Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Richardson, Samuel
London: Dent, 1932
823.6 RIC c IV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haneberg, Lisa
"Coaching up and down the Ggnerations looks at the key processes of transferring knowledge, developing teams, and collaborating, and examines how different age groups can better learn from each other and even experience major breakthroughs that will improve their progressdespite disparate backgrounds."
Alexandria, VA: American Society for Training & Development, 2010
e20440990
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Wendover, Robert W.
"A recent survey reveals that customer satisfaction with the weather is at an all-time low. It's up to Wally, director of the Weather Consumer Satisfaction Bureau, to sort things out. In this witty fable, the root of the problem is a disagreement between old and new clouds."
New York: American Management Association, 2006
e20441751
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Najib Dhiya ulhaq Muharram
"Skripsi ini mengkaji pengaruh generasional dari job mismatch horizontal dalam tiga kelompok umur (15-30, 31-45, dan 46-65). Studi ini menemukan bahwa kelompok generasi secara signifikan memengaruhi kemungkinan ketidakcocokan, dengan milenial memiliki kemungkinan tertinggi mengalami ketidakcocokan pekerjaan horizontal. Kelompok usia yang lebih muda juga menunjukkan prediksi kemungkinan ketidakcocokan yang lebih tinggi daripada kelompok umur yang lebih tua. Selain itu, faktor-faktor seperti periode krisis dan kenaikan upah yang diprediksi memengaruhi ketidaksesuaian pekerjaan horizontal. Penelitian ini menyajikan pengetahuan tentang ketidaksesuaian pekerjaan horizontal dan hubungannya dengan kelompok generasi. Lebih lanjut, penelitian ini menawarkan peluang untuk studi lebih lanjut dalam ketidaksesuaian horizontal untuk mengatasi ketidaksesuaian pekerjaan di generasi yang berbeda.

This thesis examines the generational effect of horizontal job mismatch within three age groups (15-30, 31-45, and 46-65). Using pooled cross-section data from SAKERNAS 2000- 2015, excluding 2011 and 2012, the results of binary logistic regression show that generational cohorts significantly impact the likelihood of mismatch, with millennials having the highest probability of experiencing horizontal job mismatch. Younger age groups also have higher predicted probabilities of mismatch compared to the older age groups. Additionally, factors such as crisis periods and increasing predicted wages influence horizontal job mismatch. This research provides insights into horizontal job mismatch and its connection to generational cohorts. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liswebmi
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Ruslianti
"Spider Boys, written by Ming Cher, sets in colonial Singapore and shows a conflict between generations and a life of sub cultural group with the growth and development of the main characters, Yeow and Kwang, from schoolboys to teenagers. It touches the colonial and post-colonial history of Singapore. Cher examines the purpose of sub cultural group and its spider game in social and historical context.
In Spider Boys one is made aware of the conflict generated by the transition from childhood to young adult and by being caught between the sub cultural group's life of street kids in its relation with their parents culture as well as the dominant culture of the British government. Being the member of the Spider Boys is only the beginning of their life as street kids subculture.
Spider Boys shows pessimism and identity crisis undergo by a group of young Chinese immigrant in Singapore. They have such a sub cultural life within the community of adult Chinese immigrant. This sub cultural group constructs its own identities, among others through language and their way of interaction. These identities are taken as an adaptation to some of their parents' culture.
Not only the in heritage culture of their parents was adopted; some of them are also resisted. They select this parent?s culture in such a way that gives them the most convenience and confidence in their group.
Meanwhile, they also adopt the dominant culture of the British government to give a way for their sub cultural style. On the other hand, they resist the political culture of the British government insisting (Standard) English usage at school. As a result, some of them are incapable in communicating Standard English. Their resistance gives a way to the emergence of new variant of English, known as Singlish. The uniqueness of Singlish shows the combination of both dominant culture and that of their parents' culture. Their English does not pay any attention to the rule of Standard English. This absence of rule in their English, both in dialogue and in narration, enrich the atmosphere of the street kids life. As a group's identity, Singlish becomes their symbol of identification."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiqoh
"ABSTRAK
Penelitian ini berlatar belakang pertama, adanya kenyataan bahwa di dalam Islam perempuan mempunyai kedudukan setara dengan laki-laki, tetapi tidak demikian yang terjadi di masyarakat muslim. Kedua, adanya tradisi di Pesantren meuggunakan Kitab Kuning sebagai materi pokok dan buku pedoman yang dipakai para santri, tetapi di di dalam kitab itu banyak mengandung pandangan yang bias laki-laki. Ketiga, akhir-akhir ini ada gejala meningkatnya peranan perempuan di pesantren termasuk Nyai yang mempunyai kharisma dan menjadi tokoh yang mampu mengubah nilai-nilai masyarakat pesantren yang patriarkhi.
