Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Afwan Badru Naim
"BPK telah mengimplementasikan Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut (SIPTL) untuk melaksanakan dan memantau tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan. Sejalan dengan mandat yang diberikan Undang-Undang Dasar 1945 untuk melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara bebas dan mandiri, keamanan informasi hasil pemeriksaan merupakan hal penting bagi BPK. Namun demikian, dalam operasionalnya, pemanfaatan SIPTL belum sesuai dengan standar manajemen risiko keamanan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan manajemen risiko keamanan informasi SIPTL. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pengumpulan data melalui wawancara dan studi literatur. Wawancara dilakukan dengan pejabat eselon III dan IV pada Biro TI BPK. Kerangka kerja yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan SNI ISO/IEC 27005:2018 dengan penanganan risiko menggunakan SNI ISO/IEC 27001:2013, dan SNI ISO/IEC 27002:2013. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah 13 skenario risiko di mana dua risiko mempunyai level yang tinggi, lima risiko mempunyai level sedang, dan enam risiko memiliki level rendah. Berdasarkan skenario risiko selanjutnya disusun rancangan manajemen risiko keamanan informasi SIPTL, yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan manajemen risiko keamanan informasi di BPK.
BPK has implemented the Follow-up Monitoring Information Systems (SIPTL) to conduct and monitor follow-up of recommendations-audit result. In line with the mandate given by the 1945 Constitution to audit towards management of and accountability for the state’s finances a free and independent, the information security of audit results is an important matter for BPK. However, in its operations, the utilization of SIPTL is not in accordance with information security risk management standards. This study aims to obtain a SIPTL information security risk management design. This research uses qualitative methods and data collection through interviews and literature studies. Interview was conducted with middle level official at BPK’s Bureau of IT. The framework used in this research is based on SNI ISO / IEC 27005: 2018, and risk treatment based on SNI ISO / IEC 27001: 2013 also SNI ISO / IEC 27002: 2013. The results obtained from this study are 13 risk scenarios including two high level risks, five medium level risks, and six low level risks. Based on the risk scenario, the SIPTL information security risk management design is then prepared, which can be used as recommendation towards the implementation of information security risk management at BPK."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Pungky Bhuana Santoso
"Tesis ini membahas tentaog manajemen keamanan sistem informasi yang diterapkan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dalam melakukan pengamanan terhadap informasi pada Traffic Management Center. Adanya latar belakang kemajuan teknologi yang berkolaborasidengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang informasi yang sangat pesat telah melahirkan kejahatan jaringan informasi yang dikenal dengan cyber crime. Kondisi ini memberikan pemabaman bagi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya melakuken kebijakan keemanan infonnasi untuk melindungi aset-aset informasi yang dimilikinya.
Penelitian berfokus pada upaya terciptanya keamanan informasi dalam operasional Traffic Management Center Polda Metro Jaya dengan mengimplementasiken ISO 27001:2005 sebagai standar lntemasional desain keamanan informasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan yuridis manajerial untuk memahami pengelolaan organisasi dan model keamanan informasi pada Traffic Management Center Polda Metro Jaya yang dituangkan ke dalam narasi dengan cara penulisan deskriptif analitis.
Hipotesis yang dikembangkan pada tesis ini menyatakan babwa penerapan kebijakan keamanan informasi yang dilakukan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya belum optimal untuk mengamankan aset-aset informasi yang ada pada Traffic Management Center Polda Metro Jaya sehingga perlu menerapkan manajemen keamanan informasi dengan mengimplementasiken pengendalian ISO 27001:2005 untuk meminimalisir ancaman dan gangguan yang terjadi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menjelaskan bahwa tindakan kebijakan keamanan yang dilaksanakan oleb Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya terhadap personel, fisik bangunan dan informasi pada Traffic Managemen Center Polda Metro Jaya masih tidak optimal dan sering mengalami gangguan."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33516
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library