam meningkatkan customer experience dan menjangkau pelanggan lebih luas dengan memanfaatkan berbagai saluran distribusi yang terintegrasi. Penelitian ini memfokuskan Alfamart sebagai objek penelitian karena memiliki saluran distribusi yang banyak, minimarket kedua terbesar, dan mempunyai gerai toko tersebar luas di Indonesia. Namun, dalam prosesnya terdapat peran omnichannel integration quality (channel-service configuration, interaction consistency, dan assurance quality) yang mempengaruhi customer engagement, dan relationship program receptiveness yang mendorong customer loyalty. Pengambilan data dilakukan dengan metode non-probability sampling dengan teknik judgmental dan snowball sampling. Penelitian ini menggunakan survei yang dibagikan kepada responden yang berada di usia 26 - 42 tahun di seluruh Indonesia yang pernah berbelanja di Alfamart melalui minimal dua saluran distribusinya. Responden yang terkumpul sebanyak 182 responden yang diolah menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data mendukung beberapa hipotesis, yaitu channel-service configuration, dan interaction consistency berpengaruh positif terhadap customer engagement dan relationship program receptiveness, customer engagement berpengaruh positif terhadap relationship program receptiveness, customer engagement dan relationship program receptiveness berpengaruh positif terhadap customer loyalty. Penelitian ini dapat membantu manajer dalam merumuskan strategi omnichannel retailing.

Most retailers in Indonesia have adopted an omnichannel business model as a strategy to improve customer experience and reach a wider range of customers by utilizing various integrated distribution channels. This study focuses on Alfamart as the object of research because it has many distribution channels, the second largest minimarket, and has a wide range of store outlets in Indonesia. Meanwhile, in the process, there is a role of omnichannel integration quality (channel-service configuration, interaction consistency, and assurance quality) which affects customer engagement, and relationship program receptiveness that encourages customer loyalty. Data were collected by a non-probability sampling method with judgmental and snowball sampling techniques. This study uses a survey which is distributed to respondents aged 26 - 42 years in Indonesia who have shopped at Alfamart through at least two distribution channels. This study has collected respondents by 182 respondents who were processed using Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM). The outcomes of this study indicate that the data support some hypotheses, including channel-service configuration and interaction consistency have a positive effect on customer engagement and relationship program receptiveness, customer engagement has a positive effect on relationship program receptiveness, customer engagement and relationship program receptiveness have a positive effect on customer loyalty. This research can assist managers in formulating an omnichannel retailing strategy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqiila Bahiira Paramesti
"Tren penggunaan produk kecantikan di Indonesia semakin meningkat, di mana ritel kecantikan memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan produk kecantikan yang lengkap dan berkualitas. Dengan menggunakan teori Stimulus-Organism-Response, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pembelian impulsif pada Sociolla, sebuah ritel omnichannel kecantikan ternama di Indonesia. Untuk menguji 9 hipotesis, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, di mana sebuah survei daring dilakukan terhadap 310 responden perempuan Indonesia berusia 18-43 tahun yang pernah menggunakan aplikasi SOCO by Sociolla dan membeli setidaknya satu produk Sociolla dalam tiga bulan terakhir. Data penelitian diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stimulus (channel integration dan convenience) secara positif dan signifikan memengaruhi organism (empowerment, trust, satisfaction, dan perceived value), dan pada akhirnya secara positif dan signifikan memengaruhi response berupa impulse buying. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa convenience merupakan variabel stimulus yang memililiki pengaruh terbesar terhadap empowerment, trust merupakan variabel organism yang memiliki pengaruh terbesar terhadap perceived value, dan hubungan antara satisfaction dan trust memiliki path coefficient tertinggi di dalam model penelitian.

The increasing trend of beauty product usage in Indonesia highlights the crucial role of beauty retail in fulfilling consumers' needs for a wide range of high-quality beauty products. Based on the Stimulus-Organism-Response framework, this study aims to analyze the factors influencing impulse buying behavior at Sociolla, a prominent beauty retailer in Indonesia that has adopted an omnichannel strategy. To test the 9 hypotheses, this study used quantitative methods, where an online survey was conducted among 310 Indonesian female respondents aged 18-43 who had used the SOCO by Sociolla application and purchased at least one Sociolla product in the past three months. The data were processed and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). The results of this research indicate that stimuli (channel integration and convenience) positively and significantly influence organisms (empowerment, trust, satisfaction, and perceived value), which in turn positively and significantly influence impulse buying as the response. Additionally, this research reveals that convenience is the stimulus variable with the greatest influence on empowerment, trust is the organism variable with the greatest influence on perceived value, and the relationship between satisfaction and trust has the highest path coefficient in the research model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>