Penelitian ini menjawab beberapa permasalahan yaitu faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya pesantren perempuan Al-Badi'iyyah; otonomi ekonomi dan sosial nyai dalam pesantren; materi pengajaran di Pesantren Maslakul Huda dan pesantren perempuan Al-Badi'iyyah; dan pandangan para tokoh dalam pesantren.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang peran nyai sebagai agen perubahan di pesantren serta mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi.
Metode yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan Pondok Pesantren Maslakul Huda sebagai studi kasus.
Ada beberapa temuan dalam penelitian ini yang antara lain yaitu: nyai telah melakukan upaya perubahan dari keadaan tidak terdapat pesantren perempuan sampai lahirlah Pesantren Al-Badi'iyyah; yang semula masyarakat perempuan di Kajen tertutup akan perubahan dan hanya berada di sektor domestik berubah menjadi sangat terbuka akan perubahan; materi Kitab Kuning yang bias laki-laki di Pesantren berubah melalui berbagai upaya dari Nyai yaitu dengan mensosialisasikan perluasan wawasan santri terhadap kitab-kitab baru yang tidak bias jender, melakukan tradisi diskusi dengan lembaga-lembaga dari luar Pesantren maupun dari dalam Pesantreu sendiri; dalam pengajaran Nyai melakukan reinterpretasi Kitab Kuning berdasarkan hasil pengamatan Nyai dari kitab-kitab baru dan hasil diskusi para Nyai; pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh perempuan seperti memasak, berbelanja sayuran telah berubah menjadi dikerjakan oleh laki-laki; yang semula tidak ada Osis pada sekolah perempuan berubah menjadi ada forum Ismawati sehingga siswi dapat menggerakkan berbagai macam kegiatan.
Berbagai visi yang dipergunakan di Pesantren Al-Badi'iyyah adalah konsep kesetaraan antara perempuan dan laki-laki sesuai dengan konsep kepemimpinan dan hak asasi dalam Islam. Dalam hal ini keberadaan (eksistensi) perempuan dilihat dari kemampuannya (capability) bukan pada keterkaitannya dengan status orang lain (sebagai isteri K.H. Sahal Mahfudh). Visi lain adalah peranan Nyai Nafisah sebagai pimpinan Pesantren sekaligus muballighah memiliki kapasitas sebagai subjek (orang) yang bertugas mengajarkan ajaran Islam dalam rangka mengubah pemahaman dan tingkah laku sosial masyarakat."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsurizal HB
"Dewasa ini, bentuk partisipasi politik para pemuda di Indonesia agaknya semakin beragam. Salah satu di ataranya adalah keikutsertaan para pemuda dalam kegiatan kampanye atau . penggalangan massa menjelang penyelenggaraan pemilihan umum. Golkar misalnya, dalam hal ini DPD Golkar Tingkat I Bengkulu, cukup banyak melibatkan pemuda dalam kegiatan kampanye. Pada kampanye. Pemilu tahun 1992 umpamanya, DPD Golkar Tingkat I Bengkulu, melalui permbentukan Pusat Koordinasi (Posko) Penggalangan Massa sebagai instrumen utama bagi kegiatan kampanyenya, melibatkan lebih dari 34 persen pemuda dari 247 orang total anggota atau fungsionaris institusi perpanjangan tangan Golkar setempat tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mangetahui, apakah ada pengaruh latar belakang sosial yang meliputi tingkat pendidikan, status ekonomi, keaktifan berorganisasi, latar belakang politik keluarga dan jenis kelamin pemuda berpengaruh terhadap tingkat partisipasinya dalam Posko Penggalangan Massa DPD Golkar Tingkat I Bengkulu pada kasnpanye Pemilu tahun 1992 yang lalu, dan bagaimana profit partisipasi pemuda dalam Posko tersebut.
