Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boca Raton, Florida: CRC Press, 2017
363.11 SAF
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brenchley, Patrick J.
London: Chapman & Hall , 1998
560.45 BRE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
King, Chris
Malaysia: Longman, 1994
552.5 KIN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Mable H.
Philadelphia: Lippincott Wiliams & Wilkins, 2005
344.730 74 SMI l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
H.J. Mukono
Surabaya: Airlangga University Press, 2014
363.739 HJM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Linda
New York : McGraw-Hill, 2000
720.83 RUT d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
C. Setyo Rohadi
"Banyak ahli K3 memperhatikan bahwa kinerja keselamatan kerja, terutama yang berdasarkan pendekatan rekayasa, sampai batas tertentu cenderung untuk mendatar, dan upaya peningkatan selanjutnya sulit dicapai. Berbagai manajemen keselamatan kerja didasarkan pada model pengelolaan berdasarkan pembagian tugas dan kewenangan yang bertumpu pada struktur hirarki, formalisasi peraturan dan prosedur, dan pengawasan. Metode ini selama bertahun-tahun telah menghasilkan penurunan kondisi tak aman secara bermakna, melalui upaya-upaya rekayasa dan perbaikan lingkungan kerja. Meskipun demikian, sejalan dengan hilangnya kejadian kecelakaan yang berat, maka hasil dari pendekatan tradisional ini cenderung mendatar.
Telah diketahui bahwa kebanyakan insiden ditimbulkan oleh elemen manusia. Jika tanggapan pekerja terhadap keselamatan kerja tinggi, maka keamanan akan lebih rendah. Masalah bagi manajemen adalah bagaimana cara untuk memaksimalkan tingkat tanggapan pekerja terhadap keselamatan, dan menurunkan perilaku berbahaya. Mekanisme untuk perbaikan berkelanjutan bagi elemen manusia dalam keselamatan kerja adalah dengan menggunakan pendekatan perilaku dan metode statistik (survei budaya / iklim K3) yang dipadukan dengan keterlibatan pekerja dalam menindaklanjuti umpan balik serta pemecahan masalah K3.
Penelitian ini dilakukan untuk menilai budaya / iklim K3 di PT Pupuk Kujang, Cikampek. Dari 856 pekerja diambil 189 orang sebagai sampel (22%). Metode yang digunakan untuk menentukan tipe budaya K3 adalah kuesioner (161 responden), dan wawancara (28 responden).
Berdasarkan model budaya K3 berbasis sistem, hasilnya menunjukkan bahwa profil K3 PT Pupuk Kujang terutama dipengaruhi oleh faktor-faktor organisasional, seperti komitmen manajemen, lingkungan kerja, gaya manajemen, manajemen perubahan, serta pemenuhan sistem K3. Karena manajemen K3 PT Pupuk Kujang sepenuhnya mengadopsi langkah-langkah penalaran / prosedur SMK3 berdasarkan Permenaker No.05 /Men/1996, maka budaya K3 PT Pupuk Kujang dapat digolongkan sebagai tipe kalkulatif.

Analysis of Safety Culture Climate at PT Pupuk Kujang, By The Year 2003Many safety professionals notice that safety performance (especially which is based on engineering approach) to some extent may have appeared to plateau, and further improvements may seem difficult to achieve. Many of safety managements are based on authoritarian management models that rely on hierarchical structures, the formalizing of rules and procedures, and policing workers to enforce the rules. These methods have been responsible for some significant reduction of unsafe conditions over the years, through the effort to improve engineering and work environments. However, as some of the most common and severe accidents were eliminated, the result from these 'traditional methods" began to plateau.
It is known that incidents come primarily from the human element". When workforce safety responsiveness is high, accidents are lower. The management question is how to maximize this level of safety responsiveness, as to lower "at risk behavior". The mechanism for continuous improvement on human element of safety is the use of behavioral and statistical science (safety culture/ climate assessment), coupled with employee involvement in ongoing feedback and problem solving.
This study was performed to assess the safety culture/ climate at PT Pupuk Kujang, Cikampek, West-Java. The samples were 189 respondents out of 856 employees of PT Pupuk Kujang. The methods used to determine the specific tipe of safety climate/ culture were questioners (161 respondents) and interview (28 respondents).
Based on the system-based model of safety culture, the result shown that the safety profile of PT Pupuk Kujang was strongly influenced by organizational factors, such as management commitment, work environment, management style, managing change, and systems compliance. As safety management of PT Pupuk Kujang ?blindly? following all the logically steps/ procedures of SMK3 derived from Permenaker No.05/Men/1996, the safety culture of PT Pupuk Kujang can be distinguished as calculative type.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T 11365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atastina Sri Basuki
"ABSTRAK
Kebisingan lingkungan, khususnya dilingkungan industri mulai menggejala diberbagai tempat di Indonesia, bersamaan dengan lahirnya industri itu sendiri. Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti di Barat diketahui bahwa kebisingan lingkungan dapat mengakibatkan kerugian bagi manusia.
Pengaruh buruk dari kebisingan lingkungan itu disamping berupa timbulnya penyakit karena gangguan fisiologis, namun juga dapat menimbulkan penurunan performa kerja karena gangguan psikologis.
