Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 424 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S6663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malm, William P.
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1967
780.95 MAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tengerang: Jurusan Seni Musik. Fakultas Ilmu Seni Universitas Pelita Harapan (UPH), {s.a.}
780 JSM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rashed
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai peran Pencipta dalam konser musik hidup sebagai peranan yang sangat penting dengan adanya lagu yang diciptakan oleh Pencipta digunakan oleh Promotor sebagai penyelenggara konser musik hidup. Munculnya Promotor sebagai penyelenggara dari suatu acara konser musik diperlukan pengkajian terhadap pemenuhan hak-hak Pencipta. Dengan digunakannya metode penelitian kualitatif, skripsi ini akan menjelaskan kompleksitas dari para pihak yang terkait dalam pelaksanaan konser musik hidup, dengan analisis pengkajian terhadap pertanggungjawaban perdata atas Promotor yang berbentuk badan hukum. ...... This research will discuss about position of the author of a song on a live performance concert stage act due to the ongoing process and main event of its live performance concert held by a Promoter as a company which the song performed in a live act stage. Within its qualitative method of research, this paper research will answer the complexity for each related parties in the process of making a live perfomance concert by promoter that should obtain an assessment from the aspect of private civil law as a form of protection of the rights of author and singer regarding the working performance of a Promoter in a live performance concert.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S47353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Nadia Hartami Putri
Abstrak :
Di tengah meningkatnya konsumsi musik digital dan penurunan penjualan rekaman musik secara umum, produk musik dalam format fisik bertahan sebagai pilihan sarana menyimpan dan mendengarkan musik bagi banyak konsumen. Tujuan makalah ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara keterlibatan musik terhadap preferensi untuk format musik dalam bentuk yang nyata. Untuk mencapai hal ini, kami menguji model penelitian berdasarkan pada keterlibatan musik. Temuan menunjukkan bahwa keterlibatan musik yang tinggi berkorelasi positif dengan pengetahuan musik subyektif, preferensi tangibility, dan penggunaan pemutar alat musik portable (MP3 player). Ditemukan bahwa keterlibatan musik meningkatkan konsumsi musik dalam semua format, termasuk bentuk digital, namun keterlibatan tinggi muncul terhubung ke persepsi bahwa memiliki produk musik dalam bentuk nyata adalah lebih berharga. Perilaku konsumen sangat terlibat menunjukkan bahwa musik digital belum tentu memberantas format fisik tapi mungkin memenuhi berbagai kebutuhan, misalnya, sampling dan melengkapi vs mengumpulkan dan menampilkan. ......Amid the increasing consumption of digital music and generally declining sales of recorded music, physical formats persist as the preferred means of storing and listening to music for many consumers. The purpose of this paper is to increase the understanding of the relationship between music involvement and preference for tangible music formats. To achieve this, we test a research model based on music involvement. Findings indicate that high music involvement is positively correlated with subjective music knowledge, tangibility preference, and portable player use. Quite naturally, involvement increases music consumption in all formats, including digitized forms, but high involvement appears connected to a perception of tangible records as more valuable. The behavior of highly involved consumers suggests that digital music is not necessarily eradicating physical formats but possibly fulfilling different needs; for example, sampling and complementing vs. collecting and displaying.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regev, Motti
Cambridge: UK Polity, 2013
782.421 REG p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wallach, Jeremy
Abstrak :
"This book is an ethnographic investigation of Indonesian popular music genres and their producers and listeners during a period of dramatic political and cultural transformation." --introd. "The book is divided into two parts. The first half examines the cultural dynamics of particular sites for the production, mediation, and reception of popular music, including record stores, recording studios, video shoots, roadside food stalls, and other public and private spaces where music is performed, consumed, discussed, and debated by Indonesians form all walks of life. The second half of the book investigates spectific live performance events as occasions when musical production, mediation, and reception processes occur simultaneously. The chapters in that half focus on three major youth-oriented popular music genre categories: dangdut, pop, and 'underground' rock." --pref.
Depok: Komunitas bambu, 2017
780.598 WAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Amilia Atmaheni
Abstrak :
ABSTRAK
Pola spasial kebiasaan penikmat musik dibangun oleh berbagai faktor seperti pengetahuannya tentang musik dan aktivitas untuk mendengarkan musik. Pengetahuan kognisi tentang musik dan aktivitas menikmati musik membentuk kebiasaan penikmat musik. Studi ini dilakukan di Jakarta dengan metode pengumpulan data secara online. Hasil pengumpulan data diklasifikasi dan dianalisis dengan metode tumpang tindih dan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola spasial kognisi musik dipengaruhi oleh karakteristik kualitas tempat tinggalnya. Sementara pola spasial kebiasaan menikmati musik cenderung dilakukan sambil beraktifitas dengan menggunakan media campuran yaitu media modern dan juga konvensional dan dinikmati sambil beraktifitas. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa secara spasial lingkungan tempat tinggal berpengaruh terhadap kognisi musik, namun tidak berpengaruh terhadap kebiasaan menikmati musik
ABSTRACT
Spatial pattern of music rsquo s devotees are built by various factors such as music knowledge and habit to listen to music. The knowledge cognition of music and the habit to listen music develop habit of music rsquo s devotees. This study was conducted in Jakarta. The data was collected by online method. The results are analyzed by overlapping several variables that been constructed in form of maps dan statistic. The results showed that the spatial pattern of music cognition is influenced by the characteristics of residence qualities. While the spatial pattern of habit of enjoying music is carry out by using mixed media between the modern and the conventional and listen during activities . The conclusions of this study indicate that spatially the living environment affects the cognition of music, but does not affect habit to listen to the music.
2017
S68926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Munjid
Abstrak :
ABSTRAK
Musik keroncong pertama kali muncul di Indonsia pada abad ke-17. Menurut A. Th. Manusama, peneliti keroncong tahun 1918, lagu keroncong pertama lahir pada tahun 1661. Dari masa ke masa keroncong mengalami perkembangan yang dinamis. Pada masa pendudukan Jepang, keroncong mengalami perubahan yang mendasar. Perubahan itu bermula dari penilaian Jepang terhadap musik keroncong. Keroncong dinilai sarat dengan unsur-unsur budaya barat yang sangat dibenci oleh Jepang.