Dengan menggunakan metode kuesioner dan wawancara untuk mendapatkan data atau informasi dari para responden dan informan di lapangan, dan setelah dianalisis dengan menggunakan Distribusi frekuensi dan tabulasi silang dua dimensi serta konsep atau teori partisipasi politik dari para ilmuan politik terkemuka, seperti Huntington, Lipset, Almond, Verba dan lain-lain, ternyata ditemukan bukti bahwa tingkat pendidikan, ekonomi, keaktifan berorganisasi dan jenis kelamin responden (pemuda) berpengaruh terhadap tingkat partisipasi mereka dalam Posko tersebut. Dalam artian, semakin tinggi tingkat pendidikan, ekonomi dan keaktifan berorganisasi responden, cenderung diikuti dengan semakin tinggi pula tingkat partisipasinya dalam Posko. Dan, ternyata responden pria lebih tinggi, tingkat partisipasinya dalam Posko tersebut ketimbang wanita. Hanya variabel latar belakang politik keluarga responden raja yang tidak berpengaruh terhadap tingkat partisipasinya dalam Posko.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa latar belakang sosial yang meliputi: tingkat pendidikan, ekonomi, keaktifan berorganisasi dan jenis kelamin, terkecuali latar belakang politik keluarga pemudaa berpengaruh terhadap tingkat partisipasinya dalam Posko Penggalangan Massa DPD Golkar Tingkat I Bengkulu pada kampanye Pemilu tahun 1992."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tairas, Teddy Adrian
"Peneliltian ini membahas mengenai timbulan dan komposisi sampah di dua Kecamatan di Kota Tangerang Selatan, yaitu Kecamatan Ciputat Timur dan Pondok Aren yang merupakan area padat penduduk dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Pengukuran timbulan menngacu kepada metode SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Timbulan sampah pada kecamatan Ciputat Timur pada tahun 2012 adalah sebesar 123 ton/hari dan pada tahun 2032 mencapai 153 ton /hari. Sementara di kecamatan Pondok Aren timbulan sampah mencapai 206 ton/hari pada tahun 2012 dan pada tahun 2032 meningkat menjadi 307 ton/hari. Komposisi sampah pada kedua kecamatan masih didominasi oleh sampah jenis organik. Pada kecamatan Ciputat Timur sampah organik memiliki persentase sebesar 51%; sampah anorganik 49% dengan rata-rata sampah yang dapat didaur ulang sebesar 21%. Sementara kecamatan Pondok Aren memiliki persentase sampah organik sebesar 60%; sampah anorganik sebesar 40% dengan rata-rata sampah yang dapat didaur ulang sebesar 17,84%.
Penelitian ini menghasilkan alternatif pengelolaan sampah di kedua kecamatan. Alternatif 1 menekankan kepada reduksi timbulan sampah sebelum sampah dibuang ke TPA. Alternatif 2 menekankan kepada pemrosesan sampah di TPA sehingga seluruh timbulan sampah tidak direduksi sebelum masuk TPA. Luas lahan TPA yang dibutuhkan untuk menampung sampah dari kedua kecamatan dalam rentang tahun 20 tahun pada alternatif 1 adalah 17,5 Ha. Sementara, pada alternatif 2 dibutuhkan 24,22 Ha.

This study discusses the waste generation and composition in two sub-district of South Tangerang City, East Ciputat and Pondok Aren as a high populated areas. The measurements methods of waste generation and composition refer to SNI 19-3964-1994. The amount of waste generation in East Ciputat in the year of 2012 is about 107.82 tons/day or 2227.3 m3/day dan in the year of 2032 reaches the amount of 131.21 tons/day or 27108.8 m3/day, whereas the amount of waste generation in Pondok Aren reaches the amount of 178.9 tons/day or 3404.5 m3/day in the year of 2012 and 279.53 tons/day or 5328.4 m3/day in the year of 2032. The waste composition in these two sub-districts is still dominated by organic waste. In East Ciputat the waste composition consists of 51% organic, 49% inorganic with 21% recyclable-potential waste. On the other hand, Pondok Aren has 60% organic, 40% inorganic with 17.84% recyclable-potential waste.
The result of this study is the alternative of waste management concept that can be applied. The result also consist of waste management infrastructures such as collection vehicles, waste transport vehicles, waste -reducing facilities, and the area required to dump generated waste. The area required to accomodate the waste generation without the process of waste reducing is 24.22 Hectares. Whereas, the area required to accomodate the waste generation with the process of waste reducing is 17.5 Hectares.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42978
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Johnson, Megan, 1970-
"Members of each generation share special signposts: collective experiences that influence our expectations, actions, and mind-sets. They also mold our ideas about company loyalty, work ethic, and the definition of a job well done. And now that five different generations are working together simultaneously from Traditionals to Generation Y and beyond it's even more important to understand where every one's coming from. Written by two generational experts who happen to be father and daughter, "Generations, Inc." offers the perspectives of people of different eras, eliciting practical insights on wrestling with generational issues in the workplace. The book provides Baby Boomers and Linksters alike with practical techniques. "Generations, Inc." provides realistic strategies for all those managers, executives, and employees seeking to coexist, flourish, and thrive together! at the same time."
New York: American Management Association, 2010
e20440755
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>