Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Yahya Ayyash Saifullah
"Salah satu masalah yang dihadapi oleh perbankan syariah adalah keterbatasan kompetensi sumber daya manusia. Sehingga, instansi pendidikan diharapkan menghasilkan SDM yang sesuai dengan nilai-nilai syariah dan kebutuhan industri perbankan syariah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat persepsi rekrutmen tenaga kerja dalam melalui sudut pandang industri perbankan syariah. Seperti kriteria apa yang menjadi pertimbangan utama industri perbankan syariah dalam menerima dan menolak rekrutmen tenaga kerja, khususnya karyawan jangka panjang. Kemudian, penelitian ini juga dilakukan untuk melihat persepsi industri perbankan syariah terhadap lulusan dari ekonomi syariah dan selain ekonomi syariah. Untuk melihat preferensi tersebut, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode AHP dan In-depth interview. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dari setiap kriteria penerimaan industri perbankan syariah, kriteria kemampuan lulusan menjadi pertimbangan utama yang didapatkan melalui pengalaman organisasi dan pengalaman magang. Kemudian dari alternatif lulusan, lulusan ekonomi syariah dari universitas ternama menjadi preferensi lulusan utama yang menjadi pertimbangan industri perbankan syariah.
One of the problems faced by Islamic banking was the limitation of the competence of human resources. Educational institutions are expected to generate human resources in accordance with the values of the sharia and needs of islamic industry. Therefore, this research aims to look at the perception of employee recruitment according to the point of view of Islamic banking industry. Such as kind of criteria that being consideration in major Islamic banking industry in accepting and rejecting the labor recruitment, especially for long term employees. Moreover, this research aims to look at islamic banking industry perceptions against islamic economics graduates and non islamic economics graduates. To view the preferences, the study carried out using the AHP method and in depth interview. The results of this research show that for the recruitment criteria of Islamic banking industry requirement, the ability of graduates becomes primary consideration which obtained through the organizations criteria and internship experience. Finally from alternate graduates, islamic economics graduates from prominent university becomes the main preferences of Islamic banking industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aqila Victorinet Viyata Albertina
"Perkembangan perbankan syariah di Indonesia mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru dalam produk perbankan berbasis syariah. Bank Syariah dalam menjalankan usahanya harus selalu memperkaya produknya untuk memenuhi kebutuhan objektif masyarakat modern dalam menjawab kebutuhan ummat akan perbankan modern namun tetap sejalan dengan ajaran Islam. Hawalah sebagai salah satu produk yang dirumuskan oleh bank syariah sebagai akad yang diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia. Namun, praktik Hawalah juga tidak luput dari risiko, terutama bagi pihak bank. Untuk mengantisipasi terjadinya wanprestasi oleh nasabah, bank syariah memiliki upaya untuk mengantisipasi risiko akad hawalah. Oleh karena itu, permasalahan yang akan dikaji dalam tesis ini adalah bagaimana peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang hawalah berdasarkan hukum Indonesia dan bagaimana perlindungan hukum yang diberikan kepada Bank dalam suatu transaksi Hawalah. Bentuk penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah yuridis normatif, dimana penulis meneliti tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tipologi penelitian ini adalah deskriptif analitis. Jenis data yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah data sekunder, yaitu dokumen perpustakaan yang didukung oleh data yang diperoleh melalui wawancara dengan nara sumber terkait. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa peraturan perundang-undangan tentang hawalah diatur dalam beberapa undang-undang seperti dalam Fatwa Dewan Nasional, UU No.21 Tahun 2008 dan POJK. Perlindungan hukum yang diberikan kepada bank dilakukan melalui cara-cara preventif dan represif, dimana cara-cara tersebut membantu bank untuk mencegah terjadinya wanprestasi. Tesis ini menyarankan agar peraturan perundang-undangan yang berlaku dianggap cukup, namun sebaiknya bank lebih berupaya mencegah pembiayaan macet yaitu melalui perlindungan hukum preventif yang telah diberikan kepada bank. Selain itu, untuk mencegah terjadinya default bank juga harus memaksimalkan perlindungan hukum yang represif.
The development of Syariah banks in Indonesia encourages the birth of new innovations in sharia-based banking products. Syariah Banks in carrying out their business should always enrich its products to meet the objective needs of modern society in responding to the ummah's need for modern banking but still in line with Islamic teachings. Hawalah as one of the product that syariah banks formulates as akad that is expected to be a solution to the problems faced by the Indonesian people. However, the practice of Hawalah is also not spared from risk, especially for the bank. In order to anticipate the occurrence of default by customers, Islamic banks have efforts to anticipate the risk of hawalah contracts. Therefore, the problem that will be examined in this thesis are how are the applicable law and regulations regarding hawalah based on Indonesian law and how are the legal protection provided for the Bank in a Hawalah transaction. The form of research used by the author in this thesis is juridical normative, whereby the author researches on the applicable laws and regulations. The typology of this research is analytical descriptive. The type of data used in this thesis is secondary data, namely library documents supported by data obtained through interviews with relevant resource persons. The result of this research is that the law and regulation on hawalah is stipulated under several laws such as under the National Council Fatwa, Law No.21 Year 2008 and POJK. The legal protection provided for the banks are carried out through preventive and repressive ways, in which such ways helps the bank to prevent the occurrence of default. This thesis suggest that the prevailing law and regulations are considered sufficient, but rather the banks should put in more efforts in preventing a bad financing which is through the preventive legal protection that has been provided for banks. Moreover, to prevent the occurrence of default to happen banks should also maximize its repressive legal protection."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library