Pertanyaan yang muncul adalah alasan apa sebenarnya yang mendasari penilaian itu, bagaimanakah 'rupa' keroncong sebelum adanya penilaian itu, apa tindakan Jepang menyangkut penilaian itu dan bagaiman pula 'rupa' keroncong setelah itu.

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, dilakukanlah penelitian terhadap beberapa aspek dalam musik keroncong yaitu sejarah perkembangan musik keroncong itu sendiri, tehnis musik yang meliputi alat-alat musik yang digunakan, irama, nada, syair dan cara permainannya serta posisi keroncong dalam masyarakat yang tercermin dari perilaku para pelaku dan penikmat musik keroncong dari waktu ke waktu.

Setelah dilakukan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada dua aspek utama yang membuat keroncong dibenci oleh Jepang. Pertama, syair lagu yang bertema asmara yang dianggap melemahkan bangsa Indonesia. Kedua, perilaku para pelaku dan penikmat musik keroncong. Sebelum jepang datang, keroncong identik dengan musik berkarakter 'jalanan' dan 'liar', keroncong dimainkan dengan tujuan merayu lawan jenis, dinyanyikan sambil mabuk_mabukan keluar masuk kampung. Karakter seperti tersebut di atas berubah setelah jepang datang. Syair lagu bertema asmara diganti dengan tema-tema cinta tanah air dan rasa kebangsaan. Untuk menghapus karakter 'liar', keroncong dipentaskan dengan penyanyi berpenampialn lebih 'sopan'. Dapat dikatakan bahwa musik keroncong dirubah menjadi kesenian yang sesuai dengan sifat ketimuran.
2001
S12098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Heryatni
Abstrak :
ABSTRAK
Musik menipakan suatu karya seni yang dapat dinikmati oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Musik menimbulkan respons pada pendengamya. Respons terhadap musik berdasarkan domain afektif dan estetis terdiri dari tiga tahap, yaitu respons emosional, respons berdasarkan preferensi, dan respons berdasarkan selera musik. Ketiga respons ini tidak dapat saling dipisahkan, melainkan merupakan suatu proses yang berkelanjutan, yang sejalan dengan proses intemalisasi dari Krathwohl, Bloom, dan Masia (dalam Abeles dan Chung, 1996). Beberapa peneliti mengatakan bahwa pendengar memilih untuk mendengar musik tertentu karena memiliki karakteristik kepribadian tertentu. Hal ini menimbulkan ketertarikan untuk dilakukannya penelitian yang menggambarkan kepribadian dari penikmat musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri khas kepribadian pada individu yang menyukai musik klasik, jazz, dan dangdut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, dengan membuat daftar pertanyaan berdasarkan teori respons terhadap musik dari Abeles dan Chung (1996) dan kepribadian dari Allport (1961). Selanjutnya dilakukan wawancara terhadap 2 orang penikmat musik klasik, 2 orang penikmat musik Jazz, dan 2 orang penikmat musik dangdut. Dari hasil wawancara didapat gambaran mengenai respons terhadap musik dan gambaran kepribadian dari setiap subyek. Kemudian dilakukan perbandingan dari keenam subyek untuk dibuat kesimpulan. Saran yang diberikan adalah untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut pada subyek dengan seleia musik selain musik klasik. Jazz, dan dangdut. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kepribadian dari penikmat jenis musik selain yang dipaparkan dalam penelitian ini.
2004
S2812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>