Dalam proses pembangunan disegala bidang sebagaimana telah diprogramkan dalam semua tahapan Pelita, maka akibat buruk dari kebisingan lingkungan terhadap performa kerja kiranya perlu ditangani sedini mungkin. Hal ini bukan saja berguna dalam menunjang kebijaksanaan pembangungan ekonomi nasional, namun juga mempunyai arti dalam pembangunan kesejahteraan manusia.
Berkenaan dengan pertimbangan diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar akibat buruk oleh kebisingan lingkungan tersebut terhadap performa kerja individu yang memperoleh pemaparan dari padanya.
Untuk maksud tersebut, penelitian dilakukan di lingkungan industri keramik, yang memprodukai tegel keramik. Sebagai subyek penelitian atau responden adalah semua karyawan yang melakukan pekerjaan sortasi tegel keramik, sedangkan kebisingan lingkungan bersumber dari alat-alat proses yang sedang beroperasi
Dari hasil pengukuran diketahui bahwa kebisingan lingkungan tertinggi adalah sebesar 75 - 84 dB, terdapat disuatu titik lokasi didalam bangunan pabrik dimana karyawan melakukan pekerjaan sortasi. Kebisingan lingkungan terendah adalah sebesar 71 ?73 dB, berada di suatu titik lokasi didalam bangunan pabrik pula. Di dua titik lokasi tersebut karyawan serta melakukan pekerjaannya yang diukur performanya. Sebagai performa kerja adalah banyaknya tegel ukuran tertentu yang dapat disortir setiap hari kerja oleh subyek.
Dari 32 orang subyek yang melakukan sortasi di dua lingkungan kebisingan tersebut, dilakukan pengujian statistik terhadapa perbedaan performa kerja oleh perbedaan lingkungan kebisingan, yaitu pada 71 - 73 dB dengan 75 - 84 dB. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah bahwa performa kerja lebih kecil di lingkungan yang kebisingannya antara 75 - 84 dB daripada di lingkungan yang kebisingannya 71-73 dB.
Dari pengujian statistik terhadapa perbedaan performa kerja di lingkungan tenang (dengan memakai "ear plug") dengan dilingkungan kebisingan (73 - 84 dB) menyimpulkan bahwa performa kerja di lingkungan tenang lebih besar daripada di lingkungan kebisingan.
Pengujian ini dilakukan terhadap 12 subyek penelitian. Karena latar belakang sosial ekonomi, latar belakang pendidikan, ,jarak tampat tinggal, dapat dikatakan tak ada perbedaan antara subyek satu dengan lainnya, maka masukan lain yang mungkin berperan mempengaruhi perbedaan performa tersebut adalah pengalaman kerja. Oleh karena itu dari 32 orang subyek yang ada kerjanya antar 1 s.d 3 tahun dan kelompok yang pengalaman kerjanya 5 tahun keatas. Dengan membandingkan performa kedua kelompok subyek tersebut didalam lingkungan kebisingan yang sama dapat disimpulkan bahwa antara kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan performa kerja. Jadi perbedaan performa kerja hanya dipengaruhi oleh perbedaan kebisingan lingkungan."
1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher, Darlene
"Contents :
- Adjusting to the global virtual classroom
- Adjusting your delivery style
- Adjusting your language
- Adjusting your content
- Keeping participants' attention
- Working with a producer
- Rehearsing
- Logistics
- References & resources
- Job aids "
Alexandria, Virginia: American Society for Training & Development, 2011
e20441002
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Warastika
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh service environments terhadap customer positive emotiosn, customer satisfaction dan behavioral intentions pelanggan pada konteks jasa Natasha Skin Care. Penelitian ini berpedoman dari teori Mehrabian Russel yang menyatakan hubungan antara lingkungan fisik dan sosial jasa dan emosi pelanggan dalam membangun niatan berperilaku. Penelitian ini menggunakan metode pengolahan data Structural Equation Modeling (SEM). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball dengan total sampel berjumlah 172 responden.
Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari konteks service environment hanya employee's displayed emotion yang dapat mempengaruhi customer positif emotions dan customer satisfaction pada pelanggan dan juga konteks service environments lain yaitu design factors hanya mempengaruhi timbulnya customer positif emotions. Adanya emosi positif pada pelanggan nantinya akan mempengaruhi adanya kepuasan pelanggan atas layanan yang didapat dan kepuasan tersebut akan mempengaruhi niat berperilaku positif terhadap Natasha Skin Care.

The focus of this study is to analyse the influence of service environments on Customer positive Emotions, Customer Satisfaction and Behavioral Intentions in the context of was guided by Mehrabian Russell's theory which states the relationship between physical and social environments and customer emotions in establishing behavioral intentions customers. This research used Structural Equation Modeling (SEM) as data processing technique The sampling technique which is used is purposive sampling and snowball with a total sample of 172 respondents.
The result of this research shows that employee's displayed emotion can affect customer positive emotions and customer satisfaction, design factors can only affect customer positive emotions. Customer positive emotion will influence customer satisfaction on service. Satisfaction on service will influence behavioral intentions towards Natasha Skin Care.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>