Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahayu Widiyarti
"ABSTRAK
Skripsi ini merupakan analisis terhadap tiga buah novel karya George Johnston, seorang penulis Australia., Ketiga novel tersebut merupakan sebuah trilogi dengan nama The Meredith Trilogy. Hal yang dapat dilihat dari trilogi tersebut adalah banyaknya masalah dalam perkawinan atau rumah tangga tokoh utamanya. Unsur tokoh dan latar ternyata sangat berperan dalam masalah perkawinan itu.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menunjukkan bahwa perkawinan dalam The Meredith Trilogy mencerminkan perkawinan di Australia antara tahun 1940 hingga tahun 1960-an dan masalah yang dihadapi oleh tokoh-tokoh dalam novel merupakan masalah yang juga dialami oleh banyak pasangan di Australia.
Analisis terhadap skripsi ini dilakukan dengan menggu_nakan pendekatan historic-biografis berdasarkan buku tuli_san Wilfred L. Guerin: A Handbook of Critical Approaches to Literature. Pendekatan tersebut dikaitkan dengan unsure intrinsik dalam novel (penokohan dan latar) serta unsur ekstrinsik (biografi pengarang dan latar sejarah di Austra_lia).
Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa keretakan dan kehancuran perkawinan dalam The Meredith Trilogy itu disebabkan oleh masalah yang timbal dart dalam dan dari luar. Masalah, dari dalam berkaitan dengan tokoh-tokoh pelaku perkawinan itu sendiri yang berkaitan dengan sikap dan sifat mereka, sedangkan masalah dari luar berkaitan dengan keadaan atau latar. Dari analisis juga dapat ditunjukkan bahwa perkawinan dalam The Meredith Trilogy ini mencerminkan keadaan perkawinan di Australia pada masa itu (1940-1960-an), yang bisa juga disebut masa perang dan pasca-perang. Selain itu, perkawinan dalam novel juga mencerminkan perkawinan pengarang.

"
1995
S14029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzroo Asca Az Zahra
"Fenomena childfree telah menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat karena dianggap bertentangan dengan institusi, wacana dan praktik moral di Indonesia. Sikap masyarakat yang buruk terhadap keputusan untuk tidak memiliki anak membuat individu childfree rentan mengalami kehancuran moral. Ini terjadi ketika beberapa peristiwa atau orang mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang dan memaksa mereka untuk secara sadar merenungkan tanggapan etis yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik etika oleh individu childfree sebagai upaya keluar dari kehancuran moral. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan mengumpulkan berbagai literatur yang terkait dengan topik kehancuran moral dan etika oleh individu childfree di Indonesia. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa individu childfree yang mengalami kehancuran moral melakukan 5 praktik etika, antara lain: (1) tidak secara terbuka membahas pilihan untuk childfree kepada orang lain; (2) mengabaikan orang-orang yang kontra dengan childfree; (3) bergabung dengan orang-orang atau lingkungan yang menerima childfree; (4) berkomunikasi dengan individu yang kontra dengan childfree; (5) fokus terhadap kehidupan pribadi dan hal-hal positif lainnya.

The childfree phenomenon has raised pros and cons in society because it is considered contrary to institutions, discourse and moral practices in Indonesia. Poor societal attitudes toward the decision not to have children make childfree individuals vulnerable to moral breakdown. It occurs when some event or person interferes with a person's daily life and forces them to consciously contemplate an appropriate ethical response. This study aims to analyze ethical practices by childfree individuals as an effort to get out of moral decay. The research method used in this research is literature study by collecting various literature related to the topic of moral and ethical destruction by childfree individuals in Indonesia. The findings of this study indicate that childfree individuals who experience moral breakdown carry out 5 ethical practices, including: (1) not openly discussing choices for childfree with others; (2) ignoring those who are against childfree; (3) joining people or environments that accept childfree; (4) communicating with individuals who are against childfree; (5) focusing on personal life and other positive things."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover